Ketahuan

Setelah mengucapkan kata-kata yang membuat Doni bungkam,Citra beranjak pergi dan menaiki anak tangga saat sampai di tengah tangga,Citra menoleh kebelakang dengan gaya yang anggun,membuat Doni terpaku dan terpesona akan kecantikan Citra dari kejauhan.

"Sial !! Dia sangat seksi dan tatapan matanya sungguh menggoda" gerutu Doni. "Aku tidak yakin akan bertahan lama disini".

Kemudian Citra melanjutkan langkahnya menuju kamarnya untuk membersihkan diri,begitu juga dengan Doni menuju kamar tamu yang sebelumnya sudah disiapkan pelayan yang ada disana,tapi sebelum itu ia mengambil kopernya yang ada di dalam mobilnya.

"Kurang apa sih aku ini ? Tampan,kaya dan juga mempesona tapi kenapa Citra selama ini enggak tertarik sama aku ? " Gumam Doni di dalam kamar mandi sambil bercermin. Ia hanya menggunakan handuk putih yang melilit sebatas pinggangnya dan memperlihatkan tubuh kekarnya yang sangat menggoda.

"Sial,kenapa aku menjadi bodoh seperti ini? Seolah-olah aku sudah tergila-gila padanya" Doni merutukinya dirinya sendiri.

Tanpa Doni sadari di relung hatinya sudah terukir nama Citra dan sudah ada cinta untuk Citra.

Dan jantung Doni berdetak sangat cepat saat berdekatan dengan Citra tapi ia selalu menyangkal jika itu bukan cinta melainkan rasa bersalah terhadap Citra.

"Hah,lebih baik aku segera mandi dan agar kepala ku ini lebih segar" Gumam Doni,kemudian melakukan ritual mandinya.

Sedangkan di kamar lainnya,Citra yang tengah menikmati acara berendamnya di dalam bathup.

Citra memejamkan mata dan tangannya sambil mengusap-usap seluruh permukaan kulitnya yang putih dan lembut itu.

Tak berselang lama acara berendamnya usai dan Citra segera membilas tubuhnya di guyuran Shower. Setelah selesai mandi dan berpakaian Citra merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya yang nyaman.

"Apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Ayo berpikir Citra " Gumam Citra. Ia harus segera mengusir pria itu dari rumahnya.

Sejujurnya dada Citra sangatlah sesak saat melihat Doni,tapi ia sangat pandai menyembunyikan luka hatinya dengan senyum cerianya.

Citra mengambil figura foto yang terletak di atas meja nakas. Citra mengusap foto tersebut,tatapan matanya berubah sendu.

'Rahmat Allah sering datang pada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. Cobalah untuk tersenyum disaat sakit. Cobalah untuk bersabar disaat luka. Karena hanya senyum dan sabar yang dapat menguatkan hati.'

Kata-kata itu terus terngiang di pikiran Citra,kata-kata bijak dari mendiang sang mama.

Kata-kata yang selalu menguatkan dirinya saat sedang dalam masalah.

Kata-kata yang selalu menjadi semangatnya untuk sembuh dari depresinya.

"Mama. Jika boleh memilih,aku ingin ikut bersama mama" Lirih Citra terisak,sambil memeluk Foto sang mama yang di bingkai Figura itu,hingga tanpa terasa Citra sudah tidur terlelap.

🌷🌷🌷🌷

Sedangkan di lantai bawah Doni sangat Jenuh tidak ada kegiatan apa pun.

"Bosan,baru jam 9 malam. Ke Club saja lah" Gumam Doni saat melihat jam dinding di di dalam kamarnya.

Kemudian Doni beranjak dari kamarnya tersebut.

"Den,enggak makan malam dulu?" Tanya Bi Ratih,saat melihat Doni melintasi ruang tengah dan kebetulan Bi Ratih baru selesai makan malam dari dapur.

"Enggak,bi. Aku mau keluar sebentar Bi,cari angin" Jawab Doni dan di angguki Bi Ratih.

"Citra sudah makan belum ,Bi?" Tanya Doni.

"Non Citra,jarang makan malam Den. Takut gemuk katanya" Ucap Bi Ratih sambil terkekeh.

"Dasar wanita" Gumam Doni. "Ya udah,jalan dulu ya Bi".

"Iya,hati-hati Den".

Tiba di Club malam Doni disambut tiga wanita cantik yang seksi dan memakai pakaian kurang bahan.

"Hai,sayang" Ucap tiga wanita cantik itu dengan nada genit dan menggoda.

"Oh,hai. Kalian hari ini sangat cantik dan seksi" Ucap Doni dan tangannya meremas bongkahan sintal milik salah satu wanita tersebut.

"Ouhh,sayang. Kamu nakal ". Ucapnya manja sambil memukul pelan dada bidang Doni.

"Karena kamu sangat menggoda" Bisik Doni sambil menggigit kecil telinga wanita tersebut,dan menyisakan geleyar aneh di tubuhnya.

"Sial,baru kayak gini aja udah bikin aku basah,apa lagi jika dibawah kukungannya" Batin wanita tersebut.

"Kita duduk disana Yuk " Ajak salah satunya,menujuk kursi di sudut sana.

Cahaya remang-remang ditambah suara musik yang jedag-jedug membuat mereka yang ada disana semakin liar dan panas.

Ketiga wanita itu merayu Doni dan siapa yang bisa membuat Doni bergairah terlebih dahulu,itulah pemenangnya.

Ketiga wanita itu bukanlah PSK melainkan Super model yang sedang naik daun.

Doni menikmati setiap sentuhan yang di berikan oleh para wanita tersebut,tapi sialnya tidak ada yang bisa membuatnya On.

"Sial,apa benar jika si Anaconda impoten?" Batin Doni kesal. Karena teringat ucapan bartender beberapa waktu yang lalu.

Tak berselang lama ponsel Doni bergetar menadakan ada panggilan masuk.

Doni mengambil ponsel yang ada di kantong celananya.

"Mampus gue" Umpat Doni saat melihat siapa yang menelpon,dilayar ponselnya tertulis 'Om Ferdi'.

Saking gugupnya Doni langsung mengangkat telpon tersebut tanpa melihat situasi.

"Beraninya kamu ya ! Bermain ****** !" Umpat Ferdi disebrang sana saat Doni mengangkat telponnya.

Doni menepuk jidatnya saat sadar ia sedang di dalam Club malam.

"Sory,om. Aku gak ngapa-ngapain kok,suer deh" Bohong Doni.

"Apa kamu pikir aku ini bodoh ? Lalu siapa wanita yang duduk berjejer disamping mu itu? ".

Glek

Doni menelan ludahnya kasar "Sial,aku lupa jika mata Om Ferdi,ada dimana-mana".

"Ah,he he he. cuma bercanda aja kok Om".

"Cih,lihat saja,jika aku sampai di indonesia,akan aku potong itu Anacondamu menjadi sepuluh potong" Ancam Ferdi.

"Jangan Om,nanti kalau dipotong Citra bisa kehilangan masa depannya dong dan gak bisa ah uh ah" Jawab Doni Absurd karena terlalu gugup.

Bahkan ketiga wanita yang ada disampingnya sampai mengernyit heran saat Doni mengucapkan itu.

Doni memberi kode untuk tiga wanita itu agar segera pergi,dan dengan sangat kesal para wanita itu mundur.

"Dasar cabul ! Aku hitung sampai lima jika kamu tidak meninggalkan tempat itu,habis kau" Ancam Ferdi tidak main-main.

"Satu,du--"

Tut

Doni segera memutuskan telpon tersebut kemudian segera berlari keluar dari Club malam itu dan menuju tempat parkir.

"Ah,gila ya ! Om Ferdi benar-benar gila" Umpat Doni. dengan nafas yang tersengal sehabis lari.

"Huh,ngeri punya mertua mantan mafia" Ucap Doni bergidik ngeri,kemudian segera memasuki mobil dan menjalankan mobilnya itu.

Di perjalanan pulang,Doni mampir di kedai mie ayam pinggir jalan karena perutnya sangat lapar.

Jangan lupa ya like,komentar dan votenya. 😘

Terpopuler

Comments

Denara Qkunaee

Denara Qkunaee

moga aja citra gk sama si Doni yang gk pernah tobat

2024-05-28

0

mardiana sari

mardiana sari

knp ayahnya citra malah mo nikahin anaknya sm doni?bukan cariin jodoh yg lain aj yg ga suka celap celup sana sini.

2024-04-03

3

yuliyuli

yuliyuli

yg begitu calon suami rugi bgt jenuh larinya nyari belaian coba sudah on lagi pasti nyelup tu..nyesel? nyesel ap nya ktanya mau tanggung jwb tp klakuan g berubah

2023-09-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!