Flashback on.
Mansion Dachinko.
James memutar pensil tajam nya berulang kali, ia sudah tak bisa lagi menahan diri nya.
Ctak!
Pensil yang berada dalam tangan nya patah menjadi dua, ia kesal karna baginya sudah terlalu lama tak menemui gadis itu.
Ia pun beranjak dari bangku nya dan menemui bawahan nya.
"Ada apa tuan?" tanya Nick saat melihat tampan itu datang.
"Bagaimana sistem keamanan kediaman Louise? Apa serumit sistem keamanan JBS Hospital?" tanya James pada pria itu.
"Sistem keamanan kediaman nona Louise 2 kali lebih mudah di banding dengan JBS Hospital." jawab Nick setelah memeriksa nya.
Berbeda dengan James yang mengukuhkan sistem keamanan di mansion nya berkali-kali lipat karna merupakan pusat dari semua kegiatan nya sedang Louis sebaliknya ia menjadikan JBS sebagai pusat dari kegiatan nya sehingga tak tersentuh.
"Aku akan menyelinap," ucap pria itu membuat mata Nick membulat.
"Menyelinap?!" tanya Nick mengulang.
Ia tau tuan nya hanya akan menyelinap sendiri saat miliki tugas ataupun misi yang sangat penting.
"Retas sistem keamanan kediaman Louise," perintah nya dan beranjak.
"Apa nona Louise melakukan sesuatu?" tanya Nick yang terkejut karna mengira tuan nya ingin mengambil sesuatu dari kediaman mewah itu.
"Hm,"
"Apa yang nona Louise lakukan?" tanya Nick tak tau.
"Dia membuat ku terus memikirkan nya," jawab pria itu dan berlalu.
Nick terdiam, ia tak menyangka jika tuan nya sampai melakukan hal seperti itu hanya untuk menemui seorang wanita.
Flashback Off.
......................
Kediaman Rai.
Louise menatap menelisik pada pria itu, tatapan yang menatap penuh curiga.
"Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Louise lagi.
"Bagaimana yah? Mungkin aku punya bakat jadi ninja?" jawab pria itu ambigu sembari seolah-olah tengah berpikir.
Gadis itu menatap dengan raut kesal ia membalik tubuh nya dan duduk di atas ranjang nya.
James tersenyum, wajah gadis di depan nya menjadi lebih menggemaskan berkali-kali lipat dari sebelum nya.
"Kenapa memblokir panggilan ku?" tanya pria itu mendekat sembari menangkup pipi gadis yang tengah duduk di ranjang nya.
Louise menatap sejenak, awal nya ia mulai lupa namun kembali ingat saat pria itu menyinggung tentang panggilan.
Ia menepis tangan yang menangkup pipi nya, "Mungkin kau sedang sibuk!" jawab nya ketus.
"Sibuk? Yang memblokir panggilan bukan aku tapi kau," jawab James sekali lagi.
"Bisa aja kan yang nelpon aku bukan nya kau, tapi malah mantan tersayang mu!" jawab Louise ketus.
"Mantan? Bella?" tanya James lagi mengernyit.
"Iya!" gadis itu masih kesal membayangkan hari dimana mantan kekasih pria nya menjawab telpon lalu menutup nya.
"Kenapa dia? Aku saja tidak ada bertemu dengan nya," jawab pria itu jujur, karna yang sering ia temui hanya anak nya namun bukan ibu nya.
"Oh ya? Waktu aku di culik bukan nya kau sedang dengan nya? Pembohong!" decak gadis cantik itu kesal pada James.
James mengernyit, sebanyak apapun ia berpikir ia tak bisa mengerti ucapan gadis itu.
"Kau mungkin salah paham sesuatu, aku tidak menemui nya hari itu." jawab James sekali lagi.
"Benarkah? Waktu aku menelpon yang jawab dia! Berarti kau sedang dengan nya!" sentak gadis yang sudah mulai kesal itu.
"Kau menelpon ku?" tanya James mengernyit.
"Kau pasti terlalu sibuk dengan nya? Sampai tidak mau tau tentang ku lagi?" tanya gadis itu semakin kesal.
James menarik napas nya dengan panjang lalu meraih tangan gadis itu dan memeluk nya.
"Ponsel ku hilang, aku benar-benar tidak tau..." ucap pria sembari mengelus punggung gadis nya.
Ia perlu menenangkan gadis yang tengah kesal meluap-luap itu lalu mencari tau setelah nya.
"Kau bilang tidak bertemu dengan nya, tapi kenapa bisa ponsel mu hilang lalu sama dia?" tanya gadis itu lagi.
