Pagi ini, Sandra dan Yusuf menikmati sarapan nya di rumah sederhana itu berdua. Dengan makanan sederhana namun bagi Yusuf itu sangat luar biasa, karena selama satu bulan ini ia hanya makan nasi uduk di depan rumahnya namun sekarang ia bisa makan masakan rumahan. Tak disangka bahwa anak sekecil Sandra yang notabene baru berusia 5 tahun sudah pandai memasak, apalagi sebelumnya ia dari kalangan orang kaya bukan tak mungkin bahwa Sandra tak bisa memasak karena sudah terbiasa hidup enak.
Dulu sewaktu belum jadi pengusaha kaya, keluarganya hidup sederhana jadi Sandra sudah sering membantu dan belajar memasak bersama ibu nya karena tidak ada maid dirumah. Namun setelah ayahnya jadi pengusaha, ia jarang sekali memasak karena sudah ada maid yang memasak.
"Ini enak cekali kak" ucap Yusuf sambil terus mengunyah makanan yang ada dimulutnya
"Syukullah kalo adek cuka" jawab Sandra sambil tersenyum
Setelah selesai makan, mereka membereskan piring dan juga rumah mereka. Setelah selesai dengan kegiatan di dalam rumah, Yusuf mulai memetik bunga mawar di halaman rumahnya untuk di jual dan Sandra yang melihat itu pun ikut membantu. Bahkan Sandra sudah membeli beberapa plastik dan juga pita untuk menambah tampilan manis dari bunga-bunga yang akan mereka jual.
Dengan kecerdasannya, Sandra berencana akan membuka toko bunga sederhana di depan rumah Yusuf yang kebetulan letaknya sangat strategis di pinggir jalan dengan menggunakan uang yang dibawanya. Itu juga akan menghemat tenaga mereka karena tak harus pergi jauh-jauh dari rumah untuk menawarkan bunga, pikirnya. Tak disangka juga ia masih menyimpan handphone yang dulu di berikan orangtuanya yang belum sama sekali ia gunakan, jadinya sekarang hp itu bisa ia manfaatkan untuk media promosi toko nya.
"Dek, kita ualan di lumah aja ya bial kita ndak apek-apek jalan. Kita indah meja di epan lumah, becok kita eli embel-embel untuk empat unga" ucap Sandra dengan pikiran dewasanya
"Iya akak" jawab Yusuf dengan senyum manisnya
Mereka pun bekerja sama menyusun meja, kursi dan peralatan lainnya di halaman rumah. Sandra juga membuat plang tulisan dari kertas karton sebagai petunjuk arah ke arah toko bunga nya.
"Wow... agus" seru Yusuf semangat
Sandra pun memulai belajar merangkai bunga dari internet dan membuat promosi di sosial media.
Hari pertama berjalan lancar walaupun belum terjual banyak, itu pun dari tetangga dekat yang sudah melihat langsung rangkaian bunga yang dibuat Sandra. Dan bersyukurnya mereka, di berikan tetangga-tetangga yang memang baik-baik. Sedangkan Yusuf di sini hanya membantu seperti mengambilkan bunga dan beberapa peralatan yang dibutuhkan oleh Sandra. Ia bersyukur bertemu dengan Sandra, ada yang menemaninya dirumah dan bekerja serta menjadikannya saudara sendiri.
"Alhamdulillah"
Ucap syukur keduanya setelah melalui hari ini. Bahkan Sandra juga sudah membuat rencana untuk membuat kue untuk di jual di depan rumah dan dititipkan ke warung-warung dan juga sekolah. Ide kreatif bukan dari anak sekecil itu
☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Pagi itu, Sandro dan Willy pun sarapan pagi bersama dengan masakan yang sudah di masak oleh Willy. Setelah itu mereka duduk santai di ruang tamu sehabis membereskan barang-barang yang tadi dipakai.
"Habis ini kita ke pasar yuk dek, beli baju. Kan kita cuma ada 3 baju, sekalian beli perlengkapan lainnya untuk bersih-bersih rumah. Kakak juga mau cari kerja, nggak mungkin kita mengandalkan uang itu" ucap Willy sambil menatap adiknya, Sandro
"Iya kak. Kakak mau kerja apa? Sandro ikut ya?" Tanya Sandro
"Entah, kakak juga baru mau cari. Adek nggak usah ikut kerja ya, adek kan masih kecil biar kakak saja" ucap Willy
"Enggak kak, kakak kan juga harus sekolah lagi. Kakak juga harus sukses, aku akan bekerja di pagi sampai siang, kakak bisa sepulang sekolah" ucap Sandro dan diangguki pasrah oleh Willy
Mereka pun berjalan menuju pasar. Sesampainya disana mereka mencari baju dan perlengkapan rumah lainnya.
"Kak, itu" seru Sandro dengan menunjuk kertas lowongan pekerjaan
"Iya dek, wah kerjanya jam 5 pagi sampai 9 pagi. Bisalah kita kalau cuci piring dan gelas aja" ucap Willy sambil membaca kertas itu dengan semangat
"Iya kak, kita harus semangat agar kita bisa sukses dan segera nemuin Sandra. Semoga kita cepat berkumpul lagi ya kak" ucap Sandro sambil tersenyum sendu
"Kita pasti bisa nemuin Sandra jangan sedih lagi. Aku yakin Sandra akan baik-baik saja, dia kan anak yang kuat. Yakinlah bahwa kita pasti bisa berkumpul bersama lagi" ucap Willy menyemangati Sandro yang matanya sudah berkaca-kaca
"Semangat" seru mereka berdua, saling pandang dan tersenyum manis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments