Hari ini tepat hari Senin, semua orang memulai aktivitasnya tak terkecuali Yusuf, Willy, dan Sandro. Yusuf dan Sandro akan ke sekolah hari ini sedangkan Willy akan menyelesaikan administrasi kampusnya setelah beberapa hari yang lalu ia mendaftar dan mengikuti seleksi secara online dan diterima di kampus yang ia idamkan, Arva University. Kampus swasta bertaraf Internasional milik perusahaan nomor 1 di dunia itu merupakan universitas elit yang menjadi incaran hampir semua pelajar karena untuk masuk ke sana tidak bisa menggunakan jalur orang dalam melainkan menggunakan kualitas kemampuan akademik dan non akademik. Biaya yang dikeluarkan pun tak main-main, namun disana juga terdapat beasiswa bagi yang berprestasi dan kurang mampu. Dan beruntungnya Willy, ia lolos dengan mendapatkan beasiswa jadi ia hanya membayar biaya setengahnya saja.
"Selamat pagi kak Willy, kak Sandro" sapa Yusuf yang melihat kedua kakaknya sudah duduk di meja makan
"Pagi juga dek" balas Willy dan Sandro
"Ayo sarapan dulu" ajak Willy pada kedua adiknya dan diangguki oleh keduanya
Setelah selesai sarapan, mereka pun bergegas untuk melakukan aktivitasnya masing-masing.
"kak, kita berdua berangkat sekolah dulu ya" pamit Yusuf dan Sandro pada Willy
"iya. Kalian hati-hati ya, kalau ada apa-apa segera hubungi kakak. Oh ya hari ini kakak akan pulang sore, setelah dari kampus kakak mau ke cafe dulu mau cek sekalian belajar" ucap Willy sekaligus memberi pesan pada kedua adiknya dan diangguki oleh keduanya
Yusuf dan Sandro bergegas berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor milik Yusuf yang biasa ia pakai ketika sekolah. Di sepanjang perjalanan, Yusuf merasa ada orang yang mengikuti dan mengawasi mereka namun ia hanya diam dan akan memberi tahu Sandro ketika sudah sampai di sekolah.
"kak, kamu ngrasa nggak ada yang ngikutin kita?" tanya Yusuf ketika mereka sudah sampai di parkiran sekolah
"iya, aku juga merasa begitu. Aku kira tadi hanya perasaanku saja" ucap Sandro yang menyetujui ucapan Yusuf
"Mereka orang jahat apa bukan ya kak?" tanya Yusuf sambil berjalan menuju kelasnya bersama Sandro
"Kakak juga nggak tahu dek. Lebih baik kita waspada aja, sebisa mungkin kita jangan terpisah dan menghindari tempat yang sepi. Aku khawatir kalau misalkan orang-orang itu adalah orang suruhan pembunuh kedua orangtuaku dulu" ucap Sandro dengan tersenyum paksa yang menyiratkan bahwa ia sangat terluka, namun terlihat juga dendam yang belum padam itu di matanya pada orang-orang yang menghancurkan keluarganya
"Iya kak" jawab Yusuf sambil menepukkan tangannya di pundak sang kakak untuk menenangkan hati kakaknya yang sedang mengingat masa lalunya
"Aku baik-baik saja" ucap Sandro yang mengerti akan pikiran adiknya Yusuf sambil tersenyum manis dan dibalas anggukan oleh Yusuf
****
Sedangkan di sisi lain, Willy menggunakan mobil yang diberikan Yusuf padanya berangkat menuju kampusnya. Sebenarnya ia tak mau menerima mobil itu, tapi apalah daya jika Yusuf sudah mengharuskannya dengan mengatasnamakan Sandra jadi ia tak bisa menolaknya. Sesampainya di kampus, ia segera menuju ruang administrasi untuk menyelesaikan urusannya.
Bruk...
