Keesokan hari, Zee sudah diperbolehkan pulang. Balita tersebut terlihat sangat senang. Sejak pagi, dia sudah bersemangat untuk bisa pulang. Bahkan, sejak matahari belum muncul, Zee sudah merengek untuk bisa mandi. Namun, Gitta tetap melarangnya. Gitta hanya membasahi tubuh Zee handuk basah.
"Ami, anti Tedi cemput? (Mommy, nanti daddy jemput, kan?)" tanya Zee saat menerima suapan sarapan dari sang mommy.
"Iya, Sayang. Nanti Daddy akan jemput Zee. Daddy masih pulang sebentar tadi."
"Tenapa puyyang duyyu? (Kenapa pulang dulu?)"
"Daddy harus mandi, ganti baju, dan ambil mobil juga buat jemput Zee."
"Indak andi cini? (Kenapa tidak mandi disini?)"
"Baju Daddy kan di rumah, Sayang."
Zee menatap wajah sang mommy sambil masih mengunyah sarapannya. Entah dia mengerti maksud perkataan sang mommy atau tidak.
Sekitar satu jam kemudian, Ken terlihat memasuki ruang perawatan Zee. Melihat sang daddy sudah datang, sontak saja Zee langsung berdiri di atas tempat tidur dan merentangkan kedua tangannya ke arah Ken.
"Tedi, ndong!"
Ken langsung berjalan menuju brankar sang putra. Dia segera meraup tubuh Zee ke dalam gendongannya.
"Uuhhh, anak Daddy sudah harum nih. Sudah bau sabun mandi," kata Ken sambil masih menciumi leher sang putra.
"Aihh, Tedi geyyi, geyyii." Zee masih terus mendorong wajah Ken agar menjauh dari lehernya. Ken hanya bisa tergelak dengan penolakan sang putra.
Setelah membereskan semua perlengkapan Zee, mereka semua beranjak pulang. Ken menggendong Zee hingga ke tempat parkir, sementara Gitta mengekori di belakangnya. Ada petugas rumah sakit yang membentu mereka membawakan perlengkapan Zee.
"Sayang, kamu kapan periksa luka kamu?" tanya Ken sesaat setelah mengemudikan kendaraannya. Dia menoleh ke arah Gitta yang sudah duduk di sampingnya sambil menyusui sang putra.
"Jadwalnya besok siang, Mas. Aku sudah ada janji dengan Dokter Arjuna."
Ken mencebikkan bibirnya saat mendengar nama Dokter Arjuna. Entah mengapa dia terlihat sangat kesal. Gitta yang menyadari perubahan ekspresi Ken langsung menoleh ke arah sang suami. "Ada apa, Mas?"
"Besok, aku ikut."
"Eh, bukannya besok kamu ada survey lapangan, Mas? Semalam Daddy kan bilang begitu."
"Biarin. Biar Daddy berangkat sendiri saja."
"Mana bisa begitu, Mas. Itu sudah jadi tanggung jawab kamu. Jangan suka seenaknya begitu, ih."
"Kamu juga tanggung jawabku, Yang. Aku tidak mau kamu ke rumah sakit sendirian," protes Ken.
"Besok aku bisa minta tolong Khanza buat temenin, Mas." Gitta masih berusaha membujuk sang suami.
"Tidak usah."
"Lho, kok gitu?" Gitta masih mengerutkan keningnya sambil menatap wajah sang suami.
"Aku nggak mau kamu dipegang-pegang oleh Dokter Arjuna."
Sontak saja Gitta hanya bisa membuka mulutnya. Dia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"Apa-apaan itu? Tentu saja Dokter Arjuna akan memegangku, Mas. Dia pasti akan memeriksa lukaku ini. Kamu pikir periksa pasien bisa lewat telepati, yang tanpa menyentuh?" gerutu Gitta.
"Aku nggak peduli. Pokoknya, besok aku harus ikut. Titik." Putus Ken. Jika sudah seperti itu, Gitta benar-benar tidak akan bisa membantah lagi.
Belum sempat Gitta bersuara, terdengar rengekan Zee dari pangkuan sang mommy.
"Tedi tan Ami janan icik. Ji au bobo, antuk. (Daddy dan Mommy jangan berisik. Zee mau bobo, ngantuk)" ucap Zee sambil melepaskan kenyotan pada pabrik nutrisinya.
Sontak saja hal itu membuat sumber nutrisi tersebut mencairkan sesuatu yang membuat Ken langsung menegang.
"Iya, iya. Daddy minta maaf," jawab Ken sambil sesekali melirik ke arah sang putra.
Selanjutnya, Zee bukannya kembali melanjutkan apa yang dilakukannya tadi, dia malah memencet-mencet sumber nutrisinya hingga nutrisi alami tersebut, meluber kemana-mana.
"Eh, Sayang, jangan begitu," ucap Gitta.
"Aisshhh, Zee. Kenapa dibuang-buang sih, Zee," protes Ken juga.
"Tedi au? (Daddy mau?)"
"Boleh?" tanya Ken dengan wajah verbinar bahagia sambil menoleh sekilas ke arah sang putra.
"Indak boyeh. Anti abis. Tedi cuka banyak-banyak ambinnya (Tidak boleh. Nanti habis. Daddy suka banyak-banyak ambilnya)"
\=\=\=
Eh, itu kapan ya Zee lihatnya jika Ken suka ambil banyak-banyak? 🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Nur Denis
zee tau aja kelakuan daddynya🤣🤣🤣
2022-02-17
0
Dwi setya Iriana
wes wes wes.wes tobil tobil tobil ken kok iso zee weruh lek ken sering nyedot vitamine zee.
2021-12-29
0
Sutiah
wess...angel" 🙉🙉🙉
2021-12-12
0