Senja merasa takjub melihat dapur Bu Lala yang lengkap dengan oven, alat pembuat roti dan lain sebagainya. Rupanya dari cerita singkat Bu Lala. Bu Lala punya toko kue dan roti yang letaknya di tengah kota. Sedangkan di rumah biasanya Bu lala hanya membuat untuk pesanan teman-teman arisannya saja.
"Ini kue apa Bu?" Tanya Senja pada kue berbentuk mangkuk kecil berwarna hijau dengan lingkaran putih di tengahnya.
"Ini namanya kue nona cantik. Kue khas palembang."
"Bentuknya lucu dan namanya juga unik."
"Selain namanya yang unik rasanya juga enak loh. Senja mau cobain?" Tawar Bu Lala pada Senja yang kelihatan sekali penasaran pada kue itu.
Tanpa malu lagi Senjapun mengambil satu kue itu. Dan setelah merasakannya Senja langsung meminta Bu Lala untuk mengajarkannya.
"Kuenya benar-benar enak Bu. Senja sampai makan tiga." Bu Lala terkekeh karena melihat Senja malu setelah menghabiskan tiga buah kue buatannya.
"Ngak apa-apa Ja. Ibu seneng kok kalau kue buatan Ibu itu di makan. Itu artinya kue Ibu banyak yang suka." Ucap Bu Lala yang membuat Senja sedikit lega.
"Oh iya Bu. Semua kue ini buat di jual?" Tanya Senja saat melihat banyak kue beraneka ragam bentuk dan warna tersaji di atas meja makan.
"Iya. Semua ini pesanan Temen arisannya Ibu. Termasuk kue nona cantik itu." Tunjuk Bu Lala pada kue berwana hijau daun tadi.
Senja mengangguk paham lalu membantu Bu Lala yang kini sedang menyusun kue-kue itu ke dalam kotak.
"Kalau boleh Senja tahu Bu Lala belajar dari mana? Senja lihat semua kue disini sepertinya dari berbagai daerah. Dan cukup sulit untuk membuatnya." Tanya Senja penasaran karena setelah mendengar kue bernama nona cantik, Senja juga melihat kue khas daerah ambon.
Kenapa Senja bisa tahu. Kue itu berasal dari ambon, karena waktu Senja kelas 2 SMA salah satu temannya pernah mencicipinya kue khas daerah itu. Kebetulan ada keluarganya yang tinggal di ambon berkunjung ke desa dan membawa makanan khas daerah itu.
"Awalnya Ibu ikut kursus bikin kue. Setelah selesai Ibu coba aja resep-resep di internet dan ternyata berhasil. Semua teman arisan Ibu pada suka. Dan akhirnya jadi kerajinan gini bikin kue." Kata Lala sambil mengenang awal dirinya terjun di bisnis kue ini.
Tiba-tiba saja di tengah percakapan mereka Ponsel Senja berdering pertanda Bayu si mas suami yang menelepon.
"Ya Mas...."
"..."
"Senja lagi di rumah tetangga baru Mas. Mas mau pulang sekarang?"
"..."
"Oh...ya udah, kalau gitu Senja pulang."
"..."
"Ya. Hati-hati mas."
Tut. Panggilanpun berakhir.
Senja melihat sebentar jam digital pada ponsel pintarnya. Rupa-rupanya sudah 1 jam dirinya disini. Sekarang pukul 11 sebentar lagi suaminya akan pulang. Dia harus bergegas memasak makan siang untuk suaminya.
"Suami kamu ya Ja?" Tanya Bu Lala yang sedari tadi mencuri dengar pembicaraan Senja.
"Iya Bu. Maaf Bu sepertinya Senja harus pulang sekarang." Ucapnya tak enak hati.
"Iya ngak apa-apa Ja. Lagian sebentar lagi jam makan siang, pastinya suami kamu mau makan masakan istrinya." Kata Bu Lala menggoda Senja.
"Ibu bisa aja. Kalau gitu Senja permisi Bu. Lain kali Senja main lagi kesini." Ucapnya pamit.
"Iya sering-sering aja main Ja. Tahu sendiri anak Ibu cowok. Jadi ngak bisa di ajak masuk dapur. Punya kerjaan sendiri dia." Curhat Bu Lala.
"Siap Bu Lala yang cantik." Tawa berderai dari wajah kedua wanita beda usia itu yang kini sudah akrab satu sama lain.
**********************************************
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments