BAB 20 - Hamil

Malam telah larut, Hanny merasa tidak nyaman dengan tidurnya. Sofa panjang yang biasanya sangat nyaman itu entah kenapa terasa keras dibadannya. "Mungkin malam ini Johan tidak pulang. Aku pindah kekasur saja." Ucap Hanny dan pindah tidur ke kasur.

"AAAhhhhh nyamannyaaaa..." Hanny merebahkan dirinya dan berguling ke kanan dan ke kiri merasa bahagia dan akhirnya tertidur ditengah-tengah kasur besar itu.

Ceklekk... Pintu terbuka dan Johan masuk kekamar, wajahnya murka melihat Hanny tidur ditempat tidurnya. Wanita kotor itu telah mengotori tempat tidurnya.

"Hei ******!!" Hardiknya. Namun Hanny tetap tidur.

"Dasar wanita kotor." Johan menarik lengan Hanny dan menariknya turun dari tempat tidur. Hanny terbangun dan terkejut dengan adanya Johan disana. Johan lalu menampar wajah Hanny dan mendorongnya hingga jatuh.

"Berani sekali kau tidur di kasurku!" Bentaknya lagi dan mendorong Hanny lalu terjatuh lagi setelah sempat bangun tadi. Johan kemudian menendang bahu Hanny berkali-kali, Hanny terisak menangis merasakan sakit dibadannya karena perlakuan Johan. Tak lama masuk kakek Salim kedalam kamar, Kakek yang mendengar Johan sudah pulang memang ingin mencarinya dan ternyata kelakuan Johan ke istrinya sungguh diluar dugaan. Benar yang di laporkan oleh Alfonso kepadanya selama ini.

"Johan! Apa yang kau lakukan?" Bentak kakek Salim begitu masuk ke kamar Johan dan Hanny.

"Jadi begini kelakuanmu selama ini?" Tak menunggu jawaban Johan, kakek salim memanggil pengawal dan Alfonso dengan panik. Hanny telah tak sadarkan diri di lantai, para pengawal langsung membawa Hanny dan melarikannya ke rumah sakit terdekat. kakek Salim pun mengikuti para pengawal bersama dengan Alfonso dibelakangnya. Sedangkan Johan berdecak kesal karena kelakuannya ketahuan oleh kakek.

Sampai di UGD, dokter sedang memeriksa Hanny. Terdapat memar dipipi dan luka disudut bibir Hanny. Kakek sangat khawatir dengan kondisi Hanny saat ini. Sedangkan Johan yang baru sampai hanya diam saja.

"Permisi Tuan, keluarganya ibu Hanny?" Tanya dokter melihat kakek Salim yang tadi membawanya kemari dengan beberapa pengawal.

"Benar dokter, saya kakeknya. bagaimana keadaan cucu saya." Tanya kakek dengan cemas.

"Tidak ada yang serius, hanya memar dan sedikit luka. tetapi jangan pernah terjadi lagi hal seperti ini. Tidak baik untuk kandungannya." Jelas dokter.

"Kandungan? Cucu saya hamil?" Tanya Kakek Salim lagi.

"Benar, apa belum ada yang tau?" Kakek menggeleng kemudian tersenyum cerah.

"Baiklah, besok pagi tolong cek ke dokter kandungan saja untuk lebih jelasnya. Hari ini boleh pulang atau mau bermalam disini juga boleh." Dokter itu pergi setelah menjelaskan.

Kakek Salim tentu senang mendengar akan segera punya cicit, Johan juga sedikit terkejut. Berarti akan segera mendapatkan saham dan warisan yang telah ditunggunya. Hanny juga telah bangun dan mendengar penjelasan dokter, dia mengelus perutnya sambil berlinang airmata bahagia.

Tentu kakek Salim tidak membiarkan Hanny pulang, dia harus bermalam di rumah sakit agar tidak bertemu Johan. Hanny setuju tetapi ingin ditemani oleh Siti dan kakek memberi izinnya. Sejam kemudian Siti datang dan kakek pun pulang bersama Alfonso dan Johan. Kakek Salim telah bertitah, Johan tidak boleh sekamar dengan Hanny sampai anaknya lahir, kamar dibawah akan di bersihkan untuk Hanny selama mengandung dan Johan tidak boleh bersikap ataupun bertindak kasar. Alfonso akan terus mngawasi dan melaporkan setiap hal sekecil apapun yang terjadi dirumah ini. Tentu saja Johan menyanggupi karena anak itu adalah ladang warisannya.

Hanny sangat bahagia, dia ingin sekali bertemu Arden tetapi dilarang oleh Siti karena mereka ada di kamar VVIP dengan penjagaan ketat serta adanya pengawal dari Johan disana. Akhirnya Hanny terpaksa menahan kerinduannya. Mau menghubungi Arden juga tidak bisa karena nomor ponsel belum diberikan olehnya.

"Siti... tau nomor ponsel Kak Vino tidak?" Tanya Hanny.

"Ada nona, mau saya hubungi? Tuan Arka juga ada." Jawabnya. "Kalau saat ini Tuanku sedang bersama Tuan Arka." Sambung Siti lagi.

"Tapi Tuan Arka pesan, jangan beritahu Tuan Arden dulu, karena dia tidak bisa menahan diri, nanti merepotkan semua orang." Jelas Siti lagi dan Hanny akhirnya mengerti. Mereka kemudian istirahat karena malam semakin larut.

Sementara di rumah Salim, Alfonso dan beberapa pelayan masih sibuk memindahkan barang Hanny ke kamar barunya. Johan juga ikut memantau karena bahagia akan warisan dan kamar ini akan bersih dari Hanny.

