Mata Sialan

Pesawat militer yang diisi oleh ratusan prajurit dari Gen Ukas itu pun segera berangkat ke tempat yang telah diprediksi.

Pesawat tempur yang dilengkapi dengan puluhan pesawat berukuran kecil lain, bahan pangan, tenk-tenk tempur itu telah mengudara.

Anthony tampak sibuk dengan seragamnya yang belum dia pakai. terlihat jelas dari raut wajahnya Anthony sama sekali tak suka berada di dalam pakaian pelindung itu.

"Bagaimana jika kau tak mau pakai ini?" tanya Anthony yang melihat ke arah Juju yang sudah telanjang dada.

"Kalau begitu kau harus diam di dalam pesawat ini!" kata Juju

Anthony masih melihat kearah Juju yang dalam kondisi setengah telanjang itu. Anthony memicingkan pandangannya dan mulai membuka satu-persatu kancing kemejanya.

Juju yang merasa kebisuan Anthony adalah unsur yang patut ia curigai pun, segera berbalik dan melihat ke arah Anthony yang tengah melepas kemejanya.

"Apa kau suka pada lelaki?" tanya Anthony dengan wajah liciknya yang tampak jadi melankolis tak jelas.

Juju segera mengambil kemejanya dari atas ranjangnya dan melempar segumpal kain putih itu tepat ke wajah Anthony.

"Jangan membuatku takut!" ujar Juju dengan nada kesal.

"Kau yang membuatku takut!" Anthony malah melempar kembali kemeja Juju pada pemiliknya.

"Aku tak suka pada Jupiter bukan karena aku suka pria!" jelas Juju.

"Semoga saja!" kata Anthony.

Lelaki bermata merah itu malah membuka celananya di depan Juju, alhasil Juju maju ke arah Anthony. Juju berusaha menghentikan aksi tak senonoh yang akan dilakukan oleh Anthony.

"Kau gila?" tanya Juju, dia sudah mulai ketakutan.

"Biar aku menguji selera se.xsualmu!" kata Anthony.

Kedua pria itu malah berdiri saling berhadapan dan berhimpitan, sambil memegangi ujung atas celana yang dikenakan oleh Anthony.

Tapi kedua pria itu belom sadar jika saat ini mereka sedang berada di ruang ganti umum di dalam pesawat tempur itu. Aksi absrut mereka berdua tentu saja langsung di sergap oleh beberapa pasang mata Prajurit lain yang sedang ganti baju.

"Hancur sudah reputasiku!" kata Anthony.

Juju yang sudah sadar segera berbalik dan kembali ke meja lokernya.

"Juju kau harus tanggung jawab!" ujar Anthony yang memakai kembali celananya.

"Tanggung jawab apa?!" bentak Juju.

"Kau sudah mencemarkan nama indahku!" Anthony yang garang itu bisa mewek juga.

"Kau pikir aku nggak malu, gara-gara kelakuanmu?" Juju makin kesal pada Anthony.

.

.

.

.

Tim pertama diturunkan dan di bawah sudah banyak Zombi yang menyambut kedatangan mereka.

"Kenapa bisa jadi separah ini?" tanya Juju pada Anthony.

Saat ini mereka berdua belum turun dan berada di ruang Kontrol. Salah satu tempat dimana para Monitoring menununjukkan jalan pada pasukan. Tak hanya informasi yang diberikan oleh Tim di ruangan ini, mereka juga akan mengirim bantuan dan menurunkan alat tempur lain jika dibutuhkan.

"Ini sudah tak seberapa, di awal kemunculan mereka aku harus membawa 10 pesawat tempur dengan 100 batalion pasukan khusus.

"Kami harus membunuh Zombi dan menyelamatkan manusia yang belum terjangkit!" akui Anthony.

"Kau hebat!" Juju menepuk punggung Anthony.

"Jika aku tak hebat?! Apa menurutmu kau bisa melihat wajahku, Calon Pemimpin!" ujar Anthony.

