“untung saja tuhan berbaik hati memberikan otak jenius ini padaku….., Miss Gena kau sudah keterlaluan” gerutu Laura dengan kesal berjalan menuju taman universitas nya
“hei Laura sepertinya kau sedang ada masalah ya dengan miss Gena, ku perhatikan kalian berdua tidak seperti biasa nya” sahut Gladi sedikit berlari berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Laura “ dan apa-apaan tadi
kenapa sikap miss Gena berubah menjadi sangat ketus terhadap mu, yang aku herankan bukankah kau itu salah satu mahasiswa kesayangan nya Miss Gena ya, tapi kenapa tadi Miss Gena seakan-akan ingin berusaha menjatuhkanmu di depan suvervisorsmu, bukankah dia yang sangat antusias mendukung thesis mu itu dan sudah menyetujui nya, tapi kenapa Miss Gena kembali mempermasalah kan nya dengan melibatkan examiner
dan suvervisors mu yg lain nya” sambung Gladi
“entahlah, biarkan saja dia bertindak sesuka hati nya, aku juga tidak apa-apa dengan itu” Laura hanya mengangkat bahunya acuh
“tapi aku rasa dia itu sudah benar-benar keterlaluan terhadapmu, bagaimana bisa kau membiarkan dia menyuruh-nyuruhmu membelikan nya coffee, padahal setahuku biasanya dia akan meminta jasa pengiriman lewat online, bahkan kau juga di suruh memindahkan banyak buku-buku tebal dari kantor ke perpustakaan sebenarnya ada apa dengan kalian berdua?”
“hahaha, kau ini bicara apa, memang nya ada apa dengan kami berdua, sudahlah lebih baik kita duduk saja di sana, ayo…..” Laura menarik tangan sahabat nya itu menuju kursi panjang yg berada tepat berada di bawah
pepohonan nan rindang dan segar itu.
“ihh Laura, ayo jujurlah padaku, aku tahu kau ada masalah kan dengan Miss Gena, ayo katakana pada ku” paksa Gladi
“astaga kak Gladi aku benar-benar tidak mempunyai masalah dengan Miss Gena”
“aku tidak percaya……, kau selalu saja seperti itu menyembunyikan semua permasalahan mu sendirian” ucap Gladi membelakangi Laura degan wajah cemberut.
“hei Kak Gladi, kau seperti tidak tahu aku saja” Laura mengacak-ngacak rambut sahabat nya itu dari belakang “kau masih marah ya, tapi kau marah karena apa, kau ini selalu saja marah-marah tanpa alasan yang jelas, awas nanti cepat tua loh, kau jangan marah lagi ya kak” Laura memeluk gemas sahabat nya itu dari belakang
Tak mendapatkan respon apa-apa dari sahabat nya itu, Laura berinisiatif menggelitiki perut Gladi
“hahaha, hahaha Laura hentikan, ku mohon hentikan”
“tidak akan sebelum kau janji tidak akan marah-marah lagi”
“hahaha, ampuni aku, aku hanya marah sedikit padamu, tapi marahku tidak sebanding dengan rasa khawatirku padamu, jadi jika ada masalah ceritakan saja padaku, pasti aku akan membantumu” ucap Gladi tulus
“hemmm, terimakasih kakakku” ucap Laura, dan mereka saling membalas pelukan, ya memang Laura dan Gladi terpaut beberapa tahun usia, tapi hal itu tak di permasalahkan oleh kedua nya, dan mereka sudah bersahabat
sekitar 1 tahun lebih
“oh ia tapi kau tadi benar-benar hebat, bagaimana bisa kau membuat para suvervisors mu itu tidak berkutik dengan penalaran-penalaran yang kau jelaskan, hahaha bahkan kau tanpa sadar telah mempermalukan Miss Gena sendiri, aku bangga pada mu tapi aku juga iri padamu, bagaimana bisa kau di hadiahi otak cerdas seperti itu” ucap Gladi terkekeh kecil.
*****
Ponsel Laura berdering, membuat sang empu nya menggerutu kecil
“siapa yg menelpon malam-malam begini, tidak tahu apa ini sudah jam berapa” Laura meraih ponselnya yg terletak di atas nakas, kemudian mereject panggilan tersebut tanpa melihat siapa yg menghubungi nya dan kembali gadis cantik itu memejamkan mata nya, namun lagi-lagi suara ponsel tersebut berdering berkali-kali, membuat ia berdecak dengan malas nya, saking kesal nya Laura melemparkan bantal yg di gunakan nya ke sembarang arah
“haaa, mengganggu sekali” ucap nya menggerutu kesal, dengan mata yg masih terpejam Laura mengngkat panggilan tersebut “haloo” ucap nya sambil menguap
“apa yg sudah kau lakukan terhadap Gena”? kening Laura berkerut bingung, kelopak mata nya
langsung terbuka mendengar seseorang berkata dari seberang sana, suara nya terdengar tenang, tapi ada kemarahan yg terselip di dalam nya.
“haa? Maksud kak Fahri apa, memang apa yang sudah Laura lakukan terhadap Miss Gena? Tanya Laura
“kau jangan berpura-pura tidak tahu Laura, kau sengaja kan menpermalukan Gena di depan umum, apa maksudmu melakukan itu semua, sebenar nya apa yang kau inginkan” ucap Fahri mulai emosi “kau memang jenius tapi kau jauh lebih bodoh, bisa-bisa nya kau melakukan hal serendah itu, mempermalukan Gena di depan rekan-rekan nya, apa kau ingin menjatuhkan nya, dan menunjukkan bahwa kau itu lebih hebat dari pada
Gena” sambung nya berapi-api
“aku tidak seperti yang kakak pikirkan, dan sebaiknya kakak diamlah, tidak usah mencampuri usrusan ku jika tidak tidak mengetahui permasalahan awal nya” dengan suasana hati yg berkecamuk, Laura langsung mematikan panggilan nya, dan melemparkan ponselnya ke samping, ia membenamkan wajah nya di atas bantal kemudian menangis meraung-raung, menumpahkan semua kekesalan nya hari ini, bahkan tak segan-segan Laura mengumpat dan mengucapkan sumpah serapah untuk dosen nya itu
.
.
.
.
Jangan lupa terus dukung Novel ini ya teman-teman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
ᵅᵏ࠰𝙳𝚊𝚗𝚎𝚎𝚗🐦
🤧
2022-01-07
4
ᵅᵏ࠰ᴍᴀᴜɴᴀ
semangat
2022-01-07
1
Tiah Sutiah
sabar laura nanti juga ada hikmah nya
2021-10-28
4