Chapter 19

tinggal 2 hari menjelang pernikahan Laura, hati nya benar-benar di rundung kegelisahan saat ini, semenjak Fahri memberikan nya ancaman, hati Laura benar-benar merasa tidak tenang, memikirkan nasib setelah pernikahan nya.

ada rasa sesal menerima perjodohan itu, tapi mau bagaimana

lagi, kata setuju sudah terlontar dari mulut Laura, tidak mungkin jika ia harus

membatalkan rencana pernikahan itu, sementara acara pernikahan mereka tinggal dua hari lagi.

“ya Tuhan berikan aku petunjuk mu, Tolong jangan persulit

hidup ku setelah menikah” Laura berdo’a membentur-benturkan kepala nya di

sandaran tempat tidur nya

Tok.. tokk.. tokkk, suara gedoran pintu membuyarkan lamunan Laura, cepat-cepat gadis itu berdiri membuka pintu kamar nya dan ceklekkk, seketika Laura melupakan kesedihan nya

“huuuu Alfa sayang” Laura mencubit pipi gembul Alfa dan langsung mengambil Alfa dari gendongan calon kakak ipar nya itu “kakak Rara ayo masuk” Laura mengajak Rara untuk duduk

“calon pengantin, kau sedang apa di dalam kamar, beberapa hari ini kakak perhatikan kau terlihat berbeda tidak seperti biasa nya, jika ada masalah, ayo ceritakan pada kakak” ucap Rara yang duduk di sisi ranjang dekat

Laura yang sedang menggendong baby Alfa.

“hehehe Laura tidak apa-apa kok kak, tapi apa memang harus begini ya, jantung Laura sering merasa berdegup hebat, Laura juga merasa benar-benar gugup dan juga takut” ucap Laura sendu “ya gugup karena ketakutan setengah mati” lanjut nya dalam hati

Rara tergelak keras mendengar ucapan Laura“kau tenang saja, tidak perlu memikirkan hal yang tidak-tidak, kau tahu sendirikan bagaimana sikap kak Fahri, karena kau sudah lama mengenal nya, selain baik hati, lembut

dan ramah dia itu juga sangat tampan loh” puji Rara

“siapa yang tampan” mata Rara terbelalak melihat ke arah pintu “kau jangan kecentilan sayang, kau sudah punya aku dan Alfa, jadi jangan berpikir atau pun coba-coba menyelingkuhi ku, apalagi mencari pria-pria lain di

luar sana” Arif menyentil kening istri nya pelan, yang seketika membuat Laura terkikik geli melihat 2 orang di samping nya

“astaga, sayang kau ini kenapa? Ini benar-benar sakit tahuu” ucap Rara dengan bibir yang menggerutu sebal

“aku tidak suka mendengarmu memuji-muji pria lain di depanku, bahkan di belakangku saja, aku benar-benar tidak rela, karena yang harus kau puji itu adalah aku, hanya aku suami mu” ucap Arif tegas, kalau suami nya

sudah begini, Rara benar-benar harus melakukan sesuatu agar suami nya tidak mengucapkan hal-hal yang memalukan, apalagi di depan Laura

“Laura tolong Alfa nya di jaga dulu ya” Rara segera menggandeng lengan suami nya untuk pergi dari kamar yang di tempati Laura

“sayang sebaik nya kita keluar, ayoooo” pinta Rara

“tidak mau” tolak Arif tegas

“kalau tidak mau ya sudah, aku tidak akan menemanimu begadang malam ini” bisik Rara di telinga suami nya, yang seketika membuat  ekspresi wajah Arif menjadi berubah

“eeeee apa maksudmu, kau tidak boleh menarik janjimu, baiklah kalau begitu ayo, Laura tolong jaga anak kami ya” ucap Arif sebelum mengajak istri nya keluar dari kamar Laura

Lagi-lagi Laura di buat terkikik geli, gadis itu menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah kedua kakak nya itu

“apa bisa ya hubungan ku dengan kak Fahri semanis itu” ucap Laura senduh menatap nanar jejak kedua kakak nya itu

Cukup lama Laura bermain dengan baby Alfa hingga suara tangisan menggema di dalam kamar itu

“ehh, ehhh sayang jangan menangis, ssstt, ssst.. ssstt” Laura berusaha menenangkan Alfa di gendongan nya, namun tetap tidak berhasil “astaga bagaimana ini” gumam Laura masih menenangkan Alfa

“jika tidak bisa mengurus anak kecil, tidak perlu repot-repot mengurus nya” Fahri segera mengambil keponakan nya itu dari gendongan Laura, “kau benar-benar tidak bisa di andalkan sama sekali, bagaimana bisa kau menjadi seorang ibu untuk anak-anak mu kelak, jika mengurus Alfa saja kau tidak bisa” ucap Fahri sebelum membawa keponakan nya itu berlalu dari hadapan Laura

“cepatlah turun Ayah dan Ibuku ada di bawa, dan aku harap kau tidak membuat drama-drama baru lagi, aku benar-benar muak melihat mu” ucap Fahri dari ambang pintu, masih berusaha menenangkan keponakan nya Alfa yang masih menangis, namun tidak memperdulikan perasaan Laura sama sekali

Sementara Laura gadis itu sekuat tenaga menahan lelehan air mata nya agar tidak tumpah, berulangkali Laura mengerjap-ngerjapkan mata nya menghalau agar air mata sialan itu tidak keluar, dan dengan langkah gontai

gadis itu menuruni anak tangga satu persatu, memasang senyum semanis mungkin, untuk ditampilkan kepada keluarga calon suami nya itu.

“Ayah, ibu” ucap Laura lirih lalu menyalami tangan calon mertua nya satu persatu

“Laura sayang apa kabar mu, kau kenapa bertambah cantik dan seimut ini” sang ibu mencubit gemas pipi chubby Laura

“kabar Laura baik, bagaimana dengan kabar Ibu dan Ayah?” tanya Laura tak lupa menyematkan seulas senyumnya yang palsu

“kami berdua baik, sangat baik nak, oh ia apa kau tak mau menanyakan kabar calon suami mu ini”  tanya ibu dengan nada menggoda

“ehh iya, Laura lupa" Laura memberanikan diri menatap wajah Fahri yang tidak ada ramah-ramah nya sama sekali" bagaimana kabar kak Fahri?” tanya Laura takut

“aku baik” jawab Fahri datar

Rara dan Arif tersenyum jahil saling berpandangan melihat tingkah kaku kakak nya Fahri

Setelah cukup lama bercengkrama, membicarakan persiapan pernikahan antara Laura dan juga Fahri yang akan di adakan 2 hari lagi di salah satu gedung mewah di pusat kota tersebut, orang tua Fahri dan juga fahri akhir

nya pamit untuk pulang, sebelum pulang Laura menghamburkan erat pelukan nya di tubuh calon mertua nya itu

“kau jangan menangis nak” menyeka air mata di pipi dan sudut mata Laura “ ibu pulang dulu ya, ingat jaga kesehatan mu, jangan memikirkan apa pun” mengusap lembut pucuk kepala Laura “ibu benar-benar merasa lega karna kaulah yang akan menikah dengan Fahri, kalau begitu kami pamit pulang dulu , dan untuk Arif dan Rara tolong jaga calon menantu ibu dan juga cucu kesayangan ibu ini” bergantian mencubit pipi gembul Alfa, Ibu pamit”

“hati-hati di jalan” ucam mereka bertiga

Fahri terlebih dulu memberikan tatapan tajam dan dingin nya terhadap Laura, sebelum pria itu benar-benar berlalu mengikuti jejak kedua orang tua nya

.

.

.

Yang belum baca karya Author “Apa Salahku” silahkan di baca juga ya di sana ada kisah antara Arif

dan Rara dan juga ada Chat story Author judulnya Because you, jika berkenang silahkan berkunjung dan jangan lupa terus support karya-karya Author, tekan tombol Like dan Vote sebanyak-banyaknya hehehehe.

Happy Reading Readers

Hayoo kira-kira ada lagi nggak yang bisa nebak alur nya???

Terpopuler

Comments

Peni Vitriani

Peni Vitriani

gk bisa belajar dari kisah adiknya rupanya, masih setia menunggu karma buat Fahri thorr... buat dia nyesel senyesel"nya, hancur sehancurnya" klok bisa lebih parah dari si Arif. esmosi jiwa emak ini 🤭🤭

2021-11-12

1

Joko Jokoo

Joko Jokoo

laki2 mulut ny lemes. gk bsa ngurusi keponkn blum tentu gk bsa ngurus ank. klw ud pnya ank sendiri y beda. toh, ikatn batin ny kn jg beda. fahri oneng.

2021-11-12

1

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

kasihan kamu laura pasti tertekan fahri memang keterlaluan apa lagi nanti kalau sdh sah pasti tambah kejam aja tuh sikap fahri ke laura

2021-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!