tinggal 2 hari menjelang pernikahan Laura, hati nya benar-benar di rundung kegelisahan saat ini, semenjak Fahri memberikan nya ancaman, hati Laura benar-benar merasa tidak tenang, memikirkan nasib setelah pernikahan nya.
ada rasa sesal menerima perjodohan itu, tapi mau bagaimana
lagi, kata setuju sudah terlontar dari mulut Laura, tidak mungkin jika ia harus
membatalkan rencana pernikahan itu, sementara acara pernikahan mereka tinggal dua hari lagi.
“ya Tuhan berikan aku petunjuk mu, Tolong jangan persulit
hidup ku setelah menikah” Laura berdo’a membentur-benturkan kepala nya di
sandaran tempat tidur nya
Tok.. tokk.. tokkk, suara gedoran pintu membuyarkan lamunan Laura, cepat-cepat gadis itu berdiri membuka pintu kamar nya dan ceklekkk, seketika Laura melupakan kesedihan nya
“huuuu Alfa sayang” Laura mencubit pipi gembul Alfa dan langsung mengambil Alfa dari gendongan calon kakak ipar nya itu “kakak Rara ayo masuk” Laura mengajak Rara untuk duduk
“calon pengantin, kau sedang apa di dalam kamar, beberapa hari ini kakak perhatikan kau terlihat berbeda tidak seperti biasa nya, jika ada masalah, ayo ceritakan pada kakak” ucap Rara yang duduk di sisi ranjang dekat
Laura yang sedang menggendong baby Alfa.
“hehehe Laura tidak apa-apa kok kak, tapi apa memang harus begini ya, jantung Laura sering merasa berdegup hebat, Laura juga merasa benar-benar gugup dan juga takut” ucap Laura sendu “ya gugup karena ketakutan setengah mati” lanjut nya dalam hati
Rara tergelak keras mendengar ucapan Laura“kau tenang saja, tidak perlu memikirkan hal yang tidak-tidak, kau tahu sendirikan bagaimana sikap kak Fahri, karena kau sudah lama mengenal nya, selain baik hati, lembut
dan ramah dia itu juga sangat tampan loh” puji Rara
“siapa yang tampan” mata Rara terbelalak melihat ke arah pintu “kau jangan kecentilan sayang, kau sudah punya aku dan Alfa, jadi jangan berpikir atau pun coba-coba menyelingkuhi ku, apalagi mencari pria-pria lain di
luar sana” Arif menyentil kening istri nya pelan, yang seketika membuat Laura terkikik geli melihat 2 orang di samping nya
“astaga, sayang kau ini kenapa? Ini benar-benar sakit tahuu” ucap Rara dengan bibir yang menggerutu sebal
“aku tidak suka mendengarmu memuji-muji pria lain di depanku, bahkan di belakangku saja, aku benar-benar tidak rela, karena yang harus kau puji itu adalah aku, hanya aku suami mu” ucap Arif tegas, kalau suami nya
sudah begini, Rara benar-benar harus melakukan sesuatu agar suami nya tidak mengucapkan hal-hal yang memalukan, apalagi di depan Laura
“Laura tolong Alfa nya di jaga dulu ya” Rara segera menggandeng lengan suami nya untuk pergi dari kamar yang di tempati Laura
“sayang sebaik nya kita keluar, ayoooo” pinta Rara
“tidak mau” tolak Arif tegas
“kalau tidak mau ya sudah, aku tidak akan menemanimu begadang malam ini” bisik Rara di telinga suami nya, yang seketika membuat ekspresi wajah Arif menjadi berubah
“eeeee apa maksudmu, kau tidak boleh menarik janjimu, baiklah kalau begitu ayo, Laura tolong jaga anak kami ya” ucap Arif sebelum mengajak istri nya keluar dari kamar Laura
Lagi-lagi Laura di buat terkikik geli, gadis itu menggeleng-gelengkan kepala nya melihat tingkah kedua kakak nya itu
“apa bisa ya hubungan ku dengan kak Fahri semanis itu” ucap Laura senduh menatap nanar jejak kedua kakak nya itu
Cukup lama Laura bermain dengan baby Alfa hingga suara tangisan menggema di dalam kamar itu
“ehh, ehhh sayang jangan menangis, ssstt, ssst.. ssstt” Laura berusaha menenangkan Alfa di gendongan nya, namun tetap tidak berhasil “astaga bagaimana ini” gumam Laura masih menenangkan Alfa
“jika tidak bisa mengurus anak kecil, tidak perlu repot-repot mengurus nya” Fahri segera mengambil keponakan nya itu dari gendongan Laura, “kau benar-benar tidak bisa di andalkan sama sekali, bagaimana bisa kau menjadi seorang ibu untuk anak-anak mu kelak, jika mengurus Alfa saja kau tidak bisa” ucap Fahri sebelum membawa keponakan nya itu berlalu dari hadapan Laura
“cepatlah turun Ayah dan Ibuku ada di bawa, dan aku harap kau tidak membuat drama-drama baru lagi, aku benar-benar muak melihat mu” ucap Fahri dari ambang pintu, masih berusaha menenangkan keponakan nya Alfa yang masih menangis, namun tidak memperdulikan perasaan Laura sama sekali
Sementara Laura gadis itu sekuat tenaga menahan lelehan air mata nya agar tidak tumpah, berulangkali Laura mengerjap-ngerjapkan mata nya menghalau agar air mata sialan itu tidak keluar, dan dengan langkah gontai
gadis itu menuruni anak tangga satu persatu, memasang senyum semanis mungkin, untuk ditampilkan kepada keluarga calon suami nya itu.
