MISTERI RAWA2

Ketika aku sudah berhasil mengarahkan senter menuju arah pandangan mereka. Tampak puluhan sosok pocong berdiri mematung, sepanjang tepi rawa.

"Huwa!" teriak Anto dan Satya sembari berlari menjauh dari rawa. Mereka lari terbirit menuju tempat yang kita gunakan untuk beristirahat terakhir kali.

Sebelum aku menyusul mereka, aku harus menancapkan ranting bambu yang masih aku pegang di tempat semula. Alih-alih supaya besok tidak lupa dengan tempat yang seharusnya di gali.

Jleb ... suara bambu masuk kembali ke dalam tanah. Dengan tubuh membungkuk, pandanganku masih terfokus pada area tanah sekeliling bambu itu tertancap. Keanehan terjadi kembali, Aku yang tengah membungkuk seakan tidak bisa meluruskan badanku. Rasanya di atas punggungku ada sesuatu yang menahan. Entah apa itu, namun yang pasti itu sangat berat.

Terus aku coba meluruskan badan, namun sama saja badanku seperti terkunci di dalam posisi yang tidak nyaman itu.

Rasa gelisah kembali terpacu, ketika dalam pandangan yang menunduk, terlihat di atas tanah ada kaki yang berbungkus kain kafan lusuh lengkap dengan semua tali, tengah berdiri di samping bambu. Karena posisi tubuh bungkuk, aku hanya bisa melihat hingga batas perutnya. Meskipun sebenarnya aku bisa melirik ke atas, sayangnya aku sama sekali tidak berani.

Tanpa lelah aku terus memaksa mataku untuk menutup, tak henti juga aku terus melafal ayat kursi, sembari terus berharap bisa mengangkat bahuku, agar bisa segera pergi. Namun meski sudah berlangsung cukup lama, aku masih dalam posisi sama. Aku belum bisa meluruskan badanku, benda berat itu sama sekali tidak mau beranjak dari atas punggungku.

"Allahuakbar!" teriakku kencang sekali, sedetik setelah membuka mata.

Pocong yang tadinya berdiri dan hanya tampak separuh bagian di samping bambu. Kini berganti posisi tidur telentang menghadap tepat ke wajahku yang masih dalam posisi membungkuk ini.

"Ning ... kamu di mana, Ning? Tolong aku Ning! Buatlah temanmu menjauh, Ning!" ucapku lirih dengan mata yang kembali terpejam.

Tiba-tiba aku merasakan tepukan tangan di bahu kiri. Dalam kalut aku beranikan membuka mata untuk melihat siapa yang menepuk. Dan rasa lega seketika menguasai, ketika badanku sudah bisa diluruskan lagi.

"Mbah?" tanyaku kebingungan, melihat Mbah Turahmin kakek kandungku sudah di sini.

"Jangan takut, Dar. Kalau kamu takut, mereka jadi gampang ngerjain kamu!" pinta Si Mbah dengan wajah serius.

"Tapi serem Mbah!" jawabku sekenanya.

"Sudah, sana panggil temanmu dulu Dar, malam ini juga harus selesai, jangan lupa bawa cangkulnya," titah Si Mbah kembali.

"Njih, saya panggil Anto dan Satya dulu, Mbah!" sahutku singkat kemudian berlari ke arah Anto dan Satya.

"Tok! Sat! Siapkan cangkul! Ayo kita balik!" teriakku sambil berlari ke arah mereka berdua. Sayangnya teriakanku tidak mendapat respon dari mereka yang tampak ketakutan.

"Tok--Sat, kalian lihat semua?" tanyaku hanya di jawab anggukan mereka berdua.

"Sudah, di sini juga sama saja tidak aman, lebih aman kalau kita di sana, karena Si Mbah sudah di sana!"

Setelah Aku rayu, akhirnya mereka mau beranjak dari posisi meringkuk. Kita bertiga kembali ke tepi rawa, dan ketika sampai di sana suasananya benar-benar berbeda. Yang semula tampak lusinan pocong berbaris sepanjang tepi rawa, kini tidak ada sama sekali.

