Fahri dan Laura terlihat duduk berdampingan, mereka duduk berhadapan dengan orang tua mereka, hanya di halangi oleh pembatas meja saja.
Fahri hanya memandang jengah dan nyalang situasi di sekitar nya karena ia sudah tahu betul apa yang akan di bahas oleh orang tua nya, sementara Laura, gadis itu hanya menundukkan wajah nya takut.
“sialll, kenapa aku harus berada di situasi sulit seperti ini” Gumam Fahri dalam hati
“ Fahri, Laura, ayah dan ibu mengumpulkan kalian berdua di
sini karena ada hal penting yang ingin kami sampaikan kepada kalian” Ayah
menghela nafas nya berat sebelum melanjutkan perkataan nya “karena Laura sudah
menyetujui perjodohan kalian, Ayah dan Ibu sepakat akan mempercepat pernikahan
kalian, dan seperti kata mu Fahri, kau akan bersedia jika Laura juga bersedia
menerima perjodohan ini” terang Ayah jelas.
“Ayah…..” ucap nya lirih, Fahri terlihat begitu Frustasi,
tatapan nya nyalang memandang manik mata Laura yang duduk persis di samping
nya, sedangkan Laura hanya meremas tangan nya kuat, sembari menundukkan kepala
nya dalam, takut melihat wajah Fahri yang terlihat sangat semakin dingin itu.
“Fahri, Ayah harap kau tidak mengingkari ucapan mu itu, dan Ayah tidak mau mendengar alasan mu lagi,” keputusan Ayah final
“kalau begitu, Ibu akan segera memberitahukan kepada Adikmu Arif, supaya dia bisa ikut membantu terlaksana nya acaran pernikahan kalian, dan untuk kalian selamat ya nak” ucap sang Ibu sangat antusias, tak memperdulikan
raut wajah 2 orang di hadapan nya itu.
“tapi ayah…..”
“tidak ada tapi-tapian lagi, karena keputusan Ayah sudah
Final, dan pernikahan kalian akan di laksanakan 2 minggu kedepan” sorot mata
tajam di tujukan kepada Fahri, “dan untuk Laura, untuk sementara kau tinggallah
dulu di rumah kakak mu Arif, tidak apa-apa kan nak?” Tanya nya Ayah lembut
“iya tidak apa-apa Ayah” ucap Laura “justru itu akan membuatku lega, setidak nya kak Fahri bisa mempending
marah nya terhadap ku, sampai pernikahan itu benar-benar terjadi” lanjut nya dalam hati “tapi bagaimana dengan pekerjaan Laura di kantor? Tanya nya lagi
“untuk sementara kau tidak perlu bekerja, Kau ambillah Cuti terlebih dahulu, manfaatkan waktumu sebaik mungkin sebelum kau terikat pernikahan Nak” ucap Ayah tersenyum hangat ke Laura
Sedangkan Fahri mengumpat kesal dalam hati nya, tangan nya
terkepal erat, menahan gejolak emosi dalam hati nya, pria merutuki keputusan
yang telah di pilih Laura “kau sudah salah besar mengambil keputusan ini Laura” umpat nya dalam hati.
“ayah rasa sudah tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan, karena semua nya sudah jelas, kau bisa beristirahat terlebih dahulu nak” menatap Laura, Laura yang di tatap, paham maksud calon mertua nya itu
“baiklah, Ayah, Ibu, Laura pergi dulu” pamit nya langsung, Gadis itu tidak berani menatap Fahri bahkan membayangkan wajah Fahri saja, Laura jadi bergidik ngeri. Selepas kepergian Laura kini tinggallah Fahri
“Ayah harap kau tidak bertindak gegabah kali ini, lupakan gadis itu dan mulailah mencintai Laura, karna memang Laura lah yang harus kau cintai, dan masalah pekerjaan mu, kau tanganilah di rumah, karena Ayah dan Ibu
tidak akan membiarkan mu pergi kemana pun sampai hari pernikahan mu itu tiba” ucapnya tegas
Fahri memandang tidak suka Ayah nya
“kenapa Ayah dan Ibu jadi mengengkang ku seperti ini hanya karena aku harus menikahi gadis seperti Laura, Ayah dan Ibu tidak pernah seperti ini sebelum nya” Fahri menggeleng-gelengkan kepala nya tidak percaya “padahal kalian tahu sendiri jika aku tidak akan pernah mencintai Laura, bahkan dari dulu aku sudah tidak menyukai gadis itu, dia terlalu berisik, manja, bahkan selalu menyusahkan ku, tapi karena demi kalian aku harus berpura-pura baik dan perduli dengan nya” ucap Fahri menggebu-gebu
“Fahri jaga ucapan mu nak?” bentak Ibu
“kenapa? Apa ibu juga mau ikut-ikutan menyalahkan Fahri” Fahri mendesah frustasi “kenapa kalian semua jadi tidak bisa mengertikan aku, aku ini anak mu bukan gadis itu” sambung nya emosi
“sebaik nya kau pergilah beristirahat, dan oh iya, jangan sekali-kali kau berfikir untuk mengancam Laura untuk menghentikan pernikahan kalian ini, karena Ayah tidak akan membiarkan hal itu terjadi, kau tahu sendiri
kan akibat nya jika membantah ucapan Ayah” ancam Ayah, setelah nya mengajak ibu meninggalkan Fahri sendirian.
