Keesokan paginya, cepat-cepat laura bengun, ia menyiapkann
segala keperluan fahri mulai dari menyiapkan sarapan sederhana, sampai
pakaiannya pun laura juga menyiapkan nya.
Sebelum pergi ke kampus nya laura terlebih dulu menuliskan
notif kecil lalu di letakkan nya pada meja di samping makanan yg laura tadi
siapkan
“kak Fahri laura hari ini mau pergi ke kampus, untuk sarapan dan pakaian kak Fahri sudah Laura
siapkan, maaf laura hanya bisa membuat ini, semoga kak Fahri suka ya makanan nya”
Fahri baru terbangun, ia berdecak kesal saat melihat jam di atas nakas sudah menunjukkan jam 9 : 27, ia bahkan baru ingat jika ia harus menemui Gena hari ini di kampus tempat Gena mengajar.
“astaga aku benar-benar sudah terlambat, lauraaaa, kenapa dia tidak membangunkan ku” ucapnya kesal, mengabaikan makanan yg ia lihat di atas meja, cepat-cepat Fahri masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
*
Sesampainya Fahri di kampus, ia langsung memarkirkan mobil nya, sebelum turun ia terlebih dulu melirik jam di pergelangan tangan nya.
“astaga, Gena pasti sudah menungguku, mana ponselku kehabisan baterai” ucapnya gusar mengacak-ngacak rambut nya, lalu ia segera turun dari mobil menuju restoran yg berada di dalam kampus untuk mencari Gena
“Gena maaf aku terlambat” ucap nya sedikit panik tak memperdulikan wanita yang sedang berbicara dengan Gena.
“tidak apa-apa, duduklah dulu, tapi sebelumnya aku minta maaf, seperti nya kau harus menunggu sebentar, karena aku da urusan dengan mahasiswiku, tidak apa-apa kan?” Ucap Gena penuh harap.
“ia tidak apa-apa” ucapnya tersenyum hangat, lalu mengambil tempat persis samping Gena, namun tiba-tiba Fahri di buat gusar, tatkala baru menyadari seseorang yang berbicara dengan Gena ternyata adalah Laura.
Cukup lama Gena dan Laura membicarakan perihal wisuda yang akan berlangsung bulan depan, hingga laura memutuskan untuk undur diri, karena tidak tahan melihat pemandangan dan mendengar senyum hangat dan perkataan halus Fahri kepada Gena
“kalau begitu saya pamit dulu Miss, terima kasih atas informasi nya” ucapnya tidak semangat, bahkan tak berniat melirik ke arah Fahri yang juga sebenar nya sedari tadi memperhatikan nya.
Setelah kepergian Laura kini tinggallah Fahri dan Gena berdua.
“apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Gena datar
“Gena, maaf aku sudah mengecewakan mu, aku sudah mencoba memberi tahukan orang tuaku tentang dirimu, tapi tetap saja orang tua ku bersikeras ingin aku menikah dengan gadis pilihan nya, aku benar-benar bingung,
tidak tahu harus berbuat apa” ucap Fahri menundukkan wajah nya, sementara Gena terus menatap Fahri dengan sorot mata penuh kekecewaan.
“aku memang mencintaimu, tapi di sisi lain aku juga tidak bisa menolak permintaan kedua orang tua ku, apalagi saat orang tuaku mengancam tidak akan mau bertemu denganku, aku tidak bisa Gena, aku benar-benar tidak bisa”
sambung nya “ aku harap kau mengerti”
“kau menyuruhku untuk memahamimu, tapi kau sendiri tidak pernah memikirkan perasaan ku, sekarang aku ingin bertanya padamu, sebenarnya kau benar-benar mencintaiku atau tidak?, dengan mudahnya kau berkata seperti
itu, bahkan kau belum mencoba untuk memperjuangkanku dengan orang tuamu” ucapnya marah.
“aku sudah memperjuangkanmu, bukankah beberapa bulan yg
lalu, aku sudah pernah mengajakmu untuk bertemu dengan orang tuaku, ketika
mereka ada di negara ini, tapi kau menolak mentah-mentah ajakan ku itu, yg
bahkan aku sendiri tidak tahu alasan nya, bahkan di hari itu, kau sama sekali
tidak mengaktifkan nomor ponselmu, kau sengaja kan” ucap Fahri
“ya aku sengaja, karna saat itu aku benar-benar belum siap,
aku masih ingin mengejar karirku, karirku masih panjang, tidak bisaka kau menungguku,
kau tahu sendiri bukan mengajar di kampus ini adalah cita-cita terbesar ku, dan
itu tidak mudah untuk aku bisa sampai di sini” ucapnya terdengar sakit.
“tapi waktu itu, mengapa kau pergi bersama dengan seorang
pria, dan dengan mesrah nya kalian bergandengan tangan” ucap Fahri yg kini
menghunuskan tatapan tajam ke arah gena, “kau pikir aku tidak tahu hal itu?,
aku tahu Gena, selama ini aku tahu semuanya tentang mu” ucapnya kini mulai
berapi-api, membuat tenggorokan Gena terasa tercekak. “tapi aku tidak
memperdulikan semua itu, karna aku mencintaimu, tapi aku tidak tahu apa yg akan
terjadi ke depan nya dengan hubungan kita” sambung nya
“Fahri, aku bisa menjelaskan semuanya” Gena menggenggam erat tangan Fahri membuat Fahri mengurungkan niat nya untuk berdiri dari kursi duduk nya.
“apa yang ingin kau jelaskan? Tanya fahri sedikit gusar
“dia, pria itu hanya teman ku, kami hanya berteman, tidak lebih” ucap Gena penuh permohonan, membuat Fahri menghela nafas nya berat.
“maaf Gena seperti nya aku harus pergi?” ucapnya terdengar dingin
“tolong beri aku kesempatan, aku akan berjuang demi hubungan
kita, tapi tidak untuk sekarang” ucapan
gena penuh dengan permohonan
“maaf kan aku Gena, tapi aku benar-benar tidak bisa memberikan mu kepastian, semua nya tergantung pada mu” fahri membalas menggenggam erat tangan Gena, namun gena tak bergeming, membuat Fahri lagi-lagi menjadi gusar bercampur kecewa, karena lagi-lagi sepertinya Gena menolak nya.
“maaf, seperti nya aku tidak bisa” ucap Gena, lalu
setelahnya ia pergi meninggalkan Fahri yg terduduk termenung sendirian
.
.
.
Jangan lupa di Vote ya teman-teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
ketty
semangat,,berkarya terusssss
2022-01-16
1
ketty
semangat ka raaaa
2022-01-16
1
ketty
semangat
2022-01-16
1