"Buang sofa itu" Perintah Johan menunjuk sofa dimana Hanny tidur. Johan segera memberitahukan kehamilan Hanny ke Irene dan segala yang terjadi dirumah tadi. Irene tentu keal karena Hanny makin disayang oleh kakek dan malah membuatnya hidup lebih nyaman. Irene telah memikirkan cara agar hidup Hanny tidak tenang di kantor dengan bantuan Yuli.

````````````````````````````````````````````````````

Pagi harinya Hanny bersiap akan pulang tapi sebelum itu Hanny bersama Siti akan ke dokter kandungan melakukan pengecekan.

"Selamat nyonya, janinnya sehat dan sudah 6 minngu ya." Kata dokter dan Hanny terlihat sangat bahagia. Terpancar dari rona wajahnya dan matanya yang berbinar indah. Dokter kembali menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hanny mengangguk paham tidak terlalu banyak bertanya karena akan melakukan pengecekan lagi bersama Arden nanti.

Setelah pulang ke rumah Salim, kakek sangat bahagia dan menyuruh Hanny istirahat. Tentu saja Hanny menolak karena dia terlalu bersemangat. kakek Salim memberi perintah pada Alfonso untuk selalu memperhatikan makanan dan kenyamanan Hanny, dan Siti akan menjadi pelayan pribadi Hanny dan hanya mengurus keperluan hanny saja.

"Kakek, dokter bilang aku hamil kebo yang artinya tidak ada pertanda, tidak ada keluhan dan sehat malah sangat bersemangat, jadi Hanny akan tetap bekerja ya." Ujar Hanny menjelaskan agar kakek tetap mengizinkannya bekerja. Sedangkan Johan hanya diam tanpa respon, dan Hanny juga tidak butuh itu.

"Baiklah, tapi besok kita makan siang bersama. Ayah dan Ibu mertuamu akan datang besok, karena besok malam kami akan berangkat ke negara A. Hanny mengangguk setuju dan berlalu pergi kekantor yang sudah izin untuk masuk siang.

Sesampainya Hanny dikantor, disambut hangat oleh Devan yang cemas kenapa Hanny izin dan ada sedikit luka di ujung bibirnya. Hanny hanya tersenyum tanpa ingin membahas lebih lanjut. Tentu saja Yuli diujung sana merasa gerah dengan tingkah Hanny yang menurutya sedang menggoda Devan. Hanny tentu meminta izin lagi untuk makan siang lebih lama besok dengan alasan akan ke dokter lagi.

Tak lama kemudian, datanglah Manager untuk membagikan informasi produk baru untuk semua team. Produk kali ini adalah perhiasan. Ada beberapa set perhiasan dari kalung, anting, gelang, dan cicin. Ada 4 set dan 4 model perhiasan. Masing masing mempunyai keindahan dan keunikan tersendiri. Karena yang di berikan adalah contoh dan imitasi makanya mereka dapat dengan bebas memakainya tanpa takut hilang atau rusak. Meeting pertama akan dimulai sekarang dan semua orang memiliki begitu banyak ide kreatif begitupun Hanny. Kali ini setiap team akan merahasiakan konsep mereka sampai meeting terkahir sebelum pengumuman pemenang. Hanny sangat antusias karena kali ini dia mendapatkan tugas penting yaitu membuat konsep sendiri. Meeting selesai dan mereka kembali ke tempat masing-masing.

Sore harinya, Hanny kembali ke ruangan Arka dengan jalur rahasianya. Arden sudah disana menunggu dengan tidak sabar, dia baru tau kalau tadi malam gadis kecilnya menginap dirumah sakit setelah dipukul oleh Johan.

Arden menatap ke wajah Hanny, terdapat luka kecil disudut bibirnya membuat Arden geram. Ingin sekali dia menghajar Johan sampai mati.

"Tidak apa-apa.." Ujar Hanny tersenyum melihat wajah marah Arden.

