Sangat Rumit

Kepala Citra rasanya ingin meledak karena Doni tak berhenti mengusiknya,seperti hari ini tepat dilobby kantor tempatnya bekerja ,Doni tiba-tiba menghadang dan menarik tangannya. Dan akhirnya perdepatan pun tak terelakan,hingga mereka menjadi pusat perhatian para karyawan yang sedang berada di Lobby.

" Lepas gak !!! " Citra mencoba menghempaskan tangannya yang di cekal oleh Doni.

Ya,hari ini Citra mulai bekerja lagi di perusahaan Induk papa Ferdi,menjabat sebagai Direktur.

"Gak,sebelum kamu menerima aku. Please Cit" Mohon Doni.

"Sampai kapan pun aku gak akan SUDI !! Inget itu !! " Ketus Citra menatap tajam Doni.

"Untuk saat ini kamu gak sudi tapi suatu hari nanti akan aku buat kamu bertekuk lutut" Ucap Doni percaya diri.

"Cih,dalam mimpimu !!" Citra menarik tangannya kuat.

"Dan mimpiku itu akan menjadi kenyataan" Balas Doni tersenyum sinis.

"Dasar Gila !" Umpat Citra.

"Aku gila karena kamu" Ucap Doni mendekat dan mencium pipi Citra secara tiba-tiba.

Plakk

Tamparan mendarat mulus di pipi Doni,bukannya marah atau kesal,lelaki itu malah terkekeh seraya mengusap bekas tamparan di pipinya.

"Beraninya kamu !!" Menuding Doni dengan telunjuknya tak lupa matanya juga melotot dan menatap Doni sengit.

"Jangan galak-galak,sayang. Tapi aku suka yang galak kayak kamu !" Doni tersenyum manis bahkan sangat manis hingga membuat Citra sangat mual.

"Menjijikan !!" Umpatnya.

"Justru yang menjijikan itu lah yang sangat nikmat" Citra memutar kedua bola matanya malas.

"Argghhhh"

Berbicara dengan pria mesum dihadapannya ini tak akan ada habisnya. Pikir Citra.

"Minggir" Seru Citra,seraya mendorong Doni dari hadapannya,lalu berjalan cepat menuju lift.

"Hei ! Aku belum selesai bicara " teriak Doni sambil terkekeh.

"Aisss,kenapa aku baru sadar jika wanita itu sangat menggemaskan". Gumam Doni sambil berjalan meninggalkan perusahaan tersebut.

"Ah,dia bertambah cantik kalau marah" Gumamnya lagi,saat sudah memasuki mobilnya dan melajukan kendaraannya menuju kantornya sendiri.

Ya,Doni resmi menjadi CEO di cabang perusahaan ayahnya,beberapa bulan yang lalu.

Sementara itu Citra menggerutu kesal di dalam lift.

"Dasar lelaki brengsek" Umpat Citra. Tiba-tiba bayangan malam itu terlintas di benaknya,membuatnya kembali bersedih.

"Aku harus bisa melupakannya,ingat Citra masa depan mu masih panjang. Ayo semangat !!" Ucapnya menyemangati diri sendiri seraya menepuk dadanya yang terasa sesak.

Hufftttt

Citra menghela nafas panjang sebelum keluar dari lift dan menuju ruangannya.

"Banyak sekali pekerjaan ku,huhhh" Keluh Citra saat sudah sampai di ruang kerjanya dan melihat berkas menumpuk diatas meja.

"Baiklah,ayo Citra semangat". Citra mengepalkan tangannya keatas kemudian memulai memeriksa berkas itu satu persatu.

Jam 4 sore,Citra baru selesai menyelesaikan pekerjaanya.

"Perutku lapar sekali" Ucap Citra,memegang perutnya. Karena terlalu fokus dengan pekerjaanya ia bahkan melupakan makan siang nya

"Pantas saja,sudah jam 4 sore,waktunya pulang" Gumam Citra seraya melihat jam di pergelangan tangannya,kemudian membereskan mejanya agar terlihat lebih rapi setelah itu barulah ia beranjak pulang.

Saat sampai di lobby Citra menghentikan langkahnya saat melahat orang yang sangat ingin ia hindari.

"Hai,cantik" Sapanya dengan gaya sok Cool.

Citra meniup poninya kesal,hingga membuat poninya berantakan.

"Mau apa lagi sih" Ucap Citra ketus tanpa melihat Doni yang berdiri tak jauh darinya.

"Tentu saja,menjeput bidadari cantik" Jawab Doni sembari mengerlikan sebelah matanya.

"Cih,buaya buntung !!" Ketus Citra,kemudian mengayunkan kakinya meninggalkan Doni. Tak ingin ketinggalan ,Doni pun mengejar Citra.

"Hei,aku udah luangin waktu buat kamu lho" Ucap Doni. " Setidaknya hargai aku sedikit saja" Melas Doni.

Citra menghentikan langkahnya,kemudian ia memutar badannya dan memberi tatapan tajam kepada Doni.

Rasa lapar yang menderanya hilang seketika dan malah tergantikan dengan rasa mual saat melihat wajah Doni.

"Emangnya aku meminta kamu buat ngejemput aku? Dan satu lagi,menghargai kamu?? Sedangkan harga diriku saja sudah kamu renggut" Skak matt,Doni kalah telak dan berhasil membuatnya bungkam tapi hanya sesaat.

"Aku tahu aku salah,maka dari itu aku ingin bertanggung jawab untuk semuanya" Jelas Doni menatap Citra lembut.

Citra melangkah mendekati Doni dan mencondongkan tubuhnya sedikit kemudian ia berbisik tepat di dekat telinga Doni.

"Aku gak butuh pertanggung jawaban mu !! Lupakan malam itu dan anggap lah diantara kita tidak pernah terjadi apa-apa. Kamu bebas dan aku pun tidak akan pernah menuntutmu." Bisik Citra dengan penuh penekanan.

Doni mengepalkan tangannya dibawah sana,ia sangat geram dengan Citra. Ingin rasanya dirinya mencekik leher Citra.

Tak sadarkah jika lelaki itu sangat mencemaskan Citra,bukan karena cinta tapi lebih tepatnya akrena rasa bersalah.

"Baik,jika itu mau mu,tapi jika suatu saat nanti kamu hamil benihku ,aku harap kamu bisa menggugurkannya" Ucap Doni membalas ucapan Citra tak kalah menyakitkan. Bahkan ucapan Doni membuat dada Citra terasa seperti ditikam belati.

Sakit,sangat sakit.

Citra sekuat mungkin menahan air matanya. Ia tak boleh lemah dihadapan Doni.

"Kenapa?? " Ucap Doni,seraya menatap Citra remeh.

"Jika itu membuatmu menjauh dari ku,akan aku lakukan !" Ucap Citra tanpa keraguan. Dadanya sangat sakit saat mengatakan hal menyakitkan itu.

Deg

Wajah Doni berubah pias saat mendengar ucapan Citra. Jantungnya berdetak sangat cepat. Kenapa rasanya sangat sakit sekali.

Bukan ini yang ingin ia dengar. Tadi ia hanya mengancam dan berharap Citra luluh dengannya.

Tapi apa ini ? Gadis keras kepala ini bahkan tanpa ragu untuk mengatakannya. Doni pusing dibuatnya.

"Kenapa?" Kali ini Citra yang bertanya dengan nada sedikit ketus.

Ingin rasanya Doni berkata 'Jangan lakukan itu' Tapi lidahnya kelu dan tenggorokannya tercekat bahkan untuk menelan ludahnya sendiri saja ia tak mampu.

"Jadi aku harap setelah ini,jangan pernah mengusik ku lagi" Ucap Citra kemudian meninggalkan Doni yang terpaku ditempat.

Setelah memasuki mobil mewahnya, Citra menangis sejadinya,ia menyesali ucapan yang terlontar dari mulutnya.

"Ya tuhan maafkan aku" Ucap Citra terisak saraya mengusap perutnya yang datar.

"Kamu lelaki brengsek yang pernah aku temui" isak tangis Citra semakin jadi saat malam petaka itu kembali terlintas di benaknya.

Sedangkan Doni juga sama didalam mobilnya ia melimpahkan kekesalannya pada dirinya sendiri.

"Apa yang aku katakan tadi ? Ya tuhan,maafkan hambamu ini" Ucap Doni seraya memerat rambutnya.

"Aku pikir ini sangat mudah untuk menyakinkanya tetapi aku salah,ini sangat rumit tidak seperti aoa yang aku bayangkan".

"Bagaimana jika dia bersungguh-sungguh dengan ucapanya? ini salahku" Kesalnya dan memukuli mulutnya sendiri berkali-kali.

Doni di landa ketakutan jika Citra berbuat nekat,ia masih mengingat malam itu, jika ia menaburkan benih itu kedalam rahim Citra dan ia juga mengingat dirinya melakukannya berkali-kali.

Dan kemungkinan besar Citra mengandung benihnya.

"Astaga,apa yang harus aku lakukan !!"

Jangan lupa ya kasih dukungannya untuk karya author.

Terpopuler

Comments

Ernadina 86

Ernadina 86

Citra bener2 sembuh dari traumanya..buktinya masih bisa interaksi dg Doni

2024-03-29

0

Har Tini

Har Tini

sabr don citra masih sakit hati karn ulah mu tetap semangat jngm putus asa👍🏻😁

2023-01-07

1

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🤣🤣😍🥰🥰🥰🤣💋

2022-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!