grandma?

Harum masakan itu begitu menggugah dengan sesosok wanita cantik dengan rambut sepunggung yang ia ikat tinggi dengan wajah yang ceria begitu bahagia.

Kerendungan yang melanda hidupnya beberapa bulan yang lalu membuat ia teralihkan akan rasa bahagia dan Keberkahan dari Tuhan diatas sana, ia bahkan rela pindah kepercayaan hanya demi menikah dengan seorang pria yang jauh dari kata buruk menurutnya.

"Momy!"

"Sayang!!"

Panggil Fanya saat mendengar suara Putrinya dari dekat sini, seketika senyumnya mekar melihat Stephen yang menggendong Faby yang terlihat tersenyum lebar memandangnya lembut.

"Anak Momy Sudah bangun, hm?"

"Iya momy, Faby Laper, hm? iya kan Nak?"

Stephen mengecup pipi gembul Baby Faby yang terlihat tak mau jauh dari ayahnya, ia terus menempel bahkan seakan tak ingin menjauh walau sesenti saja.

"Nak! jangan begitu terus sama Dady, ayo turun!"

"Dady!"

"Sudahlah, biarkan dia bersamaku!"

Fanya mengangguk lalu membawa nampan hasil masakannya ke meja makan sana dengan Stephen yang terlihat menyambut kedatangan istrinya dengan uluran tangan itu.

"Masak apa, Sayang?"

"Makanan kesukaanmu!"

Stephen tersenyum mengecup pipi wanita itu seraya mendudukan Baby Feby dipangkuannya.

"Sayang!"

"Hm! ada apa?"

"Besok aku ada perjalanan Bisnis ke Perancis!"

Fanya masih diam mendengarkan seraya menyuapi Stephen dengan lembut, ia sudah sangat berubah 100% hanya demi memulai kehidupan yang baru.

"Lalu?"

"Aku hanya bisa pergi sendiri!"

Prank..

Seketika sendok yang ada ditangan Fanya lansung terjatuh dengan wajah terkejut wanita itu, ia menatap Stephen sengan rumit serta raut tak ingin di tinggal itu meruak naik.

"Kenapa hanya sendiri?"

"Sayang, itu Pertemuan yang lama dan rumit! aku tak mau kau lelah menungguku yang tak diam satu tempat saja!"

"Aku tak akan lelah, disana pasti banyak teman!"

Kekeh Fanya yang merasakan perasaan aneh, ia seakan merasa sesak sebelum sang suami yang sangat ia cintai ini malah pergi meninggakkan ia dang sang putri disini.

"Aku janji akan selalu mengubungimu! jangan sedih begitu!"

Stephen membawa Fanya kedalam pelukannya, ia memang harus pergi kesana karna Perusahaannya ada kendala hingga harus mengadakan Pertemuan penting dengan Klien bisnis Setianya.

"Berapa lama?"

"Entahlah! tapi aku janji akan pulang cepat!"

Fanya menghela nafas berat, ia juga tak bisa egois mengurung pria ini dengan rasa khawatir dan Posesifnya yang terlau berlebihan.

"Baiklah, tapi jangan lama-lama dan jaga diri baik-baik!"

"Tentu sayang!"

Fanya mengangguk lalu kembal mengambil sendok yang baru dan menyuapi Stephen di selingi candaan kecil yang renyah menghiasi meka makan itu.

Namun jauh di dalmm lubuk hati Stephen, ia harus memaksakan dirinya masuk kedalam Kehidupan rumit ini hanya karna kesalahan yang tak ia perbuat, ia hanya berusaha tetap menjadi Seorang suami dan ayah bagi seorang putri baginya ini, mengesampingkan rasa sakit bahkan Kehidupannya sendiri.

Boleh aku jujur? aku tak bisa terus berpura-pura menjadi suami dan Ayah yang baik, aku menyayangi putrimu tapi aku tak bisa membuka hati lebih selain rasa tanggung jawab padamu.

Desisan hati yag bergejolak membuat ia setiap kali di rendung kesunyian batin, menarik paksa bibir untuk tersenyum, merubah wajah penuh luka menjadi binar mentari di pagi hari.

.........

Setelah beberapa lama mengawali hari di Perjalanan panjang itu, Manusia-Manusia yang mulai dihantui kesibukannya kembali sekarang terlihat menunjukan Kepentingan dan tujuan hidup.

