Setelah menceritakan tentang papa angkatnya yang membuat ketiga saudaranya dan juga Leo sedih sekaligus marah, kini mereka menuntut cerita tentang kehidupan dan apa yang dilalui Sandra selama disana.
"Lalu bagaimana tentang sekolahmu, dek?" tanya Willy setelah meredakan emosinya
"Baik kak, sekolahku lancar tapi disana aku tak punya teman karena banyak orang yang meremehkanku atas status sosialku" jawab Sandra dengan menerawang hari-harinya disekolah yang penuh akan hinaan dan kesendirian. Sebenarnya ia tak masalah dengan kesendirian toh disekolahnya dulu ia juga hanya selalu berdua dengan Yusuf. Namun terbukti sekarang karena hinaan itu, ia jadikan motivasi agar kelak bisa sukses dan bisa membungkam mulut-mulut orang-orang yang menghinanya.
"Di sekolah kita juga seperti itu, mementingkan status sosial di atas segalanya. Namun beruntung para pendidik kita tak pernah meninggikan status sosial dengan menyamaratakan semua" pendapat Sandro dan diangguki oleh Yusuf
"Tapi di sekolah tak ada pembullyan secara fisik kan, dek?" tanya Willy pada ketiga adiknya. Karena selama ini, Yusuf dan Sandro yang selalu bersama dengannya pun tak pernah bercerita tentang masalah sekolah.
"Belum pernah sih kak, hanya pembullyan secara verbal saja kalau Sandra" jawab Sandra dengan tenang
"Iya kak kita juga sama, hanya pembullyan verbal saja. Semoga saja tak ada seperti itu karena katanya pemilik sekolah yang akan menindak tegas" ucap Sandro yang membuat Leo tersenyum tipis penuh arti
"Baguslah kalau memang pemilik sekolah itu tegas jadi tak ada orang yang semena-mena dan memanfaatkan oranglain karena status sosialnya" ucap Willy dan diangguki semuanya setuju
***
Sandra yang sudah jenuh karena terus di interogasi pun mulai mengeluh dan merengek agar dihentikan aksi interogasi terhadap dirinya.
"Udah ya kak, cerita yang lainnya nanti-nanti aja. Kan yang penting inti-intinya udah semua" ucap Sandra yang mulai bosan, ia ingin melakukan kegiatan lain yang bisa menghilangkan rasa bosannya.
"Loh gimana sih dek, katanya mau cerita semuanya kok udahan" protes Sandro
"Ish biarin... Aku mau ke dapur buat kue ah" jawab Sandra tanpa menggubris protesan dari kakaknya
"Lalala aku ingin begini
Aku ingin begitu
Ingin ini, ingin itu
Sandra ingin buat kue lalala"
Nyanyian Sandra yang absurd dan cempreng menemaninya di dapur sambil mengaduk adonan kue nya. Ketiga saudaranya dan Leo yang mendengarnya pun hanya geleng-geleng kepala mendengar dan melihat tingkah Sandra seperti itu.
"Rumah ini akan ramai setiap hari kalau Sandra tinggal disini" ucap Willy sambil geleng-geleng kepala
"Bener kak, pasti akan ramai sama celotehan dan tingkah absurd kak Sandra" ucap Yusuf menyetujui apa yang dibilang kakaknya
"Memangnya Sandra akan tinggal dimana kalau bukan sama kita kak? Kan memang Sandra harusnya tinggal sama kita" ucap Sandro yang bingung
"Entahlah Sandra itu terlalu banyak teka-teki. Kakak yakin ada rahasia yang disembunyiin Sandra dari kita, makanya tadi dia menghindar untuk melanjutkan cerita tentang kehidupannya selama ini" tebak Willy dan diangguki oleh kedua adiknya
"Suatu saat nanti kalian akan tahu semuanya tentang Sandra, biarkanlah dia bercerita sendiri dan jangan dipaksa. Kalau sudah tepat waktunya pasti semua akan terbuka" nasihat Leo dengan nada dinginnya namun terkesan dewasa
"Benar apa yang diucapkan Leo, kalau Sandra belum mau cerita ya biarkan saja. Pasti suatu hari nanti dia akan bercerita kepada kita. Cukup kita percaya kalau Sandra menyimpan beberapa rahasia ini pasti untuk kebaikan kita semua" ucap Willy dan diangguki setuju oleh Yusuf dan Sandro
"Sandra, kamu beruntung punya saudara-saudara yang dewasa dan menyayangimu. Tak seperti aku, yang ditelantarkan oleh kedua orangtuaku. Tapi aku beruntung ada nenek, kakek, kamu dan juga saudara-saudaramu yang selalu disisiku" batin Leo sambil tersenyum tipis melihat keakraban ketiga saudara Sandra di depannya
***
"Halo... Halo... Sandra is back" teriak Sandra berlari dari dapur ke arah ruang keluarga dengan membawa kue yang dibuatnya tadi
"Sandra jangan teriak-teriak, ganggu tetangga sebelah" tegur Sandro, yang ditegur pun hanya cengengesan tak jelas
"Maap maap... Sandra hanya bahagia karena kue buatan Sandra udah jadi hehehe" jawab Sandra cengengesan, yang lain pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Sandra
"Ini cobain kue buatan Sandra. Ini resep baru lho kalau rasanya belum sempurna mohon dimaklumi" ucap Sandra sambil membagi kue nya ke dalam beberapa piring dan membagikan ke semuanya
Semua mencoba kue buatan Sandra dengan raut wajah yang sulit di artikan, Sandra sampai gregetan sendiri melihatnya.
"Buruan kak, dek gimana kue buatan Sandra. Pasti rasanya enak kan?" tanya Sandra tak sabar
"Bentar dek, ini masih dirasakan" elak Willy. Yusuf, Willy, Sandro dan Leo pun saling tatap seakan memberikan kode untuk siapa yang akan mengomentari duluan.
"Emm... Ini enak kak, tapi lebih enak lagi kalau garamnya dikurangi" saran Yusuf dengan pelan
"Yah berarti keasinan dong" lesu Sandra sambil menekuk wajahnya
"Ini kayanya faktor yang buat keburu pengen nikah deh" goda Sandro pada Sandra agar tak terlalu sedih
"Ish... enggak ya" elak Sandra sambil tersenyum malu-malu
"hahaha" semuanya tertawa kecuali Leo yang hanya terkekeh pelan melihat Sandra mukanya memerah menahan malu
"Sandra masih kecil belum boleh nikah, apalagi belum punya KTP" ucap Sandra
"Jadi kalau udah punya KTP langsung mau nikah gitu dek?" tanya Willy
"Ya enggak juga ih... Kok jadi godain Sandra sih" kesal Sandra dan ditertawakan oleh semuanya kecuali Leo
"Habisnya kamu lucu kalau sedang malu-malu dek" ucap Sandro setelah menghentikan tawanya
"Udah ah, daripada ini kue asin bikin sakit perut mending Sandra bawa masuk lagi" ucap Sandra lalu membereskan sisa kue dan piring-piring kecil yang ada di meja ruang keluarga
***
Tak terasa kebersamaan mereka sedari pagi sampai kini menjelang malam masih terasa belum cukup.
"Sandra, kamu setelah ini akan tinggal disini bersama kita kan?" tanya Willy setelah mereka kembali duduk bersama
"Maaf kak untuk sementara aku akan tinggal di apartemen kak Leo. Ada sesuatu yang harus aku urus dulu, setelah semuanya selesai aku akan tinggal bersama kalian kembali" jawab Sandra sambil tersenyum manis
"Urusan apa, kak?" tanya Yusuf
"Sesuatu yang bisa membahayakan kalian jika aku tinggal bersama kalian. Aku harap selama aku nggak ada disisi kalian, kalian bisa menjaga diri kalian. Aku juga sudah memerintahkan beberapa bodyguard untuk menjaga kalian" ucap Sandra dengan serius
"Maksudnya gimana dek? Kita dalam bahaya gitu atau ada seseorang yang mengincar kita?" tanya Willy penasaran
"Iya kak, lebih tepatnya mengincar kak Willy dan kak Sandro. Tapi kalian nggak usah panik karena kak Leo juga akan membantu kita" ucap Sandra menenangkan
"Apa dari orang masa lalu dek?" tanya Willy
"Iya kak. Aku harap kalian hati-hati dan jangan percaya sama orang yang baru kalian kenal karena siapa tahu dia musuh kita" ucap Sandra
"Baiklah kita akan menjaga diri, kamu juga harus hati-hati" pesan Willy dan diangguki oleh Sandra
Mereka berlima menghabiskan malam itu dengan bersenda gurau, hanya Leo yang hanya sesekali menimpali dan tertawa kecil. Setidaknya di hari itu, mereka tak memikirkan beban pekerjaan dan masalah yang akan mereka hadapi nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments