Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 30 menit akhirnya kini. Naures dan yuni tiba juga dirumah Hani. Yuni bisa melihat langsung keadaan rumah Hani tak beda jauh dari rumah kedua orang tuanya dulu waktu di yogya.
Bedanya hanya rumah Hani sudah tembok dan dibagian depan sudah dj cat rapi.Sedangkan rumahnya di yogya masih tembok lusuh.
"Yuni, kak Naures, mari silahkan mampir dulu!!!".Ucap Hani sedikit ragu untuk meminta mereka turun dari mobil dan mampir ke rumahnya yang sangat sederhana itu.
Yuni langsung menatap ke arah Naures meminta pendapat dari suaminya. Kalau yuni sih mau mau saja mampir kerumah Hani. Tapi ia tidak tahu suaminya itu bersedia turun atau tidak.
Apalagi halaman depan rumah Hani nampak sedikit becek karena habis diguyur hujan. Membuat tanah dengan sedikit tumbuhan rumput Jepang itu menggenang.Hal itu membuat yuni juga ragu untuk mengajak Naures turun.
Tapi dugaan yuni salah, Naures nampak menganggukakan kepalnha. Ia bahkan sudah membuka pintu mobil duluan.
"Ayo Yun!!! ".Ajak Hani lagi karena Naures sudah berada diluar mobil.
Kedua orang tua Hani nampak terkejut melihat putrinya turun dari mobil mewah bersama seoarang laki laki tampan. Tapi sedetik kemudian mereka bisa bernafas dengan lega saat melihat Yuni ikut turun dari mobil.
"Hani, kenapa pulangnga gak bawa motor???. Motornya mogok lagi??? ".Tanya Pak Husein Ayah Hani.
"Ayah ibu, maaf Hani pulang nya terlambat. Motor Hani gak mogok kok Yah, tadi Hani mampir dulu kerumah Yuni".
" Selamat sore om tante".Sapa Yuni ramah sambil meraih tangan kedua orang tua Hani secara bergantian.
"Sore Om, tante".Naures juga ikut mencium punggung tangan kedua orang tua Hani. Sama halnya yang dilakukan oleh Yuni.
" Maaf, ya om, tante. Tadi Hani main dulu kerumah, jadi pulangnya kesorean. Motor Hani masih tinggal dirumah kita om, tapi nanti ada yang nganterin kok kesini".Ucap Yuni menjelaskan.
"Oh, iya gak papa nak. Ayo masuk dulu diluar masih dingin habis hujan soalnya".Ajak kedua orang tua Hani tak kalah ramahnya.
Naures dan Yuni pun mengangguk kan kepalanya. Dan mengikuti langkah Hani dan juga kedua orang tua Hani untuk masuk kedalam rumah.
Sedangkan diluar rumah para tetangga sudah mulai bergosip. Melihat ada mobil mewah yang terparkir tepat di depan rumah pak Husein. Bahkan salah satu dari ibu ibu tetangga tadi sempat melihat Hani dan Naures.
"Ibu sering dengar cerita Hani kalau dia punya teman yang baru pindahan dari yogya. Ternyata nak yuni aslinya lebih cantik ya".Puji Ibu Wanda ibunya Hani.
"Ah, ibu bisa aja, Hani juga cantik kok bu".Jawab Yuni tersipu.
" Yuni memang cantik alami bu".Sambung Naures. Membuat Yuni langsung menoleh kearah Naures yang duduk disamping dirinya.
Begitupun dengan kedua orang tua Hani yang saling melempar senyum. Sedangkan Hani sudah nyengir duluan.
Yuni tak menyangka jika Naures memujinya didepan keluarga Hani sahabatnya sendiri.Hal itu membuat Yuni kembali tersipu malu. Bahkan wajah Yuni sudah merah bak udang rebus.
Hani membuatkan teh hangat untuk Yuni dan Naures. Dan mengeluarkan kembali kue kering serta cake yang dibawakan oleh Maminya Naures tadi. Sebagai cemilan mereka ngeteh serta mengobrol santai.
Yuni dan Naures nampak mudah akrab dengan keluarga Hani.Bahkan mereka berdua tidak sungkan untuk ikut tertawa bersama.
Tapi saat mereka sedang asyik mengobrol pak Husein kedatangan tamu.Dan terlibat sedikit cekcok di depan teras rumahnya. Hingga para ibu ibu tetangga yang suka menghibah terus saja menguping. Mereka tentunya tidak mau ketinggalan gosip untuk dijadikan bahan obrolan mereka nanti.
Ibu Wanda pun ikut keluar saat mendengar perselisihan antara suami dan juga dua orang pria itu.
"Ada apa ini??? ".Tanya Ibu Wanda yang menatap bingung suaminya.
" Ibu lebih baik masuk saja!!!. Ini biar Ayah yang selesai kan!!! ".Pak Husein terlihat memohon pada kedua orang pria itu untuk tidak bicara.
" Suami ibu ini ada hutang dengan bos kami. Dan sudah tiga bulan ini juga pak Husein belum membayar bunganya".
"Ayah... Apa benar yang dikatakan oleh mereka ini??? ".Tanya Ibu Wanda terkejut. Karena ia sama sekali tidak tahu jika suaminya mempunyai hutang pada lintah darat.
" Maafkan Ayah bu!!!. Ayah terpaksa menjadikan rumah kita ini sebagai jaminannya".Jawab Pak Husein lirih.
"Berapa hutang Ayah saya???? ".Tiba tiba Hani ikut keluar dan bertanya pada pria bertubuh kekar itu.
" 15 juta, itu belum beserta bunganya ".Jawab salah satu pria itu.
Deg...
Baik Ibu Wanda maupun Hani ikut terkejut mendengar nominal uang sebanyak itu. Dan itupun belum dengan bunganya. Ibu Wanda langsung menangis ia bingung dan shock harus bagaimana.Keuangan keluarga mereka sedang kacau. Karena suaminya juga baru saja di pecat dari tempat kerjanya. Bahkan sudah seminggu ini Pak Husein masih menganggur. Hal itu juga tidak mereka ceritakan kepada Hani anak tertuanya.
Setiap Pagi Pak Husein pergi keluar untuk kerja serabutan agar bisa memberi nafkah untuk anak dan istrinya. Dan tidak membuat Hani curiga jika Ayahnya tidak bekerja lagi.
Tapi sekarang suaminya harus melunasi hutang hutangnya pada lintah darat itu."Beri kami waktu lagi Pak!!!. Saya janji akan melunasi hutang saya tapi tolong jangan ambil rumah ini!!! ".Mohon Pak Husein .
" Tidak bisa, sebaiknya kalian segera kosongkan rumah ini sekarang!!!!. Karena bos kami tidak akan punya toleransi lagi. Tapi jika bapak bisa melunasi semuanya sekarang. Maka rumah ini tidak akan kami ambil alih".
Bu Wanda dan Hani hanya bisa menangis histeris saat dua orang pria itu akan mengeluarkan semua barang barang mereka. Bahkan pak Husein sekalipun tidak bisa melarang. Karena memang inilah perjanjian yang sudah ia tanda tangani sebelum nya saat ia meminjam uang dengan lintah darat itu dengan sangat terpaksa.
"Berhenti!!!! ".Sentak Naures tegas saat dua orang pria itu mulai mengacak acak rumah Hani.
" Jangan ikut campur anak muda!!!. Ini bukan urusan kamu".Jawab Pria itu tak kalah tegasnya.
"Jangan sentuh satupun barang dirumah ini!!!. Karena saya akan melunasi semua hutang pak Husein saat ini juga".Suara tegas Naures kembali menggema membuat kedua pria itu langsung menatap kearah Naures dengan senyum meremehkan.
" Jangan macam macam anak muda. Tampang sepertimu itu mana ada uang sebanyak itu. Kau itu masih muda dan pasti masih minta uang jajan sama kedua orang tuamu. Jadi jangan sok jadi pahlawan ".
" Berikan nomor rekening nya padaku!!!! ".Naures malah semakin membuat kedua orang pria itu terlihat bingung. Begitupun dengan kedua orang tua Hani.
Yuni hanya diam karena ia tahu Naures tidak akan main main dengan ucapan. Hani nampak masih sesegukan dalam dekapan Yuni.
" Berapa total semu hutangnya??? ".
Dengan sedikit ragu pria itu menjawab".35 juta sudah dengan bunganya".
Tanpa ragu Naures langsung mengetik nominal yang disebutkan oleh pria itu. Dan menunjukkan bukti transfer nya kepada mereka dengan menyodorkan layar ponselnya tepat di depan mata kedua pria itu.
" Sudah aku transfer semuanya. Sekarang kalian silahkan pergi tinggalkan rumah ini!!!! ".Ucap Naures mengusir kedua pria itu.
" Tunggu!!!! ".Seru Naures saat kedua pria itu akan melangkah pergi dari pintu.
Naures melangkah mendekati kedua pria itu yang masih berdiri di depan pintu rumah pak Husein." Kalian sudah menerima uangku, kenapa masih mau mengambil sertifikat rumah ini??? ".Ucap Naures sambil menarik map dari tangan salah satu pria itu.
" Jangan pernah kembali kerumah ini lagi!!!. Jika kalian masih mengusik keluarga pak Husein lagi maka kalian akan berurusan denganku!!! ".Sambung Naures penuh ketegasan dan ancaman.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 326 Episodes
Comments
Hany
naures memang turunan Bagaskara gak mungkin kaleng2🥰
2023-08-10
2
Naru Hisa
wooo kampret aurel.. gpp pak kerja di bagaskara aja
2023-01-10
1
Artati Sukreni
wuiih..mantaffff..naures...
2022-06-10
1