Chapter 4

Setelah melihat tidak ada lagi Gena yg sudah pergi entah ke

mana, Fahri segera melepaskan pertautan bibirnya dari laura, tanpa berkata

apa-apa Fahri segera berlalu meninggalkan Laura yg masih diam mematung

memegangi bibirnya. Namun Laura tak ingin tinggal diam, segera ia mengejar

Fahri, menarik tangan pria yang baru saja menyentuh bibirnya untuk pertama kali.

Kak Fahri berhenti kak”teriak Laura sembari berlari “kak

Fahri Laura bilang berhenti” teriaknya, menarik paksa tangan Fahri yg berjalan

terburu-buru, tak perduli, meskipun ada begitu banyak pasang mata yg kini memperhatikan mereka

Fahri mengehembuskan nafas nya putus asa, ia menyesal dengan

apa yg di buatnya barusan, tp itu sudah terlanjur.

“ada apa?” tanya nya dingin

“kak, apa maksud kakak melakukan itu semua, kenapa kakak mencccc-----“ ucapan Laura terpotong, karena tiba-tiba Fahri membekap mulut Laura menggunakan tangan kanan nya.

“ayo ikut aku, kita bahas ini semua di tempat lain” ucap Fahri yg kini sudah menggenggam paksa tangan Laura

Dan di sisnilah mereka berada di atas mobil sewa yg di

kemudikan Fahri tadi, Fahri mengemudikan mobil nya entah kemana, ia sendiri

bingung, begitu pun Laura, keduanya sama-sama bungkam dan kini hanya keheningan

membelah antara kedua nya.

Cukup lama, hingga Fahri menghentikan kemudi mobilnya  di pinggir jalan yg cukup sepi

“Lupakan kejadian tadi” ucapnya menatap tajam Laura,

sedangkan Laura langsung memalingkan wajahnya sedih menatap ke arah jendela

“anggap saja, bahwa tidak pernah terjadi apa-apa di antara kita” sambung nya “aku harap kau bisa memahami maksudku Laura” ucap nya dengan tegas

“apa maksud kak Fahri, bagaimana bisa Laura melupakan nya”

ucapnya yg kini sudah menghunuskan tatapan tajam menatap Fahri “kak Fahri pikir

Laura ini apa, bisa-bisanya kak Fahri mengatakan itu”

“lantas apa maumu Laura” suaranya kini terdengar sedikit meninggi “semua nya juga sudah terjadi, tidak ada yg bisa ku perbuat”

Air mata Laura jatuh berhamburan, gadis itu mengepalkan erat tangan nya diam.

“bahkan meminta maaf saja kau tidak ingin, dan ini malah membentakku, setidaknya meminta maaflah

brengsek” gumam laura dalam hati

“pasang kembali sabuk penganmu, aku akan mengantarkan mu kembali ke apartement mu’ ucap Fahri setelah cukup lama keheningan kembali menerpa kedua nya.

“Laura bisa pulang sendiri, jadi turunkan Laura di sini saja” Laura mencoba membuka pintu mobil tapi tidak bisa

“jangan membantah, kau tidak lihat jalanan di sini begitu sepi, jadi menurutlah, jika tidak ingin sesuatu yg buruk terjadi kepada mu” kini Fahri segera melajukan kemodi mobilnya menuju apartement Laura

Laura hanya bisa mengehembuskan nafas nya kasar, menahan

gejolak amarah yg kini sedang bersarang di hati nya, ingin sekali rasanya gadis

itu menampol mulut Fahri yg terdengar kasar itu, kenapa Fahri nya sekarang

begitu dingin dan kasar kepada nya, tanya nya pada diri sendiri.

***

“besok, aku akan kembali ke singapura, karena urusanku di

sini sudah selesai, aku harap kau bisa menjaga dirimu baik-baik” ucap Fahri menahan

tangan Laura yg ingin masuk ke dalam kamar nya, Laura hanya mengangguk lemah

tak mau menatap Fahri, lalu setelah nya gadis itu menutup pintu kamarnya

sedikit keras, namun tak mengunci nya.

Fahri mengusap kasar wajah nya. lalu berjalan menuju sofa mini

di ruang tamu yg letaknya tak jauh dari kamar Laura

“apa yang aku lakakan, arghhh” teriaknya dengan suara

meredam “bodoh, bodoh, bodoh, kenapa bisa aku melakukan tindakan bodoh seperti

itu” sambung Fahri yg kini terlihat membentur-benturkan kepala nya di atas

sandaran sofa yg di duduki nya. Fahri tak henti-hentinya merutuki diri nya

sendiri, hingga malam pun tiba Fahri masih setia duduk di sana pun dengan Laura

yg tak kunjung-kunjung keluar dari kamar nya, dan ya Fahri tahu apa yg membuat gadis

itu masih berada di kamar nya.

“apa dia tidak lapar, bisa-bisa nya jam begini gadis itu

belum keluar juga mencari makanan” tanya Fahri pada diri nya sendiri

Fahri menghembuskan nafas nya berat, lalu mengambil ponsel

di saku celana nya, dengan bantuan tekhnologi, pria matang itu memesan makanan

melalui ponsel genggam nya, tentu saja ia memesan makanan untuk diri nya dan

juga Laura, berharap dengan memesankan Laura makanan kesukaan nya, akan membuat

Laura mudah melupakan kejadian tadi

30 menit kemudian makanan yg di pesankan Fahri sudah tiba,

cepat-cepat ia menyiapkan makanan tersebut dan di letakkan nya di atas meja dekat

sofa, setelah nya Fahri berjalan menuju kamar Laura

“Tok, tok, tok, tok, Lauraaa, kakak masuk ya” ucap Fahri,

namun tidak ada jawaban dari dalam, membuat Fahri membuka pintu tersebut.

Fahri mendekat dan duduk di pinggiran tempat tidur, ia

benar-benar merasa bersalah dengan apa yg di lakukan nya tadi, wajar saja jika

Laura marah terhadap nya, Laura terlihat tertidur meringkuk, membungkus seluruh

tubuh nya menggunakan selimut.

“Laura bangunlah, kau harus makan dulu, sejak tadi siang kau

belum makan bukan, aku sudah menyiapkan makanan kesukaan mu” Fahri mencoba

menarik selimut yang menutupi tubuh Laura, tp di tahan oleh Laura

“Laura belum lapar, kalau mau makan, makanlah sendiri” ucap nya terdengar parau

“jangan seperti ini, kau bisa sakit nanti, kalau kau sakit siapa yg akan menjagamu?, kau di sini hanya sendiri, bagaimana jika terjadi Sesuatu dengan mu, sementara besok aku harus kembali ke Singapura, ucap nya sedikit emosi

“kakak makanlah duluan, Laura akan makan nanti” ucapnya

masih menahan selimut di tubuhnya

“tidak” ucap nya tegas “kita makan sama-sama, jadi buka

selimutmu sekarang” Fahri masih mencoba membujuk Laura  “baiklah jika kau memaksa” tiba-tiba Fahri

menarik paksa selimut yg membaluti Tubuh Laura, tentu saja Laura kalah tenaga,

Laura mendengus kesal saat selimut yg membalut tubuh nya berhasil di singkir kan oleh Fahri

“kakak apa-apaan sih, Laura sudah bilang kan kalau Laura

belum lapar, jadi makanlah sendiri” ucap Laura yg kini sudah mengambil posisi duduk

“apa-apaan? Tidak sopan kamu” tiba-tiba Fahri mengangkat

Tubuh mungil Laura, menggendong dan membawa nya menuju sofa ruang tamu.

“kak, turunkan Laura, Laura bisa berjalan sendiri”

“sudah, kau tenang dan diam saja, jangan membangkang apa

kata ku” ucap Fahri tak mau di bantah.

“ayo makan lah,kenapa ,masih diam, apa perlu aku meyuapi mu”

ucap Fahri setelah mengambilkan makanan untuk Laura.

.

.

.

Maaf ya teman-teman, Author sering typo di penulisan nama

fahri ke arif karena sebenar nya Author juga belum bener-bener bisa Move On

dari Arif hehehehe

Jangan lupa selalu support Novel ini ya, please klik tombol

Like dan Vote nya, saran-saran nya  juga butuh loh

Terpopuler

Comments

¥€®∆

¥€®∆

thorrrr

2022-09-26

0

ᵅᵏ`𝕊м𝓞кʸ

ᵅᵏ`𝕊м𝓞кʸ

adduuhh

2022-01-07

5

ᵅᵏ࠰ᴍᴀᴜɴᴀ

ᵅᵏ࠰ᴍᴀᴜɴᴀ

menarik

2022-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!