AWAL MULA

Luna tersenyum setelah melihat penampakan pria ganteng yang tengah duduk di jok motor biasanya dengan sibuk menatap layar ponselnya.

“Dor!”

Luna bertingkah mengagetkan kekasihnya, dia menepuk punggung Dira cukup keras membuat Dira terhenyak sejenak dan menoleh kesal pada kekasihnya.

“Luna, ih!”

“Beuh, baru di kagetin gitu langsung manggil nama!”

Luna yang berulah, dia juga yang tersulutkan amarah yang sama. Dira menggelengkan kepalanya kesal. “Kamu udah lama, malah ngajak berantem!”

“Siapa yang ngajak berantem, males ah! Aku naik bis aja!!” Dengan cepat Luna berbalik badan dan bersiap meninggalkan Dira yang sudah susah payah menjemputnya.

“Hei, Ayang!” Dira cepat menangkap tangan kekasihnya dan menghentikan langkah kakinya.

“Lepas ih! Males–”

“Dih ngambek, dikit-dikit ngambekan… Tar cepet tua loh!”

“Bodo!”

Dira terkekeh, dia segera merangkul kekasihnya. “Temanin aku makan ya? Aku lapar…”

Deg!

“Emang kemana teman, Mas?”

“Ngapain nanya mereka?”

“Ya– biasakan Mas sama mereka dibanding sama aku!”

“Heh, bukannya kebalik ya? Karena kamu sibuk dengan temanmu, aku jadinya sama mereka!!”

Luna menatap tajam ke arah dua manik bening kekasihnya yang ternyata begitu indah. Gadis itu segera memalingkan wajahnya saat detak jantungnya mendadak seperti berpacu dengan melodi. Kedua pipinya ikut merona dengan ketampanan kekasihnya yang di atas rata-rata itu.

Dira menaikan sudut bibirnya, dia mengecup cepat kening Luna sampai gadis itu benar-benar seperti tengah jantungan. “Yuk, Sayang…”

Luna luluh dan segera menaiki motor kekasihnya. Tak lama mereka melesat keluar dari area cafe entah pergi kemana.

‘Lah? Bukannya doi lapar? Kenapa gak di cafe tadi aja sih, iiihhh!’ Luna mendadak bego, dia juga terbiasa tidak banyak nanya selama mereka bersama selama ini.

“Mas!”

“Hm…”

Dira mengusap lembut pegangan tangan Luna yang erat di pinggangnya. Luna mendadak lupa apa yang mau ditanyakannya. Jantungnya kembali tidak aman sekarang. ‘Sialaaan! Dia beneran dah bisa ngerti cara dapet atensiku!’

“Mau kemana?” tanya Luna mendekat di samping wajah Dira. Pria itu menoleh sekilas dan tersenyum di balik kaca helmnya.

“Makan!”

“Ya dimana?”

“Di warung makan lah!”

Luna kembali mendengus kesal, memang tidak perlu berharap lebih kekasihnya bisa menjadi pria normal kebanyakan. Sudah menjawab pertanyaannya saja sudah sebuah kemajuan pesat.

Dira terkekeh saat melihat ekspresi kekasihnya yang diyakini tengah kesal sekarang. “Kamu mau makan apa, Yang?”

Luna menoleh dan terdiam. “Kenapa tanya aku? Kan yang makan Sayang, bukan aku!”

“Beneeer?”

“Iya lah! Tadi aku dah makan croisong!”

“Hah, apa? Gosong?”

“Croissant!!”

“Aaah, aduh– sakit, Ayang!”

Dira mengaduh saat Luna mencubit lengannya karena kesal. Tak lama pria itu terkekeh dengan kelakuan Luna yang memang seperti itulah adanya. Dira memang mencintai wanita sejenis Luna, Walau tidak tahu dengan pasti. Tapi, bagi Adira sosok Luna itu tidak pernah menunjukkan kepalsuan. Di samping Luna, Dira juga bisa merasakan apa itu bahagia versinya. Apalagi saat Dira dengan sadar mengambil kesucian wanitanya.

Flashback…

“Hujan, Sayang!” Dira menoleh pada wanitanya yang memeluknya erat di belakang kemudi motornya.

“Hm!” sahut Luna singkat.

