Cinta Tak Butuh Alasan

Tina terlelap juga, walau sudah hampir menjelang sepertiga malam. Bagaimanapun ia berontak, ia selalu kalah dengan suaminya. Seperti malam ini. Ia Akhirnya tertidur dipangkuan pria itu. Walau Usia Tina sudah menjelang kepala Empat, Tapi kalau dalam keadaan marah, ia masih seperti anak- anak.

Tina bertemu dengan Nahda, perempuan yang sudah berani menikah diam- diam dengan miliknya.

Suaminya. Ia melihat Nahda tersenyum padanya,

senyumnya begitu manis. Tina sakit melihat senyum itu. " Begitu santainya kau rasa hidupmu, setelah merebut suamiku! Dasar perempuan jahat, berani sekali kau merebut suamiku!..Ditariknya tangan perempuan itu, lalu didorongnya Kedinding, perempuan itu masih saja tersenyum, membuat Tina Makin kesal. Ia bermaksud mencekik leher perempuan itu, tapi ia tak bisa menggapainya, ia terlalu pendek, untuk menggapai leher Nahda. Dengan satu sentakan saja, Nahda menarik tangannya, kemudian mempelintir tangan mungil Tina,

Tina menggigil menahan sakit, keringatnya bercucuran, sampai ia pipis dicelana.

" Dik...Bangunlah...Abang mau mandi, Sudah subuh nih, terpaksa mandi, karna adik sudah membuat badan Abang mandi pipis. " kata Arkam mengguncang tubuhnya lembut. Tina terkejut,Lalu

membuka matanya. Saat mengangkat tangan ingin

mengusap wajahnya yang keringatan, tangan itu sakit. Astaga! Aku bermimpi, tetapi begitu nyata, sampai tanganku sakit." kata batinnya.

Tina menyodorkan tangannya pada Suaminya. Tolong pijit dulu, sakit, aku habis bermimpi bertarung dengan Iparmu yang gatal itu! " kata Tina

kasar.

Walau ucapannya kasar, dan menyakiti hati suami,

Arkam tetap memijit tangan Tina dengan baik. " Gimana? Apa sudah mendingan? Kalau sudah tak apa Abang akan mandi dulu, mau Sholat, kalau adik mau mandi, sini biar sekalian Abang mandiin, tuh pakaian sudah kena pipis semua, adik ngompol. " kata Suaminya, Lalu dengan satu hitungan saja ia sudah berhasil membopong Tina menuju kamar mandi. Ia memandikan Tina terlebih dahulu, membalutnya dengan handuk baru

kemudian iapun mandi.

Tina tak kembali kekamar, ia menunggu suaminya mandi, ia merasa makin sakit saat melihatnya membasahkan rambut dan seluruh tubuhnya.

" Kalian melakukannya semalam, kau tidak menonton Bola? tapi asyik memasukkan bolamu kegawang perempuan itu? " tanya Tina sinis.

Kembalilah kekamar pelan- pelan, habis shalat subuh, baru aku jawab. " kata Suaminya santai, sambil mengosokkan sampo kerambut ikalnya, lalu mengguyur tubuhnya. Karna tak tahan terus kecipratan air, Tinapun terpaksa masuk kamar.

Tina sengaja menongkat matanya dengan jarinya, saking ngantuknya menunggu Arkam shalat subuh. Baru saja Arkam selesai mengucap salam dan mau berdoa. Tina langsung mencegatnya.

" Sudah!... jangan sibuk- sibuk kali mendoakan cinta barumu itu! " katanya dengan nada masih dikuasai emosi. Arkam hanya diam dan lanjut mengangkat tangannya. Setelah selesai berdoa

ia mengulurkan tangannya pada Tina, Tina menepisnya. Arkam menarik tangannya lagi, lalu tersenyum.

" Baiklah...tak apa, Abang terima semua kemarahanmu. Selalu begitu, Emosimu selalu besar dari dirimu. " kata Arkham kemudian yang membuat kemarahan Tina tersulut kembali.

" Setelah mendapatkan dirinya, sekarang kau bahkan sudah pandai menyebutkan kelemahanku. Dulu kau hanya diam, membela dan bahkan memujaku. " Kata Tina dengan nada cemburu dan kecewa.

" Abang tiada maksud menyinggungmu sayang...hanya mengingatkan saja" Kata Arkam menarik Tina kembali kepelukannya. Saat ia ingin menciumnya, Tina menepisnya. Ia membalikkan tubuhnya, melepaskan diri dari pangkuannya.

Lalu menatap mata suaminya dengan tajam.

" Katakan padaku, kau semalam bukan menonton bola bukan, kau pasti menemuinya dan mencumbuinya! " Tanya Tina mengintimidasi.

" Kan sudah kuakui sayang...Sekarang kalian berdua istriku. Sudah menjadi rahasia umum sayang...kalau suami menginginkan istri, istri akan memenuhi keinginan suaminya, demikian sebaliknya. Kalau Tina mau subuh ini, Abang pasti memberikannya, sebelum anak - anak bangun. " katanya membuat Tina mendengus kesal.

" Mengapa tega kau menghianatiku, mengapa kau menikahinya. Apa kelebihan wanita itu dariku? " tanya Tina sembari menyipitkan matanya.

" Maafkan Abang Tina, mulanya Abang kasihan padanya, rasa kasih itu sekarang telah berubah jadi Cinta, Abang mencintai kalian berdua. " Jawab suaminya jujur, membuat Tina kembali menitikkan airmatanya.

Dengan terisak ia kembali bertanya." Apa kelebihannya, dan alasanmu menyukai janda banyak anak itu?

" Cinta tak butuh alasan Tina! Sama seperti dulu aku yang menerimamu apa adanya, mempertahankanmu saat semua keluarga menentang pernikahan kita.

" Membelamu saat ibuku dan saudariku membullymu karna kau melawan mereka karna hasutan orang. Mereka bertanya mengapa terlalu aku mencintaimu, aku tak punya alasan untuk itu, Karna aku tahu cinta tak butuh alasan, aku tak menjawab mereka.

" Cinta itu apa adanya, datang dengan sendirinya,

kalau ada alasan bukan cinta apa adanya,namanya ada apanya. Alasan bukanlah Cinta, Cinta itu tanpa alasan, mendatangi hati manusia tanpa permisi pada yang punya hati." Kata Arkam panjang lebar.

Saat Tina baru menganga ingin memprotesnya, ia kembali lagi bertanya

" Apakah dulu ada alasanmu menerimaku, mengikutiku, bahkan setelah kunyatakan kalau aku hanya bisa memberimu makan saja, tidak pakaian dan perhiasan ? "

Tina tertunduk, airmatanya masih saja bercucuran,

Suaminya tak membiarkannya, ia mengusap bening yang mengalir itu. Kemudian memeluknya, mengusap puncak kepala berambut tipis itu.

" Tidurlah sayang...Kau sangat mengantuk! walau tak baik tidur pagi, tapi tidurlah sebentar, tak apa terlambat buat sarapan. Semalam Abang telah membuatmu susah tidur, maafkan suamimu ini.

Percayalah...Aku masih menyayangimu seperti dahulu, tak ada alasan yang kuat untuk itu, tapi

percayalah...apa yang sudah suamimu ucapkan, tiada akan pernah kutarik kembali, karna setiap yang kuucapkan dan kulakukan, semuanya berasal dari sini. " katanya sembari menunjuk dada bidangnya.

Karna tak tahan dengan kantuknya, Tinapun tertidur lagi. Saat ia terbangun, suaminya sudah berangkat kerja, tapi rumah sudah rapi, pakaian sudah terjemur, sarapanpun sudah tersedia dimeja makan. Anak- anak juga sudah pada berangkat kesekolah.

Sejak ia membawanya kembali kekampung halamannya, setahun setelah mereka menikah, karna usahanya kalah saing diIbukota, setelah kelahiran Sisulung.

Mereka Tinggal disebuah rumah sederhana, tanpa pembantu. Tapi suaminya selalu siap siaga membantu segala urusan dirumah. Dia bahkan rela dapat tatapan sinis dari Almarhum ibunya dulu, karna begitu banyak membantu Tina, walau iapun terkadang sibuk dengan proyek pembangunan gedung, atau perumahan yang sedang ia kerjakan.

Sesibuk apapun dia, ia takkan lengah dari membantu Tina merawat buah hati mereka, bahkan masih sempat memanjakan istrinya itu dengan kasih sayang. Kasih sayang yang bahkan membuat Tina terkadang merasa diatas awan.

Tina mengepalkan tangannya, menatap wajahnya dicermin. " Apa betul yang diberikan perempuan tua itu pada suamiku, sampai ia begitu mencintainya, padahal ia sangat mencintaiku. Mana ada cinta seperti itu. Mana bisa aku menerima cintaku dibagi. Aku pasti akan membuat

perhitungan denganmu perempuan! Tunggulah sebentar lagi, kalau kakiku sudah benar- benar sembuh, aku pasti akan membalasmu! " Ancam Tina berbicara didepan cermin.

" Ini Aku Eastina Wati lase, walau tubuhku kecil, aku pasti akan mendatangimu, memalukan mu, hingga kau menyesal sudah berani mengenal suamiku! " Kecam batin Tina.

Bersambung...

Hai say..Mampir yuk...Kalau mampir kasih Dukungan dengan hati yang lapang ya.

Caranya Like, Fote, komen, kasih oleh- oleh dan Faforitkan karya ini.

Dukungan pembaca, adalah motifasi penulis.

Thank you before.

Terpopuler

Comments

Handayani

Handayani

ceritanya menarik dan lucu....

2022-01-10

1

Gusmiati mia

Gusmiati mia

❤️❤️❤️❤️❤️💐💐

2021-10-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!