Lain hal dengan Willy dan Sandro setelah 5 tahun berlalu. Kini Willy berada di kelas 2 SMP sedangkan Sandro kelas 6 SD. Mereka hanya mengikuti kelas biasa dengan mendapatkan full beasiswa di sekolah itu. Willy dan Sandro pun kerja part time untuk memenuhi kehidupan mereka berdua.
Setelah 5 tahun berlalu, kini mereka juga sudah pindah ke Jakarta tempat mereka dulu dilahirkan. Awal mereka datang ke Jakarta, mereka mendatangi mansion keluarga mereka namun ternyata mansion itu sudah di robohkan dan menjadi sebuah taman kota. Mereka juga bertanya-tanya pada warga sekitar mengenai adik mereka Sandra, namun mereka terakhir melihat Sandra di pemakaman dengan membawa sebuah koper besar setelah itu mereka tak tahu lagi dimana keberadaan Sandra.
Willy dan Sandro hanya bisa pasrah dan berdo'a agar segera di pertemukan dengan Sandra, karena mau mencari pun mereka tak mempunyai uang yang cukup. Willy dan Sandro akhirnya mencari tempat tinggal di sebuah kos kecil di dekat sekolah elit terkenal di Jakarta yang menjadi tempat mereka menimba ilmu setelah dari makam kedua orangtuanya.
***
Sandra dan Yusuf kembali ke aktifitas nya kembali ke sekolah. Di sekolah, mereka tak mempunyai teman sama sekali karena mereka selalu di ejek tak punya orangtua. Itu lah yang membuat mental Yusuf sedikit down, Sandra pun hanya bisa mendampingi Yusuf ketika di sekolah agar Yusuf tak mengalami trauma berlebihan.
Saat ini Sandra dan Yusuf sedang ada di taman belakang sekolah untuk beristirahat sambil memakan bekal yang mereka bawa dari rumah.
"Yusuf, kakak akan ngelanjutin pendidikan kakak di luar negeri. Kakak dapat beasiswa di sana" ucap Sandra mengutarakan apa yang beberapa hari ini ia pikirkan
"Kakak yakin? Lalu Yusuf gimana? Kakak bakalan ninggalin Yusuf sendiri dong" ucap Yusuf sambil memandang wajah Sandra dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Iya aku yakin, aku akan mengambil percepatan kelas di sana. Aku ingin sukses agar aku bisa secepatnya menemukan pembunuh keluargaku dan kedua kakakku" ucap Sandra yakin
"Maaf ya kalau harus ninggalin Yusuf disini. Tapi kakak akan selalu komunikasi sama kamu dek, kakak janji akan pulang secepatnya" lanjut Sandra
"Lalu bagaimana dengan cafe dan restorant yang akan kita bangun?" Tanya Yusuf lagi karena ia tak yakin kalau dirinya yang mengelola tak akan berhasil
"Adek tenang aja, itu akan tetap berjalan sesuai rencana kita. Kakak akan bantu kamu dari sana, kakak juga akan selalu cek cafe dan restorant dari sana" ucap Sandra dan diangguki oleh Yusuf
"Kakak janji ya jangan lama-lama di sana. Harus selalu hubungi Yusuf" ucap Yusuf yang sudah sedikit ikhlas akan kepergian Sandra
"Iya kakak janji. Oh ya untuk cafe dan restorant akan kakak bangun di dekat sekolah elit kawasan Jakarta pusat kota dek. Kamu bisa pindah sekolah dekat sana aja dek biar gampang mantau cafe dan restorant nya. Biar toko kue dan bunga di sini yang jaga kak Ana" jelas Sandra. Sandra dan Yusuf itu tinggal masih di kawasan Jakarta namun bukan di pusat kota melainkan berada di sedikit ke arah pelosoknya
"Oke kak, adek akan ikutin rencana kakak" ucap Yusuf dengan semangat
"Sukses" seru keduanya di belakang sekolah yang sepi dengan penuh semangat
"Kak Willy, kak Sandro... Aku harap kalian baik-baik saja dimanapun kalian berada. Setelah kembali dari luar negeri, aku yakin kita akan segera bertemu kak" batin Sandra sambil tersenyum
"Semoga kak Sandra sukses di sana Tuhan. Semoga setelah di sana kak Sandra masih ingat sama aku dan ketika kembali dengan ke dua kakaknya kak Sandra nggak akan pernah ninggalin aku" batin Yusuf
***
Setelah pembicaraan di taman belakang sekolah antara Sandra dan Yusuf, beberapa hari setelahnya Sandra benar-benar meninggalkan kota Jakarta menuju luar negeri. Bahkan Yusuf pun tak tahu dimana luar negeri yang dimaksud oleh Sandra. Ketika Yusuf bertanya pun, Sandra hanya menjawab "kamu tak perlu tahu kakak ada dimana, yang pasti dimanapun kakak berada kakak akan berusaha menjaga kamu dari jauh". Dan akhirnya Yusuf hanya menghela nafas pasrah saja akan jawaban kakaknya itu.