"Jangan marah nanti wajah tampan ini jadi menyeramkan, dedek jadi takut loh nanti." Ujarnya lagi dan Arden menatap Hanny curiga.

"Disini sudah ada dedek bule junior." Hanny menarik tangan Arden pelan untuk menyentuh perutnya. Arden berubah bahagia, dia memeluk erat Hanny sampai Hanny berteriak kecil. "Aduh.. kakak, tidak bisa napas." Segera Arden melepaskan pelukannya dan berganti mencium kening Hanny. Bahagia luar biasa.

"Selamat Ar.. bentar lagi jadi ayah." Arka menepuk pundak Arden sambil tersenyum.

"Kau juga cepat nyusul. Sudah nikah setahun belum ada kabar." Ujar Arka sedikit mengejek.

"Salah siapa, uda nikah tapi seperti duda saja." Keluh Arka, tentu saja karena istri Arka sedang mengemban tugas penting dari Arden. Arden tertawa, "Sorry bro.. sebentar lagi ya. Yang sabar." Ujar Arden merasa tidak enak.

"Kak Arka sudah menikah?" Tanya Hanny penasaran.

"Iya.. sudah setahun." Jawab Arka.

"Wah.. fans kak Arka patah hati kalau tau." Ujar Hanny lagi sambil tertawa.

"Terus.. kita bagaimana kak?" Tanya Hanny dengan wajah memelas.

"Sabar ya.. Jupi sedang menyelidiki keluargaku. Saat ini kau paling aman di rumah Salim dari pada bersamaku." Arden mengelus kepala Hanny lembut, mendesah pasrah dengan keadaan.

"Jangan sampai kau terluka lagi, patuhlah pada Johan untuk sementara." Arden benar-benar tidak punya pilihan lagi selain ini.

"Aku sudah patuh kak, kemarin dia marah karena aku tidur dikasurnya. Tapi kakek sudah pindahkan aku di kamar bawah dengan kamar mewah yang nyaman." Hanny menjelaskan agar Arden tidak marah ataupun sedih lagi.

"Baiklah.. kita harus bersabar. Sekarang kau ingin apa? Biasanya ibu hamil banyak permintaan." Tanya Arden mendudukkan Hanny dipangkuannya.

"Tidak ada, aku hanya ingin memeluk kakak." Jawab Hanny dan melingkarkan tangannya di leher Arden. "Kata dokter bulan depan cek dedek lagi, kakak ikut ya.." Sambung Hanny lagi.

"Tidak, besok kita cek dedek. Aku kan belum lihat." Sergah Arden mengeratkan pelukannya dipinggang Hanny.

"Besok tidak bisa, kakek bilang besok ada acara makan siang di rumah."

"Baiklah, lusa saja."

"ehmm.."

"hei.. tolonglah setidaknya kembalikan istriku, beri dia libur sejenak. Aku juga mau buat dedek bayi." Ucap Arka memelas dan di balas tawa oleh Arden.

"Istrinya kak Arka kerja dimana?" Tanya Hanny.

"Nanti kau juga tau, lusa kita ketemu ya.." Arka yang menjawab karena Arden sibuk menciumi pundak Hanny.

TBC~

Terpopuler

Comments

nia

nia

kayanya Siti deh istrinya arka

2022-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Pertama Bertemu
2 BAB 2 - Hadiah
3 BAB 3 - Berpisah
4 BAB 4 - Apa Kabarnya?
5 BAB 5 - Wisuda dan Foto Terakhir
6 BAB 6 - Kabar Mengejutkan
7 BAB 7 - Penantian Yang Sia-sia
8 BAB 8 - Kembalinya Arden
9 BAB 9 - Kesetiaan 'Blake'
10 BAB 10 - Rencana Johan dan Irene
11 BAB 11 - Apa Bos Rela?
12 BAB 12 - Akhirnya
13 BAB 13 - Mau Lagi
14 BAB 14 - Bucin
15 BAB 15 - Anak Magang
16 BAB 16 - Hari Pertama Kerja
17 BAB 17 - Club Malam
18 BAB 18 - Arlen Bernama Arden
19 BAB 19 - Ketahuan
20 BAB 20 - Hamil
21 BAB 21 - Tidak Boleh Senyum
22 BAB 22 - Ide Mendadak
23 BAB 23 - Foto Masa Lalu
24 BAB 24 - Masa Lalu
25 BAB 25 - Mencari Arini
26 BAB 26 - Isinya Ada 2
27 BAB 27 - Special
28 BAB 28 - Aroma Parfum
29 BAB 29 - Penipu Yang Tertipu
30 BAB 30 - Maya
31 BAB 31 - Terjatuh
32 BAB 32 - Alex Keluar Penjara
33 BAB 33 - Mau Cerai
34 BAB 34 - Ada Bintang
35 BAB 35 - Kembalikan Hanny
36 BAB 36 - Dimana Arden?
37 BAB 37 - Duo Jagoan
38 BAB 38 - Semua berawalan A
39 BAB 40 - Runtuhnya Paras Club
40 BAB 41 - AnsTwins
41 BAB 39 - Rencana Vino
42 BAB 42 - Menikah
43 BAB 43 - Bertemu teman-teman
44 BAB 44 - Hot Daddy
45 BAB 45 - Liburan
46 BAB 46 - Masih Liburan
47 BAB 47 - Masih Liburan 2
48 BAB 48 - Sakit Cecilia
49 BAB 49 - Pulang Bersama
50 BAB 50 - Rumah Sakit
51 BAB 51 - Sudah Ingat
52 BAB 52 - Keluarga Tenggara
53 BAB 53 - "Ben"
54 BAB 54 - Ulah Arini lagi
55 BAB 55 - Jatuhnya Irene
56 BAB 56 - Melahirkan
57 BAB 57 - Special Arlen (Jatuh Cinta)
58 BAB 58 - Special Arlen (Menguntit)
59 BAB 59 - Special Arlen (Ciuman Pertama)
60 BAB 60 - Special Arlen (Calon Mertua)
61 BAB 61 - Special Arlen (Kirei Sakit)
62 BAB 62 - Special Arlen (Hukuman Setimpal)
63 BAB 63 - Special Arlen (Minta Izin)
64 BAB 64 - Special Arlen (Bertemu Ben)
65 BAB 65 - Special Arlen (Kumpul Keluarga)
66 BAB 66 - Special Arlen (Bersama selamanya)
67 BAB 67 - Menikah
68 BAB 68 - MP
69 BAB 69 - Pembicaraan absurd
70 BAB 70 - Bersama
71 BAB 71 - EXTRA PART 1
72 ​BAB 72 - EXTRA PART 2
73 BAB 73 - EXTRA PART 3 - END
74 Pengumuman~~~
Episodes

Updated 74 Episodes

1
BAB 1 - Pertama Bertemu
2
BAB 2 - Hadiah
3
BAB 3 - Berpisah
4
BAB 4 - Apa Kabarnya?
5
BAB 5 - Wisuda dan Foto Terakhir
6
BAB 6 - Kabar Mengejutkan
7
BAB 7 - Penantian Yang Sia-sia
8
BAB 8 - Kembalinya Arden
9
BAB 9 - Kesetiaan 'Blake'
10
BAB 10 - Rencana Johan dan Irene
11
BAB 11 - Apa Bos Rela?
12
BAB 12 - Akhirnya
13
BAB 13 - Mau Lagi
14
BAB 14 - Bucin
15
BAB 15 - Anak Magang
16
BAB 16 - Hari Pertama Kerja
17
BAB 17 - Club Malam
18
BAB 18 - Arlen Bernama Arden
19
BAB 19 - Ketahuan
20
BAB 20 - Hamil
21
BAB 21 - Tidak Boleh Senyum
22
BAB 22 - Ide Mendadak
23
BAB 23 - Foto Masa Lalu
24
BAB 24 - Masa Lalu
25
BAB 25 - Mencari Arini
26
BAB 26 - Isinya Ada 2
27
BAB 27 - Special
28
BAB 28 - Aroma Parfum
29
BAB 29 - Penipu Yang Tertipu
30
BAB 30 - Maya
31
BAB 31 - Terjatuh
32
BAB 32 - Alex Keluar Penjara
33
BAB 33 - Mau Cerai
34
BAB 34 - Ada Bintang
35
BAB 35 - Kembalikan Hanny
36
BAB 36 - Dimana Arden?
37
BAB 37 - Duo Jagoan
38
BAB 38 - Semua berawalan A
39
BAB 40 - Runtuhnya Paras Club
40
BAB 41 - AnsTwins
41
BAB 39 - Rencana Vino
42
BAB 42 - Menikah
43
BAB 43 - Bertemu teman-teman
44
BAB 44 - Hot Daddy
45
BAB 45 - Liburan
46
BAB 46 - Masih Liburan
47
BAB 47 - Masih Liburan 2
48
BAB 48 - Sakit Cecilia
49
BAB 49 - Pulang Bersama
50
BAB 50 - Rumah Sakit
51
BAB 51 - Sudah Ingat
52
BAB 52 - Keluarga Tenggara
53
BAB 53 - "Ben"
54
BAB 54 - Ulah Arini lagi
55
BAB 55 - Jatuhnya Irene
56
BAB 56 - Melahirkan
57
BAB 57 - Special Arlen (Jatuh Cinta)
58
BAB 58 - Special Arlen (Menguntit)
59
BAB 59 - Special Arlen (Ciuman Pertama)
60
BAB 60 - Special Arlen (Calon Mertua)
61
BAB 61 - Special Arlen (Kirei Sakit)
62
BAB 62 - Special Arlen (Hukuman Setimpal)
63
BAB 63 - Special Arlen (Minta Izin)
64
BAB 64 - Special Arlen (Bertemu Ben)
65
BAB 65 - Special Arlen (Kumpul Keluarga)
66
BAB 66 - Special Arlen (Bersama selamanya)
67
BAB 67 - Menikah
68
BAB 68 - MP
69
BAB 69 - Pembicaraan absurd
70
BAB 70 - Bersama
71
BAB 71 - EXTRA PART 1
72
​BAB 72 - EXTRA PART 2
73
BAB 73 - EXTRA PART 3 - END
74
Pengumuman~~~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!