James melepaskan pelukan nya dan menatap wajah gadis di depan nya, "Aku memang tidak ada bertemu dengan nya, tapi aku bertemu dengan Al, hanya Al bukan dia..." ucap pria itu menyakinkan.
"Bagaimana aku bisa percaya? Kau juga kali jadi aku tidak akan percaya kan?" tanya Louise yang memang tak bisa membuktikan ucapan pria itu jujur atau tidak.
"Itu memang hak mu mau percaya atau tidak tapi aku tidak pernah selingkuh waktu menjalin hubungan." jawab James yang memang tak bisa mengatakan apapun lagi.
"Kau bukan wanita satu malam, kau itu wanita ku, jadi jangan berpikir seperti itu lagi." sambung James sekali lagi, ia harus menenangkan gadis itu lebih dulu.
"Kalau aku mau kau tidak bertemu dengan nya lagi kau akan menuruti ku?" tanya Louise lirih.
"Hm, aku tidak akan bertemu dengan nya lagi." jawab pria itu.
"Lalu Al? Kau juga tak akan bertemu dengan nya kan?" tanya Louise lagi.
James diam sejenak, kali ini cukup sulit karna ia mulai menyukai anak lelaki itu.
"Baik, aku juga tidak akan bertemu dengan nya." jawab pria itu.
Louise membuang napas kasar, "Sudahlah, kalau aku yang jadi anak mu pasti akan merasa tidak adil kalau di perlakukan seperti itu."
"Lalu kau mau nya yang seperti apa? Hm?" tanya James yang merasa jika gadis cantik sekarang semakin sensitif dan mudah kesal.
"Kalau Al boleh, kalau mantan mu tidak boleh bertemu!" jawab gadis itu kesal.
James tersenyum ia mencubit hidung mancung gadis itu.
"Sekarang sudah tidak kesal lagi?" tanya pria itu sembari mendekat dan mencium kepala gadis itu.
Tangan nya mengusap pipi dan wajah gadis itu berulang kali, "Aku mau menginap disini, ini kamar mu?" tanya James sembari mulai melihat ke sekeliling kamar mewah yang memiliki nuansa seperti gadis itu.
"Menginap? Tidak boleh! Kalau ketauan kakak ku gimana?!" ucap Louise langsung menolak.
"Kalau ketahuan yah tidak apa-apa," jawab pria itu santai sembari merebahkan dirinya di atas ranjang empuk gadis itu.
"Kenapa tidur disini? Bangun!" ucap Louise sembari langsung berusaha menarik tangan pria itu agar tak lagi tidur di ranjang nya.
"Terus aku tidur di mana?" tanya James yang tak bergerak sedikit pun dan gadis itu yang tak mampu menarik nya.
"Dimana aja! Sana pulang!" usir gadis itu.
Auch!
Pekik Louise saat tangan nya yang di tarik bukan nya dapat menarik pria itu pergi.
"Kau terlalu banyak bergerak," ucap James sembari memasukkan gadis itu ke dalam selimut lalu memeluk nya erat.
"Kalau ketahuan gimana? Aku bisa di marahi, apa kunci dulu pintu nya?" tanya gadis itu yang menengadah di balik pelukan yang menenggelamkan tubuh nya.
James menatap wajah gadis itu, mata yang tidak terpancar niat apapun namun malah membuat nya memikirkan hal lain.
"Kalau kau kunci aku tidak akan sekedar memeluk," ucap pria itu.
"Lalu? Kau mau apa?" tanya gadis itu mengernyit berbeda dengan pikiran yang takut ketahuan sang kakak, pria dewasa di depan nya memikirkan hal lain.
"Mencium mu," jawab pria itu sekali lagi.
"Mencium ku?" tanya Louise mengulang.
"Hm, Ciuman nya mulai turun lalu menghisap mu," jawab pria itu sekali lagi.
"Ka-kau!" Louise mulai gugup dengan cara bicara yang terbuka seperti itu.
"Setelah mengisap mu, aku akan merasakan nya sampai habis lalu kita terhubung," goda pria itu di telinga gadis itu.
Louise merasakan hembusan napas yang menggelitik telinga nya hingga membuat bulu kuduk nya merinding.
Plak!
Gadis itu memukul dengan kuat bahu pria yang tengah memeluk nya erat, wajah nya memerah merona mendengar godaan vulgar yang ia mengerti itu.
"Mesum!" ucap gadis seketika.
"Tapi kalau kita terhubung kau kan selalu menjerit, kamar ini kedap suara kan?" tanya pria itu kembali menggoda gadis nya yang wajah dan telinga nya sudah Semerah tomat.
"James!" ucap Louise lagi yang semakin memerah.
"Kau demam? Wajah mu merah sekali?" tanya pria yang baru menyadari godaan nya membuat gadis itu malu.
"Bu-bukan! Ini kan karna kau terus bicara! Makanya diam!" jawab gadis itu kesal.
"Kau malu? Padahal kan aku cuma bicara, apa mau kita praktekkan saja?" tanya James kembali menggoda gadis itu.
Wajah Louise yang tampak frustasi membuat pria itu semakin gemas, memerah seperti bayi yang tengah menangis tersedu.
"Tidak tau!" jawab nya kesal dan langsung membalik tubuh nya membelakangi pria itu.
James tertawa kecil melihat nya, ia memeluk gadis itu dari belakang, dan mengendus bahu halus yang memiliki wangi yang lembut sembari menutup mata nya agar lebih dapat merasakan aroma serta rasa hangat gadis itu.
"Miss you," gumam nya sembari memeluk erat gadis itu dari belakang.
Louise dapat mendengar ucapan yang terdengar sangat halus tersebut.
"Me too," jawab gadis itu lirih.
James membuka mata nya, ia mendengar jawaban dari gadis dan membuat nya tersenyum.
Tangan nya kembali memeluk perut gadis itu dengan erat, namun ia sedikit merasakan sesuatu yang berbeda.
"Louise? Sudah tidur?" tanya pria itu lirih.
"Belum," jawab gadis itu sembari membuka mata nya lagi.
"Berat mu naik? Seperti nya kau sedikit gemuk? Apa perasaan ku saja?" tanya pria itu merasa berbeda, namun tak tau dimana letak perbedaan yang masih sangat tipis itu.
"James?" panggil gadis itu yang mulai kembali kesal saat berat tubuh nya di singgung.
"Hm?"
"Tidur sekarang juga, jangan buat orang lain naik darah." jawab gadis itu kesal.
"Tapi kau tetap cantik, aku juga suka yang berisi." ucap pria itu membujuk saat tau gadis nya kembali sensitif.
"Di bilang tidur, kenapa masih bicara lagi?" jawab Louise semakin kesal.
James tak menjawab lagi, ia memilih mengalah dan hanya memeluk gadis itu serta mencium bahu putih yang memiliki aroma lembut dan harum tersebut.
"Sudah tidur?" tanya gadis itu saat ia tak bisa menidurkan diri nya.
Ia pun membalik tubuh nya dan kembali menghadap ke arah pria tampan itu.
"Kenapa?" tanya James sembari mengusap pipi halus gadis itu dengan lembut.
"Tidak bisa tidur, nyanyikan lagu pengantar tidur..." minta Louise dengan mata berbinar nya.
Pria itu tersenyum, dan mengusap wajah gadis itu, terkadang sesekali ibu jari nya mengusap bibir yang terasa kering itu.
Humph!
Mata Louise membulat saat bibir nya tiba-tiba di sambar, walaupun ia terkejut namun ia tak mendorong sama sekali.
"Bibir mu terlalu kering," ucap pria itu dengan nada rendah sembari mengusap bekas ciuman nya.
"Kan aku minta di nyanyiin lagu tidur, kenapa di cium? Kalau kering bisa pakai pelembab bibir." ucap gadis itu tampak setengah kesal namun malah menampilkan wajah yang menggemaskan.
"Anggap saja bayaran nya," jawab James tersenyum dan memasukkan gadis itu ke dalam pelukan nya.
"Aku tidak tau banyak tentang lagu pengantar tidur, tapi ku rasa aku punya satu yang dulu sering di nyanyikan ibu ku." ucap pria itu sembari mengelus rambut gadis nya dengan lembut.
"Kalau begitu aku mau dengar," jawab Louise dari balik pelukan nya.
"Lagi yang umum," ucap pria itu tersenyum sendu saat mengingat ibu nya yang asal mengambil lagu pengantar tidur karna dulu ia yang kukuh ingin dinyanyikan.
"Kalau kau yang nyanyikan akan jadi spesial," jawab gadis itu lagi.
James tersenyum ia mengusap rambut gadis itu dengan lembut, dan mulai menyanyikan lagu pengantar tidur yang pernah di nyanyikan ibu nya dan sampai sekarang masih ia ingat jelas dalam kepala nya.
Rue's lullaby.
Deep in the meadow, under the willow
( Jauh di tengah-tengah padang rumput, di bawah sebuah pohon Willow)
A bed of grass, a soft green pillow
(sepetak rumput, sebuah bantal hijau yang lembut)
Lay down your head, and close your sleepy eyes.
(Rebahkanlah kepalamu, tutuplah matamu yang mengantuk itu)
And when you awake, the sun will rise.
(Dan ketika kamu bangun, matahari akan terbit)
Here it's safe, here it's warm
(Disini aman dan disini hangat)
Here the daisies guard you from harm
(Di sini bunga-bunga Daisy akan menjagamu dari bahaya)
Here your dreams are sweet and tomorrow brings them true.
( Disinilah mimpi indah mu dan keesokan harinya akan menjadi nyata)
Here is the place where I love you.
(Di sini tempat di mana aku menyayangimu)
Deep in the meadow, hidden far away
(Jauh di tengah padang rumput, tersembunyi dengan sangat baik)
A cloak of leaves, A moonbeam ray.
(Selembar daun dan seberkas sinar rembulan)
Forget your woes and let your troubles lay
(Lupakan kesedihanmu dan singkirkan masalah mu)
And when again it's morning, they'll wash away.
(Dan ketika kamu bangun semua akan menghilang)
Here it's safe, here it's warm
(Disini aman dan disini hangat)
Here the daisies guard you from harm
(Di sini bunga-bunga Daisy akan menjagamu dari bahaya)
Here your dreams are sweet and tomorrow brings them true.
( Disinilah mimpi indah mu dan keesokan harinya akan menjadi nyata)
Here is the place where I love you.
(Di sini tempat di mana aku menyayangimu)
Nyanyian pria itu terhenti gadis yang berada dalam pelukan nya mulai tertidur dengan lelap.
Ia sesekali mencium dan mengusap rambut gadis itu dengan lembut.
Love you...
Ia memang tak bisa mengatakan nya secara langsung, entah kenapa setiap kali ia ingin mengatakan nya lewat bibir nya ia hanya merasa gadis itu akan pergi meninggalkan nya juga.
......................
Sementara itu.
"Ini yang kau minta, dalam bentuk permen kan?" tanya pria itu sembari menatap wanita di depan nya.
Bella mengambil nya, ia kesal namun harus tetap bertemu dengan pria itu.
"Aku pergi!" jawab nya setelah mengambil apa yang ia minta.
"Ingat kau harus sering memberi nya," perintah pria itu sekali lagi.
"Kenapa? Ini tidak ada racun yang bisa membahayakan James kan?" tanya Bella tak yakin.
Pria itu mengernyit dan memegang dahi nya, ia kesal karna terus menerus menadapat pertanyaan yang sama.
"Tidak ada, kau tak bisa menurut saja tanpa banyak tanya?" decak nya kesal.
Bella mengepal, ia hanya perlu bertahan sedikit lagi dan semua akan kembali ke tempat nya.
"Oh iya, aku lupa memberi tau mu, kau tau asal usul ibu gadis itu?" tanya pria membuka pembicaraan.
"Asal-usul ibu jal*ng itu?" tanya Bella mengulang.
Pria itu mengangguk mengindahkan pertanyaan dari wanita di depan nya.
"Ada apa dengan nya?" tanya Bella.
"Ibu nya bukan berasal dari keluarga kaya atau yang setara dengan ayah nya, ibu nya juga dulu merupakan dokter yang berkerja di RS itu," ucap pria itu menjelaskan sedikit cuplikan masa lalu orang tua gadis yang ia incar saat ini untuk alat balas dendam nya.
"Lalu?" tanya Bella yang masih tak mengerti.
"Kau kan bisa memprovokasi gadis itu kan? Apa menurut mu ibu nya bukan penggoda makanya bisa menikahi bos nya sendiri?" hasut pria itu sekali lagi.
"Benar juga, pantas saja anak nya punya kelakuan seperti itu ternyata menurun dari ibu nya juga! Ck! Ternyata dia punya darah rendahan!" Bella mulai terhasut rasa benci mu meningkat karena ia merasa tak pantas di bandingkan dengan gadis yang baginya terlihat hina dan rendah.
Pria itu tersenyum dengan smirk nya dan merasa semakin mudah memanfaatkan kebodohan dari orang yang tengah cinta buta dan di balut obsesi.
...****************...
Yang mau tau lagu asli nya bisa search di Yt aja yah, dan jangan lupa dukungan nya biar othor makin semangat😊
Happy Reading💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
sweetie belle
kdg terlalu btele2 deh, dgn sistem james n louis yg gt hebat ms gk bisa nemu terus jejaknya huhh
2023-12-24
0
Nabila hasir
Thor aku lqngsung nyari di youtub lagu pengantar tidur yg di nyanyikan james.
lagunya ngenes mendayu2 syahdu .
2022-01-04
0
Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT
moga babang James gak masuk perangkap kadal bulus bella😎😎
2021-12-11
0