Sunday Vibe

"Hai, Bang!" Sapa Maryam dengan senyum lebar pada si penjual hotdog langganannya. Pria asal Timur Tengah itu menoleh dan segera membalas senyuman Maryam dengan hangat.

Pria penjual hotdog itu berusia hampir sama dengan Maryam dan Rosmawati. Itu menurut pengakuannya, karena kedua gadis kembar beda ayah tak seibu itu tidak pernah sekalipun memeriksa kartu identitasnya secara langsung.

Oh ... tentu saja itu tidak akan pernah mereka lakukan, karena kedua gadis itu bukanlah begal yang akan merebut paksa barang berharga milik pria bernama Mehmet, yang merupakan hasil foto copy dari si tampan Zayn Malik.

Mehmet melihat ke sebelah kanan dan kiri Maryam dengan wajah terheran-heran. Sepertinya ia tengah mencari sosok Rosmawati yang memang biasanya selalu datang berdua dengan Maryam. Akan tetapi, sore itu Rosmawati tidak tampak di sana.

"Tumben sendiri, kembaran kamu mana?" Tanya pria itu dengan logat Timur Tengahnya yang terdengar begitu kental.

"Kamu menanyakan Rose?" Pancing Maryam dengan senyum culas sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuknya yang tertuju lurus kepada Mehmet.

Mehmet tersipu malu. Ia pun mengusap-usap keningnya. Pria itu memang menaruh perhatian lebih kepada Rosmawati sejak lama, sejak kedua gadis itu mulai berlangganan hotdognya. Maksudnya ... hotdog yang ia jual.

Rosmawati juga sebenarnya sudah menyadari hal itu sejak awal. Akan tetapi, tujuan utama dalam hidupnya bukanlah seorang penjual hotdog, melainkan CEO tampan di perusahaan tempatnya bekerja. Seorang pria yang ia panggil Mr. Blake.

Justin William Blake. Pria tampan dengan postur 183 cm. Bermata biru dengan rambut coklat yang selalu disisir rapi. Rambut yang selalu terlihat mengkilap, karena ia pasti memakai pomade yang mahal dan bermerk.

Justin adalah pria yang kalem dan tentu saja berwibawa. Ia selalu terlihat begitu mempesona dalam segala situasi, bahkan ketika ia menguap lebar berkali-kali karena kelelahan setelah seharian berada di ruang meeting.

Sore itu, Justin masih berada di ruangannya. Entah apa yang membuatnya tidak segera pulang ke penthouse mewahnya, karena saat itu ia masih terlihat asik dengan laptop di hadapannya. Ia bahkan tidak menyadari ketika Rosmawati masuk dan menyuguhkan secangkir teh hangat untuknya.

"Lemon tea, Sir," ucap Rosmawati dengan sopan. Ia pun berdiri di hadapan pria tampan itu sambil memeluk nampan stainles dengan erat di dadanya.

"Thank you," sahut Justin tanpa menoleh sedikitpun kepada gadis itu

Rasanya bagaikan melayang ketika Justin mengucapkan kata itu. Suaranya, nada bicaranya, mimik mukanya ... sungguh dia memang seorang pria idamam sepanjang zaman.

Barisan para mantan Rosmawati mah lewat. Sapto, Cahyono, Martono, dan Junaidi, seakan menguap begitu saja bagaikan angin yang berhembus dari saluran pembuangan alami, dengan aroma khas yang semerbak dan membahana. Sudah keluar, ya sudah lupakan saja. Biar orang lain yang menerima dampaknya.

Sangat berbeda dengan Mr. Blake. Dia mah paket komplit empat sehat lima sempurna. Obat jasmani dan rohani. Lahir dan bathin.

Ah ... luar biasa ....

Sesaat kemudian Justin pun mengalihkan pandangannya untuk sejenak kepada gadis dengan kulit sawo matang, yang sedari tadi berdiri sambil memperhatikan dasi yang telah dilonggarkan dengan dua kancing kemeja bagian atas yang terbuka.

Para lelembut pun mulai menari-nari di atas kepala gadis itu, berlagu riang dan membangunkan fikiran kotor Rosmawati. Ia terus memperhatikan Justin si bos, dengan senyuman penuh halusinasi.

Justin kembali mengalihkan pandangannya. Sepasang mata birunya menatap lekat kepada Rosmawati dengan diiringi senyuman kalem dari bibir tipis itu. "Belum pulang, Rose?" Tanya pria itu dengan nada seksi seperti suara si raja dangdut, yang membuat Rosmawati langsung oleng dan ingin segera bergoyang ala artis pantura.

"Rose ... nungguin Abang pulang," sahut Rosmawati genit sambil mengedipkan matanya dengan mesra. Tak lupa ia berpose menggigit ujung jari telunjuknya dengan tatapan mata sok seksi. Sebenarnya ia juga sudah tidak tahan untuk segera berpose ala Marilyn Monroe yang legendaris, namun ia tahan dulu untuk sesi berikutnya.

"Hareudang-hareudang teuing ieu teh!" Keluh Justin dengan tiba-tiba sambil mengibaskan tangannya berkali-kali di dekat wajahnya.

"Hah ... gerah ya, Bang?" Rosmawati melongo dengan kedua alis yang hampir bertemu. Dalam hati, Rosmawati terheran-heran. Baru kali ini ada bule totok bisa bicara bahasa sunda dengan begitu fasih.

"Mau Rose bukain dasinya ngga, Bang?" Rosmawati tak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dengan cekatan kedua tangannya segera meraih dasi pria pujaannya hatinya dan menariknya perlahan ala-ala adegan dalam sebuah film.

"Susah banget sih, Bang?" Keluh Rosmawati dengan seringai kesalnya. Semua keromantisan itu mulai sirna dengan seketika.

"Abang pasang dasinya pake apa sih? Tali rafia?" Rosmawati semakin kencang menarik dasi yang dipakai Justin dan membuat pria jangkung itu semakin membungkukan badannya dengan ekspresi wajah yang seakan tercekik.

"Aduh, apa-apaan, sih?" Tiba-tiba terdengar suara wanita yang keluar dari bibir tipis kemerahan itu.

"Abang? Kok suara abang persis perempuan? Jangan-jangan abang bukan pria ori, ya?" Tukas Rosmawati sambil terus berusaha mengurai simpul dasi sang bos pujaannya.

"Aduuh, gue jambak juga, lo!" Sahut suara itu lagi yang membuat Rosmawati semakin kuat menarik dasi itu.

Namun kini, Rosmawati merasakan sakit di kulit kepalanya. "Aduduh ... sakit, Bang! Sakit!" Pekik Rosmawati dengan suara nyaring. Rasa perih yang menjalar membuatnya membuka mata dan tersadar.

Ternyata bukan Justin yang dilihatnya kini, melainkan Maryam yang garang yang tengah menjambak rambutnya, sedangkan tangannya juga tengah berada di antara anak rambut Maryam. Gadis dengan rambut bergelombang itu meringis karena menahan sakit di kepalanya.

"Ngapain sih, Mer?" Rosmawati mendorong Maryam hingga hampir terjungkal dari ranjang.

"Elu yang ngapain narik-narik rambut gue? Mana kasur gue dibajak lagi!" Gerutu Maryam dengan kesal. Emosinya sudah sampai di ubun-ubun. Sebentar lagi ia akan segera mengeluarkan taring dan cakar ajaibnya.

"Sakit tau! Kenceng banget sih jambaknya?" Sungut Rosmawati sembari mengusap-usap kepalanya. Ia pun berdiri dan mendekap bantal, berniat hendak keluar dari kamar sahabatnya itu.

"Yee, elu duluan kali yang ngigau!" Sungut Maryam dengan mata dan bibir yang kompak menunjukan ekspresi kesal yang luar biasa.

"Makanya sebelum tidur harusnya elu tuh yah ... cuci kaki, cebok yang bersih, terus jangan lupa baca doa!" Tunjuk Maryam dengan asap yang mengepul dari pucuk kepalanya. Ia pun mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit.

"Enak aja lu terus jambak-jambak rambut gue! Mana gue baru keramas lagi!" Maryam terus menggerutu kesal. Ia juga mulai mengumpat dengan menggunakan bahasa Jerman, bahasa kampung halamannya yang tidak dimengerti oleh Rosmawati.

"Hah! Jadi itu tadi cuma mimpi?" Rosmawati menatap kosong ke arah sahabatnya. Ia pun mengeluh pelan.

"Emang mimpi apaan sih? Kok sampai jambak-jambak rambut orang?" Tanya Maryam. Ia mulai menenangkan dirinya.

"Aku mimpi bukain dasi abang tersayang," jawab Rosmawati dengan tersipu malu seraya memilin rambutnya, membuat Maryam ingin muntah saat itu juga.

"Bos lu? Mr. Blake?" Ledek Maryam dengan tatapan sinis kepada Rosmawati yang masih senyum-senyum sendiri.

Rosmawati pun mengangguk cepat.

"Ngayal aja kerjaan lu!" Ledek Maryam lagi, "Sana balik ke kamar!" Usir Maryam dengan sebuah cibiran untuk sahabatnya itu.

"Eh ... eh ... bantal gue jangan dibawa, Ijem!" Seru Maryam lagi sambil melotot tajam dengan jari telunjuk lurus yang tertuju kepada Rosmawati yang hendak berlalu keluar dari dalam kamarnya.

"Nih!" Rosmawati melempar bantal tepat ke kepala Maryam. "Dasar pengganggu mimpi orang!" Sahutnya dengan nada mencibir.

"Ngimpi mulu! Dicariin si Memet tuh!" Sahut Maryam sebelum sahabatnya itu benar-benar keluar dari kamarnya.

"Siapa lagi itu?" Rosmawati menoleh kepada Maryam yang kini senyum-senyum sambil memeluk bantal yang tadi dilemparkan oleh dirinya, "Nggak kenal gue!" Rosmawati berlalu dan membanting pintu kamar Maryam begitu kerasnya.

Akan tetapi, tidak berselang lama pintu kembali terbuka. Rosmawati menyembulkan kepalanya sambil berkata, "Jangan lupa, besok jadwal ngamen!" Pesannya, "Ingat tujuan kita minggu ini! Nyalon dan spa!" Lanjutnya seraya menggerakan alisnya naik turun secara bersamaan.

Setelah itu, Rosmawati pun kembali menutup pintu.

Maryam mend°esah pelan, "Seandainya jadi orang kaya, ga perlu ngamen dulu untuk ke spa ...." ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia pun menguap panjang.

Ditatanya kembali bantal itu, ia pun segera merebahkan tubuhnya. Pelan-pelan alam mimpi kembali menguasainya. Maryam pun tertidur dengan sejuta asa untuk esok pagi.

Namun baru saja ia akan kembali terlelap, tiba-tiba terdengar suara berisik dari balik tembok kamarnya. "Aduuh, ngapain lagi sih tuh si Ijem?" Gerutu Maryam dengan kesal.

Maryam pun bangkit dari ranjangnya dengan malas. Dia membuka pintu kamarnya dan menuju kamar Rosmawati yang bersebelahan dengan kamarnya untuk memastikan ada apa gerangan dengan gadis itu.

"Jangan-jangan dia kesurupan," gumam Maryam seraya membuka pintu kamar Rosmawati.

