pagi-pagi Laura sudah berkutat di dapur, ia sengaja bangun pagi-pagi buta karena ingin menyiapkan sarapan untuk Fahri, ya meski pun hanya sarapan sederhana nasi goreng sea food di tambah roti bakar isi susu dengan
berapa buah-buahan sebagai makanan penutup.
Kurang lebih sekitar 40 menit Laura menyiapkan makanan, dan Setelah semua nya sudah terhidang di meja makan, dengan perasaan was-was Laura bergegas pergi ke kamar Fahri, baru saja gadis itu hendak mengetuk pintu kamar Fahri, Fahri sudah membuka duluan pintu kamar nya.
“ada apa kau kemari?” kening Fahri berkerut dalam melihat Laura di depan kamar nya, tangan gadis itu terkepal di udara seperti hendak memukul nya “kenapa? Kau ingin memukul ku? Tanya Fahri dingin membuat Laura menggeleng-gelengkan kepala nya cepat
“Tttidak kak, Laura kesini hanya ingin membangunkan kakak, kakak kan harus ke kantor, siapa tahu kakak belum bangun, dan sekalian juga Laura ingin mengajak kakak untuk sarapan” tutur Laura menyembunyikan kedua mata nya ke bawah Karena tidak ingin melihat mata tajam Fahri
“kau tidak perlu repot-repot melakukan itu semua, aku masih bisa sarapan di kantor” ucap Fahri dingin hendak berlalu meninggalkan Laura tapi dengan cepat Laura merangkul tangan Fahri
“apa yang kau lakukan, lepaskan aku?” berontak Fahri
“tidak akan, kak Fahri harus sarapan dulu sebelum pergi ke kantor” Laura semakin mempererat Rangkulan tangan nya
“Laura lepaskan aku” bentak Fahri, namun Laura sama sekali tidak menggubris ucapan Fahri yang sudah berkali-kali mencoba melepaskan rangkulan tangan Laura di tangan nya “aku bilang lepaskan aku” bentak nya lagi, tannpa sengaja Fahri mendorong tubuh Laura, membuat tubuh gadis kecil itu terhuyung jatuh terjerambah di atas lantai.
“awwww” ringis nya kesakitan
“Laura, kau tidak apa-apa kan? Maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja mendorong mu” cepat-cepat Fahri menghampiri Laura.
Mata gadis itu sudah berkaca-kaca, tangan nya terkepal kuat, dada nya sesak di perlakukan seperti itu
“sebenar nya apa salah Laura kak, kenapa kakak tiba-tiba bersikap dingin dan kasar seperti ini terhadap Laura, hikssss…….” Laura memukul-mukul bahu kekar Fahri “kakak jahat hiksss, padahal Laura hanya ingin menyuruh kakak sarapan, tapi kakak tega-tega nya menolak niat baik Laura, kakak bahkan tega mendorong Laura” Laura masih menangis tersedu-sedu berusaha mengeringkan air mata nya, yang sial nya masih terus mengalir.
“Laura kakak benar-benar tidak sengaja, kakak berani bersumpah, ayo bangunlah, biar kakak bantu kau berdiri” Fahri benar-benar merasa bersalah, apalagi jika sampai ibu dan ayah nya tahu, pasti mereka berdua akan marah besar.
Laura menghapus kasar air mata nya “tidak perlu kak, Laura bisa berdiri sendiri, kakak lebih baik pergilah, tidak usah mengurusi Laura” tolak Laura, dengan cepat gadis itu bangun hendak berlari meninggalkan Fahri,
tapi Fahri dengan sigap menarik tubuh Laura masuk ke dalam pelukan nya.
“apa yang kakak lakukan, lepaskan Laura” berontak Laura
“tidak akan sebelum kau memaafkan kakak” entah apa yang membuat Fahri semakin mengeratkan pelukan nya, sampai-sampai membuat Laura kesulitan bernafas
“uhuk… uhukkk Laura tidak bisa bernafas” ucap Laura
“astaga…, maafkan kakak ya, kau tidak apa-apa kan?” Fahri dengan cepat melepaskan pelukan nya, kedua bola matanya terfokus memperhatikan wajah Laura, kedua tangan nya pun ikut terangkat memegangi wajah Laura penuh ke khawatiran, bahkan ibu jari nya kini ia gerakkan untuk menghapus air mata Laura yang masih belum mengering itu
“Laura sudah tidak apa-apa, lebih baik kakak berangkat lah ke kantor” Laura melepas paksa kedua tangan Fahri yang masih merangkum wajah nya, lalu gadis itu cepat-cepat melangkah pergi meninggalkan Fahri.
Fahri mengusap wajah nya frustasi, “astaga, bisa-bisa nya aku mendorong Laura, tapi itu bukan sepenuh nya
kesalahan ku, dia sendiri yang membuatku mendorong nya” pikir Fahri
Setelah cukup lama diam terpaku, Fahri sesegera mungkin menyusul Laura, berharap gadis itu ada di meja makan, dan untung lah dugaan nya itu benar
“kenapa makanan nya hanya di aduk-aduk begini?” Fahri tiba-tiba mengambil tempat duduk di samping Laura
“kenapa kemari? Kata nya ingin sarapan di kantor saja” jawab nya ketus
“entahlah tiba-tiba perut kakak lapar, wahhh sepertinya ini enak” puji Fahri yang kini sudah menyendokkan nasi ke piring nya
“huuu dasar, bulshitt” ucap Laura lirih, Fahri mendengar nya tapi tak ingin menanggapi omongan Laura
Hanya terdengar suara dentingan sendok yang menyatu dengan piring, tidak ada percakapan sama sekali mereka sama-sama diam.
“kakak pergi dulu, terimakasih sarapan nya” Fahri mengacak-ngacak rambut Laura sebelum berlalu dari meja makan, namun Laura sama sekali tidak merespon apa yang dilakukan Fahri kepada nya.
“nye nye nye nye nye, terimakasih sarapan nya” umpat nya setelah melihat bayang-bayang Fahri sudah pergi menjauh
.
.
.
Yang belum baca karya Author “Apa Salahku” silahkan di baca juga ya di sana ada kisah antara Arif
dan Rara dan juga ada Chat story Author judulnya Because you, jika berkenang silahkan berkunjung dan jangan lupa terus support karya-karya Author, tekan tombol Like dan Vote sebanyak-banyaknya hehehehe.
Yang mau lihat Visual Laura bisa cek-cek IG baru author “author-ra-in”(Ra_In)”
Happy Reading Readers
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Tiah Sutiah
udah laura cuekin aja tuh sih fahri jangan di perhatiin terus yg ada tambah sakit hati mu dengan sipat ketus nya fahri
2021-11-05
1
Joko Jokoo
cba laura jg sikap cuek, gk usah lgi perhatiin fahri atw pn peduli sama fahri. psti fahri kecarian.
2021-11-05
1
Mesra Jenahara
klo ngga merasa bersalah mana mw Fahri makan masakan Laura..Fahri kan sllu jutek dan cuek ma Laura..dasar Fahri ngga berperasaan..
2021-11-05
1