Apart Greenlousc
Wanita itu melihat ke arah pria yang dengan enteng datang ke apart nya.
"Ponsel nya sudah tak bisa lagi di gunakan?" tanya pria itu sembari memainkan ponsel yang bahkan tak hidup lagi.
"Iya, tadi setelah jal*ng itu telpon tidak lama setelah nya ponsel nya mati," jawab Bella dengan memandang tak suka.
Pria itu hanya tersenyum, ia tau pasti James sudah mengaktifkan untuk merusak dalam jarak jauh agar tak ada yang bisa di gunakan lagi dari ponsel nya.
"Bagaimana kau mengambil ponsel nya?" tanya pria itu dengan smirk nya, ia terlihat senang karna malam ini dapat mengguncang pria yang paling ia benci.
"Bukan urusan mu," ketus Bella yang tak mau mengatakan menggunakan putra nya untuk mencuri ponsel mantan kekasih nya.
"Kau sudah berikan obat itu untuk nya? Dia akan sedikit pusing setelah dua atau tiga jam dan mulai berhalusinasi, entah kejadian buruk ataupun baik, dan kalau kau datang dengan tampilan seperti gadis itu dia akan tenang dan mudah kau kendalikan." ucap pria itu yang tak sabar dengan rencana nya.
"Belum, aku mau berikan kemarin tapi jal*ng itu ikut jadi tidak sempat," ucap Bella kesal, "Tapi kalau efek obat nya habis? Bukan nya dia akan tau?" tanya Bella lagi.
Pria itu tertawa dengan seringai nya, "Tentu saja, tapi kau lupa apa yang ku katakan? Kau cukup pura-pura lemah dan takut dia tak akan menyalahkan mu, karna itu obat halusinasi jadi pikiran nya akan kacau dan menciptakan memori yang tak pernah terjadi." jawab pria itu yang memiliki rencana sempurna untuk membuat seseorang kehilangan akal nya.
Bella mengepalkan tangan nya, ia merasa ia sudah bisa menjadi lebih dekat dengan cinta pertama nya namun gagal karna gadis cantik yang selalu mengikuti pria itu.
Ia memang mencintai James dengan tulus, namun saat rasa cinta nya tak lagi berbalas karna kesalahan nya ia mulai terobsesi dengan pria tampan itu dan membenci tanpa alasan pada Louise.
"Kau bisa memberikan dalam bentuk permen yang tidak terlalu manis?" tanya Bella lagi.
"Kenapa permen?" tanya pria itu tak mengerti.
"Lakukan saja, kau mau dia meminum nya kan?" tanya Bella, ia tak mau mengatakan rencana nya untuk kembali memanfaatkan putra nya.
James pasti tak akan curiga jika putra nya yang masih kecil akan memberikan permen dengan bubuk halusinogen yang kuat hingga dapat menghilangkan akal nya dan tunduk di bawah orang lain.
Pria itu tersenyum, ia berjalan mendekat dan menyentuh rambut Bella yang bergelombang, "Al sudah tidur?"
Bella mengerti maksud pertanyaan tersebut namun kali ini ia tak mau karna ia ingin kembali seutuhnya menjadi milik pria yang ia cintai.
"Sebenarnya kenapa kau membenci nya? Aku bahkan belum pernah melihat mu sebelum nya," tanya wanita itu dengan mata tajam.
"Aku? Aku iblis yang dia ciptakan, mau ku beri tau satu hal? Karna kita sudah cukup lama bersama," ucap nya sembari menunduk mendekat ke wajah wanita cantik itu, "Dia harus bayar apa yang sudah dia lakukan, walaupun sengaja atau tidak tapi aku mau dia menyesalinya."
Bella mengernyit ia tak mengerti sama sekali, apa yang harus di bayar? Dan permusuhan seperti apa yang di miliki pria di depan nya.
"Dan kau juga terlibat," ucap pria itu sembari menyisir rambut panjang gadis itu lalu menarik nya dengan kuat.
"Memang nya apa yang ku lakukan?!" tanya wanita itu meringis.
Pria itu tak menjawab namun menindih Bella yang masih duduk di sofa, "Jangan merasa tidak adil, diantara kau dan gadis yang kau panggil jal*ng, dia yang harus nya merasa tidak adil karna terlibat padahal tidak tau apapun."
Bella merasa geram, ia juga merasa tak melakukan kesalahan apapun, namun pria yang berada di depan nya seakan lebih membela Louise di bandingkan ia yang sudah tersiksa.
"Memang nya apa yang ku lakukan?!" tanya nya lagi.
Pria itu mendekat dan berbisik, "Melihat tanpa mencegah sama saja seperti orang yang melakukan nya."
Bella tak mengerti apa maksud ucapan pria itu, namun yang harus ia pikirkan sekarang adalah menyingkirkan pria yang tengah mendesak nya.
"Kenapa kau masih menyukai nya? Padahal dia yang menghancurkan perusahaan ayah mu pada akhir nya?" tanya pria itu yang seakan tak apa-apa dengan dorongan wanita itu.
Bella diam, karna kesalahan nya James membuat perusahaan ayah nya di ambil alih, namun dulu ia tau James tak akan menyakiti nya lebih dari itu.
Maka dari itu ia dan kakak nya masih memiliki saham dan kekayaan walaupun tak sekaya dulu lagi, James yang dulu bahkan sangat mencintai nya hingga tak bisa benar-benar menghancurkan diri nya walaupun ia sudah mengkhianati pria itu dengan dalam.
"Berhenti! Kau kan sudah janji akan berhenti melakukan ini pada ku!" ucap Bella sembari mendorong tubuh bidang pria itu.
"Itukan kalau kau sudah berhasil menukar posisi mu dengan gadis itu," jawab nya sembari mulai menggoda tubuh wanita itu.
Bella awalnya menolak namun ia mulai kembali menikmati setiap sentuhan yang datang pada nya.
"Bukan nya kau juga ingin? Kau kan sudah lama tak melakukan nya?" tanya pria itu sembari melanjutkan aksi nya.
Bella diam, bohong kalau ia tak menikmati permainan dewasa itu, namun dalam hati nya ia masih sangat mencintai James walau ia tengah beradu tubuh dengan pria lain.
Suara tepukan dari tubuh yang bertaut satu sama lain serta suara-suara halus yang menjadi satu terdengar dalam ruangan tersebut.
Kali ini saja tak apa kan? James juga tidak akan tau, setelah jal*ng itu disini aku akan dengan James.
Ini semua karna pel*cur kecil itu, James jadi jauh dari ku!
Ungh... aku mau keluar lagi...
Pria itu memandang merendahkan saat melihat wajah yang sangat menikmati tersebut ia pun berhenti dan beranjak berbalik.
"Kau diatas," ucap pria itu saat membalik posisi yang mereka gunakan.
Plak!
Pria itu memukul b*kong wanita yang tengah bergerak dengan liar diatas nya. Ia menampilkan smirk nya sekilas melihat wanita yang tengah berisik me***sah dan memejamkan mata nya karna begitu menikmati dirinya.
Kau tak akan pernah pernah memiliki siapapun, kau harus menderita! Dan semua wanita yang kau sukai akan merasakan hal yang sama!
......................
Havana Club.
"Kalian tau tapi tidak mencegah nya? Tempat ini benar-benar seperti bandar kejahatan." ucap pria tampan yang tengah memegang pemantik api tersebut.
Ia sudah mengendalikan situasi di luar dan sahabat nya yang mengendalikan situasi di dalam guna mencari gadis yang ia sukai.
Mayat yang jatuh karena ulah nya, bohong jika ia mengatakan tak takut namun ia harus kuat untuk melindungi gadis itu.
...
Pria yang tangan nya penuh akan lumuran darah, ia menodongkan pistol nya pada pria yang tengah memohon pada nya.
"Dimana gadis kaya yang kalian jual tadi?" tanya Louis sembari menodongkan pistol nya.
"Di-dia sudah di beli dan di bawa ke kamar 101," jawab pembawa acara itu ketakutan.
Ia tak lagi memiliki tangan untuk memohon ataupun kaki untuk berlutut karna ia kini hanya seonggok tubuh yang sudah di potong tangan dan kaki nya.
Louis semakin geram mendengar adik nya sudah di beli bagaikan barang dan di bawa ke kamar, "Potong telinga, lidah lalu hancurkan semua gigi nya setelah itu cungkil mata nya lalu bakar dia!"
Perintah nya dan mencari kamar yang di katakan oleh pembawa acara itu di tempat yang luas tersebut.
