Berjuanglah !

"Aku tahu,ini pasti berat untukmu" Ana mengelus punggung tangan Citra.

Setelah memeriksakan Kandungannya,Ana meminta waktu untuk berbicara dengan Citra yang terlihat tertekan dan Doni pun mengijinkannya.

"Apa yang harus aku lakukan?" lirih Citra.

"Tentu saja membesarkannya" Jawab Ana,tersenyum lembut.

"Tapi,aku tidak menginginkannya". Citra mulai terisak.

Citra merasa tertekan dan juga stres dengan kehamilannya ini. Ia tidak menginginkan keadaan seperti ini ! Ingin rasa ia mengakhiri hidupnya saat itu juga, tapi akal pikirannya masih bekerja dengan baik.

"Kamu beruntung,di beri kepercayaan oleh Tuhan dengan mendatangkan malaikat kecil diperutmu" Ucap Ana.

"Asal kamu tahu Cit,diluar sana banyak wanita yang ingin mengandung seperti dirimu,bahkan mereka rela melakukan apa saja demi mendapatkan keturunan. Citra berjuanglah dan bertahan demi Anak yang kamu kandung,dia tidak bersalah" Ana menatap Citra dengan Sendu.

"Tuhan,mempercayakan malaikat kecil ini kepadamu,karena kamu mampu menjaganya,menyayanginya dan memberikan dia kebahagiaan". Lanjut Ana.

Semua ucapan Ana masuk kedalam relung hatinya,Kemudian tangisnya pecah.

"Hiks,hiks. Maafkan mommy sayang,yang sempat membecimu" Citra berlinang air mata sambil mengelus perutnya yang masih rata.

Sadar dirinya salah,tidak seharusnya ia membenci 'dia' yang tidak berdosa.

"Mommy berjanji akan menjagamu dan menyayangimu".

Ana beranjak dari duduknya kemudian memeluk Citra dari samping.

"Aku tahu,kamu adalah wanita yang sangat kuat" Ucap Ana sambil mengelus punggung Citra,menyalurkan ketenangan dan kekuatan.

Doni menyederkan tubuhnya ke dinding di dekat pintu ruangan Ana,kepalanya mendongak dan menerjabkan matanya berulang kali kala air matanya sudah mengalir membasahi pipinya.

Doni mendengarkan semua pembicaraan kedua wanita tersebut,ia bahagia dan juga terharu karena Citra sudah mulai menerima keadaan.

Dan sepertinya ia harus berterimakasih kepada Ana dan memberikan sedikit hadiah.

"Ana terimakasih,kau telah menyadarkanku" Citra tersenyum lembut.

"Jangan seperti itu Cit,kau adalah teman ku jadi sudah sewajarnya jika seorang teman saling mengingatkan".

"Teman?" Tanya Citra.

" Iya,bolehkah aku berteman dengan mu ?" Citra mengangguk kemudian memeluk Ana.

"Kau,memang gadis yang sangat baik An,Si pria dingi itu ternyata tidak salah memilihmu". Citra tersenyum.

"Apa ?"

"Tidak apa-apa. sekali lagi terimakasih ya An" Ucap Citra tulus.

"Tenang saja" Ana terkekeh. "Kau bisa datang kesini kapan pun kau mau,mungkin tanya-tanya seputar kehamilan. Ini kartu namaku dan disana ada nomor telponku". Ucap Ana,sambil memberikan kartu namanya pada Citra.

"Iya,An. Terimakasih" Ucap Citra sekali lagi,dan menerima kartu nama itu.

"Sudah selesai ?" Tanya Doni,saat melihat Citra keluar dari ruangan Ana. Citra mengangguk sebagai jawaban.

"Tolong jaga dia Don,ibu hamil terkadang suka meminta yang aneh-aneh dan juga moodnya suka naik turun seperti roalcoaster" Ucap Ana berpesan kepad Doni.

"Tenang saja An,aku akan selalu menjaganya dan akan menjadi Daddy yang siaga" Ucap Doni.

Nyesss,perkataan Doni seperti hujan yang mengguyur ladang gersang,begitu menyejukkan dan menyegarkan.

Seperti hati Citra terasa sejuk saat mendengar perkataan Doni,tapi Egonya terlalu tinggi untuk mengekspresikannya.

Kemudian Citra dan Doni kembali ke ruang rawat Citra.

"Kau menginginkan sesuatu?" Tanya Doni,saat sudah membaringkan Citra diatas tempat tidur pasien. Citra hanya menggeleng lemah,bibirnya masih terkunci,rasanya ia enggan untuk berbicara dengan Doni.

"Baiklah,jika membutuhkan sesuatu,kau bisa memanggilku kapan saja" ucap Doni,berjalan kearah sofa dan mulai membuka laptopnya dan memeriksa email yang dikirimkan oleh Sekretarisnya.

Sebenarnya Doni sedikit kecewa dengan Sikap Citra yang masih cuek kepadanya. Ia berpikir jika Citra menerima kehamilannya maka Citra juga akan menerimanya,tapi ternyata dugaannya salah,malahan Citra semakin sulit untuk di jangkau.

Saat Doni sedang sibuk dengan pekerjaannya dan sesekali melirik Citra yang sudah tidur terlelap di atas tempat tidur sana. Tiba-tiba ada orang masuk kedalam ruang rawat Citra dengan tergesa,membuat Doni terkejut.

"Astaga Om,bikin kaget saja" Ucap Doni dengan pelan,sambil melirik Citra yang masih terlelap.

"Bagaimana bisa Citra masuk rumah sakit,Hah !" bentak Ferdi.

"Sttt,om kecilin suaranya" Doni menempelkan jarinya di depan bibirnya.

"Oh,sory" ucap Ferdi memelankan suaranya,baru sadar jika putrinya tengah tidur. Kemudian Ferdi duduk di samping Doni.

"Citra dinyatakan positif hamil" Ucap Doni,ia tidak takut dengan pria yang duduk di sebelahnya ini yang tengah menatapnya tajam.

"Coba ulangi lagi?".

"Citra hamil anakku" Ucap Doni tegas. "Aku sudah berjanji untuk bertanggung jawab bukan ? Aku akan membuktikannya Om,percayalah" Ucap Doni,sebelum Ferdi membuka mulutnya.

Ferdi mengusap wajahnya kasar kemudian menatap Doni.

"Sebagai orang tua,aku juga merasakan sakit dengan apa yang telah di alami Citra. Jujur aku kecewa dan ingin sekali melenyapkanmu saat itu juga" Ungkap Ferdi,hati orang tua mana yang tidak sakit saat melihat putrinya tersakiti.

"Maaf" Ucap Doni.

"Aku salut dengan sikapmu itu. Berani berbuat harus berani bertanggung jawab,itulah pria sejati" Lanjut Ferdi. " Semua sudah terjadi dan tidak perlu disesali apalagi akan hadir bayi mungil diantara kalian".

"Terimakasih om sudah mendukungku dan percaya kepadaku" Doni mengambil tangan Ferdi dan mencium punggung tangan itu berulang kali.

"Jangan senang dulu anak muda,aku melakukan ini semua demi anak dan cucuku" Ucap Ferdi.

"Apapun alasan mu,aku tetap berterimakasih kepadamu,Om" Ferdi mengangguk dan mengelus pundak Doni. Ia tahu jika pria muda ini adalah pria yang baik dan juga tulus.

"Berjuanglah Doni,untuk meluluhkan hatinya,kau tahu sendiri jika Citra adalah wanita yang sangat keras kepala dan juga egonya sangat tinggi" Pesan Ferdi.

"Aku akan berjuang dan tidak akan menyerah Om,do'a kan aku" Doni kemudian memeluk Ferdi.

Aku berjanji pada diriku sendiri jika aku akan menjadi ayah dan suami yang baik untukmu dan juga anak kita nanti. Citra,aku harap kamu bisa melihat kesungguhanku . Dihati ini sudah terukir namamu dan aku baru menyadarinya. Cintaku tulus untukmu,sayang. Semoga kau mau menerima cinta tulus dari sang Cassanova ini.

"Pasti aku akan selalu mendoakanmu" Ferdi menepuk punggung Doni berulang kali.

Semoga keputusanku ini tepat ! Melihat kesungguhannya,aku yakin jika dirinyalah yang pantas bersanding dengan putriku. Batin Ferdi.

Tanpa mereka sadari,Citra mendengar semua percakapan mereka. Air matanya meluber dari ujung matanya dan hatinya merasa tersentuh dengan semua yang Doni ucapkan.

Tapi egonya masih tinggi dan ia tidak mudah percaya begitu saja.

Biarlah semua ini berjalan sebagai mana mestinya.

Biarlah waktu yang akan menjawab,jika jodoh,tidak akan kemana !.

Jangan lupa like,komentar,Vote dan juga bunganya🌹🌹🌹 agar author semakin semangat nulisnya.

Lihat juga karya aku yang lain

Terpopuler

Comments

Har Tini

Har Tini

salut sm doni pria sejati berani bertanggung jawab

2023-01-07

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Dah tamat akoh baca karya mu yg itu thor

2022-09-11

0

Dedeh Dian

Dedeh Dian

aq sampai nangis bombay thor

2022-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!