Tanpa berpikir ulang Dira melipir di tempat teduh, yang dipikirkan olehnya adalah kenyamanan kekasihnya. ‘Duh, sebel deh kalau pake motor resikonya kehujanan!’

“Maaf ya, Yang!” Dira mengeringkan tubuh Luna dengan hoodie miliknya.

Luna tidak menjawab apa-apa, gadis itu justru tengah tersipu dengan perhatian kekasihnya.

Malam ini adalah malam minggu, sebelumnya Luna dan Dira sepakat pergi berdua menonton sebuah film layar lebar di salah satu mall besar di kota. Ternyata, cuaca tiba-tiba berubah dari cerah menjadi hujan yang cukup lebat. Dira menepikan motor di kawasan pertokoan yang memang banyak sekali disana. Hal yang terpenting, kekasihnya tidak lagi di guyur air hujan dan angin malam yang dingin.

“Terima kasih, Mas!” Luna menunduk malu saat Dira telah selesai memakaikan hoodie di tubuh mungil Luna. “Mas sendiri badannya basah begitu!”

“Gak apa-apa, kan ada Ayang!” Dira beringsut ke belakang dan memeluk tubuh Luna. “Dah anget!”

“Issh, malu lah, Yang!” Luna terlihat malu-malu saat kekasihnya memeluk dirinya dari belakang.

Kawasan yang mereka singgahi memang terlihat sangat sepi. Apalagi, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.

“Eh, Yang!” Dira tiba-tiba melihat sebuah plang dengan tulisan motel tak berada jauh dari tempatnya. “Hujannya makin deres, ini udah malam banget. Kita ke penginapan situ aja ya!”

“Eh?”

Sontak Luna terkejut dengan pemikiran kekasihnya. Namun, dia justru mengangguk menyetujuinya. Terlebih dia juga merasa lelah setelah seharian berjalan bersama dan melakukan kesenangan bersama.

Keduanya nekat menerobos hujan sejenak untuk sampai di penginapan kecil tak jauh dari tempat mereka berteduh sebelumnya. Seluruh tatapan mata pengunjung menatap tamu yang basah kuyup yang datang hampir tengah malam. Dengan cepat Dira melakukan reservasi, sejenak Luna menatap tingkah kekasihnya yang seolah tidak begitu asih dengan proses reservasi hotel.

‘Apa sih yang kamu pikirin, Luna! Semua orang juga pasti bisa booking kamar… Aku mikirnya kek mana sih!’ batin Luna mengenyampingkan kecurigaannya terhadap Dira.

Singkat cerita keduanya sudah berada di kamar hotel yang dipesan oleh Dira. Kamar yang di pesan adalah double bed yang ukurannya lumayan untuk menginap sementara. Apa yang bisa diharapkan dari penginapan kecil? Dira bersyukur kawasan itu lolos seleksi kebersihan seperti kemauannya.

“Kamu mandi gih, pake air panasnya biar gak masuk angin… Kamu bisa kan?” Dira berhati-hati mengucapkannya takut Luna tersinggung jika gadisnya tidak mengetahui cara menggunakan toilet disana.

Luna mengangguk menyeringai canggung. Gadis itu memasuki kamar mandi dan menghela nafasnya. “Cih, ini mah kamar mandi maid di rumah!”

Luna sudah menanggalkan seluruh pakaiannya yang basah, dia menggantung dan membiarkan blower mengeringkannya. Untungnya dia mengenakan dress bukan setelan jeans. Luna berendam sejenak dengan pikiran yang terbang kemana-mana. Ini adalah pertama kalinya Luna dan Dira berada di sebuah kamar hotel bersama. “Biasa dia cuma sekedar mampir di kamar kosan, sekarang gue sama dia bisa tidur bareng semalaman?”

Luna menggelengkan kepalanya, antara takut juga senang bisa terus bersama dengan kekasihnya. Maklum– keduanya tengah di landa kasmaran di usia hubungan mereka yang menginjak lima bulan.

Tak lama, Luna keluar kamar mandi mengenakan handuk yang cuma menutupi area sensitifnya. Dira yang hanya menggunakan boxer menatap tanpa berkedip pada tampilan kekasihnya. “Sayang–”

Luna mengatupkan bibirnya menggoda, Dira sampai menggerakkan jakunnya naik dan turun. Senjatanya mengalami pergerakan di bawah sana. ‘Shiiit, Luna sungguh bisa membuatku gila!’

