Tetangga Baru

Suara kicauan burung di luar sana membuat tidur Senja terusik. Mata bulatnya pelan-pelan terbuka. Sejenak tertegun karena ia bangun di tempat yang asing baginya. Namun saat ia berbalik dan mendapati Bayu yang tidur di sampingnya barulah ia ingat jika sekarang ia berada di kota bukan lagi di desa.

Sejenak Senja tertegun memandang wajah Pria yang kini menjadi suaminya. Baru pagi ini ia benar-benar menatap lekat wajah Bayu. Kemarin-kemarin karena baru saja selesai acara dan sibuk menyiapkan perlengkapan untuk ke kota jadinya ia belum sempat menikmati wajah suaminya yang tampan ini.

Ya...Senja akui suaminya tampan. Rambut hitam yang lebat. Alis yang tebal, hidung mancung dengan bibir tipis yang kemerahan. Bayu lebih mirip Pria suku sunda dibandingkan suku Jawa yang biasanya hitam manis. Karena warna kulitnya putih bersih berbeda dengan dirinya yang berkulit kuning langsat.

Merasa sudah terlalu lama mengagumi suaminya Senjapun bergegas bangun karena hari mulai terang. Ia gelung rambutnya asal lalu bergegas mencuci wajahnya.

Karena mereka baru saja tadi malam sampai maka persiapan makanan di lemari es juga belum ada. Hah....ingat kan Senja untuk mengajak suaminya berbelanja nanti. Sekarang ia harus ke luar dan paling tidak menyapa tetangga yang ada sekalian bertanya di mana warung terdekat karena Senja akan membeli bahan untuk membuatkan suaminya sarapan.

Setelah membasuh wajahnya agar terlihat sedikit segar Senja merapikan gelungan rambutnya kemudian bergegas mencari sarapan. Saat Senja baru saja keluar rumah dilihatnya rumah yang letaknya berhadapan dengan rumah suaminya sedang sibuk dan ramai.

Senja hanya melintas saja tanpa ingin ikut campur karena ia sendiripun warga baru disini. Cukup jauh Senja berjalan akhirnya Senja menemukan warung yang menjual aneka kue juga gorengan disana juga ada banyak pedagang yang berjualan seperti kang somay, bubur ayam, bubur kacang hijau dll.

"Silahkan Neng mau beli apa?" Tawar pedagang yang melihat dirinya yang tengah kebingungan.

"Emh....bubur ayamnya dua mang sama...." Senja menyebutkan satu-persatu pesanannya setelah selesai di bungkus iapun kembali dengan berjalan kaki.

"Huft jauh juga ternyata, lain kali ajak Mas Bayu aja cari sarapannya." Ucapnya sambil menepis keringat di pelipisnya.

Saat akan masuk ke dalam halaman rumah Senja teringat rumah tetangga di depan ternyata mereka baru saja pindahan.

"Tetangga baru rupanya"

Setelah melihat-lihat sebentar. Senjapun masuk ke dalam, saat akan mengecek suaminya, ternyata Bayu sudah lebih dulu duduk di ruang tengah sambil meneguk segelas air putih.

"Mas udah bangun..." Ucap Senja singkat lalu mengambil mangkuk juga sendok di di dalam rak piring dekat meja dapur.

"Mas kirain Senja kemana. Ngak tahunya cari sarapan toh." Jawab Bayu saat melihat tentengan yang di bawa istrinya.

"Iya Mas, sehabis sarapan kita belanja ya. Soalnya jauh juga tempat jualan sarapannya." Setelah dari dapur Senja kemudian duduk disamping suaminya lalu tangannya bergerak cepat membuka bungkusan itu dan memindahkannya ke dalam mangkuk.

"Ulu..ulu Sayangnya Mas jadi jalan kaki. Coba Mas juga dibangunin biar sekalian kita jogging tadi." Senja yang di perlakukan begitu oleh suaminya tersipu malu. Tanpa menjawab kata-kata Bayu Senjapun melahap bubur ayamnya pun juga gorengan yang ia beli tadi.

Selesai keduanya sarapan. Senjapun meminta suaminya mandi terlebih dahulu, sedangkan dirinya akan mencuci mangkok bekas mereka pakai, juga menyapu serta mengepel lantai yang memang sedikit kotor.

Melihat pekerjaannya selesai. Senjapun mandi dengan cepat, lalu menyusul suaminya yang kini sudah siap menunggunya di teras. Hari berbelanjapun di mulai.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***