Part 2

Setelah kejadian pembantaian keluarga pengusaha sukses itu, berita kehancuran dari perusahaan itu pun juga menyebar luas. Sang pemilik perusahaan yang sudah tiada, membuat seluruh kontrak kerja sama terputus begitu saja. Sang tangan kanan perusahaan itu pun ternyata ikut andil dalam pembunuhan pemilik perusahaan. Bahkan mansion yang harusnya masih bisa ditempati oleh anak-anak dari pengusaha itu akhirnya disita oleh bank untuk membayar berbagai hutang perusahaan yang ditinggalkan.

Setelah mendapat pemberitahuan bahwa seluruh aset yang dimiliki oleh papa nya disita oleh bank, tak terkecuali perusahaan keluarganya akhirnya sang anak bungsu diberikan waktu 24 jam untuk membereskan baju atau perlengkapan lain. Sang anak yang masih berusia 5 tahun itu terlihat pasrah dengan kehidupannya dan untungnya dia mempunyai IQ yang tinggi sehingga di umurnya yang masih kecil ia sudah paham dengan apa yang terjadi.

Sandra dibantu para tetangga dan pihak kepolisian yang datang setelah kejadian itu, segera memakamkan para jenazah orang tua, maid, dan bodyguard keluarganya dengan layak di pemakaman umum setempat.

Kenapa tetangga/ pihak kepolisian tidak datang sewaktu kejadian? Jawabannya karena sewaktu mereka akan mendekati mansion itu sudah di hadang oleh ratusan orang berbaju hitam kawanan pembunuh itu sehingga mereka tak bisa apa-apa. Mau melawan pun mereka juga jelas kalah dalam segi jumlah. Setelah kawanan orang berbaju hitam itu semua pergi, mereka masuk ke area mansion yang sudah penuh dengan darah dan mayat, serta seorang anak kecil perempuan yang terus menangis di samping jenazah orangtuanya.

Keluarga Sandra di lingkungan sekitar dikenal dengan keluarga yang sangat baik dan dermawan. Mereka selalu membagi-bagikan sedikit rezekinya untuk membantu para tetangga yang kesusahan, makanya ketika ada sesuatu seperti ini banyak sekali dari mereka yang merasa kehilangan.

Di pemakaman, Sandra terus menangis sambil memeluk koper yang sudah ia bawa dari rumah itu untuk segera pergi. Banyak yang menatap iba terhadap anak itu, tapi ketika ditawarkan untuk tinggal sementara di rumah warga atau mau dititipkan ke panti asuhan sang anak tak mau karena ia akan mencari kedua kakaknya yang di bawa oleh kawanan orang itu.

"Ama, Apa adek anji akalan adi kuat bial bica indungin olang-olang yang ndak calah. Adek uga akalan adi olang cukces dan antu olang-olang cucah. Adek akalan cali akak Willy dan Sandlo" ucap lirih Sandra di samping makam kedua orangtuanya sambil menangis

"Sandla amit dulu ya ama, apa. Cuatu hali anti adek akan atang kecini agi cama akak Willy dan Sandlo" lanjut Sandra kemudian mencium papan nama kedua orangtuanya dan berdiri meninggalkan makam tersebut sambil menggeret kopernya yang besarnya melebihi tubuh gadis kecil itu

"Sandra, ini ada sedikit uang dan makanan dari kami. Kamu bisa memakan makanan ini selama di perjalanan ya dan uangnya bisa buat kamu jaga-jaga untuk cari tempat tinggal. Kamu hati-hati ya nak, kalau kamu butuh bantuan bisa langsung cari ibu" ucap salah satu tetangga yang selalu diberikan bantuan oleh kedua orangtua Sandra

"Telimakacih Bu. Cuatu caat alo Sandla cukses, Sandla kan embaliin uang ini" ucap Sandra sambil tersenyum manis kepada tetangga-tetangga mereka

"Sama-sama. Hati-hati di jalan ya, semoga cepat bertemu dengan kedua kakakmu" ucap ibu itu dan diangguki oleh Sandra

Polisi yang membantu Sandra mengurus jenazah orangtua beserta para pekerja mansionnya juga akan berusaha membantu mencari kedua kakak Sandra.

***

Sandra pun terus berjalan tanpa tahu arah tujuannya, sampai ia pun tak sadar bahwa hari sudah mulai sore. Ia berjalan sampai menemukan sebuah taman dan duduk di kursi taman tersebut.

"Ama, Apa aku halus cali akak temana?" Lirih Sandra sambil menengadahkan mata nya ke langit agar tak menangis

"Aku tak oleh angis, aku halus kuat cepelti ata Ama. Ebih aik aku cali empat istilahat, ntung aja aku awa uang dali tabunganku, uang cash yang Ama impan dan dali ibu tadi" ucap Sandra dengan senyum cerianya

Sandra pun bangkit mencari kontrakan yang akan ia tempati. Di tengah perjalanan ia melihat ada seorang anak laki-laki yang sedang menjual bunga mawar dan menawarkan bunga-bunga itu ke orang-orang yang lewat. Padahal jelas hari sudah menjelang sore, orang yang lewat pun sudah sangat jarangm

"Akak au eli unga?" Tanya anak kecil yang usianya kira-kira 4 tahun

"Oleh deh, akak au catu ya" jawab Sandra dengan senyum cerianya

"Ni kak. Akak au temana?" Tanya anak laki-laki itu sambil memberikan bunga ke Sandra dan melihat ke arah koper besar yang dibawa oleh Sandra

"Akak au cali kontlakan, amu tau imana ada kontlakan?" Tanya Sandra sambil memberikan uang untuk membayar bunga itu

"Dicana ada kak atau akak au inggal ama aku. Glatis kok" ucap anak itu tersenyum sambil memperlihatkan gigi putihnya yang rapi

"Aku di lumah uga cendilian, adi alo akak au bica inggal di lumah aku" lanjut anak laki-laki itu

"Emang olangtuamu temana?" Tanya Sandra

"Olangtuaku dah sama Allah" ucap anak laki-laki itu sambil tersenyum sendu

"Oh... Cama dong. Emang aku oleh inggal di lumah amu?" Tanya Sandra mencoba mencairkan suasana

"Oleh kak oleh, ayo kak" ucap anak laki-laki itu berbinar karena selama satu bulan ini ia sudah tinggal sendiri maka dari itu ia sangat senang akhirnya bisa ada yang menemaninya

"Baiklah. Nama amu ciapa?" Tanya Sandra

"Yusuf Abigael, alo akak?" Tanya Yusuf

"Akak namanya Sandla" jawab Sandra

"Ote kak. Ayo kak alan, ita ulang ke lumah" ucap Yusuf dan menarik Sandra untuk pulang ke rumahnya sambil membawa keranjang bunganya

Sesampainya di rumah Yusuf, terlihat sebuah bangunan yang nyaman kiranya untuk ditempati. Rumah yang sederhana lantai satu, namun halamannya terlihat luas dan banyak sekali tanaman bunga mawar.

"Ayo kak udah ampai. Ini unga yang aku ual dali cini" ucap Yusuf dengan menunjuk ke arah taman bunga yang ada dihalaman rumah itu dan diangguki oleh Sandra

Mereka pun masuk, Sandra masuk ke kamar yang sudah ditunjukkan oleh Yusuf. Rumah itu rumah peninggalan orangtua Yusuf, sebelumnya orangtua Yusuf bekerja di sebuah pabrik namun meninggal karena kecelakaan sewaktu pulang kerja. Para saudaranya tidak ada yang mau mengurus Yusuf, sehingga Yusuf memilih untuk tetap tinggal di rumah itu karena rumah itu sudah atas nama Yusuf sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh RT setempat agar ke depannya tidak ada perselisihan di antara keluarga mereka. Para tetangga pun kadang memberikan beberapa makanan untuk Yusuf karena ia tak mau tinggal di panti asuhan sesuai anjuran dari tetangganya dan bisa menempati rumah itu ketika sudah dewasa.

Terpopuler

Comments

Faradita

Faradita

sebaik nya ucapan sandra g usah di buat cadel jadi enak buat di baca atw cdel di suku kata tertentu masa semua hurup pertama suku kata di buat cadel thor, biasa nya di hurup R, maaf cuma saran 🙏🙏😊😊

2024-01-20

0

angel

angel

Thor yg masuk akal aj ..masa anak umur 5 th ...ngomongnya msh cadel trus hidup sendiri di jln,...sedikit pinter lah bikin novelnya