Ia kembali bertemu dengan penjaga club' yang berusaha menghentikan nya, ia kembali tertahan dan harus melawan orang-orang tersebut.
Bahkan kini ia tak tau yang mana lawan dan yang mana kawan, bawahan nya dan bawahan James yang saling tak mengenal mengira jika lawan nya masih penjaga club'
Walau para penjaga club' terus berdatangan guna melindungi tempat yang menjadi wadah kejahatan tersebut.
...
Louise memandang takut, ia menengadah menatap pria yang berlumuran darah tersebut walau darah itu lebih banyak dari orang-orang yang sudah di bunuh di bandingkan luka nya.
"Ja, James..." panggil nya lirih dengan gemetar.
James menutup mata gadis itu dengan tangan kotor nya yang penuh dengan hamburan nyawa yang sudah kembali ke langit.
"Anggap ini mimpi buruk, jangan takut...
Sekarang kau aman..." bisik nya dengan lembut memenangkan gadis yang ketakutan dan terkejut tersebut.
Ctak!
Pria itu merasakan ujung senapan dingin di balik kepala nya, ia terlalu terfokus pada gadis nya hingga lupa ia sedang berada di arena yang mengerikan.
"Dia membunuh pelanggan dan mengambil barang kita!" ucap penjaga club' setelah melihat pelanggan mereka mati dan menyebut Louise bagaikan barang yang di jual belikan.
James memanas ia ingin membalik dan merebut pistol tersebut namun.
DOR!
Louise terperanjat dengan suara tembakan tersebut, James memeluk nya namun ia mulai kehilangan kesadaran nya karna tidak sanggup lagi antara terkejut dan juga sakit di tubuh nya karna di pukuli dan sakit di perut nya yang semakin menjadi.
James kembali menoleh, ia melihat para penjaga club' yang jatuh tertembak berguguran, sedangkan ia menodongkan pistol nya berjaga-jaga dan menangkup tubuh yang tengah pingsan itu untuk melindungi nya.
Deg!
Mata kedua pria itu bertemu, Louis geram ia mengarahkan mata pistol ke arah James karna mengira jika James yang membawa adik nya kesana.
"Lepaskan dia! Apa yang kau lakukan pada nya?!" tanya Louis ke arah pria itu.
"Aku menjemput nya," jawab James yang seakan enggan memberikan gadis nya ke kakak nya.
"Kau pikir aku percaya?! Orang yang penuh dengan rahasia seperti mu?!" jawab Louis dan mendekat.
James kembali melihat ke arah gadis yang pucat yang tertutup make up tersebut dan luka yang berada di tubuh nya.
Ia sadar ia tak akan memiliki obat untuk gadis itu karna Louise yang memiliki penyakit berbeda dan saat ini hanya JBS grup yang masih memiliki obat nya saat ini.
Walaupun ia mengambil darah gadis itu untuk diteliti namun Chiko belum mampu menemukan obat yang sesuai.
"Kalau begitu kau yang membawa nya dan aku akan bereskan sisa orang-orang yang disini," ucap nya menurunkan senjata dan menggendong gadis itu ke saudara kembar nya.
Louis tau maksud nya, ia menurunkan tingkat waspada nya karna ia juga tak mau nama dan reputasi adik nya rusak.
Dan untuk menjaga itu ia harus menghabisi semua saksi mata yang melihat adik nya di lelang.
"Tempat ini akan meledak 30 menit setelah aku pergi, kalau kau memang mau selamat keluar sebelum itu," ucap Louis pada James dan beranjak keluar membawa adik nya.
Serta memberi tau Zayn untuk memasang bom yang sudah di siapkan guna menghancurkan tempat tersebut.
James diam tak menjawab ia menahan amarah nya yang teramat sangat pada orang-orang yang berani menjual gadis nya.
Siapapun itu, kali ini aku harus membunuh nya!
Aku tidak mau ada yang menghilang lagi dari ku!
Kali ini aku akan lindungi apa yang menjadi milikku!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
JW🦅MA
lanjun ya 1👍👍👍👍👍👍
2022-01-17
0
JW🦅MA
MEMANG WAJIB NYA BEGITU
2022-01-17
0
JW🦅MA
PEMBENARAN PRIBADI DAN TANPA PERUBAHAN YANG MEMBENARIAN
2022-01-17
0