Setelah Leo dan Sandra menyelesaikan sarapannya, Sandra kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan kembali lagi ke ruang keluarga untuk menemui Leo.
"Sini" titah Leo pada Sandra untuk duduk disampingnya karena saat ini Sandra duduk di sofa agak jauh darinya
"Nggak" jawab Sandra acuh tak acuh sambil memakan cemilan yang ada di meja dan fokus pada acara tv
"Sandra" tegas Leo menatap tajam Sandra yang membuat Sandra sedikit ciut nyali
"Ish..." kesal Sandra namun tetap menuruti perintah Leo untuk duduk disampingnya
"Apa?" tanya Sandra jutek tanpa mengalihkan fokusnya dari tv. Leo yang geram pun mematikan tv yang sedang ditonton Sandra.
"Ih... kok dimatiin sih kak? Nyebelin tau nggak" rajuk Sandra dengan menundukkan kepalanya
"Baby, aku mau ngomong serius sama kamu" ucap Leo serius tanpa mempedulikan Sandra yang tengah merajuk
Melihat Leo yang tengah serius dilihat dari nada bicaranya pun akhirnya Sandra berhenti untuk merajuk dan menghadap ke arah Leo. Seketika pandangan mata mereka bertemu, namun beberapa detik kemudian Sandra mengalihkannya
"Dengerin aku baik-baik, baby. Aku nggak akan mengulanginya untuk kedua kalinya" ucap Leo sambil tangan kanannya memegang pipi Sandra agar tetap menatap ke arah Leo dan diangguki oleh Sandra
"Dulu setelah aku bertemu denganmu aku pergi ke rumah nenek dan kakekku di kota. Setelah itu aku berusaha keras memulai hidupku dari awal sampai akhirnya aku sukses seperti ini. Kau tahu apa alasanku untuk bertahan sampai hari ini?" jelas dan tanya Leo sambil menatap manik mata Sandra dengan dalam dan dibalas gelengan kepala oleh Sandra
"Kamu. Kamu alasanku untuk bertahan sampai saat ini. Kamu alasanku untuk sukses di usia muda karena dengan aku sukses pasti aku akan dengan mudah menemukan keberadaanmu" ucap Leo dengan tersenyum
"Kenapa harus aku? bukan nenek, kakek atau orangtuamu?" tanya Sandra yang masih bingung
"Karena kamu cinta pertamaku, karena kamu aku bisa berkumpul dengan nenek dan kakekku. Terimakasih gadis kecil penjual bunga" ucap Leo dengan tulus dan membuat Sandra juga ikut tersenyum
"Dan kamu tahu kenapa aku panggil kamu "baby"?" tanya Leo yang dibalas gelengan lagi oleh Sandra
"Karena kamu kekasihku mulai dari awal kita bertemu sampai saat ini dan selamanya. Kamu adalah orang yang ingin ku bawa pulang ke Indonesia" jelas Leo kemudian memeluk Sandra dengan erat
"Aku tak ingin kehilangan kamu lagi, Sandra" lirihnya yang masih bisa di dengar oleh Sandra
"Hiks... kakak seri hiks serius?" tanya Sandra yang malah menangis sesenggukan di pelukan Leo
"Apa aku kelihatan bercanda, baby? tanya Leo setelah melepaskan pelukannya dengan Sandra dan menatap mata Sandra yang masih berlinang air mata
"Enggak hiks aku nggak nyangka aja hiks kalau kakak ingin sukses karena aku hiks" ucap Sandra
"Sudah jangan menangis, jelek tahu hahaha" ucap Leo tertawa sambil membersihkan air mata Sandra yang mengalir di pipinya dengan ibu jarinya
"Ih... Biarin jelek yang penting kak Leo tetep sayang sama Sandra. Iya kan?" ucap Sandra sambil menaikturunkan alisnya menggoda Leo dengan ekspresinya yang terlihat tengil
"Utututu... gemesnya kekasihku ini" ucap Leo sambil mencubit pipi gembul Sandra
"Loh... siapa kekasih kakak? emang aku udah nerima kakak jadi kekasihku?" usil Sandra
"Itu kan tadi pernyataan baby, bukan pertanyaan" ucap Leo dengan percaya dirinya tersenyum mengejek Sandra
"Ish... kak Leo nggak mau ngalah sama Sandra" sebal Sandra dan justru malah ditertawakan oleh Leo
"hahaha kamu itu sangat menggemaskan, baby. Ingin rasanya ku kurung saja dirimu di kamar agar tak ada yang melihatmu yang begitu menggemaskan ini" ucap Leo di sela tertawanya
Leo pun memeluk Sandra dengan erat kembali dan Sandra menyandarkan kepalanya di dada Leo karena ia merasa sangat nyaman di posisi ini.
"Baby, kamu mau kan pindah ke Indonesia? Apa kamu tak kangen dengan saudara-saudaramu itu? terutama kak Willy dan Sandro" tanya Leo yang masih berada dalam posisi memeluk Sandra
"Kamu tau tentang mereka?" tanya Sandra
"Aku tau semua tentangmu. Bahkan perusahaan dan mafia" ucap Leo dengan nada pelan diakhirnya namun masih bisa di dengar oleh Sandra
"Benarkah?" tanya Sandra dan diangguki oleh Leo dengan senyum tipisnya
"Aku rindu mereka, kak. Tapi aku masih takut, aku takut mereka menjadi incaran musuh-musuhku dan juga aku belum bisa menemukan keberadaan orang-orang yang membunuh orangtuaku" ucap Sandra dengan lirih
"Kamu tak usah khawatir, aku akan selalu menjaga dan melindungimu sekalipun nyawaku menjadi taruhannya. Aku akan membantumu menemukan dan menghancurkan mereka" ucap Leo yakin
"Kamu yakin?" tanya Sandra
"Ya aku yakin. Kita bisa menyelesaikan semua ini bersama-sama" ucap Leo mencoba meyakinkan Sandra
"Baiklah aku ikut sesuai katamu. Aku harap kamu takkan pernah meninggalkanku" ucap Sandra setelah meyakinkan dirinya
"Aku takkan pernah meninggalkanmu, baby. Aku akan menjaga kamu, keluargamu, dan juga keluargaku dengan nyawaku sendiri. Mari berjuang bersama-sama" ucap Leo dengan penuh keyakinan dan diangguki Sandra dengan antusias
Mereka berdua pun saling memeluk erat untuk melepaskan segala rindu selama 10 tahun ini seakan tak ada hari esok.
"Sial... Leo akan kembali ke Indonesia. Bagaimana dengan rencanaku? apa aku mengikuti diam-diam ke Indonesia? Aku tak ingin kehilangan harta berhargaku" batin seseorang yang mendengar percakapan kedua sejoli itu dibalik pintu masuk ruang keluarga
****
Sedangkan di tempat lain, seseorang memerintahkan semua anak buahnya untuk segera menemukan seseorang.
"Cepat cari anak-anak dari keluarga Elvarsyad terutama yang laki-laki karena aku sangat membutuhkan mereka untuk mengambil semua harta dari keluarga itu. Apa yang membuat kalian begitu lamban untuk menemukan mereka?" titahnya pada beberapa anak buahnya
"Baik tuan. Anak buah kita sudah menyebar ke hampir semua negara untuk menemukan mereka tapi memang belum ada hasil karena sudah 10 tahun berlalu tentu perubahan wajah mereka yang menyulitkan kami. Kami juga sudah menyusuri sekolah-sekolah tapi tak ada mahasiswa atau pelajar yang mempunyai marga itu" jelas seorang tangan kanan dari bos nya itu
"Saya beri waktu 2 bulan untuk menemukan mereka. Saya tak mau mendengar kata gagal dari kalian" tegas "dia"
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi" ucap laki-laki yang menjadi tangan kanan bos nya itu, sebut saja bernama Vito kemudian keluar dari ruangan bos nya
"Dasar tak berguna. Menemukan bocah-bocah ingusan saja tak becus padahal sudah diberikan waktu 10 tahun" gerutu "dia" saat melihat anak buahnya sudah keluar dari ruangannya
"Dasar serakah. Sudah menghilangkan nyawa orang tak bersalah dan mengambil perusahaan juga tempat tinggalnya, sekarang ingin mengambil harta yang masih tersisa untuk anak-anaknya. Dasar gila harta, tak punya hati. Kalau saja keluarga saya tak terancam, saya juga nggak mau patuh terhadap anda" batin seseorang yang berada di balik pintu ruangan bos nya dan mendengar semua gerutuan dari bos nya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments