Chapter 3

“Arghhh----, sial, kanapa kau lakukan ini Gena” teriak Fahri

yg saat ini sedang berada di atas roof top, untuk saja tidak ada seorang pun di sana.

“sial…., sial….., sial……, arghhhh” Fahri meninju tiang-tiang besi yg di pegang nya

“kak Fahri apa yg kakak lakukan, hentikan, berhenti bertindak bodoh seperti ini” air mata Laura berhamburan, mencoba menghentikan Fahri saat ini “jangan seperti ini kak, laura mohon hentikan aksi bodoh kakak” sambungnya, lalu mendorong keras tubuh Fahri yg masih berusaha menyakiti diri nya.

Membuat tubuh Fahri tersungkur ke bawah, “kak fahri tidak apa-apa kan, maaf laura

terpaksa mendorong kak Fahri” laura yg khawatir langsung menghampiri Fahri

“lepaskan aku, tidak usah sok perduli denganku” ucapnnya kasar, menepis kasar tangan laura yg mencoba menyentuh nya.

Namun tiba-tiba tanpa di duga-duga Fahri langsung menarik tangan Laura dan menempelkan bibir mereka berdua, Fahri menggerakkan bibirnya asal-asalan di atas bibir gadis cantik itu, saat tak sengaja matanya melihat seseorang yg memperhatikan nya dari jauh, ya Fahri sengaja melakukan itu semua di depan wanita yg sudah

membuat hati nya kacau seperti ini.

Tubuh Laura seakan tersengat aliran listrik, darah nya berdesir hebat, jiwanya ingin memberontak, tapi tubuhnya seakan-akan mati rasa, cukup lama Fahri menauti bibir mungil nan berisi milik Lura, hingga akhirnya ia

melepaskan tautan bibir mereka, pandangan mata Fahri masih lurus tertuju memperhatikan Gena dari kejauhan,

hingga kembali Fahri melabuhkan bibir nya itu di bibir Laura dan kembali ******* nya dengan lembut bahkan Fahri terlihat memejamkan matanya terlihat sedang menikmati adegan nya itu, tak seperti tadi, hal itu sontak membuat tubuh laura berubah menjadi panas dingin, tubuhnya bergetar hebat saat merasakan hangat sapuan bibir Fahri menyapu bibirnya.

“kak fahri” Laura berusaha melepaskan diri dari dari dekapan arif yang masih menauti bibirnya saat ini

Air mata Laura tumpah, sumpah demi apapun ia benar-benar tak menyangka dengan apa yg tengah Fahri lakukan kepada nya saat ini, tp satu hal yg pasti, Laura meyakini bahwa ini semua ada hubungan nya dengan Gena dosen nya itu, ya meskipun tidak mendengar kan pembicaan antara Fahri dan Gena, namun

Laura terus memperhatikan mereka dari jauh sejak tadi, hingga gadis itu mengikuti Fahri sampai ke atas Roof top .

“kak Fahri hentikan” ucap laura semakin berusaha memberontak, tapi Fahri tak memperdulikan nya, bahkan ia semakin menekan tengkuk laura, membuat Laura dengan terpaksa harus menggigit BIbir Fahri

“Laura, bekerja samalah denganku kali ini, tolong jangan memberontak dulu” setelah berucap, kembali Fahri melabuhkan bibir mereka berdua, entahlah rasa nya percuma saja jika Laura memberontak, jadilah Laura