Chapter 14

Suasana kediaman rumah keluarga Fahri kini tampak sepi, pasal nya Arif, Rara dan juga Anak nya Baby Alfa sudah kembali di kediaman nya.

Saat ini Laura sedang berada di taman berselonjor duduk tepat di tepi danau, pikiran nya benar-benar kemana mana memikirkan percakapan antara diri nya dan juga paman dan bibi nya yang selama ini ia sudah anggap sebagai orang tua itu beberapa hari yang lalu.

Laura tertunduk sedih menghembuskan nafas berat nya berkali-kali “huuuftt bagaimana ini, apa yang harus ku lakukan” gumam nya dalam hati “ya tuhan apa yang harus Laura lakukan” Laura melempar asal batu-batu kecil di dekat nya itu ke dalam danau.

Ya Laura ingat betul permintaan kedua orang tua Fahri beberapa hari yang lalu yang meminta nya agar bersedia menerima perjodohan antara diri nya dan juga Fahri, dan yang membuat Laura tidak habis fikir adalah ternyata selama ini mendiang ayah nya dan juga Ayah Fahri hanyalah sebatas saudara angkat, ini berarti Laura hanya lah orang asing di keluarga mereka, tapi baik nya mereka semua benar-benar menyayangi Laura bahkan memenuhi setiap kebutuhan Laura selama berkuliah di luar negeri “apa ini alasan nya sehingga ayah dan ibu ingin aku menikah dengan kak Fahri dan apa karena perjodohan ini alasan dari setiap sikap ketus, dingin dan kasar kak Fahri beberapa bulan ini, ckckck pantas saja saat di Australia kak Fahri tidak segang-segang menuduh ku sebagai perusak hubungan nya dengan Miss Gena” umpat Laura tidak habis pikir dengan jalan hidup nya itu. “bahkan usiaku saja baru ingin menginjak usia 21 tahun, tapi kenapa tiba-tiba ayah dan ibu menyuruhku menikah bahkan ini dengan kak Fahri yang sudah jelas terang-terangan menunjukkan kebencian nya terhadap ku” Laura mengacak-ngacak rambut nya frustasi

“astagaa apalagi jika aku menikah dengan nya, bisa-bisa aku di jadikan daging giling, arghhh Nooooo” Laura menggeleng-gelengkan kepala nya.

Entah sudah berapa lama Laura berada di sana duduk menyendiri, rasa nya gadis itu benar-benar sulit untuk memutuskan, pikiran nya masih berkelana memikirkan perasaan nya sendiri atau ka ia harus berkorban demi

merelakan kebebasan nya untuk orang-orang yang sudah berjasa dan sudah menyayangi nya dengan tulus selama ini.

***

Jam menunjukkan sudah pukul 9 malam

Ting.. ting… ting….

Sebuah pesan masuk di ponsel Laura yang saat ini sedang menikmati makanan khas kota yang ia rindukan di pinggir jalan

“kau dimana? Pulang sekarang juga” Lagi-lagi Laura menghela nafas nya kasar, bagaikan mendapat pesan terror dari seorang penjahat, Laura terburu-buru sampai-sampai makan nya masih tersisa banyak, setelah membayar semua makanan yang ia pesan tadi, langsung saja Laura mengemudikan mobil yang ia bawa kembali ke kediaman rumah keluarga Fahri tentu saja dengan perasaan bersalah juga.

***

“Kau dari mana saja? Ini bukan Australia di mana kau bisa bebas

berkeliaran sampai tengah malam” baru saja Laura membuka pintu sambil menenteng

kantong kresek di tangan nya, sudah terdengar suara bariton yang membuat

seluruh bulu kuduk nya meremang, siapa lagi jika bukan suara Fahri

“ehh kak Fahri, Laura tadi hanya berkeliling si sekitar daerah ini” jawab Laura takut-takut

“berkeliling sampai lupa waktu untuk pulang heee, memang apa

saja yang kau lakukan di luar sana, ingat Laura kau harus ingat sekarang tempat

mu di mana, kau bahkan tidak meminta izin ingin pergi ke mana, kau tahu orang

tua ku sampai cemas karena mu, mereka menyuruhku untuk mencarimu, sekolahmu itu

tinggi, tapi kau sama sekali seperti orang yang tidak mempunyai etika dan sopan

santun” ucapan Fahri terdengar begitu dingin dan menusuk

“ia kak Laura minta maaf, lain kali Laura akan bilang dulu pada Ayah dan ibu jika ingin keluar” ucap Laura menunduk sedih

“sudahlah percuma bicara dengan mu” Fahri baru saja hendak berlalu, tapi sebuah tangan menarik lengan nya “ada apa lagi?” suara nya terdengar begitu ketus

“kenapa rumah terlihat begitu sepi, Ibu dan Ayah di kemana kak? Laura memberanikan diri nya untuk bertanya

“Alfa sedang sakit, karena itu Ayah dan Ibu ke sana karena menghawatirkan cucu nya” jawab Fahri

“kalau begitu Laura akan ke sana malam ini juga” baru saja Laura hendak berbalik ingin pergi, namun tiba-tiba sebuah tangan kokoh mendorong dan menghimpit tubuh nya ke tembok “kkkak Fahri, aapa yang kak Fahri lakukan” Tanya Laura terbata-bata

“kau pikir aku akan mengijinkanmu pergi, jika ingin pergi pergilah besok saja” ucap Fahri

“ttapi kenapa?” tanya Laura

“kau masih bertanya kenapa, Ibu dan Ayah ku akan marah jika aku membiarkan mu pergi, dan imbas nya akan mengarah kepadaku, jadi tolong kerjasama nya” ucap nya penuh penekanan lalu menghempaskan tubuh Laura

“tunggu kak” tahan Laura

“ada apa lagi?” tanya Fahri begitu kesal “aku punya banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan malam ini juga jadi jangan memintaku untuk mengantarkan mu, karena aku tidak bisa” sambung nya

“Laura tadi membeli makanan di pinggir jalan, niat Laura ingin membelikan makanan ini untuk Ibu dan Ayah tapi mereka tidak ada, sayang kan jika di buang” ucap Laura takut-takut

Fahri menghela nafasnya berat

“kemarikan” pinta Fahri “apa kau sudah makan?” tanya Fahri setelah Laura memberikan kantong yang di tenteng nya tadi

“sebenarnya sudah, tapi karena kak Fahri tadi meyuruh Laura pulang, Laura belum sempat menghabiskan makanan Laura” ucap Laura

“dasar bodoh, kalau begitu, ambil dan siapkan ini dulu di dapur, aku akan menunggu mu di meja makan” ucapnya setelah memberikan kembali kantong yang berisi makanan itu dan yang Laura lakukan adalah hanya bisa menunduk pasrah.

“apa-appan, dasar bodoh, Laura tidak bodoh, asal kakak tahu aku ini lulus dengan predikat Cumlaude, IPK

ku bahkan sangat-sangatlah sempurna” sayang nya Laura hanya bisa mengumpat Fahri dalam hati.

“apa orang tua ku pernah menanyakan sesuatu kepadamu?” tanya Fahri menatap intens Laura, setelah cukup

lama mereka makan malam dalam keheningan

“tttidak kak?” bohong Laura, karena sebenar nya ia belum siap membahas perihal keputusan nya itu

“kau yakin? kau tidak bohong kan?” tanya nya semakin menatap intens wajah Laura membuat Laura kelabakan

“laura yakin, Laura juga tidak bohong, memangnya apa yang ingin Ayah dan Ibu tanyakan kepada Laura?” jawab Laura sesantai mungkin

“sudahlah, lupakan itu, lebih baik habiskan cepat makanan mu itu” ucap Fahri sebelum berlalu meninggalkan Laura di meja makan

.

.

Yang belum baca karya Author “Apa Salahku” silahkan di baca juga ya di sana ada kisah antara Arif

dan Rara dan juga ada Chat story Author judulnya Because you, jika berkenang silahkan berkunjung dan jangan lupa terus support karya-karya Author, tekan tombol Like dan Vote sebanyak-banyaknya hehehehe.

Jangan lupa juga untuk Follow IG baru author “author-ra-in”(Ra_In)”

Happy Reading Readers

Terpopuler

Comments

Mayasari

Mayasari

Next....❤️❤️❤️❤️

2021-11-04

0

Tiah Sutiah

Tiah Sutiah

sungguh Fahri ngikutin jejak arif yg suka menindas dan menyiksa ujung ujung nya nanti menyesal

2021-11-04

4

Mesra Jenahara

Mesra Jenahara

kasian Laura setiap hari harus menghadapi sikap ketus Fahri..

2021-11-04

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 Chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
Chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!