Mereka semua berada di dalam ruang makan. Mejanya panjang dan dapat diisi dengan tiga kursi di masing-masing sisi kanan dan kiri. Para pelayan berjalan mondar-mandir membersihkan meja dari piring-piring dan gelas kotor sehabis makan.
Duduk sebagai tuan rumah adalah Count Sergio de Blackwood, dan di belakangnya berdiri Dave.
Di sebelah kirinya, berjarak dua kursi adalah Isabella de Virmanda, dan di belakangnya adalah Wakil Komandan Zirka.
Dan di sebelah ujung Sergio adalah Petualang Peringkat C, Laciel. Dan masing-masing di samping kiri Laciel adalah Petualang Peringkat C, Sarah Hana, yang dikenal sebagai Hana, dan Petualang Peringkat E, Dwi Nadja.
Dari Laciel dan Nadja, Sergio dapat merasakan aura yang sangat menindas dengan hanya duduk di dekatnya.
Siapa mereka? Kenapa yang tidak dikenal justru yang kuat? Sepertinya dunia sudah berubah, atau memang yang kuat sedang bersembunyi di dalam kegelapan dan baru muncul. Pikir Sergio tidak habis pikir.
Mereka sudah selesai makan, tetapi belum ada yang memulai. Itu karena Sergio masih tenggelam di dalam pikirannya.
“Ehem,” Sergio berdehem untuk menghilangkan suasana canggung ini. Dia mengelus rambut biru tuanya dan menatanya agar tetap klimis. “Perkenalkan, nama saya adalah Sergio de Blackwood, penguasa County Blackwood saat ini.” Ucapnya memulai percakapan, lalu matanya beralih kepada Isabella.
“Aku adalah Isabella de Virmanda, putri pertama dan anak kedua dari Count Virmanda.” Ujar Isabella yang mengerti isyarat Sergio.
Ini adalah pertemuan formal. Meski sudah berkenalan sebelumnya, dia tetap harus memperkenalkan diri lagi.
“Perkenalkan, namaku adalah Laciel, Petualang Peringkat C. Ini adalah Hana, Petualang Peringkat C.” Laciel lalu memperkenalkan Hana, dan beralih ke arah Nadja. “Dan ini adalah Nadja, Petualang Peringkat E. Dia baru saja mendaftar sebagai Petualang hari ini.”
Meski sebenarnya mereka berdua memiliki nama dua kata, dia hanya memperkenalkannya satu kata saja. Itu karena nama dua kata adalah Bangsawan di sini. Dan dia tidak mau membuat masalah baru hanya karena masalah nama.
“Jadi, bagaimana kalau kita langsung saja masuk ke dalam topik yang ingin kalian bahas.” Ujar Sergio agar pembicaraan menjadi tidak bertele-tele. Dia masih harus memikirkan masalah ledakan dua hari kemarin.
“Sebenarnya, ada seseorang yang menyebarkan sebuah rumor yang tidak benar. Saya minta Count Sergio memberikan tindakan hukum.” Ucap Isabella.
“Hmm, kenapa kamu yang angkat bicara?” tanya Sergio. Menurutnya, yang seharusnya meminta melakukan itu adalah si Laciel. Pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga Isabellalah yang melakukannya.
“Itu karena Laciel-sama adalah seseorang yang telah menyelamatkanku, dan beberapa pasukanku, dari serbuan Gray Wolf.” Jawab Isabella.
“Yah, karena ayahmu pernah membantuku ....” Belum sempat Count Sergio menyelesaikan ucapannya, Isabella segera menyela. Memang sangat tidak sopan, tapi dia tetap melakukannya.
“Aku meminta atas namaku sendiri. Aku tidak membawa-bawa nama Count Virmanda untuk masalah ini.” Ujar Isabella tegas.
“Jadi begitu. Kamu, atas nama dirimu sendiri, ingin membayar hutangnya dengan berhutang kepadaku?” tanya Sergio memastikan.
“Benar.” Jawab Isabella tanpa penundaan. Dia sudah bertekad.
“Baiklah, aku akan melakukannya.” Ujar Sergio lalu berdiri dari kursinya. “Aku akan segera mengurus masalah ini. Pencemaran nama baik adalah masalah serius. Aku akan menindaknya dengan tegas.”
“Terima kasih banyak, Sergio-dono.” Ucap Laciel yang juga bangkit dari duduknya. Diikuti oleh Hana, Nadja, dan Isabella.
Mereka bertiga lalu keluar dari sana. Menyisakan empat orang sisanya melanjutkan percakapan.
“Sepertinya kamu sangat berhutang budi kepadanya.” Ucap Sergio kepada Isabella.
Isabella yang masih menyeruput tehnya, sedikit tersedak saat mendengarnya.
“Uhuk! Yah, begitulah.” Jawabnya agak terbata-bata.
“Nona Muda, Anda baik-baik saja?” tanya Zirka.
“Ti– Tidak apa-apa.”
...*****...
Di lain tempat. Di sebuah gang kecil yang kotor di area pemukiman kumuh County Blackwood. Dua orang berjubah hitam sedang berbicara di sana.
“Ini bayarannya.” Ujar salah seorang dari antara keduanya.
Yang satu lagi mengeluarkan sebuah kantung kulit seukuran telapak tangan dan menukarnya dengan beberapa keping koin dari orang di depannya. Lalu, mereka berdua berpisah jalan.
“Hehe, uang mudah.” Ujarnya melempar koin-koin itu ke udara di telapak tangannya.
Bruk! Bruk!
Terdengar suara bising di belakangnya. Dia menoleh, tapi tidak ada apa-apa. Orang yang tadi bersamanya juga sudah tidak ada. Lagi pula, ada belokan di dekat sana. Orang itu berpikir dia sudah pergi, lalu tersandung sesuatu.
Yah, akhir-akhir ini, sampah semakin banyak. Pemukiman ini mungkin akan jadi tempat sampah nantinya. Pikirnya*. Pemerintahan yang seperti ini, aku akan menggantinya. Tunggu saja.*
Dia berjalan dari area pemukiman kumuh menuju pusat kota. Dia berniat untuk menyelesaikan beberapa misi berburu untuk menghabiskan waktu.
Dia adalah Ulbert, Petualang Peringkat C dengan class Assassin.
Di perempatan pusat kota, dia berjalan memasuki sebuah gedung empat lantai yang terbuat dari bata merah. Dia sudah sangat mengenal tempat ini seperti mengenal rumah sendiri.
Memasuki Gedung Serikat Petualang, dia melihat ada sesuatu yang aneh.
Empat orang berpakaian layaknya Ksatria Elit berada di dekat meja resepsionis. Karena kehadiran mereka, suasana ruangan terasa agak canggung. Selain itu, mereka adalah Ksatria Elit milik Tuan Tanah. Membuat masalah dengan mereka artinya membuat masalah dengan Bangsawan. Tidak ada siapa pun yang mempunyai akal akan bermain-main dengan mereka.
Saat dia masuk, tatapan semua orang teralihkan kepadanya. Itu membuatnya sangat gugup. Dia, yang tidak siap karena sangat terkejut, hanya bisa berdiri diam di sana.
Melihat orang yang dicari telah datang, empat Ksatria Elit dengan zirah besi perak itu menghampirinya. Suara logam mereka yang bergesekkan terdengar seperti lonceng kematian.
“A– Apa mau kalian?!” tanya Ulbert gugup. Karena dia terkejut, suara yang
dihasilkannya lumayan keras.
“Ulbert-san, bukan?” Ksatria Elit yang sepertinya adalah pimpinan dari yang lain menjawab dengan pertanyaan. Meskipun dia sudah tahu dari sketsa wajah dan informasi lainnya, dia bertanya hanya untuk memastikan kebenaran.
Ulbert menjawab setelah beberapa saat diam. “Be– Benar, itu aku. Ada apa?” Suaranya sudah terdengar tenang, meski belum sepenuhnya.
“Silakan ikut kami.” Ujar pemimpin Ksatria Elit.
“Eh, sebenarnya ... ada apa?” tanya Ulbert yang meneteskan keringat dingin.
“Silakan ikut kami. Tidak perlu bertanya apa-apa.”
Setelah perkataan itu, dua orang Ksatria Elit berjalan maju mengapit Ulbert.
“Ti– Tidak!”
Ulbert lari dari sana. Mencoba kabur.
Ksatria Elit paling lemah biasanya setara dengan seorang Petualang Peringkat C. Meski dia sendiri adalah Petualang Peringkat C, dia yakin dengan bangganya kalau dia dapat berhadapan dengan lima orang Petualang Peringkat C, atau seorang Petualang Peringkat B. Tapi, karena yang akan dilawannya adalah empat orang Ksatria Elit, dia merasa tidak akan ada kemenangan di sisinya.
Mencoba melawan pun tidak ada gunanya. Dia lebih memilih melarikan diri. Sebagai seorang Assassin, dia sangat percaya diri dengan kecepatannya. Dibandingkan Ksatria Elit yang biasanya memiliki class Swordman, dia dapat melarikan diri dengan mudah.
Itu yang dia pikirkan. Tapi, dia lupa memperhitungkan keberadaan orang lain dengan class lain.
Jleb!
Sebuah anak panah mendarat di bahunya.
Seorang pemanah?!
Dia lupa memperhitungkan kalau ada beberapa Ksatria Elit lainnya dengan class serangan jauh berada di sana. Bahkan mungkin juga di luar sana. Dan lagi, dia sekarang sedang berada di dalam ruangan. Itu membuatnya hanya memiliki satu jalan keluar.
Tapi kini, jalan keluar tersebut telah tertutup.
Aku merasa ... mengantuk. Batinnya, lalu ambruk setengah jalan menuju pintu.
Anak panah yang mengenainya tadi dilumuri obat tidur yang sangat efektif. Bahkan, gajah akan roboh dalam beberapa detik. Yah, itu pun kalau ada gajah di dunia lain ini.
Pandangan terakhirnya adalah lima orang Ksatria Elit yang mengerubunginya dan membawanya ke suatu tempat.
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Kagebhunshin
jejak thor
2022-04-02
1
Alanah Leticia
Bagus
2021-11-22
6
𝔸𝕚𝕤𝕙𝕒 𝔼𝕣𝕚𝕤 𝕂𝕒𝕣𝕒
Jejak dulu
2021-11-22
6