Laciel hanya tertidur sebentar lalu terbangun. Langit sudah gelap, tetapi masih ada sedikit cahaya merah di ufuk. Berdiri dan merapikan bajunya, dia berkata kepada Hana dan Nadja, “Kita kembali malam ini.”
Sebelum pergi, Laciel juga memberi nama kepada Blade Tiger. Kini namanya adalah Nameer. Setelah itu, rasnya yang awalnya adalah Blade Tiger menjadi High Beast, dan bahkan, kekuatan tempurnya pun juga ikut naik dari C+ menjadi A. Dari segi fisiknya, selain rambutnya yang berubah menjadi hitam, dan taring tajamnya nan mencuat yang semakin terlihat panjang, tidak ada yang berubah darinya.
Kini dia terlihat seperti Jaguar, karena rambut hitamnya, tetapi masih terlihat seperti Harimau, karena belangnya yang berwarna ungu gelap, dan tampak seperti macan purba karena taring panjangnya. Melihat tuannya, dia lalu mendekat ke arah Laciel, dan mengubah ukuran tubuhnya menjadi sekecil kucing, dengan warna rambut yang masih sama.
“Ayuk, kembali.” Ujar Laciel dan ditanggapi dengan bawahan-bawahannya dengan anggukan.
Karena sudah menjadi ras High Beast, kini Nameer dapat merubah ukuran tubuhnya sedikit lebih besar sehingga dapat ditunggangi sekaligus. Meskipun Nadja dapat terbang sendiri meski dalam wujud Humanoidnya, dia dilarang melakukan itu karena akan merusak penyamarannya. Dan yang lebih bahaya lagi adalah membuat Laciel dicurigai.
Sampai di County Blackwood di saat bulan purnama telah berada di puncaknya, Laciel melihat Gerbang Selatan yang hanya dijaga oleh beberapa penjaga, tanpa terlihat seorang pun Petualang, pedagang, atau warga yang berkeliaran. Itu karena malam hari adalah waktu Dewa Kegelapan sedang berada di puncaknya, jelas Hana. Kekuatan yang memuncak pada malam juga berdampak kepada Penyihir dengan elemen Bayangan atau Kegelapan, Assassin, Thief, dan bahkan Iblis.
Melewati tempat pengecekan dengan mudah, Laciel juga ingin mengurus surat Petualang Nadja secepat mungkin. Tapi, para Petualang yang masih berkeliaran di dalam kota terpana dengan Nameer, Blade Tiger yang dijinakkan Laciel, yang kini memiliki warna yang berbeda dibandingkan Blade Tiger pada biasanya.
Perhatian yang didapatkannya membuatnya sedikit risih, tetapi dia tidak bisa menakut-nakuti para Petualang dengan gertakan karena akan memengaruhi tanggapan masyarakat kepadanya. Meskipun dia adalah Iblis, pikirannya masih seperti manusia biasa abad 21 yang sangat sensitif dengan penilaian orang.
Untungnya, para Petualang memberinya jalan sehingga dia dapat jalan tanpa harus berbuat apa-apa. Saat itu, ada seorang perempuan berjubah yang menarik tangannya.
“Tuan Petualang, bolehkah kita berbicara sebentar?” mohon perempuan itu.
...*****...
Laciel, Hana dan Nadja saat ini sedang berada di ruangan pertemuan khusus di lantai di lantai 3, bersama dengan seorang perempuan dan lelaki berjubah yang menjadi Pemohon mereka. Biasanya, ruangan ini hanya disewa oleh beberapa Pemohon yang memiliki uang yang banyak untuk menyewanya.
[Pemohon adalah orang yang membuat misi/quest.]
Memperhatikan si Pemohon wanita, Laciel merasa pernah bertemu dengannya, tetapi tidak ingat di mana itu. Jubah coklat bertudung yang dikenakannya dilepaskan. Tampak wajahnya yang putih bersih karena dirawat dengan baik. Melihat kulit dan rambutnya yang sangat terawat itu, Laciel menduga kalau Pemohon di depannya bukanlah orang sembarangan.
Awalnya, Laciel menerima untuk bicara dengan mereka. Tapi, jika mereka melakukannya di sini, itu sedikit membuatnya risih. Apalagi, perempuan itu mengatakan sesuatu yang membuatnya tidak bisa menolaknya.
“Jadi, siapa yang menyebarkan rumor tidak berdasar itu?” tanya Laciel dengan suara dingin.
“Sebelumnya, aku akan memperkenalkan diriku. Aku adalah Putri pertama Count Virmanda, Isabella de Virmanda.” Ucap perempuan Pemohon berambut emas bergelombang itu. “Dan dia adalah Ksatria yang menjadi pengawalku, Wakil Komandan Zirka.” Tambahnya.
“Namaku Laciel, Petualang Peringkat D. Ini Hana, Petualang Peringkat C. Dan yang terakhir adalah Nadja, temanku yang ingin mendaftar sebagai Petualang.” Ujar Laciel memperkenalkan kelompoknya.
Karena lawan bicaranya adalah seorang Bangsawan, setidaknya, dia harus menjaga sopan santun.
“Jadi, ada keperluan apa? Dan kalau boleh tahu, siapa yang mengatakan fitnah itu?” tanya Laciel.
“Ada seseorang yang memberikan kami informasi itu. Apakah itu benar?” Isabella menatapnya dengan seksama.
“Karena kamu bertanya demikian, berarti informasi ini tidak valid, bukan?” Laciel mengedikkan bahunya.
“Jawab saja pertanyaanku. Apakah benar kamu adalah Iblis?” tanya Isabella.
“Tentu saja, bukan.” Jawab Laciel dengan nada sedikit cepat.
“Itu adalah apa yang akan dikatakan oleh Iblis yang menyamar.” Lanjut Isabella.
“Lalu menurutmu, manusia biasa akan menjawab apa? Menjawab iya dan mengaku sebagai Iblis? Heh, tuduhanmu tidak berdasar.”
“Sebenarnya, ada hal lain yang ingin kutanyakan. Pertanyaan tentang Iblis itu karena ada seseorang yang mengatakan dia mendengar kalau kamu adalah Iblis.” Ucap Isabella. Hatinya merasa tenang karena tidak ada tanda dari Zirka.
Saat persiapan, Isabella memerintahkan Zirka untuk membawa sebuah kalung pendeteksi kebohongan. Kebohongan yang diucapkan akan membuat kalung itu memberi semacam sinyal kepada Pengguna. Dan karena tidak ada tanda dari Zirka, itu artinya dia tidak berbohong.
[Pengguna adalah seseorang yang menggunakan item sihir dan semacamnya. Ditulis kapital agar membedakan dengan seseorang yang menggunakan barang biasa atau hal lainnya.]
“Dan sebenarnya, bawahanku mengenakan Kalung Kebenaran. Dengan begitu, apa yang kamu ucapkan bukanlah sebuah kebohongan. Pertanyaan yang ingin kutanyakan adalah, apakah kamu adalah orang yang menolong kami?” lanjut Isabella bertanya.
“Tidak,” jawab Laciel singkat.
Tidak ada tanda dari Zirka. Apakah dia adalah orang lain? Pikir Isabella.
“Aku tidak menolong kalian. Niatku hanyalah berburu Gray Wolf.” Lanjut Laciel. “Boleh saja kalian menganggap aku menyelamatkan kalian. Tapi niatku tidak begitu.”
“Kalau begitu, kenapa kamu membiarkan mayat Gray Wolf begitu saja?”
“Kamu ini banyak bertanya, ya?” Laciel mendesah pelan. Lelah ditanyai terus-terusan seolah diintergasi. “Yah, itu kan suka-sukaku.” Tambahnya.
“Begitu,” Isabellla terlihat sedang berpikir. Dia juga merasa tidak enak karena sudah menuduh penyelamatnya, meskipun dia berkata tidak ada niat untuk melakukannya, dan sudah menyita banyak waktunya. “Maukah kamu menjadi bawahanku? Aku akan memberimu banyak hal.” Tawar Isabella.
Merekrut orang kuat seperti yang berada di hadapannya kini adalah sebuah
kesempatan emas.
“Tidak perlu. Aku tidak suka dikekang dan dimanfaatkan oleh orang lain.” Jawab Laciel dengan nada ketus. Dia sudah bosan sekarang. “Kalau sudah tidak ada yang mau dibicarakan, aku akan pergi.” Ucapnya sambil berdiri dan melangkah keluar ruangan.
“Meskipun kamu tidak memiliki niat sedikitpun untuk menyelamatkan kami, kami tetap tertolong berkatmu. Jadi, aku ingin mengucapkan terima kasih banyak.” Isabella berkata lalu menunduk.
Tanpa mengindahkannya, Laciel pergi dengan kedua gadis di belakangnya.
Setelah agak jauh, Hana bertanya, “Hei, Laciel, bagaimana caramu berbohong kamu bukan Iblis di depan Kalung Kebenaran? Kamu tahu, meski itu adalah item sihir yang tidak seberapa dan dimiliki banyak oleh Bangsawan, khususnya yang bekerja di Bidang Hukum dan Pengadilan, tetapi efeknya tidak bisa ditolak bahkan oleh sihir apa pun.” Dia tidak bisa tidak penasaran dengan cara Laciel bisa lolos dari pertanyaan itu.
“Sebenarnya, aku tidak menduga kalau dia memiliki item sihir seperti itu. Yang kupikir adalah bisa saja dia memiliki skill yang membuat orang dapat mengetahui kebenaran maupun kebohongan. Dan jawaban mengenai caraku lolos, jawabannya sangat sederhana. Aku hanya perlu mengatakan sesuatu yang tidak mengandung kebenaran maupun kebohongan.” Jawab Laciel bangga.
“A– Apa maksudmu?” tanya Nadja saat sudah sampai di kamar penginapan.
Dengan alasan menghemat pengeluaran, meski Hana mempunyai banyak uang, Laciel hanya memesan satu kamar. Alasan lain dan alasan yang sebenarnya adalah untuk membicarakan masalah tadi dan masalah Nadja yang akan mendaftar sebagai Petualang.
“Perkataan itu ada dua. Singkatnya adalah perkataan yang mengandung kebenaran ataupun kebohongan, contohnya adalah pernyataan, dan yang satu lagi adalah perkataan yang tidak mengandung kebenaran maupun kebohongan, dan contohnya adalah pertanyaan.” Jelas Laciel. “Jadi intinya adalah, agar tidak diketahui benar atau bohong, aku menjawab dengan perkataan yang tidak bisa dikategorikan benar ataupun bohong.”
“Hmm, apa yang kau katakan tadi?” tanya Hana yang semakin penasaran.
“Aku mengatakan ‘Tentu saja, bukan?’ alih-alih menjawab ‘Tentu saja bukan.’ Jadi sebenarnya aku mengiyakannya, lalu menanyakannya kembali sebagai bentuk penguatan. Dengan ini, perkataan itu tidak dapat dinilai sebagai bohong atau tidak. Bahkan jika dideteksi apakah itu adalah kebenaran atau bukan, tidak akan bisa dideteksi karena memang tidak mengandung keduanya.” Jelas Laciel panjang lebar kali bagi.
“Ah, aku bingung dengan perkataanmu yang berputar-putar itu.” Ujar Nadja yang berpose memegangi kepalanya.
“Yah, intinya adalah perkataanmu tidak benar maupun tidak bohong. Begitu, bukan?” tanya Hana yang terlihat sedikit mengerti.
“Yah, begitulah.”
...*****...
...Jangan lupa like, komen, dan klik favorit, ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Laut Biru
tentu saja bagus😅
2022-06-20
2
iyan クマギュン .ch
ok
2022-06-13
1
Akun lama Abed Nugi
try using it in real world
2022-06-08
3