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

hotdognya atau hotdog yang ia jual jd oleng otak ku mak

2021-11-09

2

Lulaby

Lulaby

kirain beneran ketemu mr. Blake. ternyata cuma ngayal😅😅

2021-10-18

2

Miss haluu🌹

Miss haluu🌹

lanjut kakak😂 yg bikin aku ngakak 🤣🤣🤣

2021-10-11

2

lihat semua
Episodes
1 Summer Spirit
2 Sunday Vibe
3 Ingat Petuah Emak!
4 Bertemu Calon Jodoh
5 Pesona Mr. Blake
6 Bertemu Janda Hebring
7 First Date
8 Kiki, Si Tukang Usil
9 Hymne For The Broken Hearted
10 Bab Visual
11 Duo Krek Krek
12 Double Date
13 Madame Jul, The Visioner
14 Cap Cip Cup Kembang Kuncup
15 Gelo To Mellow
16 Happy Day
17 Ghibah A la London
18 Drama Tukang Obat
19 Agents Zero Zero Ten
20 Fun Night
21 Terkuaknya Sebuah Rahasia
22 Morning Glory
23 Exotic Dinner
24 Love Is In The Air
25 Is That You?
26 Balada Onta Arab
27 Fight For Love!
28 Hot Ice Cream
29 Sparkle Sparkle
30 Wonder Girls
31 Lovely Raccoon
32 Before Party
33 Bling Bling Heart
34 Diculik Charlie Manfred
35 Mumun's First Kiss!
36 You Don't Know You're Beautiful
37 Hot Hot Night
38 About Justin Blake
39 About Justin Blake Part Two
40 Perseteruan The Next Level
41 Mary The Rising Star
42 Poor Mary
43 Shock Therapy Untuk Rosmawati
44 Should I Give Up?
45 Bucket Bunga dan Old Trafford
46 Something Different
47 Rose in Action
48 Bye Bye Happiness
49 Pengangguran Cantik
50 Kegalauan Charlie
51 Patah Hati Berjamaah
52 Arabian Prince
53 Titik Balik Maryam
54 Wawancara Pilu
55 All About Memet
56 Make Over Day
57 Say Goodbye to Mrs. Harlekin
58 Sweet Kiss
59 Hari Pertama yang Penuh Duka
60 Pengakuan Jamie Scott
61 Bye Bye London
62 Welcome Birmingham
63 Jodoh untuk Kiki
64 Menyambut Masa Depan
65 Day Two to Work
66 Sepucuk Maaf Untuk Rose
67 My Passion My Adventure
68 Mellow Day
69 Patah
70 Kearifan Lokal
71 Cross Paths
72 Gara-gara Ahmad
73 Mengejar Cinta
74 Menantu Tampan
75 Pelakor Solehah
76 Pelakor Solehah Part Two
77 Balada Malam Pertama
78 One Step Closer
79 Pertemuan Manis
80 Kebelet Kawin
81 Sweet Mehmet
82 Sah?
83 Gagal Maning
84 MUA Julid
85 Akhirnya ....
86 Kilauan Boxer Spongebob
87 Saingan Tangguh
88 Tetangga Baru Nehi-Nehi
89 Cemburu Membara
90 Orestes Beraksi
91 Girl's Business
92 Lebah Kecil
93 Suami Paling Handsome
94 Nostalgia Bersama Kiki
95 Kejutan Manis
96 Balada Ibu Hamil
97 Oleh-oleh Dari Liverpool
98 Provokator di Meja Makan
99 Kehebohan di Udara
100 Happy Ending
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Summer Spirit
2
Sunday Vibe
3
Ingat Petuah Emak!
4
Bertemu Calon Jodoh
5
Pesona Mr. Blake
6
Bertemu Janda Hebring
7
First Date
8
Kiki, Si Tukang Usil
9
Hymne For The Broken Hearted
10
Bab Visual
11
Duo Krek Krek
12
Double Date
13
Madame Jul, The Visioner
14
Cap Cip Cup Kembang Kuncup
15
Gelo To Mellow
16
Happy Day
17
Ghibah A la London
18
Drama Tukang Obat
19
Agents Zero Zero Ten
20
Fun Night
21
Terkuaknya Sebuah Rahasia
22
Morning Glory
23
Exotic Dinner
24
Love Is In The Air
25
Is That You?
26
Balada Onta Arab
27
Fight For Love!
28
Hot Ice Cream
29
Sparkle Sparkle
30
Wonder Girls
31
Lovely Raccoon
32
Before Party
33
Bling Bling Heart
34
Diculik Charlie Manfred
35
Mumun's First Kiss!
36
You Don't Know You're Beautiful
37
Hot Hot Night
38
About Justin Blake
39
About Justin Blake Part Two
40
Perseteruan The Next Level
41
Mary The Rising Star
42
Poor Mary
43
Shock Therapy Untuk Rosmawati
44
Should I Give Up?
45
Bucket Bunga dan Old Trafford
46
Something Different
47
Rose in Action
48
Bye Bye Happiness
49
Pengangguran Cantik
50
Kegalauan Charlie
51
Patah Hati Berjamaah
52
Arabian Prince
53
Titik Balik Maryam
54
Wawancara Pilu
55
All About Memet
56
Make Over Day
57
Say Goodbye to Mrs. Harlekin
58
Sweet Kiss
59
Hari Pertama yang Penuh Duka
60
Pengakuan Jamie Scott
61
Bye Bye London
62
Welcome Birmingham
63
Jodoh untuk Kiki
64
Menyambut Masa Depan
65
Day Two to Work
66
Sepucuk Maaf Untuk Rose
67
My Passion My Adventure
68
Mellow Day
69
Patah
70
Kearifan Lokal
71
Cross Paths
72
Gara-gara Ahmad
73
Mengejar Cinta
74
Menantu Tampan
75
Pelakor Solehah
76
Pelakor Solehah Part Two
77
Balada Malam Pertama
78
One Step Closer
79
Pertemuan Manis
80
Kebelet Kawin
81
Sweet Mehmet
82
Sah?
83
Gagal Maning
84
MUA Julid
85
Akhirnya ....
86
Kilauan Boxer Spongebob
87
Saingan Tangguh
88
Tetangga Baru Nehi-Nehi
89
Cemburu Membara
90
Orestes Beraksi
91
Girl's Business
92
Lebah Kecil
93
Suami Paling Handsome
94
Nostalgia Bersama Kiki
95
Kejutan Manis
96
Balada Ibu Hamil
97
Oleh-oleh Dari Liverpool
98
Provokator di Meja Makan
99
Kehebohan di Udara
100
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!