"Maaf aku tak sengaja" ucap Willy sedikit datar namun ada nada tulus disana. Willy tak sengaja menabrak seseorang karena sedang fokus dengan ponselnya sehingga ia tak melihat ke arah depan
"Ya" jawab laki-laki itu singkat
"Maaf gue boleh nanya nggak ruang administrasi di sebelah mana?" tanya Willy, pasalnya sedari tadi ia fokus melihat hp hanya untuk melihat map denah lokasi kampusnya agar segera menemukan ruang administrasi tapi tetap saja ia bingung
"ikuti gue" jawab laki-laki itu datar
"oh oke, thanks. Kalau boleh tau siapa nama loe? gue Willy" ucap Willy sambil berjalan di koridor kampus di samping laki-laki itu
"Leo" jawab Leo dengan singkat, padat dan jelas dan hanya diangguki oleh Willy
"Kau juga mahasiswa baru disini?" tanya Willy lagi yang hanya dijawab anggukan oleh Leo
"Dingin amat ni bocah, ada juga yang dinginnya nglebihin gue" batin Willy
Tanpa disadari mereka pun sudah sampai di depan ruang administrasi, Leo segera meninggalkan tempat itu dan segera pulang. Willy pun hanya memandang punggung Leo yang mulai menjauh dari pandangannya setelah ia mengucapkan terimakasih. Willy bergegas menyelesaikan administrasinya dan segera pulang ke cafe.
****
Sesampainya di cafe, Willy menuju ke ruangannya yang sudah diberitahu oleh orang-orang disana. Pegawai disanapun sudah tahu bahwa cafe dan restorant ini akan dikelola langsung oleh saudara kandung dari Sandra. Willy begitu serius untuk mempelajari semuanya karena ia tak ingin membuat usaha yang dibangun adiknya hancur begitu saja.
Tok... Tok... Tok...
"Kak, ini Yusuf dan Sandro" seru Yusuf dan Sandro yang ternyata datang ke cafe untuk menemui kakaknya
"Masuklah" ucap Willy dengan sedikit berteriak
"Hah lelahnya" ucap Sandro menghela nafasnya pelan kemudian tiduran di sofa yang ada diruangan itu. Willy dan Yusuf yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya pelan
"Gimana kak sudah selesai urusan administrasi di kampus?" tanya Yusuf pada Willy
"Sudah. Sekitar 1 minggu lagi masuk kuliah untuk ospek" jawab Willy tanpa mengalihkan pandangannya dari beberapa berkas
"Baguslah kalau begitu. Aku harap kakak bisa mendapatkan ilmu yang lebih di kampus itu yang bisa menunjang karir kakak ke depannya" ucap Yusuf lagi dan di "amin" kan oleh Willy dan juga Sandro walaupun di dalam hati
"Kak Willy, apa kakak merasakan ada yang mengikuti kita sejak tadi pagi?" tanya Yusuf pada Willy yang sedang membaca beberapa berkas di depannya. Mendengar hal itu sontak Willy pun menghentikan aktivitas membacanya
"Huft... Ku kira hanya aku saja yang merasakan" jawab Willy
"Jadi kakak juga merasakannya?" sambar Sandro yang mendengar pembicaraan Willy dan Yusuf
"Iya tapi aku pikir jika mereka tak menggangguku aku akan diam tapi kalau mereka berniat jahat jelas aku akan melawan" ucap Willy dengan sorot mata yang sedikit tajam
"Aku pikir kita harus belajar bela diri kak untuk jaga diri. Aku tak ingin diantara kita ada yang terluka setidaknya kita bisa saling melindungi" saran Yusuf
"Iya benar. Baiklah kita akan belajar bela diri, besok kita cari tempat latihannya" ucap Willy dan diangguki yang lainnya
"Aku harap bukan orang-orang jahat itu yang sedang mengikuti kami. Jika itu terjadi, aku takkan membiarkan mereka menyakiti orang-orang disekitarku. Cepatlah kembali Sandra agar kakak bisa menjaga dan membahagiakanmu. Aku merindukan saat-saat kita berkumpul kembali. Semoga kamu disana baik-baik saja" batin Willy sambil memandang kedua adiknya yang kini sedang makan snack yang sudah diantar pelayan tadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Likah Deva
apa universitas itu milik Sandra ???? kok nama universitas nya ada nama Arva
2022-01-22
2
Ningseh C'putri Gemini
Ceritanya sampe sini keren tapi sepi mungkin lom ada yg tau
Saran saya mnding sambil di share di grup noveltoon di fb biar banyak yg tau
Soalnya dj fb banyak yg nge share hasil karya nya...
Ttap smangat ya thor
2021-12-30
0
Ardi Ansyah
makin kesini makin seru keren abizzzz aku pada mu selalu thor yg semngat sukses selalu
2021-11-11
0