Senja masih mematung di tempatnya. Sudah tulikah telinganya. Atau ini adalah dunia mimpi. Senja masih bungkam membuat kedua orang tua juga neneknyapun ikut khawatir padanya.
"Ja, kalau belum siap-"
"ini kecepetan Mas." Potong Senja pada perkataan Bayu.
"Iya Mas tahu. Tapi ini udah 2 hari Mas persiapkan. Dan sejak kemarin juga sudah minta izin Paman, bibi sama nenek."
"Alasannya?"
"Karena Mas harus segera ke Singapura dan Melanjutkan S2 disana".
Senja diam lagi. Ini terlalu mendadak untuknya. Bayu tiba-tiba saja melamarnya setelah 2 hari tak bertegur sapa tiba-tiba malam ini Pria itu meminangnya di hadapan keluarganya.
2 Jam yang lalu.
Senja yang sudah 2 hari tak melihat langsung sosok Bayu hanya tahu dari Ibu ataupun neneknya jika Bayu sedang sibuk saat ini.
"Sibuk apa sih. Emangnya ini Kota kerja kantoran, sibuk terus." Kesalnya.
Seharian ini Senja menggurutu tidak jelas semua yang dikerjakannya selalu ada yang salah sehingga membuatnya makin kesal. Awalnya ibunya tidak memperhatikan tapi melihat anak gadisnya yang mendumel sendiri Ibunya jadi penasaran dan mendekati putrinya itu.
"Kamu kenapa sih Ja.Ibu perhatiin bawaannya murung terus." Tanya Ibunya baik-baik.
Senja yang ditanya seperti itupun menjadi bingung harus menjawab apa. Apakah ia harus jujur pada ibunya. Kalau dirinya ingin tahu apa yang sebenarnya Bayu lakukan.
"Lagi dateng bulan Bu. Jadi perut Senja ngak enak." Ujarnya dengan alasan palsu.
"Oh gitu. Ya udah minum air jahe sana biar perut kamu enakan."
Senja hanya mengangguk saja dan menuruti perintah Ibunya. Senja memang sedang datang bulan tapi sudah mau selesai kok bukan baru hari pertama.
Setelah dari kebun, Senja yang diminta ibunya istirahat hanya rebahan di kasurnya sambil mendengarkan radio yang memutar lagu lama.
Sore menjelang dan Senja ketiduran. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore Senjapun bangun dan bergegas mandi karena sebentar lagi maghrib.
Setelah selesai. Senja menghampiri Ibunya dan membantu memasak untuk santapan mereka malam ini. Dan tak Senja sangka Bayu yang 2 hari absen kini duduk disamping ayahnya.
Senja yang sedikit gugup mematung sejenak dan baru tersadar setelah ibunya menepuk bahunya.
"Ngelamun ya..Sana anter lauknya udah pada laper." Senja mengangguk tanpa bersuara.
Mereka makan dalam diam Bayu sesekali berbicara dengan Ayah Senja. sedangkan Senja sendiri makan dalam diam dan ada sedikit rasa membuncah di hatinya ketika melihat Bayu duduk di sini bersama keluarganya.
"Ehem...setelah makan malam ini boleh Bayu minta izin sama Bibi, paman juga nenek untuk berkumpul di ruang tamu."
Senja yang baru saja meneguk air minumnya terdiam beberapa detik. Sedangkan Ibu, Ayah juga neneknya mengangguk setuju.
Semua sudah berkumpul, pun Senja yang duduk tak jauh dari Bayu. Bayu yang tiba-tiba saja mengeluarkan sesuatu dari kantung celana trainingnya.
"Ja, Mas tahu kamu mungkin kaget dan ngak nyangka. Tapi Mas mau kamu dengerin semua yang Mas katakan baru beri komentar ya..."
Diam. Senja diam saja menuruti perintah Bayu.
"Gini, Minggu depan Mas akan ke Singapura karena Mas harus melanjutkan S2 disana. Juga Ada Nenek yang sedang sakit keras sedang berobat disana saat ini. Butuh waktu lama untuk Mas kembali kesini. Jadi Mas putuskan untuk melamar Senja untuk menjadi Istri Mas. Mas.....Sayang sama Senja dan Mau Senja jadi Istri Mas. Mungkin bagi Senja hal yang mustahil tapi....Mas jatuh cinta pada pandangan pertama sama Senja." Ucapnya to do point.
Senja mendengarkan tapi mulutnya kelu untuk bersuara.
"Keluarga Mas yang ada di Dubai sudah Mas beritahu. Tapi karena baru saja sampai di Singapura dan harus menjaga Nenek di rumah sakit jadinya hanya Mas dan teman baik Tante Mas yang besok akan datang untuk jadi saksi nanti."
Saksi. Apakah ini seserius itu. Rasa-rasanya Senja sesak nafas.
Saat ini.
"Bu, Yah. Senja masih mau kuliah.." Pintanya memelas.
"Kamu masih bisa kuliah. Kita bisa menikah dulu dan nanti kita urus berkas kamu. Dan Paspor untuk kamu untuk ke Singapura." Sambar Bayu.
"Tapi...tapi..." Senja memang punya rasa pada Bayu tapi...haruskah mereka menikah secepat ini.
Senja menatap satu persatu anggota keluarganya. Dan hanya anggukan pasti juga senyum yang terukir mereka berikan pertanda bahwa mereka setuju dengan keputusan Bayu.
Ya Tuhan jawaban apa yang akan Senja berikan sekarang.....
Next....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
epifania rendo
terlalu cepat menikah
2023-06-08
0