“Maaf, Mas… Bajuku basah!”

Dira mendekat dengan sorot mata yang seperti bukan dirinya. “Iya, Yang…”

“Justru bahaya kalau kamu pake baju basah… Bisa masuk angin!” Dira mendekat dan tanpa basa-basi merengkuh tubuh kekasihnya.

“Aaarh! Mas…” Luna tidak mendorong atau menolak, dia justru melingkarkan kedua tangan di leher kekasihnya.

“Kamu kok makin hari makin cantik!” puji Dira merasa Luna memang sangat cantik walau dalam keadaan polos tanpa make upnya.

“Gombal!” Luna menyeringai tak kalah semakin menggoda kekasihnya.

“Yang…” Dira memanggil kekasihnya serak. “Bobo bareng yuk? Dingin kan?”

Deg!

Jangan tanya bagaimana perasaan dan debaran jantung Luna saat ini. Akal sehat keduanya sudah pergi entah kemana. “Ayang emang gak mandi dulu?”

“Aku bersih-bersih bentar ya…” Dira melonggarkan pelukan dan langsung bergegas menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Dira tengah berpikir yang iya-iya. “Kenapa aku sangat menginginkannya… Ah, siaaal! Aku belum menikahinya… Ingat dosa Adira!!” guman Dira di bawah kucuran air shower yang hangat. Bayang tubuh Luna yang molek justru membuat gairah Dira semakin tidak karuan, adik juniornya bahkan bangkit dari alamnya. “Oh My God!”

“Sayaaang…”

Dira keluar kamar mandi dengan cepat, dia benar-benar tidak bisa lagi menahan hasrat terlarang yang selama ini selalu ditahannya. Seolah seperti tengah diberi kesempatan, Dira ingin melakukannya saat ini juga! Sudut bibirnya terangkat saat Luna tengah tertidur di ranjang menggunakan selimut membuat Dira semakin bergairah hebat.

“Sayang… Kamu udah tidur?” Dira menyusup dalam selimut dan memeluk erat kekasihnya.

“Aargh!” Luna terkejut atau pura-pura terkejut. Dia menoleh ke arah asal suara. Namun, dia sudah di sambut dengan bibir hangat kekasihnya.

‘Maafkan aku Luna– aku berjanji akan menikahimu!’

“Aaargh, Mas sakiiit!”

“Ugh! Love you Lunaku sayang… Aku sangat mencintaimu, Sayang!”

"Love you too, Adira Renald... So much! Aarh, pelan-pelan ya sakiiit..."

Flashback off...

