Kini Laciel sedang bergerak cepat. Dia mengarah ke arah di mana para pasukan pengawal itu berjalan. Dia mengikuti jalan setapak hingga akhirnya melihat sebuah kota yang pinggirannya terlindungi benteng.
Di ujung jalan setapak ada sebuah gerbang. Di kedua sisi gerbang itu ada sepasang menara kembar yang lumayan tinggi, mungkin untuk melihat ke dalam hutan. Menara itu terhubung ke benteng yang berdiri kokoh sejauh mata
memandang.
Di depan gerbang, ada sekumpulan orang yang mengantri masuk. Para penjaga juga memeriksa identitas semua orang.
“Aku tidak bisa masuk lewat jalur biasa. Terpaksa harus menggunakan cara ini.”
Laciel lalu menggumamkan mantra terbang dan mantra tidak terlihat. Menyusup masuk ke dalam kota lewat atas benteng, lalu turun di sebuah gang yang sempit. Dia masih mengenakan jubahnya ketika keluar dari gang dan membaur dengan warga dan pejalan kaki.
Si*l! Aku tidak punya item dan tidak pula memiliki uang. Laciel mengumpat dalam hati. Sebenarnya, tujuanku sekarang adalah mencari informasi. Lebih baik aku berjalan-jalan saja dulu.
“Woah, kita sedang kebanjiran tugas. Ledakan yang terjadi beberapa saat lalu membuat banyak monster ketakutan dan keluar dari hutan.” Ujar salah seseorang kepada temannya.
“Yah, ini merupakan berkah. Berkat itu, bahkan kita yang peringkat rendah juga dipanggil untuk membantu. Setidaknya, kita bisa minum enak sekarang.” Timpal temannya.
Mendengar percakapan dua orang itu membuat Laciel ingin mengikuti mereka. Mereka berdua berjalan menuju pusat kota. Jalanannya semakin lebar, agar bisa dilalui banyak kereta kuda sekaligus. Bangunannya juga tinggi-tinggi, walaupun cuman tingkat 4 sampai 5. Lalu, kedua orang itu berjalan masuk ke dalam sebuah gedung yang lumayan besar. Di papannya tertulis Gedung Serikat Petualang dengan logo pedang dan tombak yang menyilang, perisai di tengah, dan sebuah anak panah di tengah perisai.
Bangunan itu bertingkat empat dan terbuat dari bata merah. Memasuki gedung itu, Laciel disambut dengan tatapan menyelidik dari orang-orang. Menghiraukan mereka, dia melangkah menuju meja resepsionis yang berhadapan dengan pintu masuk.
Di balik meja itu, ada seorang wanita yang mengenakan gaun hitam. Wajahnya tersenyum cerah, membuat orang lain merasa nyaman.
“Ada yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya pegawai wanita itu dengan ramah.
“Aku ingin mendaftarkan diriku sebagai Petualang.” Jawab Laciel.
“Baik. Kalau begitu, silakan isi formulir ini.”
Pegawai itu lalu menyerahkan sepotong pensil dan secarik kertas. Awalnya, Laciel tidak peduli. Tapi, begitu dia melihat kertas tersebut, dia baru menyadari satu hal dasar yang membuatnya dapat menyimpulkan kalau ini
benar-benar dunia lain.
Bahasanya ... berbeda. Setidaknya, tulisannya. Batinnya terkejut.
Dia bisa berbicara dengan orang lain, juga dapat membacanya. Tapi, dia belum terbiasa menulis karena aksaranya sangat berbeda.
Apakah ini adalah kemampuan menerjemahkan bahasa seperti yang berada di dalam novel-novel isekai fantasi? Tanyanya dalam hati.
Lumayan lama dia terdiam hingga si pegawai berbicara.
“Maaf, apakah Anda tidak dapat menulis?” tanyanya.
“Ah ... ah. Maaf, aku belum dapat menulis.”
“Tidak apa-apa. Biar saya saja yang menuliskannya untuk Anda.”
Menunggu beberapa saat, pegawai itu lalu membuat sebuah kartu berisi identitas Laciel dan memberikannya padanya. Laciel menerima lalu melihat.
[Nama : Laciel
Peringkat : E
Catatan Khusus : Tidak ada]
“Tuan dapat mengambil permintaan atau misi yang berada satu tingkat di atas peringkat Tuan.” Ucap pegawai itu menjelaskan.
Beralih ke Dinding Permintaan–tempat di mana permintaan ditempel oleh pegawai dan akan diambil oleh Petualang–,Laciel melihat-lihat permintaan apa saja yang berada di sana. Membunuh Serigala Abu-abu, membasmi sarang Goblin, menyelesaikan Dungeon, dan masih banyak lagi permintaan dan misi serupa tertera di sana.
Tanpa mengambil kertas permintaan apa pun, Lucio pergi ke luar.
Aku belum bisa mengambil permintaan itu karena peringkatku yang masih rendah, walaupun aku bisa menyelesaikannya. Kalau begitu, lebih baik selesaikan dulu baru melapor. Pikirnya dalam hati.
Sesaat setelah keluar dari gedung, ada orang lain yang juga keluar dan mendekatinya.
“Hei,” sebuah suara perempuan memanggilnya. “Sebenarnya, siapa kamu?”
Laciel berhenti dan membalikkan badannya. Siapa? Pikirnya.
Dia adalah seorang gadis yang berusia sekitar tujuh belas tahunan. Mengenakan jubah sihir dan membawa tongkat sihir. Anak kecil pun akan langsung tahu kalau dia adalah seorang penyihir. Rambut hitam panjangnya terurai ditiup angin. Tidak terlihat lekukan tubuhnya karena dia mengenakan jubah.
“Siapa kamu?” tanya Laciel tanpa sebelumnya menjawab pertanyaan yang diajukan padanya.
“Namaku Hana, Petualang Peringkat C. Seorang penyihir yang mampu melihat dan mengukur kekuatan sihir seseorang. Melihat kekuatan sihirmu yang besar, siapa sebenarnya dirimu?” tanyanya dengan nada datar.
Mendengar perkataannya, Laciel membeku di tempat.
“Ah, sebenarnya, itu tidak terlalu penting. Yang sebenarnya mau kutanyakan, mau berburu bersamaku? Aku membutuhkan teman berburu.” Ucapnya masih dengan nada datarnya.
Berburu bersama? Sepertinya itu tidak terlalu buruk. Lagipula, aku juga kurang kenal dengan tempat ini. Batin Laciel. Tapi, apakah dia tidak apa-apa berburu bersama orang asing?
Laciel lalu setuju dan mengikutinya berjalan ke arah berlawanan dari arah Laciel datang. Berjalan beberapa menit, mereka sudah sampai di Gerbang Selatan. Meskipun disebut sebagai Gerbang Selatan, letaknya sebenarnya adalah barat daya agak selatan.
“Apa nama kota ini?” tanya Laciel membuka percakapan.
“Eh, kamu di sini tapi tidak tahu? Dari mana kamu berasal?” Hana bertanya balik.
“Sebenarnya, aku tersesat.” Jawab Laciel jujur. Tapi dilihat dari sudut pandang Hana, itu sangat tidak masuk akal.
“Apakah kamu adalah anak kecil yang akan tersesat apabila tidak didampingi oleh ibumu?” tanyanya sarkas dengan senyum sinis.
“Bisakah kamu hanya menjawab pertanyaanku.” Kata Laciel yang hatinya tersakiti disinggung sebagai anak kecil.
“Ini adalah County Blackwood. Di sebelah utara hingga timur adalah Hutan Blackwood, dan sering terjadi pembludakan jumlah monster. Sehingga, banyak Petualang yang berburu dan membangun markas di sini. Count Blackwood adalah bawahan dari Duke Zerestia, dan terletak di sebelah timur dari Duchy Zerestia. Duke Zerestia sendiri adalah bawahan dari Raja Zamara, dan terletak di sebelah utara Kerajaan Zamara.” Ujar Hana panjang lebar menjelaskan. “Apakah kamu juga tidak tahu di mana Kerajaan Zamara terletak?”
“Um, tidak.” Jawab Laciel dengan muka polos tidak tahu apa-apa.
“Hadeuh. Aku bingung kamu berasal dari mana.” Hana menghela napas, lalu melanjutkan. “Kerajaan Zamara adalah kerajaan yang terletak di sebelah timur laut di Benua Zaenia. Bersebelahan dengan Kekaisaran Zaenia di barat dan Kekaisaran Beastman Marhamzan di selatan.”
“Ah, begitu.” Laciel menjawab pendek setelah terdiam merenung.
Mereka sudah sampai di Gerbang Selatan setelah bercakap-cakap. Lalu, Hana teringat sesuatu.
“Kemarilah,” panggilnya.
Laciel mengikuti Hana. Dia lalu melihat ada sebuah peta yang terpampang di dekat tempat antrian keluar dari County Blackwood. Peta itu tidak terlalu detail, hanya menulis nama setiap negara. Tapi, itu sudah cukup bagi Laciel untuk dapat langsung memahami.
...[Peta Benua Zaenia]...
Ada empat Kerajaan Iblis di barat? Kekaisaran adidaya? Sepertinya ini adalah dunia lain. Tidak salah lagi. Peta ini tidak sama dengan peta di dalam game Zaenia 5. Pikir Laciel dalam hati dan mencoba mengingat peta itu dengan saksama. Tunggu, nama Kekaisaran ini sama dengan nama game. Ini pasti bukanlah sebuah kebetulan.
“Bisakah kamu jelaskan tentang Kekaisaran Zaenia ini?” Laciel bertanya.
“Itu adalah kekaisaran terbesar di benua ini. Entah, apakah benua ini yang mengambil nama kekaisaran, atau kekaisaran yang mengambil nama dari nama benua. Tapi, ada yang bilang kalau nama benua yang mengambil nama kekaisaran.” Jelas Hana.
“Hmm? Mengapa begitu?” Laciel heran. Sebuah kekaisaran adidaya yang bahkan mampu menamai seluruh benua dengan namanya? Itu sangat keren sekali.
“Itu karena, Kekaisaran Zaenia pernah menguasai seluruh daratan benua.” Jawab Hana. “Dua kali.”
“A– Apa?!” Laciel terkejut mendengarnya.
“Itu semua bermula dari ....”
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Yuмivlet
entah kenapa momen momen ini mirip kyk di novelku, emg klo isekai itu kadang2 kebetulan mirip jalan ceritanya:v
2022-09-03
1
Laut Biru
menarik
2022-06-20
1
DNK • SLOTH SINN
next
2022-04-25
1