Sudah satu minggu Willy dkk melaksanakan ospek di kampusnya. Besok senin merupakan hari pertama mereka akan melaksanakan kuliahnya di jurusannya yang tak lain adalah jurusan Managemen Bisnis. Tanpa mereka duga, ternyata mereka mengambil jurusan yang sama.
***
Di lain tempat tepatnya di sebuah apartemen mewah seorang gadis dan laki-laki sedang bersiap-siap untuk pergi menemui seseorang lebih tepatnya beberapa orang.
"Huft... Aku deg-deg an. Aku takut mereka marah denganku karena tak pernah memberi kabar" ucap gadis itu dengan gugup, yang tak lain adalah Sandra
"Masa pemimpin perusahaan yang katanya kejam dan disegani gugup" goda seorang laki-laki yang tak lain kekasih sang gadis, Leo
"Ih... Ini beda tahu. Aku lebih mending hadapin client-client ku dan presentasi-presentasi untuk tender besar daripada menghadapi hari ini" kesal Sandra karena di goda oleh Leo
"Hahaha iya-iya, baby. Kalau tak ada hari ini pasti kamu akan semakin lama memendam rindu kepada mereka" ucap Leo sambil terkekeh pelan
Mereka pun keluar dari apartemen dan menguncinya. Menaiki mobil mewah milik Leo, menyusuri jalanan pagi yang sudah lumayan ramai karena memang hari libur jadi kebanyakan orang pasti akan berlibur atau sekedar berkumpul dengan keluarganya.
Setelah 30 menit perjalanan, mobil yang dikendarai Leo sampai di depan sebuah rumah yang sederhana namun tampak asri karena banyaknya pohon dan tanaman hias di halamannya.
"Kak, kita pulang aja yuk" ajak Sandra pada Leo karena ia merasa belum siap
"Nggak. Siap nggak siap hari ini pasti akan datang, mau sampai kapan kamu akan bersembunyi? Semua orang suruhanku sudah menyebar di hampir semua lingkungan tempat tinggal mereka untuk mengantisipasi agar musuh kamu tak mengetahui kedatanganmu dan juga tentang keluargamu" ucap Leo dengan yakin agar Sandra tak ragu-ragu lagi
"Baiklah, aku percaya sama kak Leo. Tapi kak Leo yang masuk duluan ya, nanti aku belakangan biar surprise hehe" ucap Sandra dengan cengengesan
"Iya. Tapi jangan kabur ya, nanti aku masuk kamu kabur lagi" goda Leo
"Aish... enggak ya kak. Udah ah sana buruan turun" suruh Sandra sambil tangannya mendorong tubuh Leo untuk keluar dari mobil
Leo turun dari mobil, mengamati keadaan sekitar sebentar setelah aman barulah ia melangkahkan kakinya menuju rumah itu.
*Tok... tok... tok...
Ceklek*
Seorang pemuda membuka pintu rumah itu, setelah terbuka ia pun bingung dengan orang di depannya karena sebelumnya belum pernah melihatnya.
"Emm... maaf mencari siapa ya kak?" tanya pemuda itu
"Willy, Sandro dan Yusuf" jawab Leo dengan singkat. Pemuda yang membuka pintu pun kaget karena namanya dan saudaranya disebut.
"Maaf tapi apa kita saling kenal?" tanya pemuda itu yang tak lain adalah Sandro
"Bolehkah aku masuk?" tanya Leo tanpa menjawab pertanyaan Sandro
"Oh iya silahkan masuk" ucap Sandro mempersilahkan Sandro masuk kemudian memanggil kedua saudaranya
Tak lama Willy, Yusuf dan Sandro menuju ke ruang tamu untuk menemui tamu yang kata Sandro tak ia kenal.
"Loh... Leo" seru Willy saat melihat tamu yang datang ke rumahnya
"Loe kok tau rumah gue? Ada apa?" tanya Willy beruntun
"Duduk dulu" instruksi Leo pada ketiga orang itu
Mereka bertiga pun menurut perintah Leo seakan rumah itu milik Leo.
"Ada seseorang yang ingin ketemu kalian" ucap Leo to the point
"Siapa?" jawab mereka serempak
Tanpa menjawab apa-apa, Leo menunjuk seorang gadis yang sudah masuk ke dalam rumah itu yang kini berada di belakang mereka bertiga. Ketiga bersaudara itu pun memutar tubuhnya. Yusuf seketika diam membeku sedangkan Willy dan Sandro masih mengingat-ingat siapa gadis itu, seperti kenal dekat tapi siapa, pikir mereka berdua.
"Kak Sandra" lirih Yusuf namun masih bisa terdengar oleh orang-orang yang ada di sana. Willy dan Sandro yang mendengar nama saudaranya di sebut pun seketika menegang dan tak percaya. Jelas tak percaya karena penampilan Sandra yang kini jelas sangat berbeda dengan dulu saat masih anak-anak.
Yusuf yang sudah hilang rasa terkejutnya pun langsung berdiri dan memeluk erat kakak kesayangannya itu dengan erat, menumpahkan segala kerinduannya yang selama ini tersimpan.
"Hiks... Hiks... kak Sandra selama ini kemana aja? Aku pikir kakak lupa sama aku hiks aku sudah menemukan hiks kedua kakak kandung kakak hiks" ucap Yusuf dengan memeluk Sandra erat sambil menangis sesenggukan
"Hiks... kakak nggak akan pernah lupa sama adik kakak satu ini" jawab Sandra yang juga menangis di pelukan Yusuf
"Pokoknya kakak harus jelasin kemana kakak selama 5 tahun ini" ucap Yusuf seraya melepaskan pelukannya dan diangguki oleh Sandra
"Kak Willy, Kak Sandro apa kalian tak merindukanku?" tanya Sandra sambil merentangkan kedua tangannya menghadap ke arah kedua saudaranya itu
Willy dan Sandro pun melangkah ke arah Sandra dengan masih dalam keadaan terkejut. Mereka bertiga berpelukan erat dan menumpahkan tangisannya.
"Astaga Sandra, kakak benar-benar merindukanmu hiks karena terlalu lama kita tak jumpa kakak hiks sampai lupa sama wajah kamu karena kamu udah banyak berubah" ucap Willy dengan menangis sambil memeluk Sandra
"Jangan pernah pergi-pergi lagi, dek. Kalau pergi hiks harus pamit sama kakak" ucap Sandro yang tak kalah erat memeluk kembarannya
"Maaf... Maaf hiks telah meninggalkan kalian tanpa kabar hiks percayalah aku lakukan ini demi keselamatan kita semua" ucap Sandra sambil melepaskan pelukan ketiganya
"Maksudnya apa dek?" tanya Willy yang penasaran
"Nanti akan aku jelaskan semuanya kak, kita duduk dulu" ucap Sandra kemudian menggandeng kedua kakaknya agar duduk di sofa ruangan itu. Sedangkan Yusuf sudah duduk dari tadi.
"Hmm..." dehem Leo yang merasa diacuhkan disana
"Eh... Leo, sorry kita lupa kalau masih ada loe. Leo sama Sandra saling kenal?" tanya Willy tak enak hati
"Nanti aku ceritakan kak" ucap Sandra yang masih enggan untuk bercerita saat ini karena Sandra masih bergelayutan manja di lengan kedua kakaknya. Maklum 10 tahun nggak ketemu, sekali ketemu udah kaya nggak ada hari esok
"Aku bahagia kak Sandra sudah kembali pada kami. Aku juga bahagia melihat kak Sandra tersenyum seperti ini karena sudah bertemu dengan kedua saudara kandungnya. Aku hanya berharap kak Sandra masih tetap menganggapku adiknya" batin Yusuf yang melihat Sandra selalu menampilkan senyum lebarnya
"Terimakasih Tuhan telah mengembalikan Sandra pada kami. Aku akan terus menjaganya dengan segenap hati dan nyawaku, aku tak ingin kami terpisah lagi. Semoga kita berempat bisa terus bersama untuk menghadapi suka dan duka dalam hidup ini" batin Willy sambil memandang ke arah Sandra
"Terimakasih Tuhan telah mengembalikan kembaranku. Dia hidupku dan nyawaku, aku harap Engkau tak memisahkan kami kembali. Semoga kita berempat bisa saling menjaga dan menyayangi untuk kedepannya" batin Sandro yang dari tadi terus tersenyum menatap Sandra yang dijahili oleh Willy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Ardi Ansyah
mewek aku baca yg ini thor tambah seru keren banget sumpah deh gue suka oakai bangeeet
2021-11-11
1