Juju dan Anthony masih mengamati layar besar di depan mereka, vidio yang mereka tonton diambil oleh sebuah Drone otomatis. Drone canggih ini dapat mendeteksi Zombi-Zombi yang bersembunyi di kegelapan.

Kondisi kota Malio yang hancur dan sudah tak ada tanda-tanda kehidupan itu. Pastilah minim penerangan dan medan yang susah dijangkau oleh kaki telanjang manusia.

"Kami menemukan satu!" lapor salah satu Monitoring.

Juju dan Anthony segera melihat ke arah layar yang dimaksut oleh salah satu Monitoring itu.

"Lokasi itu?!" kata Anthony.

"Kenapa?" tanya Juju.

"Kau sudah tak mengenali?" tanya Anthony pada Juju.

"Mahluk itu mendekati pasukan!" kata Monitoring itu.

"Perintahkan mereka untuk bersiap!" kata Juju.

"Aku akan turun!" kata Anthony.

Tanpa persetujuan Juju Anthony langsung pergi dari ruangan itu. Juju tak bisa mengatakan apa pun lagi, dia juga ingin keluar dan bertempur bersama Anthony.

Tapi Gayo tak mengijinkannya, Juju harus selalu berada di dalam pesawat tempur yang melayang di udara itu.

"Tolong sambungkan ke Anthony!" perintah Juju.

Seseorang melakukan apa yang kukatakan, dia menyambungkan gagang telepon yang kini dipegang oleh Juju kepada Anthony.

"Turunlah dengan Pesawat AK378, mahluk itu tak akan mati hanya dengan senjata api biasa!" kata Juju.

"Siap, komandan!" ujar Anthony.

Pria itu segera berbelok dan menuju bagian belakang pesawat, di belakangnya sudah berjalan sekitar 20 orang dengan seragam dan pelindung diri lengkap.

"Siapkan empat AK 378!" kata Anthony pada petugas yang menjaga garasi pesawat tempur itu.

Para Pilot dan Co-pilot sudah siap di kursi kemudi mereka masing-masing. Anthony dan beberapa orang yang dia bawa segera naiki ke empat pesawat itu.

.

.

Juju bisa melihat keberangkatan Anthony dan Timnya, dia masih memandangi pergerakan Zombi yang tumbuh besar setinggi gedung tiga lantai itu.

Para pasukan dengan senjata laras panjang biasa tentu saja kualahan dengan serangan Zombi besar itu.

"Bantuan akan segera datang, hindari saja sebisa kalian!" perintah Juju di saluran Tim Satu.

"Tuan, ada masalah!" kata salah satu Monitoring.

"Apa?" Juju segera melihat ke dalam layar yang ditunjukkan salah satu Monitoring itu.

"Kau bisa menjelaskannya?" tanya Juju bingung.

Karena matanya hanya bisa melihat lubang besar yang mengangga di dalam tanah.

"Jumlah mereka mungkin ratusan!

"Bisa dipastikan lubang itu berada di area pemakaman Danger25!" kata Monitoring itu.

Juju melihal ke dalam lubang yang mirip galian acak itu, dia terdiam karena dia mengenali lokasi itu.

Itu adalah lokasi dia bertemu Zombi ibunya setahun yang lalu, Juju tertunduk lemah. Tapi dia tak punya pilihan lain, dia harus memusnahkan semua Zombi-Zombi itu sekarang.

"Kerahkan dua batalion lagi dengan pesawat AK378!" perintah Juju.

"Sebar Drone di semua area, aku tak ingin Zombi-Zombi besar itu lolos!" ujar Juju dengan nada mengebu.

"Baik Tuan!"

Apa yang diperintahkan oleh Juju segera dilakukan oleh semua Pasukan di dalam pesawat itu.

"Aku sudah sampai di titik, aku bisa melihat target!" kata Anthony yang sudah siap di depan senjatanya di dalam salah satu pesawat Ak378.

"Kau bisa menyerangnya langsung, ingat ada Tim Satu di area itu!" kata Juju.

.

.

"Siap, aku akan mencoba tak membunuh manusia malam ini!" kata Anthony.

Buarrrrrrrrrrrr

Tembakan pertama Anthony langsung menghantam tangan Zombi besar itu.

Meski agak oleng tapi Zombi itu masih bisa berjalan dengan tegak lagi.

"Upsssss!" ucap Anthony.

Zombi itu kini berlari mengejar pesawat yang dia tumpangi.

"Tembak Anthony, kau harus mengenai kepalanya!" tegur Juju.

Anthony yang baru pertama kali mendapatkan kontak dengan mata Zombi besar yang membusuk itu menjadi kelu. Siapa yang bisa fokus jika berhadapan dengan mahluk seperti itu.

"Anthony!!!" teriak Juju.

"Yyyaaaaa, aku nggak budek Juju!" bentak Anthony karena teriakan Juju di ruang Monitoring menembus gendang telinganya.

"Lambatkan pesawatnya!" perintah Anthony pada Pilotnya.

"Tapi Tuan..."

"Aku akan menembak tepat di mata sialan itu!" Anthony menatap lurus ke depan. Dia bisa melihat Zombi besar itu terus berlari ke arah pesawatnya yang di terbangkan rendah dan pelan.

___________BERSAMBUNG___________

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN LIKE ❤❤❤

Terpopuler

Comments

Mochamadribut

Mochamadribut

lanjutkan...

2021-11-18

0

𝙈ᴀɢɪsɴᴀ

𝙈ᴀɢɪsɴᴀ

Oalaaahhh...

semoga otak gua baek2 aja baca ginian😵

2021-10-17

2

Phoenix

Phoenix

bwahahahha...Juju & anthony saling curiga,,tp justru kelakuan mereka jd di curigai banyak orang,,& gue jg jd curiga cl nya anthony & juju jd bgt akrab...heheheeee...
tmbh seru..Lanjuut thoorr...

2021-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 2075 BUMI
3 Penjaga Makam
4 Pemilik SYPUS
5 Pohon Sakura
6 Pengawal
7 Empat jenis Gen Hebat
8 Pemimpin Gen Horo
9 Pabrik Bayi
10 Zombi Bermutasi
11 VirusEnza19
12 Mata Sialan
13 Pertempuran Pertama
14 Ambisi Di Antara para pengawal
15 Kesedihan yang terpendam
16 Benua Aust
17 Rasa dan Bencana
18 Sinyal permintaan bantuan
19 Mutasi Manusia Pertama
20 Strategi Baru
21 kecurigaan
22 Pertahanan
23 Sentuhan Intim
24 Perubahan Jupiter
25 Bayi dari dua pria
26 Sifat lain Jupiter
27 Ibu-Ibu Hamil
28 Pasangan Sesungguhnya
29 Takut Kehilangan
30 Dukungan
31 Darah Juju
32 Mimpi Basah
33 Serangan baru
34 Rahasia Tuan Gayo
35 Rahasia Gen Akis
36 Zombi Gen Akis
37 Menikmati Kenikmatan
38 Berkembang Biak
39 Zombi Wenda
40 Robot Mesum
41 Obrolan Ayah dan Anak
42 Anak Kita
43 Kebimbangan Juju
44 Darah Hijau
45 Kantor Jupiter
46 Istri kedua dan ketiga
47 Prahara Istri Ke Dua dan Ke Tiga
48 Nasib Nyonya Wenda
49 Jatuh Cinta
50 Ranegades
51 Physeter macrocephalus
52 Kamar Tidur Transparan
53 Serangan Ikan Lentera
54 Rencana lama
55 Mengubah Dunia
56 Membunuh atau memakan
57 Kabur
58 Pusat Keramaian
59 Istri dan Suami
60 Membobol Rumah Sendiri
61 Demi Tanggung Jawab
62 Menguras Danau
63 Pangkalan Militer Gen Akis
64 Kebencian Luca
65 Pengawal Ke-4
66 Putus Asa
67 Tikus Percobaan
68 TKP kejahatan
69 Luca Mencurigakan
70 Mau Makan Apa
71 Bukan Manusia
72 Suami dan Ayah
73 Raves
74 Padang Rumput
75 Mahluk Mars
76 Pesan Mahluk Mars
77 Julukan Tyfan
78 Pertemuan Bulanan
79 keteguhan
80 Berubah Sifat
81 Perubahan Manusia
82 Kebencian
83 Manusia
84 Evakuasi
85 Lelaki berwajah datar
86 Tubuh Baru
87 DNA orang mati
88 Awal Mula
89 Kamar Raves
90 Racun Untuk makhluk Mars
91 Rekayasa DNA
92 Saudara
93 Lisa
94 Tingkatan Tipe Gen
95 Liar dan Jinak
96 Introgasi
97 Manipulasi
98 Tyfan dan Edward
99 Pemimpin Malio
100 Kota Dawas
101 Dibinasakan
102 Gina
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Prolog
2
2075 BUMI
3
Penjaga Makam
4
Pemilik SYPUS
5
Pohon Sakura
6
Pengawal
7
Empat jenis Gen Hebat
8
Pemimpin Gen Horo
9
Pabrik Bayi
10
Zombi Bermutasi
11
VirusEnza19
12
Mata Sialan
13
Pertempuran Pertama
14
Ambisi Di Antara para pengawal
15
Kesedihan yang terpendam
16
Benua Aust
17
Rasa dan Bencana
18
Sinyal permintaan bantuan
19
Mutasi Manusia Pertama
20
Strategi Baru
21
kecurigaan
22
Pertahanan
23
Sentuhan Intim
24
Perubahan Jupiter
25
Bayi dari dua pria
26
Sifat lain Jupiter
27
Ibu-Ibu Hamil
28
Pasangan Sesungguhnya
29
Takut Kehilangan
30
Dukungan
31
Darah Juju
32
Mimpi Basah
33
Serangan baru
34
Rahasia Tuan Gayo
35
Rahasia Gen Akis
36
Zombi Gen Akis
37
Menikmati Kenikmatan
38
Berkembang Biak
39
Zombi Wenda
40
Robot Mesum
41
Obrolan Ayah dan Anak
42
Anak Kita
43
Kebimbangan Juju
44
Darah Hijau
45
Kantor Jupiter
46
Istri kedua dan ketiga
47
Prahara Istri Ke Dua dan Ke Tiga
48
Nasib Nyonya Wenda
49
Jatuh Cinta
50
Ranegades
51
Physeter macrocephalus
52
Kamar Tidur Transparan
53
Serangan Ikan Lentera
54
Rencana lama
55
Mengubah Dunia
56
Membunuh atau memakan
57
Kabur
58
Pusat Keramaian
59
Istri dan Suami
60
Membobol Rumah Sendiri
61
Demi Tanggung Jawab
62
Menguras Danau
63
Pangkalan Militer Gen Akis
64
Kebencian Luca
65
Pengawal Ke-4
66
Putus Asa
67
Tikus Percobaan
68
TKP kejahatan
69
Luca Mencurigakan
70
Mau Makan Apa
71
Bukan Manusia
72
Suami dan Ayah
73
Raves
74
Padang Rumput
75
Mahluk Mars
76
Pesan Mahluk Mars
77
Julukan Tyfan
78
Pertemuan Bulanan
79
keteguhan
80
Berubah Sifat
81
Perubahan Manusia
82
Kebencian
83
Manusia
84
Evakuasi
85
Lelaki berwajah datar
86
Tubuh Baru
87
DNA orang mati
88
Awal Mula
89
Kamar Raves
90
Racun Untuk makhluk Mars
91
Rekayasa DNA
92
Saudara
93
Lisa
94
Tingkatan Tipe Gen
95
Liar dan Jinak
96
Introgasi
97
Manipulasi
98
Tyfan dan Edward
99
Pemimpin Malio
100
Kota Dawas
101
Dibinasakan
102
Gina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!