Benua Aust

MALIO UJUNG SELATAN BAGIAN TIMUR.

BENUA AUST

KOTA KAZARATAN

Satu-satunya daerah yang tak tersentuh oleh SYPUS adalah Benua AUST. Benua dengan luas paling kecil di Dunia itu mempunyai sistem keamanan yang kuat dan mereka mengisolasi diri dari dunia luar.

Tak ada jalan untuk keuar-masuk ke dalam benua itu, hingga virus apa pun tak bisa sampai ke sana. Itu yang mereka pikirkan, tapi air laut mereka sudah tercemar Virus Zombi tanpa mereka tau.

Ketentraman memang terjadi di Benua itu, tapi hal itu tak akan lama. Karena potongan sebuah tangan Zombi ditemukan oleh seorang anak kecil di tepi pantai.

Gadis kecil itu tak faham apa yang baru saja dia temukan. Dia menyentuhnya untuk memastikan apakah yang dia temukan benar adalah lengan manusia.

"Apa ini?" gadis berusia sembilan tahun itu duduk berjongkok di tepi pantai dan sedang mengamati seongok lengan yang hampir busuk.

Ujung jari telunjuknya dia buat untuk menyentuh lengan Zombi besar yang tampak begitu aneh bagi gadis kecil itu.

Virus Zombi sudah tertanam di kuku gadis itu, Virus ganas itu mulai bereaksi masuk ke dalam pembuluh darahnya tanpa ia sadari.

"Yoya, mari kita pulang sayang!" ibu gadis kecil itu mengajak anaknya untuk pulang.

Yoya yang mendengar itu segera pergi ke keluarganya yang sudah menantinya.

Mobil dengan tenaga listrik mengangkut keluarga bahagia Yoya untuk pulang. Virus Zombi itu sudah menguasai seluruh pembuluh darah jemari tangan kanan Yoya.

Alhasil kelima jarinya membiru dan kelu, tapi gadis kecil itu tertidur di kursi penumpang. Ayah dan ibunya yang duduk di jok depan, sama sekali tak menyadari kondisi putrinya itu.

Mereka merasa semua aman, karena para warga penduduk Benua AUTS pikir jika tak berhubungan dengan SYPUS. Mereka akan aman dari kepunahan.

Tapi bencana ditanah yang mereka pikir aman itu baru saja mulai terjadi.

.

.

.

.

PANGKALAN MILITER SYPUS

UJUNG SELATAN

Jupiter sampai di pangkalan Militer ujung selatan. Diamana Anthony dan Juju berada saat ini.

"Tuan Anthony, sebuah pesawat tanpa ijin telah mendarat di area parkir satu!"

Seorang Monitoring menghubungi Anthony yang sedang sibuk berdiskusi dengan Juju serta Seva.

"Kirimkan gambarnya di layar ruanganku!" perintah Anthony.

Sebuah pesawat berukuran sedang tengah mendarat di parkiran satu.

"Siapa?" tanya Juju pada Anthony.

"Entahlah, aku tak dapat memastikannya!

"Tapi dilihat dari jenis pesawatnya, dia bukan orang sembarangan," kata Anthony.

"Bagaimana jika ke sana!" Seva berpendapat.

"Kenapa kita harus repot-repot kesana?" tanya Anthony.

"Pesawat itu model yang biasa dipakai Pemimpin untuk datang, siapa tau itu Pemimpin!" kata Seva.

"Pemimpin tak akan ke sini tanpa pemberitahuan, apa lagi ada Ca..."

Belum juga Anthony melanjutkan perkataannya, Juju sudah membungkam mulut Anthony.

"Kalian ini kenapa, kalau begitu aku harus keluar.

"Pangkalan ini adalah tanggung jawabku!" kata Seva.

"Kami akan menyusul Seva!" kata Juju.

Wanita berambut pendek itu segera mengambil jaketnya dan mengenakannya. Dia pikir akan menyambut orang penting, jadi dia harus rapi.

Setelah Seva keluar dari ruangan itu Juju baru melepaskan cengkeramannya dari mulut Anthony.

"Kenapa sih?" tanya Anthony bingung.

"Tak perlu bilang-bilang jika aku adalah Calon Pemimpin!" kataku.

"Alasannya?" Anthony juga mengambil jasnya.

Sementara aku tak mengenakan jasku, aku nyaman mengenakan kaus hitam tipis ini.

"Aku tak mau diistimewakan!" kata Juju.

"Kau memang istimewa!" ujar Anthony.

Mereka berdua pun keluar dari ruangan itu dan menyusuri lorong menuju lift.

"Menurutmu siapa yang datang?" tanya Juju pada Anthony.

"Harusnya tak ada yang berani datang ke sini, di sini adalah medan pertempuran saat ini.

"Siapa yang mau pergi ke area perang yang dipenuhi dengan Virus Zombi!" kata Anthony.

"Aku!" ujar Juju.

"Kau--kan bodoh!" ujar Anthony.

Juju hanya memandang tajam ke arah pria bermata merah, yang sedang tersenyum menyeringai itu. Juju tak mau bertengkar di dalam lift dengan Anthony.

Pintu lift segera terbuka setelah mereka sampai di lantai dasar.

Pintu lift terbuka dan mereka bedua hanya bisa bengong.

"Jupiter!" ujar Anthony.

"Kenapa reaksi kalian berlebihan sekali, aku bukan hantu!" kata Jupiter.

Gadis berambut hitam panjang yang tergerai indah itu naik ke dalam lift. Sementara Seva hanya berdiri diam di luar lift.

"Seva kau tak masuk?" tanya Juju.

"Ada urusan yang harus kulakukan Juju!" kata Seva.

Langkah Juju melangkah cepat keluar dari dalam lift, Anthony dan Jupiter yang menyaksikan itu pun juga tampak terkejut.

Pintu lift tertutup.

"Aku akan membantumu!" kata Juju.

"Baiklah, ayo!" ajak Seva.

Seva dan Juju pergi ke garasi pesawat kemiliteran. Mereka masuk ke dalam salah satu pesawat dan pergi ke suatu tempat.

.

.

.

.

"Wahhhhhh, apa aku boleh membuat perayaan?" tanya Anthony pada Jupiter yang saat ini berdiri di depannya.

"Buat saja!" ujar Jupiter dengan nada dinginnya.

"Kau masih berani menapakkan kakimu di sini!

"Harus kupuji? Atau kuhina?" tanya Anthony.

Jupiter hanya diam mendengar perkataan nyolot Anthony.

Meski terlihat jelas, ekspresi dingin gadis cantik itu sedang menegang. Karena derap emosi yang menguncang sanubarinya.

Kenyataannya Juju masih berusaha menghindarinya, bahkan saat Jupiter sudah jauh-jauh datang ke tempat itu.

"Juju tak akan menerimamu, aku sudah menceritakan masa lalumu padanya!" kata Anthony.

Jupiter berbalik ke arah Anthony. Gadis cantik itu melangkahkan kakinya beberapa langkah. Matanya memandang mata merah Anthony dengan tajam.

Jupiter mengelus wajah Anthony dengan ujung jari manis tangan kanannya.

"Apa kau cemburu padanya?"tanya Jupiter pada Anthony.

Wajah licik tapi seksi milik Anthony seketika berubah menjadi tegang penuh emosi.

"Jaga ucapanmu," ujar Anthony.

"Apa kau tak takut mati?" tanya Jupiter.

Anthony hanya diam, detak jantungnya yang selalu normal kini berpacu sekeras dentuman musik rock.

Perasaan yang dia jaga, kini meluap tanpa dia sadari.

Anthony mengerakkan tangan kirinya dan menengkeram tangan kanan Jupiter.

"Kau pikir aku takut mati?" tanya Anthony.

Cengkeraman pria Uras itu tampaknya cukup kuat hingga membuat gadis seksi itu mengeryit kesakitan.

"Jika aku takut mati, aku akan berada di posisi Luca saat ini!" ujar Anthony.

"Jupiter ingat ini baik-baik!

"Aku dulu mungkin cinta mati padamu, tapi rasa yang amat besar itu sudah kuhapus dengan bersih.

"Saat kau lebih memilih Vie, dan berakhir membunuhnya!

"Saat itu semua perasanku padamu telah sirna, dan aku sudah berjanji pada mendiang Vie.

"Aku tak akan membuatmu hidup dengan tenang di Bumi ini!" kata Anthony dengan penuh emosi dan penekannan.

"Jika Juju tak muncul, kau yang akan menjadi suamiku berikutnya.

"Apa kau juga tak punya niat untuk menyentuhku?" tanya Jupiter pada Anthony.

"Aku menolak posisi itu karena aku malas menyentuh wanita serakah sepertimu!" ujar Anthony.

Lelaki bermanik mata merah itu, melepas cengkeraman tangannya di pergelangan tangan Jupiter dengan kasar.

Pintu lift terbuka dan saat itu juga Anthony keluar dari dalam lift. Meninggalkan Jupiter sendirian dengan kesedihan.

Ambisi yang telah membawanya ke titik ini, ketika dia dulu dipuja oleh seluruh pria. Tapi kini tak ada satu pun pria yang mau bersentuhan dengan dirinya.

.

.

.

.

Juju dan Seva sampai di sebuah gunung yang amat terjal, tapi di sana ada landasan pesawat berupa tanah datar yang cukup luas.

saat keluar dari pesawat itu Juju tampak memandang ke arah kepulan asap yang berada di sebelah kirinya.

"Apa yang kau lihat?" tanya Seva pada Juju.

"Rumahku!" kata Juju.

___________BERSAMBUNG_____________

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN LIKE ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Phoenix

Phoenix

jupiter ternyata bagai mawar berduri & jg beracun...indah di pandang tp pantang di jamah...

2021-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 2075 BUMI
3 Penjaga Makam
4 Pemilik SYPUS
5 Pohon Sakura
6 Pengawal
7 Empat jenis Gen Hebat
8 Pemimpin Gen Horo
9 Pabrik Bayi
10 Zombi Bermutasi
11 VirusEnza19
12 Mata Sialan
13 Pertempuran Pertama
14 Ambisi Di Antara para pengawal
15 Kesedihan yang terpendam
16 Benua Aust
17 Rasa dan Bencana
18 Sinyal permintaan bantuan
19 Mutasi Manusia Pertama
20 Strategi Baru
21 kecurigaan
22 Pertahanan
23 Sentuhan Intim
24 Perubahan Jupiter
25 Bayi dari dua pria
26 Sifat lain Jupiter
27 Ibu-Ibu Hamil
28 Pasangan Sesungguhnya
29 Takut Kehilangan
30 Dukungan
31 Darah Juju
32 Mimpi Basah
33 Serangan baru
34 Rahasia Tuan Gayo
35 Rahasia Gen Akis
36 Zombi Gen Akis
37 Menikmati Kenikmatan
38 Berkembang Biak
39 Zombi Wenda
40 Robot Mesum
41 Obrolan Ayah dan Anak
42 Anak Kita
43 Kebimbangan Juju
44 Darah Hijau
45 Kantor Jupiter
46 Istri kedua dan ketiga
47 Prahara Istri Ke Dua dan Ke Tiga
48 Nasib Nyonya Wenda
49 Jatuh Cinta
50 Ranegades
51 Physeter macrocephalus
52 Kamar Tidur Transparan
53 Serangan Ikan Lentera
54 Rencana lama
55 Mengubah Dunia
56 Membunuh atau memakan
57 Kabur
58 Pusat Keramaian
59 Istri dan Suami
60 Membobol Rumah Sendiri
61 Demi Tanggung Jawab
62 Menguras Danau
63 Pangkalan Militer Gen Akis
64 Kebencian Luca
65 Pengawal Ke-4
66 Putus Asa
67 Tikus Percobaan
68 TKP kejahatan
69 Luca Mencurigakan
70 Mau Makan Apa
71 Bukan Manusia
72 Suami dan Ayah
73 Raves
74 Padang Rumput
75 Mahluk Mars
76 Pesan Mahluk Mars
77 Julukan Tyfan
78 Pertemuan Bulanan
79 keteguhan
80 Berubah Sifat
81 Perubahan Manusia
82 Kebencian
83 Manusia
84 Evakuasi
85 Lelaki berwajah datar
86 Tubuh Baru
87 DNA orang mati
88 Awal Mula
89 Kamar Raves
90 Racun Untuk makhluk Mars
91 Rekayasa DNA
92 Saudara
93 Lisa
94 Tingkatan Tipe Gen
95 Liar dan Jinak
96 Introgasi
97 Manipulasi
98 Tyfan dan Edward
99 Pemimpin Malio
100 Kota Dawas
101 Dibinasakan
102 Gina
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
2075 BUMI
3
Penjaga Makam
4
Pemilik SYPUS
5
Pohon Sakura
6
Pengawal
7
Empat jenis Gen Hebat
8
Pemimpin Gen Horo
9
Pabrik Bayi
10
Zombi Bermutasi
11
VirusEnza19
12
Mata Sialan
13
Pertempuran Pertama
14
Ambisi Di Antara para pengawal
15
Kesedihan yang terpendam
16
Benua Aust
17
Rasa dan Bencana
18
Sinyal permintaan bantuan
19
Mutasi Manusia Pertama
20
Strategi Baru
21
kecurigaan
22
Pertahanan
23
Sentuhan Intim
24
Perubahan Jupiter
25
Bayi dari dua pria
26
Sifat lain Jupiter
27
Ibu-Ibu Hamil
28
Pasangan Sesungguhnya
29
Takut Kehilangan
30
Dukungan
31
Darah Juju
32
Mimpi Basah
33
Serangan baru
34
Rahasia Tuan Gayo
35
Rahasia Gen Akis
36
Zombi Gen Akis
37
Menikmati Kenikmatan
38
Berkembang Biak
39
Zombi Wenda
40
Robot Mesum
41
Obrolan Ayah dan Anak
42
Anak Kita
43
Kebimbangan Juju
44
Darah Hijau
45
Kantor Jupiter
46
Istri kedua dan ketiga
47
Prahara Istri Ke Dua dan Ke Tiga
48
Nasib Nyonya Wenda
49
Jatuh Cinta
50
Ranegades
51
Physeter macrocephalus
52
Kamar Tidur Transparan
53
Serangan Ikan Lentera
54
Rencana lama
55
Mengubah Dunia
56
Membunuh atau memakan
57
Kabur
58
Pusat Keramaian
59
Istri dan Suami
60
Membobol Rumah Sendiri
61
Demi Tanggung Jawab
62
Menguras Danau
63
Pangkalan Militer Gen Akis
64
Kebencian Luca
65
Pengawal Ke-4
66
Putus Asa
67
Tikus Percobaan
68
TKP kejahatan
69
Luca Mencurigakan
70
Mau Makan Apa
71
Bukan Manusia
72
Suami dan Ayah
73
Raves
74
Padang Rumput
75
Mahluk Mars
76
Pesan Mahluk Mars
77
Julukan Tyfan
78
Pertemuan Bulanan
79
keteguhan
80
Berubah Sifat
81
Perubahan Manusia
82
Kebencian
83
Manusia
84
Evakuasi
85
Lelaki berwajah datar
86
Tubuh Baru
87
DNA orang mati
88
Awal Mula
89
Kamar Raves
90
Racun Untuk makhluk Mars
91
Rekayasa DNA
92
Saudara
93
Lisa
94
Tingkatan Tipe Gen
95
Liar dan Jinak
96
Introgasi
97
Manipulasi
98
Tyfan dan Edward
99
Pemimpin Malio
100
Kota Dawas
101
Dibinasakan
102
Gina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!