“Ayah, ibu” ucap Laura lirih lalu menyalami tangan calon mertua nya satu persatu
“Laura sayang apa kabar mu, kau kenapa bertambah cantik dan seimut ini” sang ibu mencubit gemas pipi chubby Laura
“kabar Laura baik, bagaimana dengan kabar Ibu dan Ayah?” tanya Laura tak lupa menyematkan seulas senyumnya yang palsu
“kami berdua baik, sangat baik nak, oh ia apa kau tak mau menanyakan kabar calon suami mu ini” tanya ibu dengan nada menggoda
“ehh iya, Laura lupa" Laura memberanikan diri menatap wajah Fahri yang tidak ada ramah-ramah nya sama sekali" bagaimana kabar kak Fahri?” tanya Laura takut
“aku baik” jawab Fahri datar
Rara dan Arif tersenyum jahil saling berpandangan melihat tingkah kaku kakak nya Fahri
Setelah cukup lama bercengkrama, membicarakan persiapan pernikahan antara Laura dan juga Fahri yang akan di adakan 2 hari lagi di salah satu gedung mewah di pusat kota tersebut, orang tua Fahri dan juga fahri akhir
nya pamit untuk pulang, sebelum pulang Laura menghamburkan erat pelukan nya di tubuh calon mertua nya itu
“kau jangan menangis nak” menyeka air mata di pipi dan sudut mata Laura “ ibu pulang dulu ya, ingat jaga kesehatan mu, jangan memikirkan apa pun” mengusap lembut pucuk kepala Laura “ibu benar-benar merasa lega karna kaulah yang akan menikah dengan Fahri, kalau begitu kami pamit pulang dulu , dan untuk Arif dan Rara tolong jaga calon menantu ibu dan juga cucu kesayangan ibu ini” bergantian mencubit pipi gembul Alfa, Ibu pamit”
“hati-hati di jalan” ucam mereka bertiga
Fahri terlebih dulu memberikan tatapan tajam dan dingin nya terhadap Laura, sebelum pria itu benar-benar berlalu mengikuti jejak kedua orang tua nya
.
.
.
Yang belum baca karya Author “Apa Salahku” silahkan di baca juga ya di sana ada kisah antara Arif
dan Rara dan juga ada Chat story Author judulnya Because you, jika berkenang silahkan berkunjung dan jangan lupa terus support karya-karya Author, tekan tombol Like dan Vote sebanyak-banyaknya hehehehe.
Happy Reading Readers
Hayoo kira-kira ada lagi nggak yang bisa nebak alur nya???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Peni Vitriani
gk bisa belajar dari kisah adiknya rupanya, masih setia menunggu karma buat Fahri thorr... buat dia nyesel senyesel"nya, hancur sehancurnya" klok bisa lebih parah dari si Arif. esmosi jiwa emak ini 🤭🤭
2021-11-12
1
Joko Jokoo
laki2 mulut ny lemes. gk bsa ngurusi keponkn blum tentu gk bsa ngurus ank. klw ud pnya ank sendiri y beda. toh, ikatn batin ny kn jg beda. fahri oneng.
2021-11-12
1
Tiah Sutiah
kasihan kamu laura pasti tertekan fahri memang keterlaluan apa lagi nanti kalau sdh sah pasti tambah kejam aja tuh sikap fahri ke laura
2021-11-12
1