Bersambung…

Episodes
1 TERLAHIR KEMBALI
2 SAKIT HATI
3 KONFLIK TERSELUBUNG
4 TERSAMBAR GELEDEK
5 LUPA ANGKAT
6 KOCAK
7 TANDA-TANDA
8 BERUBAH
9 TEST PACK
10 KEMBALI BEKERJA
11 BERBINCANG SERIUS
12 AWAL MULA
13 MEMAKSA
14 RENCANA
15 CHATTING ONLINE
16 TERLANJUR MENCINTA
17 MENGAKUI
18 LUKA LAMA
19 CURIGA
20 KOPDAR
21 BERDEBAT
22 RESTU
23 Bab 23 : Just a Feeling
24 Bab 24 : Penyesalan
25 Bab 25 : Terbuka
26 Bab 26 : Be Loved
27 Bab 27 : Dejavu
28 Bab 28 : Terjerat Cinta!
29 Bab 29 : Proposal
30 Bab 30 : Penyesalan mendalam
31 Bab 31 : Terluka tapi tak Berdarah!
32 Bab 32 : Bermain Api
33 Bab 33 : Cinta yang Salah
34 Bab 34 : I got Problem!
35 Bab 35 : Play Girl
36 Bab 36 : Salah
37 Bab 37 : Love is YOU!
38 Bab 38 : Falling in Love
39 Bab 39 : Life must Go On
40 Bab 40 : Takut kehilangan
41 Bab 41 : Kesepakatan
42 Bab 42 : Pasangan Baru
43 Bab 43 : Terpesona
44 Bab 44 : Selingkuh
45 Bab 45 : Hot Issue
46 Bab 46 : Rindu
47 Bab 47 : Godaan Wanita
48 Bab 48 : Masa Indah Bersama
49 Bab 49 : Beautiful We Are
50 Bab 50 : Love is Black and White
51 Bab 51 : Soul and Mate
52 Bab 52 : I'm Happy
53 Bab 53 : Identitas
54 Bab54 : Seksi Love
55 Bab 55 : Mencintai orang yang salah
56 Bab 56 : Rencana Jahat
57 Bab 57 : Preparation
58 Bab 58 : Kecurigaan Besar
59 Bab 59 : Merajut Asa
60 Bab 60 : Sulitnya Mengakui!
61 Bab 61 : Egois
62 Bab 62 : Pelampiasan
63 Bab 63 : Spirit of My Life
64 Bab 64 : Mempersulit Diri
65 Bab 65 : Hilang Kendali
66 Bab 66 : Siapa yang berkhianat?
67 Bab 67 : Kegelisahan Hati
68 Bab 68 : Bobrok
69 Bab 69 : Let's Get It!
70 Bab 70 : Konferensi Konspirasi
71 Bab 71 : Hukum Alam
72 Bab 72 : Ancaman Mematikan
73 Bab 73 : Fxxk!
74 Bab 74 : Keputusan Akhir
75 Bab 75 : Kontrak Pra Pernikahan
76 Bab 76 : Mengisi Daya Kehidupan
77 Bab 77 : Pertemuan dengan Seseorang
78 Bab 78 : Kepalsuan
79 Bab 79 : Don't Let it Make You Cry!
80 Bab 80 : Daddy Girls Out
81 Bab 81 : Identitas Asli
82 Bab 82 : Wedding Dress
83 Bab 83 : Love and War
84 Bab 84 : Beautiful Hangover
85 Bab 85 : Your Wedding Not Mine!
86 Bab 86 : What You Put I Through!
87 Bab 87 : Minefield
88 Bab 88 : Going to Try
89 Bab 89 : Status Baru
90 Bab 90 : Sebuah Kisah Klasik
91 Bab 91 : A Serendipity!
92 Bab 92 : A Queen!
93 Bab 93 : Revenge
94 Bab 94 : Atas Nama Cinta
95 Bab 95 : Sunshine
96 Bab 96 : Kebahagian dari Sebuah Pernikahan.
97 Bab 97 : Main Hati
98 Bab 98 : Komitmen
99 Bab 99 : Melepaskan...
100 Bab 100 : Seperti yang Kau Minta
101 Bab 101 : Lantas?!
102 Bab 102 : Keputusan Final
103 Bab 103 : Putus atau Lanjut?
104 Bab 104 : Aku tak bisa tanpamu!!
105 Bab 105 : Gagal Faham!
106 Bab 106 : Salah Tingkah.
107 Bab 107 : 1000%
108 Bab 108 : Good Liar!!
109 Bab 109 : Normal
110 Bab 110 : Solidaritas
111 Bab 111 : Pilu
112 Bab 112 : Karyawan Baru
113 Bab 113 : Kejutan atau Terkejut?
114 Bab 114 : Summer Day
115 Bab 115 : I'm Sorry but I love you more!!
116 Bab 116 : FunDAY!
117 Bab 117 : Sweetness
118 Bab 118 : Kejutan lanjutan
119 LAST PART... Sorry but love you...
Episodes

