Senja pada Pandangan Pertama

Dengan hati riang Senja pulang setelah puas berkumpul bersama teman-temannya. Hari mulai sore semburat merah masih betah berlama-lama di langit. Senja yang baru saja sampai tertegun melihat sosok lain yang ada di ruang tamu rumahnya.

"Senja kamu udah pulang Nak."

"Iya Bu." Jawab Senja pelan.

Melirik sebentar tamu yang bersama orang tua juga neneknya, Senjapun berlalu dan berjalan menuju kamarnya. Setelah berganti pakaian Senja memutuskan untuk keluar.

"Kemari Nak." Ajak Sang Ibu dan Senjapun bergabung duduk disana.

"Perkenalkan, dia Bayu." Tunjuk Sang Ibu pada sosok baru yang ia lihat tadi.

"Senja pasti lupa Bu, kan udah lama sekali dulu."

"Iya, Yah. Senjakan masih 3 tahun waktu itu. Sedangkan Nak Bayu sudah kelas 2 SD."

Senja yang masih bingung dengan percakapan kedua orang Tuanya hanya bisa menyimak.

"Ja, kamu ingat ngak Bu de' Arini sama Mang Galih?" Tanya Ayahnya kali ini.

"Ingat Yah." Angguknya pelan.

"Nah, Nak Bayu ini anaknya Bu de Arini itu, terakhir kamu ketemu kalo ngak salah 8 tahun yang lalu ya Buk Ya." Ucap Ayahnya Senja sambil mengingat-ingat.

"Waktu itu Bu de Arini cuman sendirian karena habis ziarah makam keluarganya, setelah itu...." Suara Sang Ibu melirih di akhir kalimat dan Senja tahu apa yang sulit ibunya katakan.

"Senja ingat Bu." Jawab Senja dan mengelus lengan ibunya lembut karena teringat masa itu.

"Udah-udah. Ngak enak sama Nak Bayu, Jadi sedih-sedihan kayak gitu Bu."

"Eh, Iya ya..., Maaf ya Bayu Ibu cuma keinget Bunda kamu."

Yang di ajak bicara hanya mengangguk tanpa membalas ucapan kedua orang tua Senja.

"Jadi, Bayu liburannya berapa hari disini?"

"Mungkin dua mingguan Bi." Tiba-tiba Dada Senja berdesir mendengarkan suara Tamu yang bernama Bayu itu. Suaranya begitu maskulin serasi dengan parasnya yang Tampan dan kulit putihnya.

Senja segera mengalihkan tatapannya ketika pandangan itu hampir menuju mata si Tamu.

"Seperti yang saya ucapkan sebelumnya, jika di perbolehkan saya mau menginap disini Bi, karena hanya Alamat tempat bibi yang memang pernah saya kunjungi dulu."

"Bibi Setuju aja Nak. Malah ngak usah kamu minta mau liburan nanti-nanti juga kamu boleh main kesini."

"Ya udah, karena disini kamarnya udah penuh Bibi ajak ke rumah Nenek aja ya, ada di sebelah tempatnya juga lebih luas jadi kamu lebih nyaman."

Akhirnya Ibu Senja membawa Tamu yang bernama Bayu itu menuju rumah sang Ibu. Setelah mengantar Bayu Ibu Senja pulang dan masuk ke dalam rumah.

Dilain tempat Senja yang sedang mengintip dari jendela kamarnya. Terus menatap rumah Sang Nenek yang letaknya memang bersebelahan dengan rumah mereka. Penasaran, itu yang ia rasakan pada sosok tamu dari orang tuanya itu. Senja akui Pria itu tampan. Kulitnya putih bersih berbeda dari kebanyakan pemuda di desa ini yang mempunyai kulit coklat.

Ada desiran saat Pria bernama Bayu itu keluar dan duduk di teras rumah neneknya. Dengan menggunakan T-shirt hitam juga celana dengan warna senada. Membuat sosok pemuda itu berkali lipat ketampanannya. Entah apa yang dilakukan Pria itu duduk sendiri di teras dan ditangannya sepertinya ada buku dan pensil mungkin itu pikir Senja.

Tiba-tiba senja menutup gorden penutup kaca jendela kamarnya. Jantungnya berdegub kencang Apakah ia ketahuan sedang memandangnya. Jika ia malu sekali rasanya Senja. Dengan menahan rasa malu Senja naik ke atas rempat tidurnya dan menutup tubuhnya dengan selimut. Ah..Semoga malam cepat berlalu dan membuat Senja melupakan kejadian mamalukan ini esok hari.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

senja

2023-06-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!