Uangku Uangmu juga

Bayu dan Senja memutuskan menggunakan taksi online menuju mall terdekat. Istri cantiknya ini mengajaknya belanja hari ini. Awalnya Senja enggan di ajak ke mall. Inginnya ke pasar tradisional namun Bayu meyakinkan jika di mall juga sama saja bahkan tak perlu lagi tawar menawar seperti di pasar tinggal ambil dan bayar.

"Tuhkan Mas harganya....mahal." Bisik Senja diakhir kalimatnya pada telinga Bayu.

"Udah ngak apa-apa Yang. Kan disini juga bahannya segar-segar ngak becek, ngak kepanasan kamu juga ngak perlu desek-desekan. Maunya Mas itu yang terbaik buat kamu." Ah...Senja yang awalnya ingin marah jadi meleyot mendengar kalimat mutiara suaminya.

"Ih...gombal banget sih kata-katanya."

"Gombal-gombal, yang ada gembel Senja sayang..." Bayu mengusak rambut Senja sambil ternyum lalu memisahkan diri dan mencari bahan-bahan lainnya.

Jantung...jangan berdetak kencang-kencang kalau meledak bagaimana...

Senja menarik nafasnya dalam-dalam lalu dia hembuskan perlahan semakin kesini Bayu suaminya semakin gencar menggodanya. Huft...ingatkan Senja jangan sampai oleng karena gombalan si suami.

"Coba aja di pasar tradisional...harganya ngak sampai segini. 1 apel saja bisa 12000 bawa uang sekarung juga pastinya kurang kalo mau borong." Ocehnya sambil komat-kamit. Namun tangannya sibuk memilah sayuran juga buahan yang akan dibeli.

"Kamu kok kayak mbah dukun sih Yang. Alih profesi ya...soalnya komat-kamit terus Mas liatin." Bayu yang tadinya sibuk mengambil cemilan dan memasukkannya ke dalam troli heran melihat istrinya yang berada di counter buah dan sayuran mengoceh sendiri.

"Abisnya Mas sih...coba liat cabainya aja harganya segitu...kalau di pasar kan bisa sekilo dapetnya."

"Tapikan itu kualitas bagus Ja. di pilih lagi yang segar-segar. Udah ya Senja cantik nanti cantiknya hilang loh...besok-besok mas temenin deh ke pasar kalau Senja emang ngak mau belanja disini." Bayu yang tak ingin memperpanjang cerita tentang pasar dan mall mengalah untuk kedamaian rumah tangganya yang baru seumur jagung itu.

"Bukan ngak mau sih Mas Sesekali boleh kok tapi kalau mau tiap bulan jangan deh...pengeluarannya besar. Mas udah capek-capek cari uang terus harus Senja belanjain yang harganya mahal kan sayang Mas."

Bayu ternyum mendengarnya. Dirinya bersyukur Senja peduli padanya.

"Ngak masalah sayang. Mas cari uang sekarangkan buat Senja jadi...Uang mas ya Uang Senja juga. Mas percaya Senja bisa mengelola uang Mas sebaik mungkin."

Mendengar suaminya yang sabar menghadapi ke randomannya Senjapun merasa tak enak hati. Bayu menjalankan tugasnya dengan baik seharusnya Senja cukup ikuti saja selagi apa yang Suaminya lakukan itu baik.

"Maaf ya Mas, Senja jadi cerewet kayak ibu-ibu komplek. Soalnya Mas tahukan Senja di desa biasa metik dari kebun pun kalau belanja juga ke pasar tradisional yang harganya murah juga bisa beli banyak. Mas jangan mandang Senja aneh ya."

Bayu tersenyum geli lalu ia genggam tangan Senja tanpa banyak kata Bayu menariknya sambil mendorong troli belanja mereka.

"Udah dari dulu kali Ja. Dan bagi Mas itu ngak aneh udah terbiasa soalnya." bisik Bayu genit.

Senja yang merasa Bayu modus menepuk keras lengan suaminya.

"Ini Mall Mas jangan macem-macem." Peringat Senja dengan mata melotot.

Bayu yang di beri pelototan hanya cengar-cengir saja. Kini tangannya sibuk mengambil snack juga minuman kaleng yang ada di rak-rak dekat mereka.

"Kayaknya udah banyak nih...kita pulang yuk." Senja mengangguk karena memang isi troli mereka sudah penuh. Bukan hanya sayuran buahan dan perlengkapan lainnya namun cemilan sang suami yang lebih mendominasi isi troli. Ternyata suami tampannya ini hobi ngemil seperti anak-anak.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!