2023-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Pasar Malam
34 Bersyukur
35 Keluarga?
36 Kecelakaan Kerja?
37 Kecurigaan
38 Peringatan Kecil
39 Korupsi
40 Dalang sebenarnya
41 Mengambil Alih Perusahaan
42 Pembalasan Untuk Orang Serakah
43 Perombakan
44 Perombakan 2
45 Kedatangan Luis dan Rafi
46 Serangan Dadakan
47 Penyambutan yang Gagal?
48 Kebocoran Data Perusahaan
49 Suatu Misi
50 Satu Petunjuk (Lagi)
51 Keributan Kecil
52 Seperti Mirip?
53 Fakta Tersembunyi Leo
54 Fakta Tersembunyi Leo 2
55 Kebersamaan Leo dan Ayu
56 Fakta Yang Terungkap
57 Memulai Rencana
58 Penyelamatan Keluarga Vito
59 Beruntung
60 Kebersamaan Keluarga Vito
61 Sabotase
62 Ini Baru Permulaan
63 Bagaimana Bisa?
64 Kilasan Masa Lalu Leo
65 Pertemuan Leo dan Orangtuanya
66 Perdebatan
67 Pindahan
68 Pindahan 2
69 Mengenal Sandra
70 Memulai Rencana Awal
71 New Story (Info)
72 Memancing Perlahan
73 Rencana Penjebakan
74 Masuk Jebakan
75 Masuk Jebakan 2
76 Sebuah Kenyataan
77 Sebuah Kenyataan 2
78 Akhir dari Tuan Alfonso
79 Akhir dari Tuan Alfonso 2
80 Berubah?
81 Arv Blood Mafia
82 Pesan
83 Keributan di Mall
84 Keributan di Mall 2
85 LA Company
86 LA Company 2
87 Kejadian Tiba-Tiba
88 Nenek Ima dan Radit
89 Keributan di Rumah Sakit
90 Kejutan
91 Rumah Baru Nenek Ima dan Radit
92 Mahasiswa Baru
93 Itu Bukan Cinta, Tapi Obsesi
94 Jadilah Kakakku
95 Kehangatan Keluarga
96 Kehangatan Keluarga 2
97 Sisi Lain Willy
98 Flashback Aurora
99 Flashback Aurora 2
100 Sisi Lain Willy 2
101 Jatuh Cinta Setiap Harinya
102 Berita Mengejutkan
103 Berita Mengejutkan 2
104 Kenyataan
105 Selamat Jalan Papa
106 Selamat Jalan Papa 2
107 Surat Wasiat
108 Kekacauan Perusahaan
109 Dalang Kekacauan
110 Hari Baru
111 Kembali ke Indonesia
112 Mulai Terlihat
113 Akhirnya Muncul
114 Aksi
115 Aksi 2
116 Aksi 3
117 Saling Memaafkan
118 Berubah
119 Darah Tinggi
120 Leo dan Paman Harry
121 Leo dan Paman Harry 2
122 Dangerous Sandra
123 Kepulangan Leo
124 Penjelasan Leo
125 Tak Disengaja
126 Petunjuk
127 Berkumpul
128 Terluka
129 Rumah Sakit
130 Ramai
131 Pulang
132 Lamaran
133 Pernikahan
134 Honeymoon
135 Teror
136 Kejutan
137 END
138 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Pasar Malam
34
Bersyukur
35
Keluarga?
36
Kecelakaan Kerja?
37
Kecurigaan
38
Peringatan Kecil
39
Korupsi
40
Dalang sebenarnya
41
Mengambil Alih Perusahaan
42
Pembalasan Untuk Orang Serakah
43
Perombakan
44
Perombakan 2
45
Kedatangan Luis dan Rafi
46
Serangan Dadakan
47
Penyambutan yang Gagal?
48
Kebocoran Data Perusahaan
49
Suatu Misi
50
Satu Petunjuk (Lagi)
51
Keributan Kecil
52
Seperti Mirip?
53
Fakta Tersembunyi Leo
54
Fakta Tersembunyi Leo 2
55
Kebersamaan Leo dan Ayu
56
Fakta Yang Terungkap
57
Memulai Rencana
58
Penyelamatan Keluarga Vito
59
Beruntung
60
Kebersamaan Keluarga Vito
61
Sabotase
62
Ini Baru Permulaan
63
Bagaimana Bisa?
64
Kilasan Masa Lalu Leo
65
Pertemuan Leo dan Orangtuanya
66
Perdebatan
67
Pindahan
68
Pindahan 2
69
Mengenal Sandra
70
Memulai Rencana Awal
71
New Story (Info)
72
Memancing Perlahan
73
Rencana Penjebakan
74
Masuk Jebakan
75
Masuk Jebakan 2
76
Sebuah Kenyataan
77
Sebuah Kenyataan 2
78
Akhir dari Tuan Alfonso
79
Akhir dari Tuan Alfonso 2
80
Berubah?
81
Arv Blood Mafia
82
Pesan
83
Keributan di Mall
84
Keributan di Mall 2
85
LA Company
86
LA Company 2
87
Kejadian Tiba-Tiba
88
Nenek Ima dan Radit
89
Keributan di Rumah Sakit
90
Kejutan
91
Rumah Baru Nenek Ima dan Radit
92
Mahasiswa Baru
93
Itu Bukan Cinta, Tapi Obsesi
94
Jadilah Kakakku
95
Kehangatan Keluarga
96
Kehangatan Keluarga 2
97
Sisi Lain Willy
98
Flashback Aurora
99
Flashback Aurora 2
100
Sisi Lain Willy 2
101
Jatuh Cinta Setiap Harinya
102
Berita Mengejutkan
103
Berita Mengejutkan 2
104
Kenyataan
105
Selamat Jalan Papa
106
Selamat Jalan Papa 2
107
Surat Wasiat
108
Kekacauan Perusahaan
109
Dalang Kekacauan
110
Hari Baru
111
Kembali ke Indonesia
112
Mulai Terlihat
113
Akhirnya Muncul
114
Aksi
115
Aksi 2
116
Aksi 3
117
Saling Memaafkan
118
Berubah
119
Darah Tinggi
120
Leo dan Paman Harry
121
Leo dan Paman Harry 2
122
Dangerous Sandra
123
Kepulangan Leo
124
Penjelasan Leo
125
Tak Disengaja
126
Petunjuk
127
Berkumpul
128
Terluka
129
Rumah Sakit
130
Ramai
131
Pulang
132
Lamaran
133
Pernikahan
134
Honeymoon
135
Teror
136
Kejutan
137
END
138
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!