Sent To Isekai As Demon King
Dia adalah Laciel, seorang remaja usia 19 tahun yang sangat gemar bermain game online. Menghabiskan waktu kanak-kanaknya di panti asuhan, dia berasal dari keluarga broken home. Mendapatkan beasiswa sejak SMA hingga kuliah karena kecerdasan otaknya. Dia memilih pergi merantau sejak kuliah ke ibukota.
Di sela-sela kesibukannya belajar, dia memiliki hobi bermain game, khususnya yang bergenre RPG. Permainan bergenre VR juga sudah menjamur di masa kini. Dan yang paling terkenal adalah Zaenia V. Perusahaan developer-nya merupakan salah satu pemain lama dalam bidang RPG. Laciel sendiri sudah memainkan Zaenia III dan Zaenia IV sejak dia mengenal smartphone.
...*****...
“Huft! Akhirnya kelar juga PRnya.”
Seorang remaja menghela napasnya dan berbaring ke kasur di sampingnya. Kamarnya terlihat luas mungkin karena rapi dan bersih.
“Mending beberes dulu, dah.” Ucapnya sambil bangun lalu membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja belajarnya.
Melihat ke sebuah benda berbentuk kapsul di samping meja belajarnya, dia teringat ke masa lalu ketika membeli benda itu.
Kapsul untuk memainkan segala jenis permainan bergenre VR itu dibeli dengan seluruh uang tabungannya selama di panti asuhan dan bekerja paruh waktu di sela-sela kesibukannya kuliah. Setiap tetes keringat yang dia peras tidak sia-sia begitu dia memainkan sekuel dari game yang sangat digemarinya. Dengan pilihan karakter, class, job, dan skill yang lebih beragam, dan juga alur cerita yang sangat menakjubkan, membuat Zaenia V sangat terkenal di kalangan gamers.
“Baiklah, saatnya bermain.” Gumamnya lalu memasuki kapsul VR.
Memasang perlengkapan dan mengatur timer, Laciel mulai mengaktifkan perangkat kapsul tersebut.
[Selamat datang, Player!]
Sebuah layar biru muncul di hadapannya. Dia saat ini sedang berada di tengah-tengah lautan biru. Benar-benar seperti dunia fantasi masa depan.
Saat dia melihat pesan itu, Laciel mencoba untuk mengakses informasi dasar dari kondisinya saat ini.
Bzzt! Bzzt!
...[ERROR! ERROR!]...
...[ERROR UNKOWN!]...
Sebuah pesan layar biru muncul secara beruntun di hadapannya. Belum selesai yang satu, sudah muncul yang lain menumpuk di atasnya. Pandangan Laciel di depannya sepenuhnya terhalang oleh layar pesan yang muncul berturut-turut.
Pusing karena mendengar dan melihat pesan error yang tidak habis-habis, dan kaget karena hal itu terjadi tiba-tiba, membuat Laciel tidak dapat berpikir apa-apa saat ini. Di saat dirinya merasa akan meledak, pesan-pesan itu menghilang dalam sekejap secepat kemunculannya. Belum sempat berhenti untuk berpikir dengan tenang, sebuah cahaya putih menyilaukan menyinari matanya.
“Argh! Si*l! Apa yang terjadi?” umpatnya marah.
Perlahan, dia bisa melihat sekitar. Sebuah lingkaran sihir berwarna biru mengelilingi dirinya. Secara pelan-pelan, lingkaran sihir itu memudar. Kini dia dapat melihat dengan jelas ke sekitarnya.
Dia membuka matanya. Kedua iris matanya berwarna merah menyala. Menatap sekitarnya, dia terlihat kebingungan. Saat ini dia sedang berada di sebuah hutan. Terlihat dari rimbunnya pepohonan di sekitar dirinya. Angin yang berhembus terasa lembap di kulit putihnya. Angin itu juga membuat rambut putih ikalnya melambai-lambai.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Di mana aku?” tanyanya kebingungan. Jika ini masih di dalam game, seharusnya mustahil aku dapat merasakan suhu dan angin. Belum ada teknologi untuk melakukan itu.
“Kalau ini masih di dalam game, seharusnya ini masih bisa. Status!”
Sebuah layar biru transparan seperti yang sebelumnya muncul di hadapannya.
[Nama : Laciel | Ras : Iblis Tingkat Tinggi
Class : Fighter, Knight, Great Magus, Demon King
Title : Raja Iblis Lucifer
Kekuatan Tempur : ???]
“Selain HP, MP, Stats, Exp dan Level, semuanya sesuai dengan karakterku di dalam game.” Laciel bergumam sendiri. “Sebenarnya, apa yang terjadi? Jika ini masihlah dunia game, seharusnya aku dapat melihat status HP, MP, Stats, Exp dan Level-ku.”
Berdiri sambil memikirkan dengan keras apa yang terjadi, Laciel sampai tidak menyadari sesuatu mendekatinya.
Sing!
Sebuah pedang menebas tempat Laciel sebelumnya berdiri. Dia berhasil menghindar begitu merasakan hawa membunuh tertuju kepadanya. Dan sebagai refleks, selain menghindar ke samping, Laciel juga memukul sesuatu yang mendekatinya itu.
Bum!
Hobgoblin berkulit hijau yang tadi mengayunkan pedangnya kepada Laciel kepalanya hancur berhamburan begitu terkena tinjunya Laciel. Sebagai perhitungan kecepatan refleks Laciel, semua itu terjadi kurang dari 1 detik.
“Cih, kukira apa. Ternyata hanya hobgoblin. Tapi, kekuatanku ... ini mirip dengan yang di dalam game. Seharusnya stat STR-ku sudah cukup untuk membunuh monster lemah dalam sekali serang. Aku tidak dapat melihat stat-ku, tapi masih memiliki efeknya. Apakah skill milikku juga sama?” ujar Laciel bertanya-tanya. “Tidak ada ruginya mencoba.”
“Dija samerium, ya Drakonir. Dimartium dika anmiarus sa. Darkness Meteor!”
Sesaat merapal mantra, beberapa lingkaran sihir muncul di hadapan Laciel. Lingkaran sihir itu selesai tepat setelah mantra telah dirapalkan. Berwarna merah gelap, lingkaran sihir itu mengeluarkan aura kematian dan kegelapan yang menakutkan. Lalu, Laciel melepaskan kekuatan itu ke arah hutan di depannya.
Psyu!
BLAR!!
Kekuatan yang dilepaskan Laciel meluncur dengan kecepatan suara. Bergerak menembus pepohonan yang rimbun. Tak dapat ditahan ataupun dihalangi oleh apa pun yang berada di hadapannya. Dan meledak di kejauhan dengan suara yang sangat keras. Laciel pun sontak menutup kedua daun telinganya dengan telapak tangannya. Meskipun dia memiliki ketahanan tubuh yang tinggi berkat ras iblis tingkat tingginya, dia melakukannya hanya karena refleks saja. Tidak kurang, tidak lebih.
Area seluas 500 meter dari tempat ledakan hancur lebur. Tanah yang sebelumnya coklat gembur kini hitam gosong. Apinya melahap apa pun hingga tidak terlihat kalau sebelumnya area itu adalah hutan dengan pepohonan yang rimbun. Menanggapi ledakan itu, para binatang dan monster di sekitar semuanya berteriak ketakutan. Sebagian yang lain yang sudah sadar bergerak menjauh.
“Sepertinya aku akan menahan kekuatanku seperlunya saja.” Uca Laciel gugup melihat keadaan hutan akibat percobaannya. Dia tidak menduga kalau hasilnya akan sampai sebesar ini.
...*****...
Di tempat yang lumayan jauh dari hutan. Di tengah-tengah kota. Seorang penguasa wilayah, Count Sergio de Blackwood, terkejut dengan sesuatu yang terjadi di kedalaman hutan. Keluarganya sudah menjadi penguasa dan penjaga dari hutan Blackwood di timur laut selama beberapa generasi. Dan baru kali ini ada sebuah kejadian yang sangat menggemparkan.
Dia adalah seorang pria paruh baya yang sedang duduk di ruangan kerjanya. Jari jemarinya memegang rambut biru tuannya. Dia sangat terkejut dengan suara ledakan yang barusan terjadi.
“Apakah kita perlu mengirim beberapa pasukan ke sana untuk memeriksa, Tuan?”
Orang yang menyarankan hal tersebut adalah Dave, kepala pelayan keluarga Blackwood. Dia masih muda. Bahkan lebih muda beberapa tahun dibandingkan tuan yang sedang dilayaninya. Meskipun begitu, kemampuan mengurus wilayah bisa dikatakan lumayan. Sehingga tuannya bisa lebih fokus kepada penanggulangan monster dari hutan.
“Benar, kita harus memeriksanya. Kirim juga surat kepada kerajaan. Bisa saja, akan ada sesuatu yang terjadi.” Ujar Count Sergio kepada Dave.
“Baik, Tuan. Tapi, apakah ini ada hubungannya dengan Kekaisaran?”
“Sepertinya tidak. Mereka sangat cerdik. Jadi, tidak mungkin mereka melakukan suatu kesalahan seperti ini.”
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
dsnbl
rambut biru tua nya Thor, bukan tuannya
2023-01-28
1
🄳🄸🄲🄷🄻 🄽🄱🄾🄴
@Hani Alhifdzi @zuyoka @Ogég iraeinn Hai! wkwk
2022-09-04
1
RATU REINKARNASI
emm thor bole nanya nggak pada skan "Kulit Putuhnya" disini lanciel itu sebenarnya perempuan apa cewe?
2022-08-16
1