Impian-Mu

Senja berpamitan juga pada pemuda yang ia tahu putra Bu Lala. Bergegas dengan berlari kecil, dirinya masuk ke dalam rumahnya. Untuk menu makan siang hari ini ia akan memasak tumis capcai, ayam goreng tepung dan telur balado saja. Tidak ada makanan berkuah. Dan untuk tambahannya Senja menyiapkan buah pir dan puding jeruk yang ia buat bersamaan dengan bolu pisang tadi.

Meja makan sudah siap dengan berbagai hidangan yang Senja buat. Perabotan memasaknya juga sudah di cuci, sekarang tinggal menunggu suaminya pulang saja. Celemek yang tadi menempel pada Senja ia gantung di dekat lemari es.

Tak berapa lama suara langkah kaki mendekat, Senja menyambut suaminya dengan wajah bahagia. Pun Bayu yang senang disambut istri cantiknya.

"Masak apa Yang? Wanginya harum banget. Perut mas jadi tambah laper." Cecar Bayu yang bergegas menuju meja makan.

Senjapun yang mengekori suaminya ikut duduk dan tak lupa mengambilkan suaminya nasi beserta lauk pauknya.

"Pelan-pelan mas makannya." Nasihat Senja pada Bayu yang makan dengan lahap.

Senja bersyukur, ia suka membantu ibu dan neneknya, di dapur waktu di desa dulu. Jadi ia bisa memasak dan menghidangkan makanan yang lezat pada suaminya. Melihat orang yang dicintanya, menyantap makanan yang di masaknya dengan penuh cinta. Itu adalah reward untuknya. Tak sia-sia berlelah-lelah memasak jika masakan kita di sukai dan di hargai.

Setelah selesai makan siang. Pasangan suami istri itu duduk di teras belakang. Rumah Milik orang tua Bayu ini punya halaman belakang. Selama ini halaman itu masih di rawat bahkan tanaman-tanaman juga masih terawat. Ada pohon rambutan juga pohan mangga. tak lupa gazebo yang letaknya di tengah-tengah kedua pohon itu.

Selama tak berpenghuni, jika kedua pohon itu berbuah. Bik Sumi yang selama ini merawat rumah ini akan membagikannya ketetangga. Buah rambutan dan mangga itu, setidaknya tidak membusuk dan terbengkalai begitu saja.

"Ja, besok ikut Mas ke Universitas J ya!" Ajaknya pada Senja. Mereka saat ini sedang duduk di gazebo kayu ditengah himpitan dua pohon besar. Sedangkan Senja ia duduk bersantai disamping Bayu, sambil mengupas buah mangga dan apel, masih mendengarkan lanjutan perkataan suaminya.

"Berkas kamu sudah selesai mas urus. Dan besok kita lihat-lihat kampusnya. Mas jadi ngak sabar nanti lihat kamu pakai almamater sebagai mahasiswi." Ucapnya antusias.

Senja yang sudah mengupas mangga dan memotongnya kecil-kecil lalu menyodorkannya pada sang suami. Yang langsung saja di lahap Pria itu.

"Makasih Ya Mas. Impian Senja untuk lanjutin pendidikan di universitas akhirnya terwujud." Bayu membalas ucapan terima kasih Istrinya lewat senyuman lalu melanjutkan memakan buah yang dihidangkan sang istri.

Sambil menikmati semilir angin mereka berdua juga menikmati keindahan taman itu. Cuaca yang cerah dan rindangnya pohon menjadi penambah suasana yang nyaman saat berada di sana.

Senja berkhayal, nanti ketika mereka punya anak. Anak-anak mereka akan bermain di taman ini. Rumah akan ramai, celotehan anak-anak mereka akan mewarnai keluarga kecil mereka.

"Mereka pasti sangat lucu" Bisik Senja.

"Siapa?" Tanpa Senja sadari bisikannya di dengar oleh sang suami.

"Eh, mas kok denger." Bingung Senja.

"Gimana ngak denger sayang. Kan kamunya disamping mas."

Senja sempat terdiam lalu tersenyum lembut. Sepertinya tidak ada salahnya ia membicarakannya sekarang. Selain impiannya masuk universitas. Impian lainnya setelah ia menikah adalah memiliki keluarga kecil yang bahagia dengan anak-anak yang lucu dan menggemaskan.

"Senja tadi mengkhayal kalau anak-anak kita nanti bermain di taman ini." Tunjuknya pada halaman yang luas itu.

"Anak? Emang Istrinya mas udah siap buat kita punya anak dalam waktu dekat ini." Tanya Bayu sesantai mungkin, masih dengan menyantap buahan tadi.

"Mas belum siap ya? atau ngak mau punya anak?" Senja kecewa mendengar perkataan suaminya yang solah menunda untuk punya anak.

"Bukan gitu Yang." Ucap Bayu yang lalu menggenggam tangan istrinya, takut kalau sang istri salah paham dengan kata-katanya.

"Mas siap banget malah. Apalagi nanti anak-anak kita wajahnya kayak kamu. Awalnya Mas pikir kamu ingin fokus sama kuliah kamu dulu, nanti mungkin setelah beberapa semester, atau sampai kamu selesai kuliah baru deh kita punya dede' bayi yang lucu-lucu." Kata Bayu dengan wajah semeyakinkan mungkin.

Bayu bukan ingin menunda, jika Tuhan memberikan mereka keturunan dalam waktu dekat mana mungkin Bayu menolak. Tapi jika belum, ia ingin istrinya lebih fokus pada pendidikannya saja dulu.

Senja yang awalnya kecewa pada suaminya kini mengerti. Benar saja sebentar lagi dirinya akan memasuki dunia perkuliahan, tentunya suaminya juga akan melanjutkan S2nya di Singapura. Jika ia mengandung dalam waktu dekat dan berjauhan dengan suaminya, tentu akan sulit bagi Senja sendiri. Dan Orang tua serta neneknya akan khawatir padanya.

"Kita serahkan sama yang di Atas saja ya. Anak itukan rezeki. Bisa dapat cepat kita syukuri, tapi jika belum juga kita berusaha lagi." Mendengar kalimat terakhir Bayu. Senja mencubit pipinya gemas. Suasana yang tadinya sedikit dingin kini kembali menghangat.

"Itu sih maunya Mas. Tapi, setelah impian Senja untuk kuliah terwujud, impian Senja selanjutnya adalah punya keluarga kecil yang harmonis." Jabar Senja sambil menatap lurus langit yang cerah.

Bayu terpesona melihat senyuman itu untuk kesekian kalinya. Impian Senja juga Impiannya. Sungguh Impian terbesar dirinya adalah membahagiakan orang terkasihnya. Orang tua ia sudah tak punya. Senjalah yang kini menjadi tanggung jawabnya. Yang akan ia bahagiakan, menjadi bagian hidup Senja merupakan suatu keberuntungan. Dan itu tak akan ia sia-siakan.

"Impianmu Impianku juga Sayang." Ucap Bayu sambil menggenggam erat jemari istrinya. Langit menjadi saksi bahwa impian mereka akan terwujud suatu hari nanti.

**********************************************

Assalamualaikum.

Hari ini tgl 31 desember 2022 (20:39)

Ngak terasa kita udah di penghujung tahun 2022. Dan besok adalah awal untuk tahun 2023. Semua yang sudah kita lewati di tahun 2022 entah itu kesulitan dan kebahagiaan.

Semoga bisa kita ambil hikmahnya. Dan, yang belum sempat kita wujudkan di tahun 2022 kita wujudkan di tahun 2023. Buang semua pikiran negatif kita di tahun lalu dan bangun pikiran positif di tahun yang akan datang.

Berdoa yang baik untuk diri kita. Semua permasalahan yang kita hadapi akan kita tuai di tahun depan. Kita semua hebat karena bisa melalui sepanjang tahun yang luar biasa ini. Buat kalian yang kemarin punya banyak masalah.

Punya hutang dan sedang sedih, kecewa dan putus asa. Semoga di tahun yang akan datang kita di beri limpahan kebahagiaan atas kesabaran kita melewati semua itu.

Percayalah bahwa keajaiban sedang menantimu.

Akhir kata saya Author baru disini, mengucapkan pada kalian, selamat datang di tahun yang penuh kejutan nanti dan tinggalkan semua yang tertinggal di masa lalu. Kalian hebat, kalian kuat. Terima kasih pada diri sendiri karena sudah berjuang sejauh ini. Bersambung....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!