Makan Siang kemarin sepertinya momen yang tak terlupakan bagi Senja. Karena dari kenangan kemarinlah Senja jadi tahu Bayu Laki-Laki seperti apa. Ibu, Ayah juga Neneknya sering memuji Bayu. Yang awalnya Senja pikir sedikit berlebihan. Dan kemarin benar adanya, Bayu seusai makan siang turut membantu Ibu dan Nenek di ladang. Yang tadinya Senja ingin ikut membantu.
Namun urung karena Bayu lebih dulu mengajukan diri. Sedangkan Senja ikut Ayahnya saja kesawah. Waktu terasa begitu cepat. Siang berganti menjadi petang. Senja dan Ayahnya memutuskan untuk pulang. Sesampainya mereka di rumah dengan segera Senja membersihkan diri lalu membantu Sang Ibu yang lebih dulu telah pulang dan berada di dapur.
"Kita mau masak apa untuk makan nanti Bu?" Tanya Senja setelah dirinya berada di dapur.
"Tumis kangkung, orek tempe, sambel terasi sama udang goreng aja nduk. Soalnya tadi Mbah Warsih bagi-bagi udang hasil tambak nya yang lagi panen.
Senja hanya mengangguk saja dan tangannya dengan cekatan memetik kangkung yang akan di tumis nanti.
"Kamu tahu ngak? tadi itu Bayu bantuin nangkep udangnya. Pinter banget si Bayu, apa aja bisa." Cerita Ibunya yang kini membuat Senja tertarik saat nama Bayu disebut.
"Dia itu ngak ada capeknya. Dan ngak malu juga, padahal ya Ja. Bayu itu cuman liburan aja dulu waktu kecil kesini dan anaknya juga agak pemalu. Tapi sekarang jadi pemberani, rajin, pinter lagi. pokoknya salut Ibu."
Senja ikut tersenyum sambil membayangkan apa saja yang di lakukan pemuda itu. Ah, kenapa Senja jadi senang begini biasanya saat Ibu, Ayah atau Neneknya bercerita tentang pemuda itu Senja tidak akan sesenang ini.
Cerita Ibunya berlanjut tentang Bayu yang cepat sekali belajar. Saat di Ladang dan di tambak, banyak dari tetangga sekitar salut juga kagum pada Pemuda dari Kota itu. Mereka tidak menyangka saja pemuda dari Kota yang biasanya serba ada kini harus susah-susah dan ikut para warga berladang dan menambak. Yang sekiranya adalah kegiatan yang harus berkubang dengan air juga tanah.
Makan malampun dimulai. Dengan Lauk yang menurut mereka sederhana. Tapi tidak untuk Bayu. Pemuda itu makan dengan lahapnya bahkan sampai menambah dua kali Senja hanya geleng-geleng kepala saja melihat kelakuannya.
"Kayaknya Laper banget, Habis nguli ya Bang." Canda Senja tanpa sadar.
"Iya Neng. Tapi seru kok soalnya dikerjainnya rame-rame." Jawab Bayu santai masih sambil menyantap makanannya.
Senja yang terkejut langsung tersipu karena candaannya di tanggapi. Sedangkan kedua orangtua serta neneknya ikutan tertawa melihat kelakuan muda mudi itu.
....................
Makan malam telah usai, Senjapun sudah masuk ke dalam kamarnya. Seperti kemarin lagi-lagi senja melihat Bayu duduk di depan teras rumah Neneknya sambil memegang gitar tak lupa buku tulis dan pena.
"Dia sedang apa sih, kemarin juga. Apa yang dia lakukannya ya." Pikir Senja.
Tak lama Senja lihat Neneknya datang dengan membawa sepiring getuk hangat dan segelas kopi panas.
Sepertinya pemuda itu ingin begadang sambil menikmati pemandangan malam di desa.
Senja masih diam di tempatnya. Tak lama terdengar alunan gitar dan suara yang merdu masuk ke telinganya.
Rupanya pemuda itu sedang memetik gitar sambil bernyanyi. Dan Senja akui suara yang dimilikinya indah. Dibawah sinar rembulan yang jatuh menimpa tubuh pemuda itu kadar ketampanannya bertambah. Tiba-tiba saja ada debaran yang Senja rasakan. Debaran yang baru kali ini Senja alami.
"Apa ini? Kenapa tiba-tiba saja jantungku berdebar." Tanya Senja pada dirinya sendiri sambil menyentuhkan telapak tangannya kedada kirinya.
Lama Kembali Senja pandangi pemuda itu dari kejauhan. Suara yang samar-samar ia dengar tak akan mengganggu tetangga sekitar ataupun tidur kedua orang tuanya karena memang letak rumah mereka yang berjauhan. Jadi Senja bersyukur bisa menikmati salah satu keindahan tak sengaja ini sendiri.
Rasa-rasanya Senja bisa dianggap gila karena tersenyum sendiri. Ah, kenapa Senja menikmati debaran ini. Apa ini yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama seperti yang di rasakan juga di alami teman-teman Senja disekolah dulu. Entahla Senja juga tidak tahu.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
epifania rendo
senja jatuh cinta
2023-06-08
0