Berulang kali laura mencoba menghubungi fahri, tapi tetap saja nomor yang laura hubungi selalu sibuk
Laura menghela nafasnya berat, perasaan sedih sudah pasti, namun rasa penasarannya lebih mendomisili pemikirannya, memikirkan kenapa tiba-tiba fahri membentak bahkan menuduhnya sebagai perusak hubungannya dengan Gena salah satu dosennya di Universitas, bahkan laura sendiri tidak mengetahui pasal kedatangan fahri secara tiba-tiba hari ini di apartementnya.
Awalnya laura benar-benar sangat bahagia ketika melihat
fahri yang sedang duduk di teras balkon apartement kamarnya, bahkan tak
segan-segan ia menghambur langsung memeluk erat tubuh kekar milik fahri, tapi
kebahagiaan nya tiba-tiba luntur tatkala fahri mencengkram kedua lengannya
sedikit kasar. Laura benar-benar ingin menangis kencang mengingat perlakuan
kakak sepupunya itu yg di luar dugaan nya,
“hiks, hiks, hiks……., kenapa kak Fahri tiba-tiba seperti itu kepadaku, aku salah apa memang nya?” gumam laura tersedu-sedu di tengah tangisan nya.
Sudah lewat tengah malam tapi laura belum juga bisa
memejamkan matanya, meskipun fahri sudah habis-habisan membentaknya, namun tak
dapat ia pungkiri bahwa saat ini gadis cantik itu benar-benar menghawatirkan
kakak sepupu nya itu.
Tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki, dan ya laura
yakin jika itu adalah Fahri kakak sepupu nya, karena memang hanya laki-laki
itulah yg mengetahui nomor Pin apartementnya, ingin rasanya laura menghampiri dan menanyakan keberadaan kakak sepupunya itu seharian ini, namun tiba-tiba keberaniannya hilang tergantikan oleh rasa takut, takut di bentak dan takut jika saja Fahri bisa melakukakn hal-hal di luar dugaannya seperti tadi siang.
Cepat-cepat Laura membungkus tubuh nya menggunakan selimut
saat suara handle pintu kamar nya tiba-tiba terdengar pertanda bahwa seseorang
sedang membuka nya, suara derap langkah kaki itu semakin mendekat, bahkan dapat
laura rasakan ketika seseorang tiba-tiba duduk di sebelah nya, dengan modal
nekat laura memberanikan diri untuk membuka selimut yg menutupi wajahnya dan
membalikkan tubuhnya menghadap ke arah fahri.
Ada rasa lega ketika melihat Fahri saat ini
“kak fahri dari mana saja seharian ini, laura sudah menghubungi kakak berulang kali, tapi nomor ponsel kakak selalu sibuk, laura benar-benar khawatir” ucap laura mengubah posisinya menjadi duduk menghadap ke arah fahri
yang masih diam dengan ekspresi datar nya.
“apa tadi ibuku menelpon mu” tanya fahri menatap tajam laura
“I’iyaaaa, tadi ibu menelpon menanyakan kak Fahri” ucapnya langsung menundukkan pandangannya saat pendangan mereka saling beradu
“apa yang kau katakan pada ibuku” tanya fahri, masih menatap tajam laura
“laura tadi bilang kalau kak fahri tadi datang ke epartement laura, memarahi dan membentak-bentak
laura, setelah itu pergi lagi” ucap laura berani membuat mata fahri melotot marah
“kauuuu, barani-berani nya kau” ucapnya marah
“hahaha, kakak tenang saja, tidak mungkin laura mengadukan
perlakuan kakak hari ini ke ibu, hufttt kekanak-kanakan sekali, jika mau marah,
marah saja kak, marahi saja laura terus, bahkan laura sendiri tidak tahu,
kenapa tiba-tiba kakak bisa berada di apartement laura, memarahi laura tanpa
alasan, bahkan menuduh laura sebagai perusak hubungan kakak” ucapnya tertawa
sedih “ memang apa yang laura lakukan?” tanyanya, kali ini membalas menatap
tajam Fahri. “kakak tidak biasanya seperti ini, coba katakana apa salah laura?
kenapa kakak tiba-tiba bersikap kasar seperti tadi ke laura, katakan kak, biar
laura tahu” tanyanya memberanikan diri.
Tiba-tiba Fahri memalingkan pandangan nya, lidah nya
tibaa-tiba keluh mendengar rentetan pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan
Laura.
“sudahlah, sebaiknya kau tidur, ini sudah larut, jangan
coba-coba memancing emosi ku, jika tidak ingin aku berbuat kasar padamu”
ucapnya dingin, lalu setelah nya Fahri segera berlalu ke kamar mandi ingin
membersihkan tubuh dan juga fikiran nya seharian ini, yang benar-benar kacau.
Laura benar-benar tercengang dengan sikap Fahri yg tiba-tiba
berubah menjadi dingin terhadap nya.
Apartement yang di tinggali laura memang terbilang kecil,
dan memang hanya terdapat 1 kamar di dalam nya, ruang tamunya pun hanya
bersebelahan dengan letak dapur yang luasnya tidak seberapa, selain karena
ingin hidup sederhana dan hemat, laura juga tidak perlu susah-susah
membersihkan apartement nya di tengah kesibukan nya yang memang benar-benar
padat, padahal orang tua arif dulunya sudah menawarkan laura untuk tinggal di
apartement yang lebih layak, namun laura menolaknya mentah-mentah.
Dan ya untuk Fahri sendiri, memang sudah sering kali Fahri
menginap di apartement laura saat ia sedang berada di autralia, bahkan ada 1
lemari khusus yang ia siapkan untuk pakaiannya sendiri selama dirinya berada di
autralia, jadi ia tak perlu repot-repot lagi membawa banyak pakaian selama
dirinya berada di Australia.
Setelah menyiapkan matras dan juga selimut untuk Fahri untuk
ia tiduri di samping ranjang nya, laura cepat-cepat bergegas mengambilkan roti
isi sandwich yg sempat ia buat tadi, di letakkannya roti dan juga segelas air
minum tadi persis di dekat matras Fahri, ya memang sudah menjadi kebiasaan
Laura untuk menyiapkan itu semua ketika Fahri berada di apartementnya, meskipun
hatinya masih merasa perih,
Ceklek pintu terbuka
Menampakkan Fahri yang hanya mengenakan baju kaos dan juga
celana treining, pandangan mata arif langsung tertuju ke arah roti yg di
siapkan Laura tadi, lalu beralih menatap ke arah laura yang sedang tertidur
membelakanginya, Fahri terus menatap Laura dengan ekspresi yang tak biasa.
.
.
.
Jangan Lupa terus dukung Novel author ya teman-teman
HAPPY READING
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
uyboku
up
2022-01-17
0
ᵅᵏ࠰ᴍᴀᴜɴᴀ
kesel sm kaka adeknya
2022-01-07
1
ᵅᵏ࠰Pedro🐕
keren sekali
2022-01-07
1