Brukk.
Tiba-tiba tubuh laki-laki tersebut langsung luruh di atas lantai saat mendengar kata Geraldy. Dia benar-benar tidak menyangka jika apa yang dilakukannya tadi telah membuatnya berurusan dengan keluarga Geraldy.
Rasa sakit di sekujur tubuhnya tidak terasa lagi. Rasa khawatirnya lah sekarang yang jauh lebih besar. Laki-laki tersebut menatap ke arah Devia, wanita yang tadi sempat keluar dari lift bersamaan dengan Ken. Tatapan tajamnya terasa menguliti wanita tersebut.
Devia yang mendapati tatapan tajam tersebut semakin takut. Dia hanya bisa menangis sesenggukan sambil meremas kedua tangannya.
"Sudah puas kamu, hah?! Sudah puas kamu membuatku mendapat masalah?" Teriak laki-laki tersebut masih dengan tatapan tajam ke arah Devia. "Percuma aku selalu melindungimu dari orang tuamu. Ternyata, begini caramu membalas apa yang aku lakukan?" teriaknya lagi.
"Ma-maafkan aku, Bim."
"Ck, maaf kamu bilang? Setelah kamu puas menjajakan tubuhmu pada setiap laki-laki hidung belang tersebut, kamu meminta maaf kepadaku, hah?" Bima, laki-laki yang tidak lain adalah suami Devia, masih terlihat gusar.
Ya, mereka memang dipaksa untuk menikah oleh kedua orang tuanya. Bima, yang memang sudah mempunyai kekasih, rela memutuskannya hanya untuk menikahi wanita pilihan orang tuanya, meskipun dia tidak memiliki perasaan terhadapnya.
Bagi Bima, pilihan orang tuanya itulah yang terbaik. Namun, sebuah peristiwa membuatnya benar-benar marah. Bima melihat Devia tengah masuk ke dalam kamar sebuah hotel dengan seorang pria. Dan, naasnya, ayah Devia pun melihat hal itu.
Bima masih berusaha menutup-nutupi hal itu, saat mertuanya tersebut hendak memukul Devia. Bima beralasan jika laki-laki itu adalah sahabat mereka. Awalnya, Devia menuruti perkataan Bima. Namun ternyata, tingkah laku buruk Devia kambuh lagi.
Saat sang ayah tengah dirawat di rumah sakit, Devia justru meninggalkannya pergi dengan seorang laki-laki. Beruntung saat itu, Bima datang dan menemani sang mertua. Hingga kejadian saat subuh itu terjadi.
Ken meminta para security untuk mengurus laki-laki tersebut. Meskipun Bima sudah berusaha meminta maaf, Ken tetap berjalan meninggalkan mereka tanpa menoleh kembali. Gitta yang masih sesenggukan di dalam dekapan sang suami pun masih mengeratkan pelukannya.
"Ssst, sudah, Yang. Jangan menangis lagi. Nanti suara kamu bisa membangunkan Zee," kata Ken sambil mengusap surai sang istri dan memberikan kecupan bertubi-tubi pada pucuk kepala Gitta.
Bukannya tangis Gitta mereda, dia malah semakin sesenggukan saat melihat wajah sang suami sudah sangat lebam. Meskipun, luka di wajahnya tidak separah luka Bima tadi, namun Gitta tetap merasakan sesak. Apalagi, melihat ujung bibir Ken yang berdarah. Dia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir tersebut sekilas.
Tindakan Gitta tersebut, sontak membuat Ken ketagihan. Dia langsung memeluk pinggang Gitta dan mendekatkan wajahnya pada wajah sang istri.
"Lebam ku kan banyak, Yang. Masa iya yang dikecup hanya bibir , yang lainnya tidak?" Kata Ken sambil memanyunkan bibirnya.