Kakek Moureen dan Nenek Victoria kembali di sibukan dengan Kehidupan masa senja mereka yang tak ingin diganggu berbading dengan Momy Carolin dan dady Albet yang mulai melancarkan rencana jitu Vian kemaren.

hanya lipatan dahi dua Manusia muda yang tampak bingung dengan semua orang yang kembali tak perduli dan mengurug diri dikamar masing-masing.

"Apa Kakek dan Nenekmu memang begitu?"

"Hm! mereka jarang bicara banyak karna Memiliki sifat yang Dingin! Kakek itu sama seperti Kak Nareus, kalau tak ada urusan dia hanya dikamar atau pergi ketempat yang sunyi mencari ketenagan lalu minum!"

Cullen manggut-manggut mengerti, ia baru sadar kenapa Alicia si gadis berjilbab dan bercadar ini lebuh suka tinggak bersama Umi Aisyah dan Sheikh Mohammed dari pada Kediamannya sendiri.

"Apa Momymu mempermasalahkan kalau kau Berbeda Aggama?"

Alicia terlihat menghela nafas lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa sana menatap Cullen yang refleks duduk di depan gadis itu.

"Walau mereka cuek dan terlihat kejam! tapi tak egois, mereka tak mempermasalahkan aku ingin ikut siapa, asalkan aku Konsisten dan tak main-main! Mereka sering mengantarku ke Tempat Ibadah, bahkan mengingatkan aggar Sholat sesuai apa yang ku tuntut!"

"Ouh, kalau begitu sangat Dewasa Pemikirannya!"

"Hm, begitulah!"

Jawab Alicia lalu fokus ke Ponselnya, begitu juga Cullen yang terlihat tersenyum menggeser layar Ponselnya bergantian dengan foto-foto yang ia dapat tadi.

Mereka tak menghiraukan dua Manusia yang terlihat sedari tadi tak bangun dari tidur panjang didekat Sofa sebelah ruang keluarga, keduanya sangat lelah setelah melakuakn Perdebatan di Pesawat apalagi Nareus yang harus mengurus pekerjaannya setiap waktu.

Kalau Alen, ia tak lelah dengan pekerjaan, melainkan mengganggu si pria jadi-jadiannya itu setiap waktu hingga ia pun lupa istirahat.

"Ehmm!"

Alen menggeliat didalam pelukan tubuh kekar Nareus yang seakan eeggan melepas belitan ke tubuh empuk ini, wajahnya tepat di benamkan ke belahan dada bidang itu dengan kedua tangan yang memeluk pinggang kokoh pria tampan ini.

"Hmm! Reus!"

Gumam Alen membuka matanya lansung dihadapkan dngan kemeja putih Nareus yang terbuka 3 kancing atasnya membuat kulit Kuning langsat tak jauh beda darinya itu menampakan kuasanya dengan tonjolan otot yang sexsi dan menggairahkan membuat Alen menghela nafas halus untuk megendalikan diri sendiri.

"Hey! Reus!"

"Hm!"

"Bagun!"

Nareus hanya membatu bahkan ia mengeratkan pelukannya membuat Alen terhapit padat dan sulit bergerak.

"Pria brengsek! ku bilang..ba..bangun ini sesak, Reus!!"

Alen menepuk punggung Nareus kuat membuat pria itu mengendurkan pelukannya dengan wajah yang tersenyum pelit merasakan deru nafas Alen yang sesak.

"Lepas!"

"Diamlah!"

Brugh..

Alen lansung menendang Nareus dari sofanya hingga ia menguasai sofa panjang ini membuat pria malang itu menggeram kesal.

"Hey, ini Rumah ku dan jangan sok berkuasa!"

"Hm, rumah-mu rumah-ku juga!"

"Cihh! menyebalkan!"

reus mendecah kesal lalu bangkit menyambar Ponselnya dari atas meja sana untuk menghubungi Asisten Buron yang sudah menyiapkan segalanya.

"Tuan!"

"Hm!"

"Semuanya sudah siap! anda tinggal Datang ke Markas!"

"30 Menit!"

"Baik, Tuan!"

Nareus mematikan sambungannya lalu berbalik dengan seringaian licik itu, ia yakin Alen akan menyelnap dengan kelihaian wanita batangan itu,

"Memangnya kau kemana?"

"Kau lanjutkan saja tidurmu! bila perlu tak usah bangun sampai besok!"

Alen hanya diam dengan wajah datar itu, ia harus pergi, ia tak bisa ketinggalan dalam olahraga satu itu, apalagi nanti ia akan bertemu Roman yang akan ia ajak bekerja sama.

"Apa utusan King Janson atau Roman?"

"Memangnya kenapa?"

Sambar Nareus yang sketika berbalik menatap dingin Alen yang sama sekali tak open dengan wajah aneh pria jadi-jadian ini.

"Jawab!"

"Bukan urusanmu!"

Ketus Alen lalu melangkah pergi membuat rasa tak puas di hai Nareus, ia belum lega dengan jawaban itu.

"Kak!!!"

Alicia yang datang berlari kearah Nareus yang merubah mimik waahnya datar seperti biasa.

"Hm!"

"Kak! tadi Grandma menelfon, kalau dia akan berkunjung ke Kediaman kita!"

Deggg..

Nareus meneggang ditempatnya dengan mata yang terlihat terkejut bukan main, namun seketika ia sadar kalau ia tak bisa terlihat resah dan dengan segera Nareus kembali menunjukan wajah seperti biasa tenang dan tak ada masalah.

"Hm, jangan lupa Sholatmu!"

Alicia menganggukinya dengan Nareus yang megelus kepalanya lembut sebagai seorang Kakak yang menyayangi adiknya tapi dengan cara yang berbeda.

"Kakak juga!"

"Hm! Kakak ke atas dulu!"

ia mengangguk lalu melangkah pergi dengan Alen yang mendengar semuanya dari ambang tangga sana.

Dahinya mengkerut menatap Nareus yang sudah pergi ke lantai atas sana.

Grandma? siapa Grandma dan kenapa Nareus terlihat sangat berbeda seperti menyembunyikan sesuatu darinya?

.......

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

salut sama keluarga mereka, walaupun berbeda keyakinan tapi tetep saling menyayangi dan mengingatkan akan kewajiban pada keyakinan masing-masing

2022-06-01

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Hmm apakah Step terpaksa menikah dengan Fanya??? pasti ada masalah disini.

ouchhh nenek rempong akan datang rupanya

2022-02-22

0

Annisa Chiboyu Lubbiees

Annisa Chiboyu Lubbiees

aku dh baca ulang" solnya critanya seru

2021-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Penolakan!!
2 Surat Perjanjian!
3 Alergi!!
4 Pintu Neraka!!
5 Jauh dari kata Feminim!!
6 Pernikahan Formalitas!!
7 Dia bukan Nyonya-mu!!
8 Selalu menunggu!!
9 Gebrakan diapartemen
10 Pria cabul!!
11 Kau atau aku! itu sama saja!
12 Memulai usaha!!
13 Pertemuan di DKRI!!
14 Step?
15 Keanehan!!
16 Keberangkatan!!
17 grandma?
18 Pelepasan Perbudakan!!
19 Kedatangan Grendma Zamlya
20 Dia Istriku!
21 Rencana Momy Carolin
22 Harapan!!
23 Panas?
24 Kau yang memaksa!!
25 Menyalahkan aku!!
26 Rencana Grandma!
27 Pertemuan Step dan Alen!!
28 Cerita sebenarnya!
29 Melemah!!
30 Desahan kepalsuan!!
31 Melembut atau Melepas!!
32 Menyamar!!
33 Sipenguntit!!
34 Ingin Mati?
35 Keributan besar!!
36 Jeritan Alicia!!
37 Dia sudah memiliki Istri!!
38 Melepas!!
39 Aku sudah menikah!
40 Putraku tak lemah sepertimu!!!
41 Darah?
42 Kebahagiaan ditengah Kesulitan!!
43 Kedatangan Fanya!
44 Perjanjian Pernikahan!!
45 Kesadaran masing-masing!
46 Kesakitan yang teramat!!
47 Berusaha tetap tenang!
48 Rencana!!
49 Penyerangan kecil!!
50 Kedatangan Keluarga Alfoenzo!!
51 Akan ku lakukan!!
52 Tuan Besar Adlen!!
53 Bersandiwara!!
54 Cemburu!
55 Kejelasan Hubungan!!
56 Aku mencintaimu dan Baby!
57 Melepas!!
58 Kemarahan Momy Carolin!
59 Kemarahan Nareus!!
60 Tunggu Momy, Nak!!
61 Istri Liarku!
62 Kegegeran satu Kota!!
63 Kepanikan Adlen!!
64 Kerapuhan!
65 Kejanggalan!!
66 Kain menjadi Selendang emas?
67 Kelemahan?
68 Penculikan!
69 Pertambangan Tangki Minyak!!
70 Ledakan besar!!
71 Kerapuhan Nareus!!
72 Pengangkatan Rahim!!
73 Aku akan menjaganya!
74 Kepergian!!
75 Tinggal kenangan!!
76 Perubahan Kehidupan!!
77 Identitas Baru!
78 Kekacuan oleh si Kecil.
79 Kepulangan kembali!!
80 Pertemuan!
81 Aaaaa!!!"
82 Kemarahan berujung Percumbuan!!
83 Membuat dia mengakui!!
84 Lagi?
85 A..Apa kau sudah menikah?
86 Aku mau dan sangat ingin!
87 Kekesalan berujung Kemarahan!
88 Gejolak Publik!
89 Keterkejutan!
90 Penyesalan!
91 Kalah telak!
92 Dimana Alen?
93 Sa..Sayang!!
94 Alenn!!!!
95 Hadiahku adalah Kau!
96 Malam panas!!
97 Akhirnya!
98 Informasi karya baru!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Penolakan!!
2
Surat Perjanjian!
3
Alergi!!
4
Pintu Neraka!!
5
Jauh dari kata Feminim!!
6
Pernikahan Formalitas!!
7
Dia bukan Nyonya-mu!!
8
Selalu menunggu!!
9
Gebrakan diapartemen
10
Pria cabul!!
11
Kau atau aku! itu sama saja!
12
Memulai usaha!!
13
Pertemuan di DKRI!!
14
Step?
15
Keanehan!!
16
Keberangkatan!!
17
grandma?
18
Pelepasan Perbudakan!!
19
Kedatangan Grendma Zamlya
20
Dia Istriku!
21
Rencana Momy Carolin
22
Harapan!!
23
Panas?
24
Kau yang memaksa!!
25
Menyalahkan aku!!
26
Rencana Grandma!
27
Pertemuan Step dan Alen!!
28
Cerita sebenarnya!
29
Melemah!!
30
Desahan kepalsuan!!
31
Melembut atau Melepas!!
32
Menyamar!!
33
Sipenguntit!!
34
Ingin Mati?
35
Keributan besar!!
36
Jeritan Alicia!!
37
Dia sudah memiliki Istri!!
38
Melepas!!
39
Aku sudah menikah!
40
Putraku tak lemah sepertimu!!!
41
Darah?
42
Kebahagiaan ditengah Kesulitan!!
43
Kedatangan Fanya!
44
Perjanjian Pernikahan!!
45
Kesadaran masing-masing!
46
Kesakitan yang teramat!!
47
Berusaha tetap tenang!
48
Rencana!!
49
Penyerangan kecil!!
50
Kedatangan Keluarga Alfoenzo!!
51
Akan ku lakukan!!
52
Tuan Besar Adlen!!
53
Bersandiwara!!
54
Cemburu!
55
Kejelasan Hubungan!!
56
Aku mencintaimu dan Baby!
57
Melepas!!
58
Kemarahan Momy Carolin!
59
Kemarahan Nareus!!
60
Tunggu Momy, Nak!!
61
Istri Liarku!
62
Kegegeran satu Kota!!
63
Kepanikan Adlen!!
64
Kerapuhan!
65
Kejanggalan!!
66
Kain menjadi Selendang emas?
67
Kelemahan?
68
Penculikan!
69
Pertambangan Tangki Minyak!!
70
Ledakan besar!!
71
Kerapuhan Nareus!!
72
Pengangkatan Rahim!!
73
Aku akan menjaganya!
74
Kepergian!!
75
Tinggal kenangan!!
76
Perubahan Kehidupan!!
77
Identitas Baru!
78
Kekacuan oleh si Kecil.
79
Kepulangan kembali!!
80
Pertemuan!
81
Aaaaa!!!"
82
Kemarahan berujung Percumbuan!!
83
Membuat dia mengakui!!
84
Lagi?
85
A..Apa kau sudah menikah?
86
Aku mau dan sangat ingin!
87
Kekesalan berujung Kemarahan!
88
Gejolak Publik!
89
Keterkejutan!
90
Penyesalan!
91
Kalah telak!
92
Dimana Alen?
93
Sa..Sayang!!
94
Alenn!!!!
95
Hadiahku adalah Kau!
96
Malam panas!!
97
Akhirnya!
98
Informasi karya baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!