Sandra benar-benar menutupi keberadaannya dari semua orang yang berada di Jakarta. Ia pun hanya menghubungi Yusuf sesekali saja untuk memantau keadaan Yusuf dan juga beberapa usahanya.
Namun seiring berjalannya jam, hari, bulan dan tahun, selama hampir 5 tahun setelahnya Sandra seakan hilang di telan bumi. Yusuf pun sampai bingung mencari keberadaan kakaknya. Satu tahun pertama komunikasi masih lancar satu bulan sekali namun ketika usaha cafe, restorant, toko kue dan bunga mereka semakin maju Sandra menghilang. Bahkan nomor handphone nya sama sekali tak bisa dihubungi. Tapi yang tak Yusuf ketahui, Sandra selalu memantau keadaan usahanya agar Yusuf tak terlalu lelah dengan memikirkan usaha mereka.
Yusuf hanya takut apabila terjadi sesuatu pada Sandra. Terakhir kali berkomunikasi, Sandra hanya meminta tolong untuk membantunya mencari kedua kakaknya lewat sebuah foto masa kecilnya. Namun, sampai saat ini Yusuf belum juga bertemu dengan kedua kakak Sandra tersebut karena jelas dari wajah kakak Sandra yang mungkin sudah berubah.
"Huft... Kak Sandra kemana sih, udah 5 tahun nggak hubungin lagi. Apa kak Sandra lupa sama gue? Ah enggak... Enggak... Kak Sandra nggak mungkin kaya gitu. Dah lah lebih baik gue mikirin gimana cara nemuin kedua kakak kak Sandra dulu" monolog Yusuf di rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya bersama Sandra. Yusuf pun berangkat sekolahnya dengan menaiki motornya. Bukan motor sport ya melainkan motor biasa saja karena Yusuf tak ingin ada yang mendekatinya hanya karena status sosial
Sesampainya di Arva International High School, SMA elit dan favorit di ibukota yang pemiliknya adalah pengusaha terkaya nomor 1 di dunia. Namun seluruh dunia tak ada yang mengetahui siapa pemilik perusahaan terkaya itu.
Yusuf sekarang memasuki kelas 2 SMA di sekolah itu. Ia berjalan di koridor sekolah yang terlihat sudah ramai lalu lalang siswa di sana. Di sekolah, Yusuf terkenal dengan sifat cueknya karena ia sering dihina dan di bully disana. Walaupun kehidupan Yusuf sudah berkecukupan, namun tak ada yang mengetahuinya. Semua orang disana hanya mengetahui Yusuf anak beasiswa karena dari penampilannya pun terlihat sangat sederhana.
Yusuf memasuki kelasnya yang membuat hampir semua siswa di kelas itu melihat ke arahnya dan saling berbisik tentang Yusuf namun ia tak mempedulikannya. Ia pun duduk di sebelah siswa laki-laki yang sedari tadi hanya menunduk dan membaca bukunya. Sepertinya itu siswa pindahan kelas, pikirnya.
Tanpa meminta ijin orang di sampingnya, Yusuf duduk dan melihat siswa disampingnya yang penampilannya hampir sama dengannya.
"Hmm" dehem Yusuf untuk mengalihkan perhatian siswa itu pada bukunya. Berhasil, siswa itu mengalihkan pandangannya ke arah Yusuf.
"Ya? Kok loe duduk disini? Ntar loe di hina lho kalau duduk bareng gue" ucap siswa itu
"Udah biasa juga kalau gue dihina atau di bully. Udah santai aja" ucap Yusuf yang melihat siswa itu takut-takut
"Kenalin nama gue Yusuf" ucap Yusuf memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya pada siswa itu
"Nama gue....."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Faradita
cerita anak" nya terlalu g masuk akal walo pun ktanya anak jenius tapi ttep mereka masih anak"
2024-01-20
0