Pagi hari. Suasana di dalam Gedung Serikat Petualang sangat hidup–atau bisa dibilang, cukup berisik. Para petualang sedang berkumpul bersama kelompok atau party mereka masing-masing. Kebanyakan mengobrol sembari menghabiskan sarapan mereka yang masih hangat, terlihat dari uap panas yang masih mengepul dari nasi, sup-sup, dan lauk pauk mereka.
Laciel terlihat sedang menuruni tangga di saat Hana memanggilnya.
“Ah, Laciel. Kemari,” dia melambai tanda memintanya menghampiri.
Hana saat ini sudah mengamankan dua kursi makan untuk mereka berdua. Meskipun Laciel yang lebih dahulu bangun dari tidur, dia datang lebih telat karena menghabiskan paginya di atas atap. Memperhatikan keseharian penduduk dan menghirup napas di udara yang masih bersih.
Laciel sangat menyukai pagi. Itu karena namanya memiliki arti cahaya. Dan cahaya biasanya dikaitkan dengan pagi hari. Yah, lagipula dia mendapatkan nama itu karena ditemukan di depan pintu asuhan saat pagi hari.
Menghampiri tempat yang telah diamankan, Laciel duduk di tempat itu. Lalu, Hana menjulurkan tangannya. Ada sesuatu di sana. Sebuah kartu petualang atas nama Laciel. Di sana tertulis sesuatu yang berbeda dibanding yang kemarin. Ya, dia telah naik satu peringkat setelah perburuan kemarin.
Laciel memperhatikan kartu namanya. Hanya tulisan E yang berubah menjadi D.
[Nama : Laciel
Peringkat : D
Catatan Khusus : Tidak ada]
“Mau berburu lagi di tempat kemarin?” tanya Hana dengan nada datar.
“Tidak. Aku butuh lebih banyak uang.” Jawab Laciel sebelum memasukkan sesendok penuh nasi beserta daging kaldu dari sup di depannya.
“Kalau begitu, bagaimana dengan Dungeon's Dragon. Kudengar, sampai sekarang belum ada yang bisa mencapai bagian terdalamnya. Yang artinya, masih ada kemungkinan besar kalau di dalamnya terdapat banyak harta karun yang tak ternilai harganya. Bagaimana menurutmu?”
“Hmm.” Ucapnya penuh dengan makanan di dalam mulut. Laciel menelan makanannya untuk kemudian mulai kembali berbicara. “Jika begitu, maka akan kita coba. Aku juga belum mencoba versi serius dari kekuatan asliku.”
“Ho oh. Aku tidak sabar untuk melihat kekuatan sihirmu. Aku juga tidak sabar melihat kekuatanmu di atas ranjang, jika kamu mau.” Ujar Hana dengan senyum penuh arti.
“Puft!” Laciel memuncratkan banyak makanan dari mulutnya. Dia sangat terkejut dengan apa yang didengarnya dari wanita yang terlihat polos tapi nakal itu. “Aku sudah selesai.” Katanya menyelesaikan makanannya yang masih sedikit tersisa.
“Sudah? Kenapa tidak dihabiskan? Katanya setan suka memakan makanan sisa, loh.” Ucap Hana berdiri melihat Laciel juga sudah berdiri.
“Yah, apa salahnya memberi makan sesama.”
“Ah, aku lupa kalau kamu adalah iblis.” Gumamnya dengan muka yang kesal.
...*****...
Dari Guild Serikat Petualang, Laciel berbelok ke kiri. Ke tempat di mana dia menitipkan “kudanya” kemarin. Sempat terjadi sedikit kekacauan di saat dia membawa pulang Blade Tiger. Mulai dari masalah keamanan di Gerbang Selatan sebelum masuk ke dalam kota, reaksi masyarakat dan prajurit yang berlebihan di dalam kota, lalu reaksi para petualang dan pegawai Serikat Petualang ketika dia hendak menitipkannya di kandang kuda.
Tapi, untungnya masalah itu bisa diselesaikan dengan tiga hal. Uang, kartu pengenal, dan kekuatan orang dalam. Yah, lagipula hal ini juga berdampak ke status sosial miliknya yang juga meroket dalam sekejap.
Hanya dengan hasil buruan beberapa helai bulu Gray Wolf dan satu telinga Orc tidaklah cukup untuk menaikkan peringkat petualang dari peringkat E ke peringkat D. Dan masalah “kuda” yang dibawanya pun berhasil meyakinkan dan memuluskan kenaikan peringkatnya yang hanya terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Yah, meskipun ada banyak uang yang diperlukan untuk mengurus masalah ini, seperti masalah kepemilikan dan yang lainnya untuk memuluskannya. Tapi, worth it lah, ya.
“Hei hei hei, kamu tidur dengan nyenyak semalam?” Laciel menyapa “kudanya” yang tidak bisa diam menunggu tuannya datang menjemputnya.