"Mbah, itu siapa, mbah?" tanyaku ketika melihat tiga orang lain di samping Si Mbah.

Pakaian mereka sederhana, hanya satu orang yang mengenakan pakaian serba putih. Jika dilihat dari keriput wajah mereka, mungkin mereka teman sebayanya Si Mbah.

"Sudah Dar, cepat gali saja tanah di bawah bambu itu!" pinta simbah dengan wajah sedikit tergesa.

Mendengar itu. Aku, Satya dan Anto bergantian menggali tanah yang masih gembur itu, tidak butuh lama lubang yang kita gali sudah dalam. Kurasa ini bekas galian seseorang, karena teksturnya tidak keras lagi Ditambah tanahnya lumayan basah karena dekat dengan rawa, penggalian kami pun berlangsung sangat cepat.

"Huek ... ," Satya memuntahkan nasi jagung dan ikan yang sempat masuk kedalam perutnya sore tadi.

Hidung kami mencium bau busuk yang sangat menyengat keluar dari lubang galian kita. Aku bahkan sampai susah payah nafas seraya terus menggali. Di tengah penggalian, aktifitas kami terhenti ketika tanganku menyentuh sesuatu. Penasaran dengan itu, langsung aku tarik benda yang seperti kain di bawah lumpur itu.

"Allahuakbar!" Aku seketika terperanjat, dilanjut melompat ke atas lubang, ketika melihat jelas kain yang Aku tarik ternyata sebuah kafan yang membungkus kepala mayat.

"Sudah, Dar. Dari sini biar kita yang urus. Kalian Istirahat saja dulu," Perintah Si Mbah, kemudian langsung melompat masuk ke dalam liang.

Si Mbah dan temannya langsung mengangkat mayat itu, mereka membawa ke atas tanah, dilanjut melepaskan ikatan kafan yang membalut tubuhnya.

Baunya semakin menyengat ketika kafan itu sudah di buka, tampak jelas daging mayat itu sudah menempel tekat pada sekujur kain usang yang membalutnya. Namun tanpa rasa takut maupun jijik, teman Si Mbah mengais dan mengumpulkan ceceran daging busuk mayat tersebut. Setelah kain sudah terbuka sempurna, mereka bawa mayat tersebut ke arah rawa.

"Mau kemana, Mbah?" tanyaku penasaran.

"Dar ... kamu masih lelah? Jika sudah cukup istirahat, buat 1 liang lagi, tapi jangan didekat rawa," Sahut Si Mbah. Dia tidak menjawab pertanyaan dariku, dan bergegas menyusul temanya di samping rawa.

Tidak butuh waktu lama, kami bertiga selesai membuat liang baru untuk mayat tersebut, di tempat yang kita gunakan untuk beristirahat tadi. Tidak lama setelah itu. Tampak Si Mbah dan temanya tengah berjalan menuju kemari. Dua orang orang memapah mayat, dan dua yang lain membawa bambu yang sudah dipotong-potong sama panjang.

Sesampainya disini, mereka letakkan mayat itu di dekat liang. Ketika mayat itu diletakkan, sesuatu kembali menyapa penciuman kami, mayat itu masih tetap bau meski sudah dipasang kain kafan baru.

Setelah meletakan mayat tersebut, Mereka berempat melakukan shalat jenazah di samping liang. Setelah shalat usai di tunaikan, Si Mbah ditemani orang berbaju putih bergegas turun ke dalam liang, untuk menerima mayat yang dua temannya sodorkan dari atas.

Wajah yang sudah hancur dari mayat itu diciumkan ke dinding liang menghadap barat, ikatan tali kafan miliknya juga langsung mereka buka. tidak lama setelah itu, terdengar orang berbaju putih itu mengumandangkan adzan di telinga mayat tersebut. Setelah itu barisan bambu yang sudah terpotong rapi, mereka tata dengan rapi di atas mayar tersebut. Entah dari mana mereka mendapat bambu itu, mungkin dari samping rawa, karena kulihat memang ada pohon bambu di sana.

Setelah bambu tertutup rapat, Semua orang bergegas menutup liang tersebut, kemudian berjongkok mengirim alfatihah, sebelum akhirnya semuanya beristirahat di tempat yang sama.

Ditengah serunya perbincangan yang kita lakukan malam ini, salah satu teman Si Mbah tiba-tiba memasang muka gelisah. Dia terus menoleh ke segala arah, dengan mimik penuh ketakutan yang terpampang.

"Ayo, Ki. Kita harus cepat!" Teriak teman Si Mbah sembari menatap sekeliling.

"Sebentar ... aku bicara sama cucuku dulu," jawab Si Mbah lalu menoleh ke arahku.

"Dar ... Sat ... Tok, kalian kuat 'kan? Kalau langsung jalan lagi?" tanya Si Mbah singkat.

Mendengar ucapan itu, kita bertiga saling lempar pandang, karena bingung dengan pertanyaan Simbah.

"Yah kalau nggak kuat juga enggak papa, tapi kalian bakal terus diganggu di sini. Yang punya tempat ini pasti marah, karena kita sudah mencuri barang berharganya," sambung Si Mbah dengan senyum mengejek, sembari mengelus jenggot putih miliknya.

"Istirahat saja di bawah pohon beringin, di sana kalian aman," usul Si Mbah kemudian bergegas pergi menyusul tiga temanya kedalam kegelapan, kemudian lenyap seketika tanpa meninggalkan satupun jejak.

Tidak lama dari waktu Si Mbah pergi, terdengar suara teriakan laki-laki dengan nada yang begitu berat. Suara itu menggema di gendang telinga kita bertiga, dengan lantangnya pekik tersebut memecah kesunyian malam kami yang semula tertekan sepi.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Meili Rahma

Meili Rahma

syukurlah

2023-12-29

0

By

By

takut sama serem beda ya?

2023-02-27

1

By

By

bisa-bisa encok nih

2023-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 CANDI WULAN
2 KETURUNAN
3 DINING
4 TUJUAN
5 SOSOK LAIN
6 MALAM PERTAMA DI HUTAN
7 PETUNJUK DINING
8 MISTERI RAWA 1
9 MISTERI RAWA2
10 LARI.!
11 PENJELASAN SIMBAH
12 MANUSIA KAH?
13 YANG DI TUNGGU TIBA
14 SEPARUH LEHER
15 GEMPAR
16 SAMPAI JUMPA LAGI
17 SATYA
18 KAKUNG
19 PAMIT
20 KALUNG
21 MALAM KE 5
22 CANDI?
23 CINCIN
24 PESANTREN
25 KELAHIRAN DARTO
26 DANAU
27 BERKUNJUNG
28 RUMAH JURAGAN
29 TEROR BARU
30 KELANJUTAN TEROR
31 SEBUAH KISAH
32 ADEK
33 MUSUH SEBENARNYA
34 TUGAS PERTAMA
35 HASIL
36 SURAT
37 PASAR
38 PENARI
39 PULANG
40 MALAM PANJANG
41 WARISAN
42 KAMPUNG KEMOCHENG
43 ANTO
44 MASALAH BARU
45 KISAH LALU
46 AKHIR DARI LASTRI
47 SAH
48 MALAM TERAKHIR DI KAMPUNG
49 MASIH MALAM TERAKHIR DI KAMPUNG
50 BUTO IRENG
51 PERSIAPAN
52 BERANGKAT
53 PEMUKIMAN
54 SUARA SIAPA?
55 WARUNG KELONTONG
56 MASIH WARUNG KELONTONG
57 MENGEMBALIKAN
58 LANJUT
59 PUSAKA
60 SOSOK YANG DIRINDUKAN
61 KEBENARAN
62 UJIAN
63 HARI PERTAMA
64 BAPAK
65 MAHESWARI
66 PERJANJIAN
67 ALASAN
68 EPISODE SPESIAL
69 KEPUTUSAN
70 ANUGERAH?
71 TIDAK GRATIS
72 BAYARAN
73 PENYEBAB
74 KEMBALI
75 TITIPAN DARSA
76 RENCANA BARU
77 MELEPAS
78 SAMPAI
79 POCONG BERDARAH
80 TOLONG
81 DILUAR RENCANA
82 SEBELUM PERTARUNGAN
83 KALUT
84 PERMINTAAN
85 BIMBANG
86 KELANJUTAN DARSA
87 AKHIR DARSA
88 KABAR UNTUK SI MBAH
89 BERTEMU
90 KEJUTAN
91 PERTOLONGAN
92 KANTI
93 ABIRAMA
94 KANJENG DARMA
95 PENERUS
96 HARI YANG DITUNGGU
97 IZIN
98 BERKUMPUL KEMBALI
99 KAMPUNG IJUK
100 HAL TAK TERDUGA
101 SEMAKIN BINGUNG
102 DUA DALAM SATU
103 PAGI DI KAMPUNG IJUK
104 HARI H
105 TUGAS USAI
106 JAWABAN TEKA TEKI PANJANG
107 AWAL PERJALANAN PANJANG
108 KEJUTAN WARGA
109 SINGGAH
110 RAHASIA?
111 YANTO
112 BENGIS
113 KISAH NEK IJAH
114 RAMAI
115 TRIO SANTRI
116 SALAM PERKENALAN
117 MUSUH HEBAT
118 PENGALAMAN
119 PERASAAN BARU
120 HALAL
121 RESEPSI
122 TERPENCIL
123 TUGAS APA?
124 PERMINTAAN
125 BELENGGU
126 PENINGGALAN DARMA
127 KEPOLOSAN JAKA
128 NEGOSIASI
129 RUMAH KI KARTA
130 PERMULAAN JAKA
131 MALAM PANJANG JAKA
132 TANPA CURIGA
133 PETUNJUK BARU
134 HARUS TERBIASA
135 KEPUTUSAN AWAL
136 MENDEBARKAN
137 KEHADIRAN BARU
138 KEJADIAN LALU
139 AKHIR DARMA
140 TUJUAN BARU
141 GARIS BESAR
142 NASIB KI JUMAR
143 RUMAH
144 BERHARAP
145 JAWABAN KEBINGUNGAN DARTO
146 TAKDIR YANG SAMA
147 KABAR BAHAGIA
148 KAMPUNG JAKA
149 ADU MEKANIK
150 SENGIT
151 KAWAN LAMA
152 SI MBOK DAN JAKA
153 KEJUTAN JAKA
154 TUGAS SEORANG BAPAK
155 PESAN KOMANG
156 DAVANKA
157 IJIN HARTI
158 FIRASAT
159 LANGKAH AWAL
160 MEMASUKI HUTAN TERTUA
161 TERIAKAN LANTANG
162 KEJANGGALAN
163 TEMPAT ANEH
164 SIAPA ITU?
165 TIDAK TERDUGA
166 TEMPAT BARU
167 SAYEMBARA
168 KANDIDAT
169 BERKAWAN DENGAN LAWAN
170 KEBINGUNGAN RAJA
171 HASIL SAYEMBARA
172 KUBANGAN
173 KEJUTAN
174 MURKA
175 SEJARAH SILAM
176 ANAK DAN ADIK
177 PILIHAN
178 HADIAH PEMBUKA
179 HADIAH SELANJUTNYA
180 PANEN
181 PESTA PERPISAHAN
182 PULANG
183 HARU
184 KUNJUNGAN KEDUA
185 SI MBAH TURAHMIN
186 PERMINTAAN DARTO
187 LATIHAN DAVA
188 PUNDAK KECIL
189 DUA HARI TERAKHIR
190 ALAS IRENG
191 JUMPA AWAL
192 PERTARUNGAN AWAL
193 PENGEJARAN
194 MASUK KE DALAM GOA
195 MASIH BERLANJUT
196 KELABU DI TENGAH HITAM
197 PEMUDA
198 PERJANJIAN
199 DUA KEHIDUPAN BARU
200 GERBANG TUJUAN
201 PENJAGA GERBANG
202 KEMENANGAN INSTAN
203 AWAL JUMPA
204 SEDIKIT PERCAKAPAN
205 MENYAMPAIKAN KEBENARAN
206 MASIH TENTANG KEBENARAN
207 HADIAH PERPISAHAN
208 SALAM PERKENALAN
209 AKHIR WARGA KI GANDAR
210 PERJALANAN SINGKAT
211 DI LUAR NALAR
212 KALAH JUMLAH
213 TEMPAT MENGEJUTKAN
214 SERGAPAN AWAL
215 SANGAT SENGIT
216 TIDAK DIDUGA
217 GEBRAKAN
218 SUASANA YANG DIRINDUKAN
219 SUASANA YANG DIRINDUKAN BAGIAN 2
220 MASIH DI TEMPAT YANG SAMA
221 SETITIK CAHAYA
222 RENCANA GILA
223 TARUHAN BESAR
224 DUGAAN DARTO
225 SEMAKIN DEKAT DENGAN JAWABAN
226 TEMPAT LAWAN
227 TRAGEDI
228 KENYATAAN
229 PELINDUNG PUNGGUNG
230 MASIH PANJANG
231 TERGESA
232 PENUNGGU RUANG 17
233 TANGGUH
234 SATU LAGI CAHAYA
235 TUGAS YANG TIDAK BOLEH DIGANTIKAN
236 KELUARGA
237 KEBAHAGIAAN SINGKAT
238 ENAM BELAS
239 SEBELAS
240 TEMPAT YANG DIJANJIKAN
241 TERKEJUT
242 KOMBINASI
243 CUKUP SULIT
244 BIMBINGAN
245 UNJUK KEBOLEHAN
246 MASIH TENTANG KEMAJUAN
247 TUJUH
248 BUNTU
249 MUNCUL JUGA
250 PERIBAHASA
251 ENAM
252 PERTEMUAN TAK TERDUGA
253 PERBINCANGAN
254 BENCI
255 PENYEBAB KEMARAHAN JAKA
256 SERANGAN PAMUNGKAS
257 LIMA
258 KEBERUNTUNGAN
259 EMPAT
260 SASTRO DAN MAUNG
261 WAJANA DAN KOMANG
262 TIGA
263 BERPENCAR
264 DUA
265 HAL TIDAK TERDUGA
266 TEMPAT LEBIH ANEH
267 MASIH DI TEMPAT YANG SAMA
268 BUAH MISTERIUS
269 SATU
270 TIDAK DISANGKA
271 BANTUAN SEBENARNYA
272 TATAP WAJAH
273 SOSOK TAK BERNAMA
274 KEYAKINAN
275 LANGKAH TERHENTI
276 EKSTRA PART
Episodes

Updated 276 Episodes

1
CANDI WULAN
2
KETURUNAN
3
DINING
4
TUJUAN
5
SOSOK LAIN
6
MALAM PERTAMA DI HUTAN
7
PETUNJUK DINING
8
MISTERI RAWA 1
9
MISTERI RAWA2
10
LARI.!
11
PENJELASAN SIMBAH
12
MANUSIA KAH?
13
YANG DI TUNGGU TIBA
14
SEPARUH LEHER
15
GEMPAR
16
SAMPAI JUMPA LAGI
17
SATYA
18
KAKUNG
19
PAMIT
20
KALUNG
21
MALAM KE 5
22
CANDI?
23
CINCIN
24
PESANTREN
25
KELAHIRAN DARTO
26
DANAU
27
BERKUNJUNG
28
RUMAH JURAGAN
29
TEROR BARU
30
KELANJUTAN TEROR
31
SEBUAH KISAH
32
ADEK
33
MUSUH SEBENARNYA
34
TUGAS PERTAMA
35
HASIL
36
SURAT
37
PASAR
38
PENARI
39
PULANG
40
MALAM PANJANG
41
WARISAN
42
KAMPUNG KEMOCHENG
43
ANTO
44
MASALAH BARU
45
KISAH LALU
46
AKHIR DARI LASTRI
47
SAH
48
MALAM TERAKHIR DI KAMPUNG
49
MASIH MALAM TERAKHIR DI KAMPUNG
50
BUTO IRENG
51
PERSIAPAN
52
BERANGKAT
53
PEMUKIMAN
54
SUARA SIAPA?
55
WARUNG KELONTONG
56
MASIH WARUNG KELONTONG
57
MENGEMBALIKAN
58
LANJUT
59
PUSAKA
60
SOSOK YANG DIRINDUKAN
61
KEBENARAN
62
UJIAN
63
HARI PERTAMA
64
BAPAK
65
MAHESWARI
66
PERJANJIAN
67
ALASAN
68
EPISODE SPESIAL
69
KEPUTUSAN
70
ANUGERAH?
71
TIDAK GRATIS
72
BAYARAN
73
PENYEBAB
74
KEMBALI
75
TITIPAN DARSA
76
RENCANA BARU
77
MELEPAS
78
SAMPAI
79
POCONG BERDARAH
80
TOLONG
81
DILUAR RENCANA
82
SEBELUM PERTARUNGAN
83
KALUT
84
PERMINTAAN
85
BIMBANG
86
KELANJUTAN DARSA
87
AKHIR DARSA
88
KABAR UNTUK SI MBAH
89
BERTEMU
90
KEJUTAN
91
PERTOLONGAN
92
KANTI
93
ABIRAMA
94
KANJENG DARMA
95
PENERUS
96
HARI YANG DITUNGGU
97
IZIN
98
BERKUMPUL KEMBALI
99
KAMPUNG IJUK
100
HAL TAK TERDUGA
101
SEMAKIN BINGUNG
102
DUA DALAM SATU
103
PAGI DI KAMPUNG IJUK
104
HARI H
105
TUGAS USAI
106
JAWABAN TEKA TEKI PANJANG
107
AWAL PERJALANAN PANJANG
108
KEJUTAN WARGA
109
SINGGAH
110
RAHASIA?
111
YANTO
112
BENGIS
113
KISAH NEK IJAH
114
RAMAI
115
TRIO SANTRI
116
SALAM PERKENALAN
117
MUSUH HEBAT
118
PENGALAMAN
119
PERASAAN BARU
120
HALAL
121
RESEPSI
122
TERPENCIL
123
TUGAS APA?
124
PERMINTAAN
125
BELENGGU
126
PENINGGALAN DARMA
127
KEPOLOSAN JAKA
128
NEGOSIASI
129
RUMAH KI KARTA
130
PERMULAAN JAKA
131
MALAM PANJANG JAKA
132
TANPA CURIGA
133
PETUNJUK BARU
134
HARUS TERBIASA
135
KEPUTUSAN AWAL
136
MENDEBARKAN
137
KEHADIRAN BARU
138
KEJADIAN LALU
139
AKHIR DARMA
140
TUJUAN BARU
141
GARIS BESAR
142
NASIB KI JUMAR
143
RUMAH
144
BERHARAP
145
JAWABAN KEBINGUNGAN DARTO
146
TAKDIR YANG SAMA
147
KABAR BAHAGIA
148
KAMPUNG JAKA
149
ADU MEKANIK
150
SENGIT
151
KAWAN LAMA
152
SI MBOK DAN JAKA
153
KEJUTAN JAKA
154
TUGAS SEORANG BAPAK
155
PESAN KOMANG
156
DAVANKA
157
IJIN HARTI
158
FIRASAT
159
LANGKAH AWAL
160
MEMASUKI HUTAN TERTUA
161
TERIAKAN LANTANG
162
KEJANGGALAN
163
TEMPAT ANEH
164
SIAPA ITU?
165
TIDAK TERDUGA
166
TEMPAT BARU
167
SAYEMBARA
168
KANDIDAT
169
BERKAWAN DENGAN LAWAN
170
KEBINGUNGAN RAJA
171
HASIL SAYEMBARA
172
KUBANGAN
173
KEJUTAN
174
MURKA
175
SEJARAH SILAM
176
ANAK DAN ADIK
177
PILIHAN
178
HADIAH PEMBUKA
179
HADIAH SELANJUTNYA
180
PANEN
181
PESTA PERPISAHAN
182
PULANG
183
HARU
184
KUNJUNGAN KEDUA
185
SI MBAH TURAHMIN
186
PERMINTAAN DARTO
187
LATIHAN DAVA
188
PUNDAK KECIL
189
DUA HARI TERAKHIR
190
ALAS IRENG
191
JUMPA AWAL
192
PERTARUNGAN AWAL
193
PENGEJARAN
194
MASUK KE DALAM GOA
195
MASIH BERLANJUT
196
KELABU DI TENGAH HITAM
197
PEMUDA
198
PERJANJIAN
199
DUA KEHIDUPAN BARU
200
GERBANG TUJUAN
201
PENJAGA GERBANG
202
KEMENANGAN INSTAN
203
AWAL JUMPA
204
SEDIKIT PERCAKAPAN
205
MENYAMPAIKAN KEBENARAN
206
MASIH TENTANG KEBENARAN
207
HADIAH PERPISAHAN
208
SALAM PERKENALAN
209
AKHIR WARGA KI GANDAR
210
PERJALANAN SINGKAT
211
DI LUAR NALAR
212
KALAH JUMLAH
213
TEMPAT MENGEJUTKAN
214
SERGAPAN AWAL
215
SANGAT SENGIT
216
TIDAK DIDUGA
217
GEBRAKAN
218
SUASANA YANG DIRINDUKAN
219
SUASANA YANG DIRINDUKAN BAGIAN 2
220
MASIH DI TEMPAT YANG SAMA
221
SETITIK CAHAYA
222
RENCANA GILA
223
TARUHAN BESAR
224
DUGAAN DARTO
225
SEMAKIN DEKAT DENGAN JAWABAN
226
TEMPAT LAWAN
227
TRAGEDI
228
KENYATAAN
229
PELINDUNG PUNGGUNG
230
MASIH PANJANG
231
TERGESA
232
PENUNGGU RUANG 17
233
TANGGUH
234
SATU LAGI CAHAYA
235
TUGAS YANG TIDAK BOLEH DIGANTIKAN
236
KELUARGA
237
KEBAHAGIAAN SINGKAT
238
ENAM BELAS
239
SEBELAS
240
TEMPAT YANG DIJANJIKAN
241
TERKEJUT
242
KOMBINASI
243
CUKUP SULIT
244
BIMBINGAN
245
UNJUK KEBOLEHAN
246
MASIH TENTANG KEMAJUAN
247
TUJUH
248
BUNTU
249
MUNCUL JUGA
250
PERIBAHASA
251
ENAM
252
PERTEMUAN TAK TERDUGA
253
PERBINCANGAN
254
BENCI
255
PENYEBAB KEMARAHAN JAKA
256
SERANGAN PAMUNGKAS
257
LIMA
258
KEBERUNTUNGAN
259
EMPAT
260
SASTRO DAN MAUNG
261
WAJANA DAN KOMANG
262
TIGA
263
BERPENCAR
264
DUA
265
HAL TIDAK TERDUGA
266
TEMPAT LEBIH ANEH
267
MASIH DI TEMPAT YANG SAMA
268
BUAH MISTERIUS
269
SATU
270
TIDAK DISANGKA
271
BANTUAN SEBENARNYA
272
TATAP WAJAH
273
SOSOK TAK BERNAMA
274
KEYAKINAN
275
LANGKAH TERHENTI
276
EKSTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!