Updated 119 Episodes

1
TERLAHIR KEMBALI
2
SAKIT HATI
3
KONFLIK TERSELUBUNG
4
TERSAMBAR GELEDEK
5
LUPA ANGKAT
6
KOCAK
7
TANDA-TANDA
8
BERUBAH
9
TEST PACK
10
KEMBALI BEKERJA
11
BERBINCANG SERIUS
12
AWAL MULA
13
MEMAKSA
14
RENCANA
15
CHATTING ONLINE
16
TERLANJUR MENCINTA
17
MENGAKUI
18
LUKA LAMA
19
CURIGA
20
KOPDAR
21
BERDEBAT
22
RESTU
23
Bab 23 : Just a Feeling
24
Bab 24 : Penyesalan
25
Bab 25 : Terbuka
26
Bab 26 : Be Loved
27
Bab 27 : Dejavu
28
Bab 28 : Terjerat Cinta!
29
Bab 29 : Proposal
30
Bab 30 : Penyesalan mendalam
31
Bab 31 : Terluka tapi tak Berdarah!
32
Bab 32 : Bermain Api
33
Bab 33 : Cinta yang Salah
34
Bab 34 : I got Problem!
35
Bab 35 : Play Girl
36
Bab 36 : Salah
37
Bab 37 : Love is YOU!
38
Bab 38 : Falling in Love
39
Bab 39 : Life must Go On
40
Bab 40 : Takut kehilangan
41
Bab 41 : Kesepakatan
42
Bab 42 : Pasangan Baru
43
Bab 43 : Terpesona
44
Bab 44 : Selingkuh
45
Bab 45 : Hot Issue
46
Bab 46 : Rindu
47
Bab 47 : Godaan Wanita
48
Bab 48 : Masa Indah Bersama
49
Bab 49 : Beautiful We Are
50
Bab 50 : Love is Black and White
51
Bab 51 : Soul and Mate
52
Bab 52 : I'm Happy
53
Bab 53 : Identitas
54
Bab54 : Seksi Love
55
Bab 55 : Mencintai orang yang salah
56
Bab 56 : Rencana Jahat
57
Bab 57 : Preparation
58
Bab 58 : Kecurigaan Besar
59
Bab 59 : Merajut Asa
60
Bab 60 : Sulitnya Mengakui!
61
Bab 61 : Egois
62
Bab 62 : Pelampiasan
63
Bab 63 : Spirit of My Life
64
Bab 64 : Mempersulit Diri
65
Bab 65 : Hilang Kendali
66
Bab 66 : Siapa yang berkhianat?
67
Bab 67 : Kegelisahan Hati
68
Bab 68 : Bobrok
69
Bab 69 : Let's Get It!
70
Bab 70 : Konferensi Konspirasi
71
Bab 71 : Hukum Alam
72
Bab 72 : Ancaman Mematikan
73
Bab 73 : Fxxk!
74
Bab 74 : Keputusan Akhir
75
Bab 75 : Kontrak Pra Pernikahan
76
Bab 76 : Mengisi Daya Kehidupan
77
Bab 77 : Pertemuan dengan Seseorang
78
Bab 78 : Kepalsuan
79
Bab 79 : Don't Let it Make You Cry!
80
Bab 80 : Daddy Girls Out
81
Bab 81 : Identitas Asli
82
Bab 82 : Wedding Dress
83
Bab 83 : Love and War
84
Bab 84 : Beautiful Hangover
85
Bab 85 : Your Wedding Not Mine!
86
Bab 86 : What You Put I Through!
87
Bab 87 : Minefield
88
Bab 88 : Going to Try
89
Bab 89 : Status Baru
90
Bab 90 : Sebuah Kisah Klasik
91
Bab 91 : A Serendipity!
92
Bab 92 : A Queen!
93
Bab 93 : Revenge
94
Bab 94 : Atas Nama Cinta
95
Bab 95 : Sunshine
96
Bab 96 : Kebahagian dari Sebuah Pernikahan.
97
Bab 97 : Main Hati
98
Bab 98 : Komitmen
99
Bab 99 : Melepaskan...
100
Bab 100 : Seperti yang Kau Minta
101
Bab 101 : Lantas?!
102
Bab 102 : Keputusan Final
103
Bab 103 : Putus atau Lanjut?
104
Bab 104 : Aku tak bisa tanpamu!!
105
Bab 105 : Gagal Faham!
106
Bab 106 : Salah Tingkah.
107
Bab 107 : 1000%
108
Bab 108 : Good Liar!!
109
Bab 109 : Normal
110
Bab 110 : Solidaritas
111
Bab 111 : Pilu
112
Bab 112 : Karyawan Baru
113
Bab 113 : Kejutan atau Terkejut?
114
Bab 114 : Summer Day
115
Bab 115 : I'm Sorry but I love you more!!
116
Bab 116 : FunDAY!
117
Bab 117 : Sweetness
118
Bab 118 : Kejutan lanjutan
119
LAST PART... Sorry but love you...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!