“Yah, dia tidur dengan nyenyak. Tapi tidak dengan kuda-kuda yang lain.” Ujar salah seorang pegawai Serikat Petualang yang sedang bekerja dan mendapatkan shift menjaga kandang kuda.
Mendengarnya, Laciel menyapukan pandangannya ke seluruh kandang kuda. Dia dapat melihat kuda-kuda itu bergerak dengan tidak nyaman. Sebagian bahkan ada yang pingsan di tempat.
“Yah, mau bagaimana lagi. He he.” Laciel hanya tertawa.
Dasar, tertawa di atas penderitaan orang lain. Sifatnya sungguh seperti Iblis. Batin pegawai itu. Jika Laciel mendengarnya, dia pasti akan langsung tertawa dan mengatakan kalau dia adalah iblis, walaupun si pegawai itu tidak akan percaya. Tapi juga, dia tidak akan mungkin melakukan itu, khususnya yang terakhir.
Laciel berjalan di samping Blade Tiger yang berjalan dengan perlahan dan tampak elegan. Sangat mirip seperti seorang kaisar yang sedang berjalan dengan hewan peliharaan luar biasa miliknya.
Sebenarnya, dia ingin menaikinya. Tapi jika begitu, maka dia akan membiarkan Hana berjalan kaki seorang diri. Itu akan sangat merusak harga dirinya sebagai seorang pria. Dan jika mereka berdua naik bersamaan, itu mungkin akan membebani hewan peliharaannya. Walaupun tidak, dia tetap tidak akan mau melakukan itu. Dan jika hanya Hana seorang yang menaikinya, lantas apa gunanya memiliki hewan peliharaan tapi tidak ditunggangi oleh dirinya dan malah orang lain?
Untuk berbagai alasan itulah Laciel memilih berjalan kaki.
“Ayo, pergi.” Hana memimpin jalan setelah melihat Laciel datang.
Mereka tidak pergi ke Gerbang Selatan ataupun Gerbang Utara. Tapi mereka berjalan ke arah barat. Memasuki sebuah jalan luas di depan Gedung Serikat Petualang. Jika dilihat secara keseluruhan, Gedung Serikat Petualang berada di perempatan yang ramai. Di arah barat ada Asosiasi Pedagang, dan di sisi timur ada Persatuan Alkimia, dan di seberang Gedung Serikat Petualang, ada sebuah mansion yang dikelilingi oleh benteng kecil. Itu adalah tempat tinggal walikota, Count Blackwood.
“Apakah tidak ada Guild Penyihir?” tanya Laciel membuka percakapan sambil berjalan.
“Dulu ada, ketika Kerajaan Zamara masih menjadi kerajaan bawahan dari Kekaisaran Zaenia, di bawah kekuasaan Kaisar Evander dan penerusnya.” Jawab Hana.
“Oh. Lalu, sekarang?”
“Ada beberapa alasannya. Alasan yang paling terkenal dan tersebar luas adalah karena para penyihir lebih memilih menghasilkan uang dari berburu monster. Itu lebih mudah dan pasti daripada melakukan penelitian dan hanya mendapatkan penghargaan. Karena itu, para penyihir kebanyakan mendaftar sebagai Petualang dan membuat Guild Penyihir gulung tikar. Yah, kejadiannya terjadi sekitar 200 tahun lalu setelah Kerajaan Zamara memisahkan diri dari Kekaisaran Zaenia dan menjadi kerajaan berdaulat.” Jelas Hana.
“Yah, jika kamu ingin masuk ke Guild Penyihir, di Kekaisaran Zaenia masih ada banyak di kota-kota setingkat Count ke atas. Itu karena Kekaisaran Zaenia sangat mendorong kemajuan sihir, khususnya Kerajaan Alixiar dan Kerajaan Johnson yang keduanya berada di utara dan merupakan bawahan Kekaisaran Zaenia.” Lanjutnya.
“Tapi, sebaiknya kamu berhati-hati. Karena mereka sangat ahli dalam bidang sihir, lebih baik kamu tidak terlihat oleh mereka. Barangkali saja ada yang mengetahui kalau kamu adalah seorang iblis dan kemudian mereka akan memburumu.”
Gluk. Laciel menelan salivanya. Dia tidak dapat berpikir apa yang akan terjadi apabila dia dikejar oleh sebuah negara adidaya. Itu sama menjadi seorang buronan yang dicari oleh pemerintahan Amerika Serikat. Tidak ada sesuatu yang baik dalam hal tersebut.
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Laut Biru
lanjut baca lagi
2022-06-20
1
Anggun Tirta
apa jadinya iblis tingkat tinggi gk punya ambisi dunia bisa ancur...
2022-06-11
2
DNK • SLOTH SINN
next thor
2022-04-25
1