“apa jawaban mu nak?” Tanya ayah
Laura memandang intens wajah ke dua orang tua Fahri bergantian, Lalu menghela napas nya berat “Laura,,,, mau, Laura bersediah menikah dengan kak Fahri” jawab Laura memaksakan senyum nya, membuat kedua orang
Tua Fahri tersenyum lega penuh haru.
“ayah benar-benar bahagia mendengar kau menyetujui perjodohan ini, orang tua mu pasti senang di sana nak” ucap Ayah Fahri menghapus setitik air mata yang tergenang di pipi nya begitu pun dengan sang Ibu
“syukurlah, tapi sekali lagi ibu mau tanya pada mu, apa kau yakin nak dengan keputusan mu ini, apa kau tidak keberatan dengan keputusan mu ini? Karena ibu tidak mau kau menerima perjodohan ini, hanya karena tekanan dari kami” tanya sang Ibu penuh harap
Laura tersenyum lalu menggelengkan kepala nya “tidak ibu, Laura sama sekali tidak keberatan, Laura sebenar nya sudah memikirkan ini matang-matang sudah jauh-jauh hari dan yaa Laura punya alasan tersendiri kenapaLaura mau menerima perjodohan ini” jawab Laura mantap
"sebenar nya Laura keberatan, tapi mau bagaimana lagi" gumam nya dalam hati, lalu tertunduk lesuh
“baiklah, kalau begitu Ayah dan ibu akan mempersiapkan secepat nya pernikahan kalian” ucap sang Ayah penuh antusias.
Sementara Fahri yang tidak sengaja menelinga pembicaraan kedua orang tua nya bersama Laura di ruang tengah, hanya bisa memejamkan erat mata nya, tangan nya terkepal erat menahan emosi yang tak bisa ia lampiaskan, untuk saat ini pikiran Fahri benar-benar terganggu, pria itu tidak bisa berpikir jernih, ia berjalan gontai menuju kamar nya lewat pintu belakang.
Fahri melampiaskan semua amarah nya di dalam kamar tidur nya, pria itu berkali-kali mengusap rambut nya kasar, melempar bantal dan selimut kesembarang arah
“kau salah jika menerima perjodohan ini” hati nya benar-benar merasa kesal, Fahri pikir orang tua mereka tidak akan melanjutkan perjodohan mereka lagi, karena mereka tidak pernah menyinggung perihal perjodohan itu lagi, tapi nyata nya, diam-diam mereka sudah membicarakan nya tanpa sepengetahuan nya “kau sudah keterlaluan,kau membohongi ku, ckck pantas saja orang tuaku bersih keras supaya aku mau menerima mu sebagai asisten, ternyata ini alasan di balik semua nya” batin Fahri emosi ingin mengeluarkan semua nya “shittt, apa yang harus ku katakan pada Gena?" pikir nya frustasi mengusap wajah nya kasar
****
Sementara Laura yang sudah mengunci diri di dalam kamar nya sendiri, ya sudah sedari tadi gadis itu mengunci diri nya di dalam kamar, hati nya benar-benar tak karuan, ia merasa takut, tapi di sisi lain ia merasa keputusan yang gadis itu ambil sudah benar
“astaga, astaga, astaga……. Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan” ucap nya dengan suara lirih, gadis itu menelusupan wajah nya pada kedua lutut nya dan membentur-benturkan kepala nya ke atas dan ke bawah “apa
yang harus ku katakan jika bertemu kak Fahri, aaaaaaaa aku benar-benar tidak berani bertemu dengan nya, oh Tuhan tolong aku” jerit nya dengan suara meredam
Tiba-tiba dorrr…. Dorrrr….. dorrr, terdengar suara ketukan pintu
“astaga….., astaga…… apa ituu” Laura yang kaget tanpa sadar langsung melompat dan memegangi letak jantung nya
“Laura kau kenapa nak? suara ibu terdengar penuh kekhawatiran,
“ibuuu,,,,,” ucap nya lirih, Laura yang menyadari nya, cepat-cepat ia membukakan pintu untuk calon ibu mertua nya itu “ehhh ibu ada apa kemari?” tanya Laura
“ibu yang harus nya bertanya pada mu nak, ada apa dengan mu? ibu sudah dari tadi berada di depan kamar mu memanggil-manggil mu, tapi kau sama sekali tak mendengar nya, malah yang ibu dengar kau berteriak-teriak di
dalam kamar mu” ucap ibu
“ehhh tadi Laura melihat kecoa bu di lantai…….. berkeliaran………” ucap Laura beralasan
“benarkah?” tanya sang Ibu meneliti wajah Laura “lalu ada di mana kecoa nya sekarang? tanya nya lagi
“kecoa nya, mmm.... Laura tidak tahu di mana, padahal tadi Laura sudah hampir memukuli nya, tapi karena ibuuu menggedor-gedor pintunya, Kecoa nya malah kabur” kilah Laura menggaruk daun telinga nya yang tak gatal.
“ya sudah, kalau begitu mari kita ke bawah, makan malam nya sudah siap, ayah dan Fahri sudah menunggu di bawah” ajak ibu, membuat tatapan Laura tiba-tiba kosong mendengar nama Fahri “ayo nak” ajak nya lagi menggenggam tangan calon menantu nya, dan Laura hanya bisa pasrah tanpa bisa menolak.
Di sana di meja makan sudah terlihat ayah dan Fahri, rasa nya berat bagi Laura menelan makanan yang ia santap saat ini, karena diam-diam ia perhatikan, Fahri sudah sejak tadi melayangkan tatapan tajam untuk nya.
“tamat riwayat mu Laura” gumam nya dalam hati, memejamkan mata nya pasrah
“oh ia, setelah makan malam, ada yang ingin Ayah dan Ibu bicarakan dengan kalian berdua” ucap Ayah menatap Fahri dan Laura bergantian, setelah nya kembali pria paruh baya itu melanjutkan makan nya.
Yang belum baca karya Author “Apa Salahku” silahkan di baca juga ya di sana ada kisah antara Arif dan Rara dan juga ada Chat story Author judulnya Because you, jika berkenang silahkan berkunjung dan jangan lupa terus support karya-karya Author, tekan tombol Like dan Vote sebanyak-banyaknya hehehehe.
Happy Reading Readers
Hayoo kira-kira ada lagi nggak yang bisa nebak alur nya???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
tyara
suka bgt q dr awal baca ,,up yg byk ya Thor semangat q yakin ni cerita byk peminat ny soalny bagus ad greget ny sgla q ni tiao5 HR slalu pantengin loh nunggu kelanjutannya hehe
2021-11-08
1
Mayasari
Sepertinya aku gak deh Thor...karena nasib mereka ada di tanganmu ...💪💪💪
2021-11-08
1
Mesra Jenahara
kasian Laura pasti terus d intimidasi ma Fahri dan makin membenci Laura..
2021-11-08
1