“arghhhhhh……. Siaalll, brengsek” umpat Fahri, dengan penuh emosi, pria itu masuk melenggang ke
kamarnya, menutup pintu dengan kasar, hingga terdengar suara nyalang.
*****
Jam menunjukkan pukul 1 dini hari, dengan perasaan emosi bercampur kesal, Fahri menerobos masuk ke kamar yang di tempati Laura menggunakan kunci cadangan yang ia dapat dari salah satu pelayan.
Fahri menatap nyalang Laura, yang bisa-bisa nya dapat tertidur lelap, sementara diri nya harus berperang hebat dengan pikiran dan hati nya saat ini, tak tanggung-tanggung Fahri langsung saja menumpahkan air di wajah Laura yang baru saja dia ambil dari kamar mandi
“kau sudah bangun” Fahri berkata dengan suara dingin nya, pria itu lalu duduk mengambil tempat di samping Laura, menatap wanita itu dengan sorot mata tajam nya, seketika Laura mengubah posisi nya menjadi duduk
meringkut, Laura membelalakkan mata nya lebar, tentu saja karna Laura terkejut, dan juga takut, melihat raut wajah Fahri yang sangat menyeramkan menatap nya dengan nyalang.
“kkkak Fahri, kenapa bisa ada di kamar Laura” ucap Laura terbata
“kau pikir apa” Fahri mengusap lembut pipi Laura, namun sorot mata itu terlihat sangat menakutkan “memang apa salah nya aku kemari…., menemui calon istri ku, lagi pula aku hanya ingin melihat keadaanmu, tapi seperti nya kau baik-baik saja, bahkan terlihat sangat bahagia, yaa….., dan bukankah besok kau akan pergi, takut nya nanti kau akan merindukanku jika dua minggu ini kita tidak dapat bertemu” Fahri semakin menipiskan jarak nya dengan Laura
“kkakkk Fahri, kak Fahri mau apa, tolong jangan seperti ini kak” Laura berusaha menghindari Fahri, namun Fahri mencengkram dagu nya kuat, sehingga mau tidak mau mata mereka bersitatap
“kenapa bukankah ini yang kau inginkan, bahkan setelah menikah, kita akan melakukan hal yang lebih jauh dari pada ini, kenapa kau terlihat takut, bahkan kau sampai berkeringat seperti ini” Fahri mengelap keringat di dahi Laura
“kakak ini salah, tolong jangan lakukan ini” ucap Laura dengan bibir gemetar saat wajah mereka hanya berjarak dua cm. Fahri tersenyum sakit lalu menghempas wajah Laura kasar
“kau pikir aku ingin apa? aku kemari hanya ingin memberi tahumu, jika kau berani menerima pernikahan ini, itu arti nya kau juga sudah harus siap menanggung resiko nya, menaggung resiko selama menjadi istriku” ancam Fahri setelahnya, pria itu bergegas pergi meninggalkan Laura yang masih meringkuk ketakutan
.
.
.
Yang belum baca karya Author “Apa Salahku” silahkan di baca juga ya di sana ada kisah antara Arif
dan Rara dan juga ada Chat story Author judulnya Because you, jika berkenang silahkan berkunjung dan jangan lupa terus support karya-karya Author, tekan tombol Like dan Vote sebanyak-banyaknya hehehehe.
Happy Reading Readers
Hayoo kira-kira ada lagi nggak yang bisa nebak alur nya???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Joko Jokoo
knpa y, stiap novel ank dikulyah kn tinggi kurang tinggi meraih gelar. tpi setelh ny itu mlah disuruh menikh. gk mnikmati msa muda.
2021-11-12
1
Tulip
huuu fahri gak ada anis2nya kasar terus. ntar nyesal kl laura pergi
2021-11-12
1
Tiah Sutiah
masa fahri ngelakuin hal yg sama seperti arrif dulu yg menyiksa dan menghina istri sendiri
2021-11-12
1