Slash!
Sebuah kepala terjatuh. Itu adalah kepala milik salah satu Lizardman yang sedang berjaga. Mereka adalah para penjaga pintu masuk Dragon’s Dungeon. Sebab kematiannya adalah pedang yang dipegang oleh Laciel. Darah segar masih menetes dari ujung mata pedangnya.
“Fireball!”
Blar!
Hana juga membantu dari belakang. Menghabisi beberapa Lizardman dalam beberapa detik.
“Laciel,” Hana memanggil.
“Ada apa?”
“Jika aku tidak dapat melihat kekuatan sihir, aku pasti akan berpikir kalau seni berpedangmu adalah yang terbaik.” Ujar Hana.
“Ada yang mendekat!” Laciel memberitahu begitu dia merasakan sesuatu.
“Dia lumayan kuat.” Ucap Hana yang juga merasakan sesuatu itu datang.
Tap tap tap
Dia sudah muncul di hadapan mereka. Itu adalah ras yang berbeda dengan ras yang sebelumnya mereka lawan. Itu adalah Naga. Jika Lizardman adalah ras reptil humanoid, reptil yang berdiri di atas dua kaki dan memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan manusia. Maka Naga adalah ras yang memiliki tubuh manusia di atas pinggang, dan tubuh ular di bawahnya.
[Naga yang dimaksud di sini adalah ras setengah manusia setengah ular kobra. Di dunia ini, mereka adalah kerabat dan lebih kuat dari ras Lizardman. Dan yang dimaksud naga barat, yang memiliki empat kaki dan sepasang sayap, akan disebut sebagai Dragon, agar tidak ada kesalahpahaman di antara para pembaca.]
Berdiri di atas tubuhnya yang berbentuk seperti tubuh ular, Naga itu mengenakan zirah besi yang mengkilat di bawah cahaya api obor yang tergantung di sepanjang jalan. Obor itu tidak digunakan untuk cahayanya, tetapi panasnya. Mereka dapat melihat dalam gelap, tetapi mereka adalah reptil, yang notabene adalah makhluk berdarah dingin, sehingga membutuhkan suhu udara yang panas untuk beraktivitas.
Selain mengenakan zirah yang menutupi tubuh atas yang berbentuk manusia hingga kepala dan lengannya, dia juga menggenggam pedang panjang di tangan kanannya dan perisai berbentuk segitiga yang menghadap ke bawah, dan di bagian atasnya ada empat bagian runcing. Selain itu, dia tidak datang sendirian. Dia membawa serta beberapa Lizardman yang terlihat telah dipersenjatai dan dilatih dengan baik juga. Totalnya ada tiga Lizardman yang membawa pedang dan perisai, dua yang membawa tombak, dan tiga terakhir merupakan Magic Caster. Mereka berdiri dengan mengelilingi Naga sebagai pusatnya.
“Selain Naga, mereka semua hanya sedikit lebih kuat dibanding Lizardman yang telah kita kalahkan. Tapi, tetap berhati-hatilah.” Kata Hana setelah mengukur kekuatan milik lawannya.
“Aku akan menjadi Tank. Kamu fokus saja ke penyihir di belakang mereka.” Ujar Laciel mengencangkan genggaman pedang dan perisainya. “Sekarang!”
Ctang!
Laciel melesat cepat dan mengayunkan pedangnya. Tetapi, Lizardman ksatria yang berada di tengah mampu menahannya tepat pada waktunya sebelum pedang itu menebasnya menjadi dua potong.
Hana di belakang sedang merapalkan mantra, di saat Lizardman ksatria di sebelah kiri mencoba menghindari Laciel dan menyerang Hana.
Slash!
Tanpa memberikan kesempatan satu kali pun, Laciel segera menebasnya secara horizontal dari belakang. Sisa Lizardman yang masih hidup menjadi sangat waspada kepadanya. Berpaling sebentar saja, maka mereka akan segera pergi ke alam penghakiman.
Untuk sesaat, tidak ada yang bergerak sampai Naga maju sendiri dan berhadapan dengan Laciel. Di saat para Magic Caster dari pihak Lizardman sudah tidak ada yang melindungi, Hana mulai menyerang. Dia sedari tadi sudah selesai mempersiapkan mantranya dan menunggu celah yang akan muncul.
Tanpa perlindungan, Magic Caster dapat dibasmi dengan mudah. Jasad mereka semua terbakar oleh api dan mengeluarkan aroma daging bakar.
Ctang! Ctang!
Di tengah-tengah, Laciel sedang bertukar tebasan dengan Naga dan Lizardman ksatria. Meski berhadapan satu lawan dua, Laciel masih terlihat santai dan hanya memfokuskan dirinya kepada Naga. Itu karena serangan dari Lizardman ksatria tidak terlalu berpengaruh kepadanya. Tapi karena tidak ingin berlama-lama, dia segera mengakhiri hidup Lizardman itu dengan satu tebasan tuntas.
Tersisa Naga dan dua Lizardman tombak di belakangnya. Mereka berdua segera bersiap dan membentuk formasi dengan Naga sebagai pusatnya dan masing-masing dari Lizardman tombak berada di belakang kanan dan kirinya.
Laciel juga mundur sedikit. Dengan Lizardman tombak sebagai penyerang dukungan, mereka memiliki keuntungan dalam jarak dekat-menengah. Mundur sedikit untuk membuat jarak dan menyerang menggunakan sihir adalah rencana yang dipikirkan olehnya. Itu akan membuat mereka berdua memiliki keuntungan di atas musuh mereka.
“Hana, mari kita serang mereka dengan sihir.” Ujar Laciel. Dia lalu menyarungkan pedangnya dan mengeluarkan tongkat sihirnya dari inventori. Setelah itu, dia, bersamaan dengan Hana, mulai merapalkan mantra sihir.
Blar!
Tanpa bisa melakukan apa-apa untuk menghindar atau bertahan, mereka semua terbakar menjadi abu dalam sekejap.
...*****...
Setelah mengalahkan beberapa Lizardman lagi yang memiliki kekuatan tidak terlalu kuat dibandingkan dengan Naga sebelumnya, mereka berdua dapat melewati lorong-lorong dungeon itu dengan mudah. Dan tentu saja, sebelum berjalan, Laciel sudah memasukkan semua mayat mereka ke dalam inventory. Dia juga sudah melakukannya sejak kemarin berburu.
“Kalian tenang saja di alam sana. Setiap senti tubuh kalian sangat berharga.” Ucapnya dengan seringaian kejam di wajahnya.
Bagi yang bertanya-tanya di mana Blade Tiger-nya Laciel, maka dia saat ini sedang berjaga di depan mulut dungeon yang menyerupai gua. Dia ditugaskan di sana oleh Laciel untuk menghadang petualang lain yang ingin masuk ke dalam. Jadi, dapat dipastikan kalau selama Blade Tiger-nya tidak dikalahkan atau dilewati, hanya mereka berdua yang sedang melakukan raid di dalam dungeon tersebut.
[Raid adalah sebuah misi yang dilakukan oleh beberapa pemain, party, atau bahkan guild sekaligus.]
Berpindah ke ruangan berikutnya, Laciel dan Hana melihat sesuatu yang sangat menakjubkan. Ruangan itu tidak remang-remang seperti ruangan dan lorong-lorong sebelumnya. Bahkan, ruangan itu memancarkan sinarnya sendiri. Sinar itu berasal dari bebatuan berlian sihir yang terdapat di dalam ruangan itu. Puluhan jumlahnya. Mereka berada di atas dan bawah ruangan, persis seperti stalaktit dan stalagmit.
Laciel mengedarkan pandangannya. Memperhatikan setiap incinya. Dia tidak merasakan bahaya atau pun jebakan di balik bebatuan itu. Dengan percaya diri, dia mengambil semuanya dan memasukkan ke dalam inventory. Berlian sihir ini pasti akan memiliki banyak kegunaan, batinnya.
Setelah memasukkan semua berlian sihir tersebut ke dalam inventory-nya, Laciel pun berjalan kembali ke ruangan selanjutnya. Kali ini, dia dihadapkan dengan sebuah pintu yang berukuran besar. Pintu itu dihiasi dengan ukiran-ukiran yang epik. Tergambar hutan yang luas dan ada seekor naga yang tertidur di tengah-tengahnya.
Sepertinya dia ingin menggambarkan dirinya sebagai Penguasa Hutan. Pikir Laciel mengartikan gambar tersebut. Jika begitu, maka dia mungkin saja akan menjadi lawan yang menyusahkan.
“Sejak beberapa ruangan sebelumnya, aku tidak dapat menemukannya di dalam peta. Kemungkinan kita sudah hampir, atau bahkan sudah sampai, di ruangan terakhir.” Ucap Hana yang memegang peta. Dia membelinya saat bersiap-siap sebelum ke sini.
“Bagus. Kemungkinan besar dan menurut dugaanku, dia akan berada di balik pintu ini.” Balas Laciel yang setuju dengan ucapan Hana.
Krieeet...
Suara pintu yang dibuka oleh mereka berdua terdengar memilukan telinga bagi yang mendengarnya. Dua daun pintu tersebut terbuka dengan sendirinya setelah terdorong beberapa senti. Suara terbukanya sangat bising karena berbenturan dengan lantai dasar dungeon yang tidak rata. Setelah mereka masuk, banyak obor dengan api biru yang mulai menyala satu persatu bergiliran di pinggir tembok hingga ke ujung, dan menerangi sosok yang merupakan pemilik dungeon itu sendiri.
Seekor Dragon yang duduk bersemayam di atas sebuah panggung yang besar di ujung ruangan. Ekornya yang panjang bergelung. Dua sayapnya yang besar membentang hingga hampir saja menyentuh atap gua. Dia saat ini terlihat seperti sedang duduk bersila dengan keempat kakinya.
Bwush...
Napas dari hidungnya mengeluarkan api.
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
anhar005
raja iblis pakai tongkat sihir? derajat lu dimn ajg jgn menjatuhkan derajat raja iblis
2024-02-09
0
Blurrya
talaktit sama stalagmit itu apa yaa? ada yg bisa jelasin?
2022-07-19
1
Laut Biru
lanjut aja bacanya😍
2022-06-20
1