~Gedung perkantoran StarE~
Arden berjalan santai dengan penyamaran seperti biasa. Kostum serba hitam terlihat seperti bodyguard pada umumnya, matanya berwarna coklat terang sama dengan warna mata normal. Rambut yang berwarna abu-abu telah di ubah menjadi sedikit lebih gelap. Arden telah resmi masuk menjadi salah satu pengawal direktur Utama StarE dan berganti nama menjadi Will dan dengan santai masuk ke ruang pimpinan di StarE.
"Hai Will", sapa salah satu pengawal yang sama sepertinya dan menepuk pelan bahunya. Zack dia adalah rekan Will yang telah selesai sift malamnya. Arden tersenyum dan balas menepuk pundaknya pertanda pergantian sift mereka. Namun setelah itu Arden malah duduk di kursi pimpinan yaitu Direktur Utama Joshua.
"Kau sudah datang Arden." Sapa Joshua yang telah masuk ke kantornya pagi itu. Mereka telah bertemu tadi malam untuk mengatur penyamaran Arden agar dapat bebas kedunia luar sebelum waktunya dan tentu saja dengan pengawalan dari anggota 'Blake'
"Iya Om Josh." Begitulah panggilan Arden ke Joshua. Mereka akhirnya masuk bersama ke ruang meeting kecil rahasia diruangan itu untuk membicarakan rencana Darren. Arden akan menjadi pengawal pribadi dan tangan kanan dari direktur dari StarE pengganti Joshua. Tak lama seorang pemuda tampan berusia 25 tahun masuk dan membungkuk sejenak dihadapan mereka.
"Kenalkan, ini Arkana penggantiku yang memegang StarE dan anak perusahaan lainya." Joshua memperkenalkan Arka ke Arden tapi malah di sambut oleh pelukan oleh Arden ke Arka. Tentu saja karena Arden sudah sangat mengenal Arka. Arka adalah seniornya di salah satu club olahraga dan sudah akrab sejak 5 tahun lalu. Memang orang-orang setia anggota 'Blake' akan disebar kesekeliling Arden agar dia mengenal semua orang kepercayaannya. Jika bisnis dipegang oleh Arka maka dunia bawah yang saat ini masih dikendalikan oleh Darren meskipun akan diserahkan ke penerus selanjutnya. Namun saat ini masih belum dapat dipastikan siapa penerus dari Darren mengingat dia sangat kecewa pada dirinya sendiri karena kehilangan Cecilia saat jatuh ke jurang bersama Arden.
Tak lama Jupi masuk ke ruang meeting itu dan mulai pembicaraan mereka.
"Bos, tentang pernikahan nona Hanny sudah diketahui alasannya." Kata Jupi dan melanjutkan pembicaraannya.
"Sebenarnya, Tuan Alexander sedang ada di penjara sehari setelah pernikahan nona Hanny." Lanjutnya dan Arden terheran, karena Alex adalah orang jujur dan baik hati.
"Anak buah kita di yang disusupkan ke dalam kediaman Salim telah konfirmasi hal ini ke orang-orang disana bos. Jadi Alexander menerima kesalahan yang dituduhkan kepadanya karena tekanan dan balas budi pada keluarga Salim. Dia juga menikahkan Hanny kepada Johan karena mengira ada yang menjaga Hanny jika dirinya tidak ada. Dengan alasan akan ditempatkan diluar negri selama 2 tahun. Dan Alexander dijanjikan akan di keluarkan dari penjara setelah 2 tahun masa tahanan. Padahal vonis hukumannya adalah 8 tahun. Tetapi sampai saat ini tidak ada yg mengurus hal itu dari keluarga Salim. Mereka sebenarnya sengaja dan akan melimpahkan seluruh kesalahan pada Alexander." Jelas Jupi panjang lebar dan Arden menggertakkan rahangnya dan kepalan tangannya menguat. Wajahnya telah merah padam dan nafasnya telah memburu.
"Lanjutkan." Perintah Arden. Jupi memberikan beberapa data dan bukti penggelapan dana yang dilakukan Adam Salim.
"Jadi telah terjadi korupsi besar-besaran di perusahaan itu. Dalangnya adalah Adam Salim tetapi banyak yang yakin bahwa bukan Adam lah pelakukanya. Jika dilihat dari beberapa perusahaan bodong itu terdapat nama Irene sebagai artis utama mereka. Padahal Adam Salim tidak mempunyai hubungan dengan Irene dan malah Johan Salim yang di sebut-sebut sebagai kekasih Irene."
Arden mengangguk paham, sepertinya dapat memahami maksud dari Jupi, dan memang benar seminggu setelah pernikahan Johan dengan Hanny, Johan diangkat menjadi direktur utama.
"Tapi bos, saham PT Lim lte masih belum jatuh ketangan Johan, pemilik saham terbesar masih Tony Salim kakeknya. Johan telah beberapa kali membuat pengajuan kerjasama dengan StarE tetapi tidak ada yang masuk dan ini lah yang dipakai oleh si penipu yang menipu Johan hingga total puluhan milyar, itu hanya 1 perusahaan. Belum lagi dana-dana tak terduga lainnya." Lanjut Jupi lagi lalu meneguk minumannya. "Capek juga." Ucap Jupi dalam hati.
"Arka, coba kau pelajari pengajuan kerjasama dari mereka, periksa semua dan cari celah yang terlihat normal seakan kita tertarik dengan kerjasama itu tetapi jangan di setujui dulu." Perintah Arden.
Sementara itu sebuah audio rekaman masuk ke ponsel Ardan dan Jupi, setelah Ardan mendengarnya dia sangat marah dan berkali-kali memukul meja diruangan meeting hingga bergetar hebat.
~Pagi dikediaman Salim~
Johan yang masih tertidur di ruang kerjanya, terbangun karena mendengar dering ponselnya. Perlahan dia membuka pesan yang masuk dan terbelalak melihat foto yang dikirimkan seseorang. Johan langsung cepat menuju kamarnya dan terdapat Hanny yang masih tertidur di sofa favoritnya.
"Dasar wanita kotor! Hina! ******!" Bentak Johan lalu menjambak dan menyeret Hanny yang sedang terlelap. Hanny langsung mengaduh kesakitan dan terjatuh. Johan menendang dada, perut dan kaki Hanny berkali-kali.
"Ampuuunnn tuan... kenapa kau memukulku, apa salahku." Lirih Hanny yang masih terkejut dan kesakitan di lantai sambil tergulung memeluk perutnya.
"Kau berani keluar dan berpelukan denga pria lain, dasar murahan." Bentak Johan lagi menendang punggung Hanny.
Hanny hanya menangis dan meminta ampun dan pertolongan tetapi tidak ada yang bisa menolongnya, lagi pula Johan sengaja tidak melukai wajah Hanny karena terakhir kali bibir Hanny terluka, kepala pelayan Alfonso melaporkan hal itu pada kakek dan tentu saja membuat Johan di semprot habis-habisan oleh kakek Salim.
Johan sebenarnya sudah merasa stress dengan permintaan kakeknya itu, baru saja tadi malam kakek menghubunginya untuk menagih cicit, kalau tidak saham Salim tidak akan turun untuknya. Tentu membuat Johan makin berang.
Perlakukan inilah yang didengar oleh Arden, karena alat perekam yang ditempelkan Vino ternyata masih ada dan terjatuh di lantai kamar itu. tetapi rekaman hanya sampai disitu dan hilang. kemungkinan telah rusak akibat terinjak atau telah tidak sengaja dibersihkan.
Arden yang mendengar rekaman itu begitu murka, namun berhasil ditenangkan oleh Arka dan Jupi. Sedangkan Vino sedang mengatur penyusup untuk masuk ke keluarga Salim.
Akhirnya 2 pengawal setia 'Blake' dan 1 pelayan wanita berhasil masuk ke kediaman Salim malam itu juga. Mereka bertugas memantau nona Hanny dan melaporkan apapun yang terjadi. Dihari pertama mereka memasang sebuah perekam di ruang kerja Johan untuk memantau pembicaraan dan pergerakan Johan karena ingin mengetahui tujuan utama darinya yang ingin kerjasama dengan StarE namun langsung diketahui sebelum 24jam karena sensor protector mereka berbunyi.
"Hebat juga mereka." Batin Jupi kala itu. Akhirnya mereka tetap mengintai menggunakan cara lama tanpa perekam apapun. Beruntung salah satu kepala pengawal kepercayaan Salim merupakan mantan anggota 'Blake' yang terkenal kesetiaannya bernama Andi. Dia hengkang dari 'Blake' karena sejak kabar meninggalnya Blake, tidak ada aktivitas apapun didunia hitam dan hanya bisnis yang mereka utamakan. Andi memutuskan keluar dari mafia dan menjadi pengawal untuk sementara waktu namun telah nyaman dalam pekerjaan karena saat ini dia telah berkeluarga.
Andi membantu penyusupan 2 pengawal menjadi anggota pengawal kepercayaan dan 1 pelayan wanita untuk memantau dan merawat Hanny. Tentu saja Hanny yang sering mendapat kekerasan fisik tidak ada yang merawatnya. Hanny saja takut untuk memberitahukan kepada Alfonso, jika kakek tau maka Johan akan semakin kejam padanya.
TBC~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments