Satu tahun kemudian.
Kini umur pria itu sudah mencapai 21 tahun, tiga tahun hidup di tempat yang bahkan lebih mengerikan dari neraka membuat James harus hidup bagaikan raja neraka itu sendiri agar ia tetap bisa hidup.
Mata yang penuh akan moral dan hati yang penuh akan kasih sayang dan sikap hangat itu kini telah mati, sudah hilang bersama dengan nama Xavier Haider yang ikut terkubur di dalam nya.
Josie si gadis yang membuat awal kebangkitan pria itu hidup di sarang neraka pun mengakhiri nyawa nya sendiri karna perasaan bersalah telah menuduh seseorang yang menolong nya.
Kalimat "Kalau begitu kau mati saja" yang di lontarkan James begitu mempengaruhi nya di mental yang stabil setelah mendapatkan peristiwa memilukan yang di lakukan oleh kakak kelas nya dan juga teman-teman Rick yang memakai nya secara bergantian.
James kembali menemui Bella satu tahun yang lalu dan kembali menjalin hubungan dengan gadis itu, walaupun sejahat apapun yang sudah ia lakukan namun tetap saja ia tak pernah menunjukkan nya.
Ia begitu mencintai dan sangat lembut terhadap gadis yang ia cintai, walaupun ia memliki sifat cemburu yang kuat namun ia sebisa mungkin tidak terlalu mengekang kehidupan gadis nya, karna ia percaya akan janji gadis itu.
Tak akan pernah pergi ataupun mengkhianati nya.
Bella cukup terkejut saat ia bertemu dengan James, dalam waktu dua tahun pria itu mampu membalikkan semua keadaan.
Namun gadis itu tak begitu memperdulikan nya karna sekarang ia merasa tak ada lagi penghalang di hubungan mereka.
......................
Sementara itu.
Gadis cantik yang selalu membawa gelar troublemaker princess karna selalu saja melakukan sesuatu yang berbuat onar namun tak ada satupun yang berani mencegah nya.
Gadis yang menjadi putri emas di keluarga nya karna selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan.
Bruk!
Gadis itu terjatuh, seseorang menabrak nya dengan buru-buru, seorang pria yang memakai jaket hitam di cuaca terik musim panas.
Darah?
Batin nya saat melihat noda cairan merah kental itu di tangan nya, namun ia sama sekali tak merasakan sakit sedikitpun.
"Bodoh sekali sih? Jalan nya kan luas!" ucap nya kesal, tidak hanya pria itu yang sedang terburu-buru namun ia pun sama.
Gadis cantik itu bolos kelas dan melewati jalan sunyi agar tak ketahuan sang kakak saat ia bolos pelajaran.
Pria itu tak menghiraukan, ia tetap berusaha berlalu pergi.
"Tunggu! Kau tidak minta maaf!" teriak gadis cantik itu sembari mencegah pria yang ingin melalui nya begitu saja.
Pria itu menepis namun gadis cantik itu tetap mencegah, hingga...
Bruk!
Pria berjaket hitam dan yang tengah memakai topi tersebut pun menyeret nya ke belakang gedung, menghimpit tubuh nya serta menutup mulut nya.
"Diam, kalau tidak mau mati!" bisik pria itu sembari menutup erat bibir gadis itu.
Gadis cantik si pembuat onar tersebut terbelalak, ia dapat mencium aroma darah saat tubuh nya sangat berdekatan dengan pria aneh yang menabrak nya.
Tak lama kemudian segerombolan langkah laki yang berlari mengejar pun terdengar, suara yang sedang mengatakan mengejar seseorang.
Gadis itu diam namun ia tau jika pria yang di incar oleh segerombolan orang itu adalah pria yang tengah bersama nya saat ini.
Setelah tak ada lagi yang mencari nya pria itu melepaskan himpitan nya dan membuka mulut gadis itu.
"Ka-kau!" ucap gadis itu langsung mendorong pria yang tengah bersama nya saat ini.
Namun bukan nya terdorong pria itu malah menjatuhkan kepala nya di bahu kecil gadis cantik yang nakal tersebut.
Suara ringisan terdengar jelas, "Kenapa?" tanya gadis itu sembari memegang pria tersebut hingga ia merasa tangan nya basah lagi.
"Kau mahasiswa di sini?" tanya pria itu tak dapat melihat jelas wajah gadis di depan nya sehingga ia mengira jika gadis kecil itu salah satu mahasiswa.
"I-iya..." jawab gadis itu ragu.
"Kedokteran?" tanya pria itu lagi.
"Kenapa?" jawab gadis itu dengan pertanyaan lain.
"Ambil peluru di perut ku," ucap pria itu meringis.
"A-APA?!" ucap gadis itu terkejut.
"Tutup mulut mu dan lakukan saja, atau kau juga akan mati sekarang!" ancam pria itu sembari mulai menodongkan pisau nya.
Gadis itu tersentak ia tak tau akan memiliki pengalaman mengerikan ketika ia bolos.
Harusnya aku ikut kata kakak saja...
Tangis nya dalam hati saat ia terkena batu nya, "Tapi aku masih pelajar, kalau kau bukan membaik tapi malah mati bagaimana?" tanya gadis itu gamblang.
"Lakukan saja, dan hentikan pendarahan nya!" ucap pria itu.
"Ta-tapi akan sakit, tidak ada bius dan lagi kau itu pasien pertama ku, jangan mati karna kesakitan yah..." ucap nya lagi dengan suara gemetar.
Gadis itu pun ingin bertanya kenapa tak kerumah sakit saja namun yang ia dapatkan malah todongan pisau, hingga membuat nya bungkam dan hanya berusaha melepaskan peluru di perut pria tersebut.
Tentu saja tangan nya gemetar karna takut membunuh dan bukan nya menyelamatkan orang lain.
"A-aku pergi," ucap nya setelah berhasil mengambil peluru, ia saat ini bagaikan dokter gadungan yang meninggalkan pasien yang tengah sekarat.
Pria itu meraih tangan gadis itu namun gadis cantik itu merasa takut dan menepis tangan yang penuh darah tersebut.
Gantungan kunci?
Mainan gantungan kunci yang terlihat mahal dan begitu bagus terjatuh tak jauh di tempat gadis itu, namun sang pemilik sudah segera berlari menjauh.
Pria itu memungut gantungan kunci tersebut dan menyimpan nya, ia ingin mengatakan terimakasih namun gadis itu sudah pergi menjauh.
......................
Dua hari kemudian.
Kediaman Rai.
Putri bungsu dari pemilik JBS Grup, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dengan menguasai kendali rumah sakit serta bidang farmasi semakin menguatkan kekuasaan keluarga konglomerat tersebut.
Elouise Steinfeld Rai, nama lengkap dari putri kesayangan JBS grup tersebut masih mengurung diri nya di kamar, ia tak mengatakan apa yang terjadi pada nya beberapa hari lalu pada keluarga nya, ia tak mau menambah pikiran sang ayah karna saat ini kondisi sang ibu juga semakin memburuk.
Gadis itu memiliki kembaran yang nama nya tak jauh berbeda dengan nya. Elouis Steinfeld Rai nama sang kakak.
Kakak yang mirip dengan ayah nya karna selalu memanjakannya.
Yah, walaupun separah apapun masalah yang ia timbulkan ia tak pernah kesulitan karna ia memiliki ayah yang sangat menyanyinya dan begitu melindungi nya hinga membuat nya benar-benar terjaga.
Tanpa tau penjagaan yang tidak di berikan sikap dalam mengatasi masalah akan membuat nya kesulitan di kemudian hari saat sang ayah yang merupakan pelindung nya tak ada lagi.
"Apa keluar saja yah? Lagi pula sudah tidak apa-apa kan?" gumam nya yang memang tak bisa berdiam diri tanpa membuat onar.
...
Bruk!
Lagi-lagi sesuatu yang Dejavu menimpa nya, pria asing yang kembali menabrak nya, karna ia tak ingin kejadian seperti dua hari yang lalu ia pun memilih tak ambil pusing dan mengambil barang-barang nya.
Gadis itu bergerak cepat dan segera berlari menjauh.
Pria tersebut pun juga mengambil barang nya dan segera pergi namun beberapa ia melangkah pergi ia merasakan jika barang-barang yang terjatuh tertukar dengan gadis itu.
"Tunggu!" ucap nya sembari mengejar gadis cantik tersebut.
Merasa pria yang baru saja menabrak nya mengejar nya membuat gadis itu langsung berlari secara refleks.
Gadis nakal si pembuat masalah itu pun langsung melangkah dengan cepat agar terhindar dari kejaran pria yang memakai topi serta masker tersebut.
Sial! Kenapa setiap kali kabur selalu gak beruntung sih?!
Batin nya karna setiap kali ia kabur dari pengawasan sang kakak pasti akan segera terkena batu nya.
Toublemaker princess itu berlari walaupun ia tau jika batas diri ya tak akan sanggup berlari dengan jauh. Ia bahkan tak memperhatikan sekitar nya, hingga...
Auch!
Ringis nya saat rambut panjang nya tertarik kebelakang dan sedetik kemudian mobil yang berlalu kencang di depan nya melintas.
"Apa yang kau lakukan?" tanya nya mengandah pada pria yang menarik rambut dan menarik ke tubuh bidang pria itu.
Pria itu langsung melepaskan tangan nya segera, "Flashdisk kita tertukar."
"Benarkah? Kau tak minta maaf?! Sudah menabrak ku lalu menarik rambut ku lagi!" decak gadis nakal itu tak terima.
"Hey nona! Kau tak lihat? Kalau aku tadi tidak menarik rambut mu kau sudah mati tertabrak!" jawab pria itu merasa kesal.
Ia sebenarnya tak berniat menarik rambut gadis yang bagi nya masih seperti anak-anak tersebut, yang ingin di raih nya adalah pundak gadis itu namun rambut panjang yang tergerai itu lah yang ia dapat sehingga membuat nya langsung menarik dan terhindar dari kecelakaan.
"Kau kan bisa tarik tangan ku!" jawab gadis cantik nakal itu tak mau kalah.
"Ini milik mu, kembalikan flashdisk ku." ucap pria itu memberikan barang yang seharusnya milik gadis itu.
"Tak mau," jawab gadis itu singkat.
"Dasar bocah, kau yakin? Akan bersikap seperti ini?!" jawab pria itu yang mulai kesal karna sikap gadis di depan nya.
"Bocah?! Aku sudah besar!" ucap sang troublemaker princess kesal saat ia di katakan seperti itu.
"Lalu? Lihat tinggi mu, 150? 155? Kau juga masih sekolah menengah kan?!" ucap pria itu sembari menatap dari ujung kaki hingga kepala.
"Aku sudah mahasiswa! Lagi pula nanti aku bisa tinggi lagi!" jawab gadis itu semakin kesal.
"Kau tidak tau? Tinggi anak perempuan itu lebih cepat, dasar bocah! Umur mu juga masih 13 atau 14 kan?" ucap pria itu yang semakin kesal.
Gadis itu mendekat, dan...
Buk!
Ia melompat, dengan memegang bahu pria di depan nya dan membenturkan kepala nya pada pria tersebut.
"15 tahun! Aku sudah besar!" ucap nya dengan kesal.
"Dasar gadis gila!" ucap pria tersebut merasa kesal sembari memegang hidung nya yang terasa berdarah karna benturan kepala keras gadis itu.
"Kau yang orang gila! Dasar paman jahat!" teriak nya kesal.
"Paman?! Aku belum setua itu!" jawab pria tersebut.
"Biarin!" gadis itu mengejek pria tersebut.
Pria itu mulai membuang tawa kesal dan meraih tangan gadis itu hingga membuat Louise meringis menahan sakit.
Ia mengambil paksa flashdisk nya, walaupun tangan gadis itu menghalangi nya.
"Kasar sekali!" decak gadis itu melihat tangan nya memerah setelah pria itu melepaskan cengkraman nya.
"Kau pikir kau lembut? Ck, kalau ada pria yang mau dengan mu, berarti dia sudah gila." ucap nya yang ikut berdecak.
"A-apa?! Kau bilang apa tadi? Aku merasa kasihan dengan yang jadi pasangan mu nanti!" jawab gadis cantik itu tak terima dan membalas dengan kesal, "Lagi pula kau tidak tau pesona pada diri seseorang."
Pria tersebut kehabisan kata-kata, "Pesona? Memang nya bocah seperti mu punya pesona?" jawab pria itu berdecak.
Gadis nakal itu semakin kesal mendengar nya, "Dasar paman jelek!" jawab gadis itu frontal.
"Kau pikir kau cantik?" balas pria itu.
"Da- Auch!" ringis nya saat telinga nya di tarik oleh pria tersebut.
Gadis itu meringis menahan sakit karna jeweran yang ia terima lebih sakit di bandingkan jeweran sang kakak.
Ia hanya menganggap bertemu dengan anak pubertas yang masih sangat menyebalkan di masa pertumbuhan nya maka dari itu ia tak perlu mengotori tangan nya dengan nyawa orang lain hari ini.
Pria itu melepaskan tangan nya setelah menjewer telinga gadis nakal tersebut.
Gadis nakal itu meringis, ia tetap memperlihatkan wajah kesal dan marah nya namun mata nya mulai berair.
"Cengeng! Memang bocah!" ucap pria tersebut tanpa sadar tersenyum.
Senyuman yang di buat oleh gadis asing selain kekasih yang sangat ia cintai, wajah yang terlihat menggemaskan karna ekspresi yang sangat membuat nya semakin ingin menjahili.
"Aku bukan bocah! Dasar orang aneh!" jawab gadis itu semakin kesal.
Pria itu hanya berlalu pergi sembari melambaikan tangan nya meninggalkan gadis yang tengah teramat kesal tersebut.
...
James masih tersenyum, sudah lama ia tak merasakan hal yang menyenangkan seperti berkelahi tanpa membunuh ataupun mengeluarkan darah.
Apa lagi seperti mengganggu anak nakal yang masih polos dan menggemaskan, membuat nya tanpa sadar tertawa.
.....................
Zen pun meninggal setelah 4 tahun berhasil membuat mesin pembunuh nya yang mampu bertahan dari neraka yang ia bangun.
James meneruskan apa yang sudah ia mulai, menggunakan kecerdasan dan kekuatan nya untuk memanipulasi dan mendapatkan apa yang ia mau.
Membangun kekuasaan yang lebih besar dari Zen dan tentu nya membuat nya semakin banyak memiliki musuh.
......................
5 Tahun kemudian.
Pria itu memegang tangan kecil dari gadis yang memiliki wajah lembut dan sikap yang juga selembut kapas.
"Kau mau kita menikah di gedung ini?" tanya pria yang tak lain adalah James.
"Maaf..." jawab gadis itu lirih saat ia membawa ke sebuah gedung yang sedikit jauh dari tempat para bawahan pria tampan itu.
"Maaf? Maaf kenapa? Hm?" tanya James dengan lembut sembari menangkup wajah gadis itu.
Sejahat apapun yang ia lakukan, namun ia selalu bersikap penuh perhatian pada gadis yang sudah mengambil seluruh hati nya.
"Pintar sekali Bella! Kau membawa nya sesuai perjanjian!" ucap seorang pria yang keluar dengan beberapa pria berpakaian serba hitam dan membawa senapan panjang di tubuh mereka.
Pria tampan itu pun langsung menarik kekasih nya dan menyembunyikan di balik punggung kekar nya.
"Kau mau melindungi nya? Kau tak sadar dia yang membawa mu kesini?" tanya pria yang menatap dengan penuh sorot mata ejekan pada James.
"Randly?" gumam James bingung mendengar penuturan dari musuh nya yang sedang mengepung nya.
"Berikan berlian dan data pengalihan saham nya." ucap Randly dengan enteng.
"Tak akan!" jawab James pada pria itu sembari mengaktifkan lokasi tanda bahaya yang selalu ia pasang di pakaian yang ia kenakan di tubuh nya agar Nick dapat menemukan nya.
James semakin menarik gadis itu ke sisi nya guna melindungi gadis yang sudah jelas mengkhianatinya dengan membawa nya ke sarang musuh.
Ia pun perlahan mengambil pistol dari balik jas. nya dan mulai menodongkan nya ke arah orang-orang yang juga menodongkan senapan ke arah nya.
"Kau tak mau memberikan nya?" tanya Rendly yang masih memperebutkan berlian dan data pengalihan saham milik pria tampan itu.
"Coba ambil dari ku, kalau bisa!" ucap James sembari tetap melindungi kekasih nya.
"Kau tak sadar dia sudah mengkhianati mu? Ternyata kau sangat bodoh! Tak sepintar yang ku kira!" ucap Rendly yang mulai mentertawakan pria itu.
Walaupun situasi sudah mengatakan jika wanita nya telah mengkhianatinya dengan membawanya ke sarang musuh namun ia masih tak ingin mempercayai nya.
"Bunuh dia!" titah Rendly pada seluruh bawahan nya agar segera membunuh James.
DOR!!!
Satu tembakan kuat yang melayang pada nya, James pun berusaha mengelak dan membalas dengan tembakan lain yang ia gunakan. Ia langsung menarik tangan kekasih nya agar dapat berlindung pada nya.
Rasa cinta yang ia miliki membutakan mata nya hingga tak bisa melihat apa yang sudah gadis itu lakukan pada nya.
"Tetap disini! Tunggu aku selesai..." ucap James sesaat dan ia mulai keluar melawan lawan yang tak seimbang dari nya.
Bella si gadis yang membawa masalah pada kekasih nya itu pun menutup telinga nya dengan rapat begitu mendengar suara tembakan yang bersahutan di telinga nya.
Gedung yang awal nya rapi dengan lantai putih kini porak-poranda akibat hujan peluru dan darah yang menggenang di lantai.
Tangan dan wajah pria tampan itu sudah terluka cukup banyak, ia melawan dengan pisau begitu peluru di pistol nya telah habis. Namun itu semua juga membuahkan hasil.
Ia mengalahkan para bawahan dari Rendly walaupun sudah terluka cukup parah.
"Sekarang kau yang akan menyusul bawahan mu!" ucap James pada Rendly.
Pria itu masih memanggil anak buah nya yang lain untuk membunuh James di tempat tersebut.
James pun mengangkat pistol yang ia ambil dari tangan bawahan Rendly yang sudah mati dengan bersimbah darah dilantai, namun...
Dusk!
Ukh!
Pekik James saat merasakan perut nya yang tertusuk oleh pisau tajam dari belakang. Ia pun memutar kepala nya dan melihat siapa yang menikam diri nya.
"Bella? Kau? Kenapa?" tanya James tak percaya pada gadis itu.
Bella pun menarik pisau nya hingga membuat darah pria itu berhamburan hingga ke wajah cantik nya.
"Ka-kau tak boleh membunuh nya..." ucap Bella lirih dengan suara gemetar pada gadis itu.
"Kenapa? Kalau kau membunuh ku...
Anak kita?" tanya pria itu lirih sembari memandang perut kekasihnya yang masih rata.
Dibanding kan dengan luka yang ia terima, ia lebih merasakan sakit saat wanita yang sangat ia cintai mengkhianati nya demi musuh nya sendiri.
Gadis itu sudah hamil selama 5 minggu, dan James yang mengetahui hal itu tentunya senang saat gadis yang ia cintai mengandung anak nya, gadis yang menjadi pengalaman pertama untuk nya dan bahkan sampai mengandung anak nya membuat nya semakin ingin menikahi gadis itu.
"Aku mengugurkan nya..." jawab Bella lirih dengan menundukkan kepala nya.
"Bagaimana kau bisa melakukan nya?!" bentak pria itu saat tau anak yang ia inginkan sudah di bunuh bahkan sebelum lahir ke dunia.
"Aku tak mau punya anak dari mu! A-aku..." jawab Bella tersendat dan hanya melelehkan air mata nya.
"Maaf James....
Dia akan menghancurkan perusahaan ayah ku..
Aku tak mau jika itu terjadi..." jawab gadis itu lirih yang memilih perusahaan sang ayah dibandingkan pria yang benar-benar mencintai nya.
"Kau hanya perlu mengatakan pada ku dan aku akan membantu mu...
Kalau kau mau perusahaan ayah mu tetap utuh kau hanya perlu memberitahu ku..." jawab James lirih saat ia mulai kehabisan darah.
Bella tak menjawab dan hanya menangis antara menyesali kebodohan pilihan yang ia ambil dan ingin mengulang waktu namun sudah terlambat.
"Kenapa mengkhianati ku? Kenapa membunuh anak ku?" tanya James lirih dengan tanpa sadar menjatuhkan air mata nya yang sangat berharga.
Sakit...
Bukan sakit di tubuh nya melainkan hati nya melihat wanita itu mengkhianati nya sebegitu dalam bahkan sampai membunuh anak yang belum di lahirkan itu.
Rendly pun bersiap menembak kepala pria tampan itu dari belakang namun Nick sudah datang dan membantai para bawahan Rendly yang lain yang juga baru datang lagi.
"Tuan! Anda baik-baik saja?!" tanya Nick melihat tuan nya terdiam menatap penuh kecewa pada gadis itu.
James pun mengambil pistol yang di tangan Nick dan bersiap menembak ke arah Bella si kekasih nya.
Namun tangan nya gemetar saat memandang wajah gadis itu, ia tak bisa membunuh nya sama sekali.
"Pergi! Pergi jauh dari ku! Saat aku melihat mu lagu nanti, aku takut akan benar-benar membunuh mu! Dan perusahaan ayah mu?! Akan ku pastikan untuk segera hancur!" ucap James sembari memegang tetesan darah di perut nya bekas tikaman gadis itu.
...
Sejak hari yang memilukan itu, pria tampan itu tak lagi mempercayai kata "Cinta" ia mulai menjadikan wanita hanya sebatas mainan nya saja dan mulai membuat para gadis cantik hanya di jadikan pelepasan n*fsu dan di ganti seperti sepatu yang di gunakan.
Pengkhianatan yang membuat nya merubah pandangan terhadap wanita, agar melupakan kesedihan nya ia mulai mencoba bermain dan meniduri wanita lain.
Hingga membuat nya memiliki kebiasaan baru dan berpikir jika wanita adalah makhluk yang di buat untuk mainan pengusir rasa bosan nya.
Walaupun mungkin di masa depan akan ada seseorang yang mampu kembali menggetarkan dan menggoyahkan hati nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Anita noer
sungguh pengalaman yg menyakitkan buat james.....sayangx james putus asa akan cinta sejati....sehingga ia melukai seseorang yg membuat hatix tumbuh rasa cinta....
2023-06-14
0
Halimah
heem
2022-05-11
0
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
ptpff🤭
2022-01-05
0