Perkataan Ken tersebut langsung membuat Gitta geram. Namun, hal itu tak urung membuat Gitta mendaratkan beberapa kecupan lembut pada bagian wajah Ken yang lebam. Namun, bukan Ken yang tidak punya akal bulus titisan daddy Vanno yang merupakan penyu, penyuka hal-hal gesrek.
"Yang, tadi yang kena pukul bukan hanya wajah, tapi perutku juga," rengek Ken persis seperti Zee yang sedang merajuk. Heran deh, kenapa Ken bisa mirip banget dengan Zee ya? 🤔
Gitta yang masih khawatir pun langsung menyikap baju sang suami. Dan, benar saja. Terlihat bekas pukulan di sana. Gitta tampak khawatir dengan hal itu.
"Mas, ini masih sakit?" tanya Gitta sambil mengusap-usap perut Ken dengan lembut.
Namun, seketika kedua bola mata Gitta langsung membulat saat melihat ada sebuah tower mendadak muncul dari bawah sana.
"Astaga, aku kira dia ikut kesakitan tadi, Mas. Ternyata masih semangat saja," cibir Gitta.
"Hehehe, bibit ampuh ini."
Gitta tak menggubris perkataan Ken. Dia langsung berjalan untuk menghubungi dokter tanpa peduli rengekan Ken lagi.
Pagi itu, mommy Retta dan daddy Vanno langsung ke rumah sakit begitu mendengar kabar sang putra mengalami pemukulan. Mommy Retta sudah menangis sesenggukan sepanjang jalan. Dia merasa cobaan datang bertubi-tubi pada keluarganya.
"Mas, kenapa cobaan datang bertubi-tubi di keluarga kita, Mas? Apa ada yang kita lupakan?" Mommy Retta masih menangis sesenggukan pada dekapan daddy Vanno.
"Sssttt, jangan ngomong seperti itu. Namanya juga musibah. Kejadian ini, mungkin teguran bagi kita agar lebih berhati-hati dan semakin waspada. Selain itu, bisa juga sebagai teguran agar kita semakin mendekatkan diri kepada Yang di Atas. Sudah, jangan menangis lagi."
Mommy Retta mengangguk-anggukkan kepala. Tak berapa lama kemudian, mobil mereka sudah sampai di rumah sakit. Mommy Retta dan juga daddy Vanno langsung berjalan menuju ruang perawatan sang cucu.
Namun, saat membuka pintu kamar perawatan tersebut, hal pertama yang mereka lihat adalah perang dingin. Hah? Perang dingin antara siapa? Perang dingin antara Ken dan juga Zee.
"Tedi apa peyyuk-peyyuk Ami. Ni Ami tu. Angan tekat-tekat. (Daddy ngapain peluk-peluk Mommy. Ini Mommyku. Jangan dekat-dekat)" ucap Zee sambil memeluk tubuh Gitta dengan erat.
Saat itu, Zee memang sudah bisa bermain-main di atas karpet. Dia juga sebenarnya sudah boleh pulang. Namun, Zee harus menunggu pemeriksaan terakhir sebelum pulang.
"Siapa yang peluk-peluk Mommy. Daddy kan diam saja dari tadi di sini," kilah Ken. Meskipun sang putra terlihat kesal, namun Ken sangat suka sekali menggodanya.
Zee masih menatap tajam ke arah sang daddy.
"Angan peyyuk-peyyuk. Anti mimi cucu Ji tenyet. (Jangan peluk-peluk. Nanti mimi susu Zee penyet)"
Duh lah ekspresimu Zee. Bukannya marah tambah gemes. Jadi pen kekepin daddy Vanno ini. 😂😂
Jangan lupa siapkan vote buat kesembuhan Zee ya, nanti malam 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
ayu_aza
😂😂😂😂😂
2022-04-20
0
Dwi setya Iriana
dudududu zee klo marah bikin gemes pgen cium dan uyel2 pipi tembem putih 😍😍😍😍😍
2021-12-29
0
Ariana
jadi pengen meluk nyedit😂😂
2021-12-24
0