Di kedalaman Hutan Redwood, di sana, banyak monster dan binatang buas yang hidup bebas dan berkeliaran. Tempat ini terdaftar sebagai bagian dari Kerajaan Zamara, tetapi tidak orang yang berani masuk dan menjamah ke dalamnya. Dragon hanyalah sedikit ancaman di sini.
Meski tidak ada yang berani masuk ke dalamnya, Raja Zamara secara turun-temurun, termasuk Raja Kerajaan Zamara saat ini, Helim von Zamara II, memerintahkan Duke Zerestia yang berada di utara Kerajaan, dan Marquis Harbisium yang berada di barat Kerajaan, untuk melakukan beberapa pembersihan dan penyisiran beberapa kali dalam setahun. Itu dilakukan untuk mengikis luas hutan dan mengurangi jumlah monster dan binatang buas yang hidup di dalamnya.
Berada di sisi pinggir barat Hutan Redwood, ada sebuah desa yang dihuni beberapa keluarga rakyat jelata. Mereka merasa aman berada di sana karena Marquis Harbisium menjaga daerah perbatasan itu. Tetapi, invasi Kekaisaran beberapa bulan lalu membuat keadaan militernya sedikit melemah dan mengakibatkan rencana pembersihan tahunan diundur sementara waktu.
...*****...
Dari kedalaman Hutan Redwood, muncul beberapa sosok yang berjalan di bawah bayangan. Jika kamu tidak memiliki penglihatan malam hari atau inframerah, atau tidak memiliki skill pendeteksi mana atau tidak menggunakan gelombang elektromagnetik, kamu tidak akan dapat menemukan ataupun melihat mereka.
Bergerak tanpa suara. Meski ada ranting patah, mereka terlatih dan sudah terbiasa untuk tidak menginjaknya. Dan lagi, dasar hutan ini tanahnya lumayan kering. Tidak ada jejak yang akan mereka tinggalkan. Karena hal ini, pasukan Kerajaan Zamara sangat sulit menumpas mereka.
Selain itu, meski tidak ada daging untuk dimakan, mereka memiliki gigi dan kekuatan gigitan yang kuat. Kekuatan gigitan mereka mencapai 1.100 psi. Lebih tinggi sedikit dibanding Harimau yang 1.050 psi, dan hampir dua kali lipat dari Singa yang hanya 650 psi. Itu membuat mereka dapat mengunyah daging, dan sistem metabolisme mereka pun juga mendukungnya
[Psi adalah singkatan dari pound-force per square inch, yang artinya adalah pon gaya per inci persegi.]
Mereka adalah Gnoll, Hyena yang bermutasi dan menjadi monster Humanoid yang berdiri di atas dua kaki dan memiliki kecerdasan, walau hanya sedikit. Selain penampilan mereka yang memang mirip Hyena yang berdiri di atas dua kaki, mereka tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan Goblin, Hobgoblin, Orc, maupun Lizardman. Peradaban yang masih mereka geluti tidak jauh dari Masa Batu atau Besi bagi manusia. Tapi, itu saja sudah sangat merepotkan karena mereka memiliki fisik yang lebih kuat dibanding manusia dan tingkat
produksi yang tinggi.
...[Gnoll]...
Meskipun ada beberapa suku besar yang membangun kerajaan dan peradaban di tenggara benua. Meski mirip monster, mereka memanggil diri mereka sebagai Beastman, dan mengadopsi banyak peraturan dan peradaban dari ras lain seperti Manusia dan Iblis.
Tetapi, itu cerita untuk lain waktu.
Kembali ke pinggiran Hutan Redwood.
Kawanan Gnoll yang berjumlah 50-an itu berjalan dipimpin dua orang Gnoll yang tampilan fisiknya berbeda. Mereka tampak lebih mendominasi dan mengenakan banyak atribut. Yang satu adalah pemimpin klan, dan yang satu adalah komandan perang. Tugas mereka adalah memimpin klan ketika sedang berpisah untuk mencari makanan.
Dan selain makanan yang sudah mulai berkurang, jumlah mereka yang membludak juga adalah masalah. Seharusnya sebuah klan memiliki populasi minimal 100. Tetapi, dengan luas wilayah hanya Hutan Redwood, dan lagi perburuan oleh Manusia, mereka mencoba untuk mengambil alih lahan yang lebih luas dan menjarah desa-desa Manusia untuk membalas perbuatan mereka terdahulu.
“Pemimpin Klan, di depan sana ada desa Manusia. Aku dapat mencium baunya.” Ujar Komandan.
Karena mereka tidak memiliki nama, mereka memanggil dengan jabatan. Lalu, bagaimana cara mereka membedakan anggota? Entahlah. Mereka adalah Pejuang tanpa nama.
Baru saja mereka muncul di pinggiran hutan, ada empat sosok yang berdiri menghalangi mereka.
“Halo, para pejuang sekalian. Bagaimana perjalanan kalian?” tanya sesosok Manusia yang berambut putih.
...*****...
Laciel, Sarah Hana, Dwi Nadja, dan Nameer, bergerak cepat dari utara Hutan Redwood menuju sisi barat. Setelah tinggal di County Blackwood, Laciel ingin pergi ke kota yang lebih besar.
“Kalau begitu, kita bisa ke Duchy Zerestia, barat dari sini.” Saran Nadja, menunjuk peta yang berada di dekat Pos Pemeriksaan Gerbang Selatan County Blackwood.
“Tidak, tidak. Itu terlalu dekat dengan Kekaisaran.” Ujar Laciel.
“Ara ara, sepertinya kamu jadi takut setelah kuceritakan Kekaisaran padamu, Ciel?” Hana berbicara.
“Guh, salah siapa menceritakan kalau mereka mungkin memiliki item pendeteksi Iblis?”
“Kalau begitu, kita bisa mampir dulu ke March Harbisium.” Ujar Nadja tidak memedulikan perkelahian mereka. Lalu, dia menunjuk sebuah kota besar, meski tidak sebesar duchy, di arah barat daya dari County Blackwood, melewati
Hutan Redwood. “Lalu, kita bisa ke Ibukota Kerajaan.” Jarinya bergerak lagi ke bawah, arah tenggara dari March Harbisium, selatan dari County Blackwood.”
“Hmm, itu saran yang bagus. Kita akan ke sana kalau begitu.” Ujar Laciel memutuskan. Meski aku tidak tahu Kekaisaran semenakutkan itu, mencegah lebih baik daripada mengobati. Batinnya.
Laciel dan Dwi Nadja yang merupakan ras tinggi, jalannya lebih cepat dibandingkan Nameer yang masih High Beast. Jadi, hanya Hana yang menaikinya. Sebelum berpergian jauh, Laciel juga ingin untuk mengunjungi Red Skull Dungeon yang dikelola oleh Garnamtiar.
Di sana, Nadja mengomeli tentang masalah keamanan dungeon.
“Bahkan seekor lalat akan dapat menerobos semua pertahanan dan sampai di ruang utama!” ocehnya.
Garnamtiar dan beberapa Orc bawahannya yang diberi nama menunduk takut dengan kata-kata pedas dan aura Dragon yang dikeluarkan Nadja. Tetapi, Nadja tidak hanya mengomeli dan langsung pergi begitu saja. Dia juga turut membantu meningkatkan kekuatan dan keamanan dungeon.
Di ruangan utama, Nadja mengaktifkan sihir summon atau pemanggilan. Seorang amatir tidak tahu cara melakukannya. Bahkan Nadja pun baru bisa beberapa tahun belakangan ini setelah belajar sendiri. Jadi, dia mengajari Orc itu, Garnamtiar, cara melakukannya. Tentu saja, Laciel juga diam-diam memperhatikan dengan teliti. Dia berniat untuk mempraktekannya nanti.
Mantra dilafalkan, lingkaran sihir terbentuk. Warnanya ungu menyala. Itu sangat indah sekali. Bisa disamakan dengan seni kaligrafi tingkat tinggi. Dan untungnya, itu juga sama dengan sistem sihir di dalam game Zaenia V, jadi Laciel tidak terlalu sulit untuk memahaminya.
Itu adalah skill sihir pemanggilan untuk class Summoner. Aku yang bukan class Summoner, apakah bisa melakukannya? Pikir Laciel. Tapi, dunia ini sendiri sudah berbeda. Kekuatanku berkali-kali lipat lebih dahsyat dibandingkan saat di game. Seharusnya, hal semacam ini tidaklah susah. Dan lagi, aku perlu mencontohkan bagaimana seorang Raja Iblis berperilaku di depan para bawahannya.
Di depan mereka, Nadja telah berhasil memanggil seekor Naga dan seekor Lizardman. Naga yang dipanggil kini sedikit berbeda, mungkin karena kekuatan sihir Nadja sudah meningkat banyak. Kulit Naga itu hijau, sayap kuning, mengenakan pakaian seperti seorang Priest, dan menggenggam sebuah tongkat sihir. Tetapi, Lizardman yang dipanggilnya sama seperti yang dikalahkan oleh Laciel. Mungkin karena kekuatan sihirnya sudah terserap habis untuk memanggil Naga yang tampak hebat tersebut.
...[Naga Panggilan Dwi Nadja]...
...[Lizardman Panggilan Dwi Nadja]...
“Salam kenal, Nona. Nama saya adalah Ygir. Saya akan senantiasa setia kepada Anda, Nonaku.” Ujarnya memperkenalkan diri. Enam tanduk di kepalanya terlihat menakutkan dengan ujung merah, dan kini menghadap depan saat dia menunduk.
Lizardman di sebelahnya hanya menundukkan seperti biasa. Tidak berbicara.
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Laut Biru
sangat menikmati karyamu Ayah
2022-07-15
2
Ama
jejak
2022-06-13
1
["Siapa Aku"] [✓]
hohoho
2022-03-31
1