Memulai usaha!!

Mentari diatas sana sudah naik sepenggalan tangan dengan kilauan kekuningan namun aggak redup menyapa berbagai Mahluk dibawahnya.

Ia tersenyum cerah dengan sekuat mungkin namun tetap saja awan gelap disekitarnya semangkin bersemangat untuk menyelumbinginya hingga ia hanya bisa terdiam kaku seadanya saja.

Seulet tubuh pria yang tak memakai pakaian itu tampak menggeliat dipelukan seorang wanita yang masih enggan membuka mata, ia terlalu nyaman dalam dekapan hangat ini membuat ia tak rela menatap yang lain.

Namun, sangat berbeda bagi seorang pria yang menelan kehampa'an saat memandang pahatan Wanita yang telah mengungkungnya dalam kenyataan.

Netranya mengembun dengan wajah yang sangat merindu tapi juga malu, ia takut, bahkan sangat takut kalau sampai kenyataan ini membuat ia tak bisa menggapai angan yang sudah menunggunya lama.

"Pagi!"

Suara serak seorang wanita yang lansung menghadiakan kecupan lembut ke bibir Sang suami yang sudah beberapa minggu ini menemani harinya.

"Pagi!"

"Kenapa kau cepat sekali Bangun, hm?"

Pria itu hanya tersenyum biasa beringsut bersandar kekepala ranjang sana seraya menatap Bayi mungil yang ada di ranjang bayi khusus bagi Putrinya.

"Terimakasih!"

"Untuk?"

"Telah menerimaku!"

Pria itu menyunggingkan senyum manisnya membuka tangan untuk memeluk wanita yang dengan senang hati masuk kedalam kehangatan itu kembali.

"Sudahlah, ayo mandi!"

Wanita itu dengan bersemangat menganggukinya menurut kegendongan sang suami yang tampak seperti biasa tak menunjukan Exspresi berlebihan atas apapun.

............

Kegesitan pria itu dengan cepat menyambar apa yang disebutkan wanita cantik yang sedang memangku Bayi perempuan yang asik bermain dengan kedua kakaknya itu, mereka terlihat bercanda bersama si Kecil Rea yang di perebutkan dua Baby Tampan yang seperti biasa bertengkar hanya karna ingin mengambil Adiknya.

"Zo!!! Mimih.. Zo Mimih hiks hiks!"

"Zo Sayang! gantian, Nak! nanti Denzo yang main sama Adik, biar Mian dulu, hm?"

Baby Denzo mengangguk lalu berdiri dengan tegap karna ia sudah biasa dilatih oleh Sang Abi yang selalu mengajari cara bicara dan berjalan yang benar.

"Mimih!"

"Kenapa, hm?"

Baby Denzo hanya mengggeleng lalu berkoala ke perut Shena dengan wajah yang terbenam ke dada sintal sang Umi.

"Shena, setelah ini apa lagi?"

Tanya Nareus yang sibuk membuat sebuah Stek dan Pasta buatannya dengan Teh hijau racikan kedua Shena yang diajarkan wanita itu pada Nareus yang tadi menggangu waktunya dengan Sang Suami.

"Dagingnya jangan Gosong, Reus!!!"

Pekik Shena melihat daging sapi diatas pemanggang sana begitu berasap dan hangus membuat Baby Mian terkekeh geli akan perjuangan Uncle nya itu.

"Uncel Yus!"

"Hmm! Ada apa?"

Jawab Nareus seraya membersihkan Dapurnya lalu kembali memanggang selempeng dagging yang baru, keringat itu meluncur tanpa di pinta dengan wajah yang sudah merah karna panasnya penggorengan.

"Pelayan Baru, Sayang?"

Nareus lansung melempar Sarbet ditangannya pada Mark yang baru turun dan se'enaknya saja mengatainya Pelayan.

"Kau pikir ada Pelayan Setampan ini?"

"Cihh! Lain kali memasak untuk semua orang disini!"

Ketus Mark seraya memangku Baby Mian dan Baby Rea yang memekarkan senyumannya menggapai wajah Tampan sang Abi.

"Cihh, aku pijam istrimu sebentar!"

Nareus membawa Piring ditangannya mendekati Shena namun Mark lansung menarik istrinya hingga tubuh keduanya berdempet mesra.

"Sian!"

"Dia itu hanya memanfaatkan keadaan!"

Ketus Mark menatap tajam Nareus yang sungguh tak tahu lagi harus bagaimana dengan Tuan Pencemburu ini.

"Aku hanya ingin Shena menilai masakanku, hanya itu!"

"Kau berikan pada istrimu!"

"Tapi..!"

"Kalau tidak biar aku saja yang memakannya!"

Nareus lansung menjauhkan piringnya dengan tatapan jijik itu membuat Shena menggeleng geli seraya mengecup kilas pipi Mark yang selau begini setiap bersama Nareus.

"Iya, Reus! masakan pertamamu harus Alen yang mencoba!"

"Yang ada dia akan melemar priing ini ke lantai!"

Sambar Nareus dengan wajah yang benar-benar terlihat tak yakin Alen akan mengerti atau berbuat baik sedikit saja.

"King!"

Mark hanya diam menatap wajah cantik Shena dengan lembut seraya membiarkan Baby Mian merangkak mendekati Alen yang sudah selesai mandi dan turun dengan pakaian serba hitam itu seperti biasa.

"Anty Lelen!"

"Tuan Muda Kedua!"

Alen dengan senang hati menggendong si mungil kebanggaannya itu dengan Baby Denzo yang menatap datar sang Aunty.

"Aunty Lelen!"

Baby Mian menggapai rambut pendek Alen dengan begitu semangat, ia menyukai surai ke'emasan ini.

"Iya, apa Tuan Suka?"

Baby Mian menatap wajah datar Nareus yang terlihat menyembunyikan hasil masakannya yang udah begitu menggugah tapi tak tahu rasanya apa.

"Uncel Yus mam Anty!"

Ucap Baby Mian yang masih bicara sedikit tak jelas seraya mencengir pada Nareus menampakan gusi merah yang begitu segar dengan bibir mungil dibasahi air liur itu.

"Mam?"

"Dia memasak untukmu!"

Uhuk..

Nareus yang tadi sedang meminum air pun seketika tersedak menatap tajam Mark yang acuh malah asik bemanja dengan Shena yang hanya diam menyaksikan sepasang pengantin Baru ini.

"Kau?"

"A...I..Itu! mana ada? ini hanya untuk Momy!"

"Oh!"

Jawab Alen masa bodoh dengan wajah tak ambil pusing itu membuat Shena kashian pada Nareus yang sudah lelah sedari subuh belajar memasak hanya demi meluluhkan wanita ini.

"Alen!"

"Iya, Nyonya?"

"Tolong kau cicipi masakan Nareus! dia membuatnya untukmu!"

Degg..

Nareus meneggang ditempatnya, ia sudah sangat malu dan menduga kalau Alen pasti akan semangkin merendahkannya hingga wanta Batangan ini tak akan pernah menurut.

"Benarkah?"

"Hm! cobalah!"

Alen terpaksa mengangguk mendekati Nareus yang terlihat merubah wajahnya se datar mungkin memberikan piring ditangannya ada Alen yang terlihat menyipitkan mata tajam itu.

"Kau yang buat?"

"Hm!"

"Kau beri racun atau tidak?"

Nareus mengepalkan tangannya kuat menatap marah Alen yang mengulum senyum geli melihat wajah tampan pria ini memerah murka.

"Kau makan saja, apa susahnya?"

"Aku susah menelannya,Tenggorokanku tak terbiasa dengan masakanmu!"

Nareus hanya mendelik melangkah pergi untuk kembali bekerja ke Cabang Perusahaannya sebelum pulang ke Negara Aslinya.

Alen menatap kepergian Nareus dengan diam, ia tak sampai hati membuang makanan ini sedangkan pria itu sudah membuatnya dengan kerja keras.

Tangannya terangakat memotong Stek dagging dipiring itu lalu ia makan dengan pelan meresapi rasanya.

Seketika kunyahannya terhenti dengan wajah yang tak terduga, ia melihat Dapur yang sangat bersih dengan sisa potongan dagging yang masih belum usai dipanggang serta Teh hijau yang masih utuh.

"Lumayan!"

"Kau ku bebaskan menjadi Pengawal istriku untuk sementara waktu!"

Alen lansung meneggang ditematnya berbalik menatap Mark yang terlihat serius dengan wajah datar itu.

"King! a..apa kinerja saya menurun atau..!"

"Kau ku tuggaskan mengurus Suamimu!"

Duarr..

Alen lansung terdiam ditempatnya, dahinya mengerut dengan wajah yang benar-benar terkejut akan misi kali ini.

"King! Dia sudah besar dan..!"

Alen lansung terhenti saat Mark menatapnya tajam membuat kepala keangkuhan itu menunduk dengan wajah yang lemah.

"Aku tak penah mengajarkan kalian untuk lari dari tanggung jawab!"

"Baik, King!"

Alen pamit melangkah pergi diringi tatapan Shena yang terlihat pusing, bagaimana hubungan mereka bisa membaik kalau begini?

Sedangkan Nareus didalam kamar mandi sana merutuki wanita sialan itu, ia harus lebih banyak bersabar samai amarahnya benar-benar memuncak dan membantai habis wanita tak punya perasaan yang akan ia Teliti itu.

"Reus! Sayang!!!"

Suara Momy Carolin yang terdengar nyaring diluar sana membuat Nareus harus cepat menyelesaikan ritual mandinya.

"Sebentar Mom!!!"

Momy Carolin terhenti didepan pintu sana seraya membawa sebuah kertas yang tampak ramai dengan gambar-gambar pemandangan itu.

"Nyonya!"

Momy Carolin berbalik menatap Alen yang seperti biasa tak banyak bicara dan hanya diam dengan khasnya sendiri.

"Ouh, Cantik! aku bukan majikanmu, Panggil Momy sama seperti Suamimu memanggilku!"

"Hm!"

"Hm apa? tak ada yang namanya Hm?"

"Iya Mom!"

Senyum Momy Carolin mekar menarik Alen mendekat seraya membuka pintu kamar disampingnya.

"Mom!"

Alen lansung mengalihkan pandangannya saat melihat Nareus yang keluar dari kamar mandi dengan handuk yang membelit pinggang kekar itu, tubuh gagah dan digeluti otot sexsi milik Nareus membuat bagian inti wanita berdenyut, Alen wanita normal tentu ia tak ingin terlihat lebih.

"Ouhh, Apa sudah membuat cucu?"

"Mom! Sudahlah, sekarang Momy Mau apa?"

Tanya Nareus mendekat kearah Momy Carolin yang menatap Alen yang malah pergi ke Walkcloset dengan sendirinya.

"Istrimu kenapa?"

"Acuhkan saja! Momy mau apa?"

"Ini!"

Nareus membulatkan matanya melihat Tulisan Honeymoon yang begitu besar di tepi Kertas berwarna dan sangat menarik ini.

"Mom?"

"Itu..!"

Nareus tersentak saat ada yang menarik lengannya menuju tepi ranjang sana, dengan Momy Carolin yang sudah ingin menjerit melihat perlakuan Manis Alen yang baru saja ia lihat.

"Kau mau apa?"

"Diamlah!"

Alen duduk dibelakang Nareus yang tediam membiarkan Alen mengeringkan rambutnya dengan tatapan penuh tanya pada Momy Carolin yang memotret moment langka ini.

"Ouh, bukankah ini sangat manis!"

"Mom!"

Nareus ingin menggapai Ponsel Momy Carolin yang tadi menunjukan hasil jipratan kamera ponselnya pada Nareus yang sungguh merasa aneh menatap kepergian Momynya.

"Itu apa?"

"Bacalah!"

Alen tersenyum tipis melihat gambar pemandangan serta beberapa Hotel berbintang itu, ia sudah menduga ini akan terjadi.

"Kapan kau pulang?"

"Hari ini!"

Jawab Nareus seraya memeriksa Ponselnya yang sudah ada beberapa panggilan dari Asisten Buron yang sudah mengatur Media yang ingin bertemu dengannya.

"Kau punya Bisnis?"

"Hm, hanya sedikit!"

"Di Prancis?"

Alen menggeleng seraya mengambil Stelan kerja Nareus yang hanya diam melihat keanehan Alen tapi sudah pasti ini berkat si Tua beranak 3 itu.

"Biar aku saja?"

"Tak usah! ini misiku!"

Tegas Alen memakaikan Pakaian Nareus dengan sangat telaten, Nateus sengaja membuka Handuknya hingga tubuhnya benar-benar polos begitu menggirukan dengan lilitan otot dimana-mana, apalagi si benda yang tampak perkasa di gelutui urat kegagahan itu menyapa wajah Alen yang hanya diam tanpa menghentikan aktifitasnya.

Tak ada rona merah atau apapun, bahkan Nareus salut akan ketahanan wanita ini mengendalikan mimik wajah dan eskpresi.

"Kau sekolah diamana?"

"Home Schooling!"

Nareus manggut-manggut mengerti, ia sangat sulit mencari identitas Alen karna Mark yang tak ingin memberitahu apapaun padanya, tapi tentu Nareus bukanlah laki-laki yang bodoh dan bergerak terlihat.

"Nanti sore aku akan berangkat! kau jaga diri baik-baik!"

"King menugaskan aku untuk menjagamu!"

Degg..

Nareus meneggang ditempatnya, secercah harapan itu muncul, setidaknya ia bisa memanfaatkan waktu sebelum Grendma Zemlya tahu segalanya.

.......

Vote and Like Sayang..

Ini buat Visual Alen ya say..

Lau yang ini buat Babang Nareus☺

Terpopuler

Comments

Jhon

Jhon

masih inget bgt cerita sina melahirkan si kembar denzo ma mian seru bgt ampe tegang+sedih baca nya

2022-06-16

0

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

༄༅⃟𝐐Dwi Kartikasari🐢

ouch....
visual nya bikin klepek-klepek

2022-05-31

0

Herma Fitria

Herma Fitria

cocok 💗💗💗👍👍👍👍

2022-03-04

0

lihat semua
Episodes
1 Penolakan!!
2 Surat Perjanjian!
3 Alergi!!
4 Pintu Neraka!!
5 Jauh dari kata Feminim!!
6 Pernikahan Formalitas!!
7 Dia bukan Nyonya-mu!!
8 Selalu menunggu!!
9 Gebrakan diapartemen
10 Pria cabul!!
11 Kau atau aku! itu sama saja!
12 Memulai usaha!!
13 Pertemuan di DKRI!!
14 Step?
15 Keanehan!!
16 Keberangkatan!!
17 grandma?
18 Pelepasan Perbudakan!!
19 Kedatangan Grendma Zamlya
20 Dia Istriku!
21 Rencana Momy Carolin
22 Harapan!!
23 Panas?
24 Kau yang memaksa!!
25 Menyalahkan aku!!
26 Rencana Grandma!
27 Pertemuan Step dan Alen!!
28 Cerita sebenarnya!
29 Melemah!!
30 Desahan kepalsuan!!
31 Melembut atau Melepas!!
32 Menyamar!!
33 Sipenguntit!!
34 Ingin Mati?
35 Keributan besar!!
36 Jeritan Alicia!!
37 Dia sudah memiliki Istri!!
38 Melepas!!
39 Aku sudah menikah!
40 Putraku tak lemah sepertimu!!!
41 Darah?
42 Kebahagiaan ditengah Kesulitan!!
43 Kedatangan Fanya!
44 Perjanjian Pernikahan!!
45 Kesadaran masing-masing!
46 Kesakitan yang teramat!!
47 Berusaha tetap tenang!
48 Rencana!!
49 Penyerangan kecil!!
50 Kedatangan Keluarga Alfoenzo!!
51 Akan ku lakukan!!
52 Tuan Besar Adlen!!
53 Bersandiwara!!
54 Cemburu!
55 Kejelasan Hubungan!!
56 Aku mencintaimu dan Baby!
57 Melepas!!
58 Kemarahan Momy Carolin!
59 Kemarahan Nareus!!
60 Tunggu Momy, Nak!!
61 Istri Liarku!
62 Kegegeran satu Kota!!
63 Kepanikan Adlen!!
64 Kerapuhan!
65 Kejanggalan!!
66 Kain menjadi Selendang emas?
67 Kelemahan?
68 Penculikan!
69 Pertambangan Tangki Minyak!!
70 Ledakan besar!!
71 Kerapuhan Nareus!!
72 Pengangkatan Rahim!!
73 Aku akan menjaganya!
74 Kepergian!!
75 Tinggal kenangan!!
76 Perubahan Kehidupan!!
77 Identitas Baru!
78 Kekacuan oleh si Kecil.
79 Kepulangan kembali!!
80 Pertemuan!
81 Aaaaa!!!"
82 Kemarahan berujung Percumbuan!!
83 Membuat dia mengakui!!
84 Lagi?
85 A..Apa kau sudah menikah?
86 Aku mau dan sangat ingin!
87 Kekesalan berujung Kemarahan!
88 Gejolak Publik!
89 Keterkejutan!
90 Penyesalan!
91 Kalah telak!
92 Dimana Alen?
93 Sa..Sayang!!
94 Alenn!!!!
95 Hadiahku adalah Kau!
96 Malam panas!!
97 Akhirnya!
98 Informasi karya baru!
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Penolakan!!
2
Surat Perjanjian!
3
Alergi!!
4
Pintu Neraka!!
5
Jauh dari kata Feminim!!
6
Pernikahan Formalitas!!
7
Dia bukan Nyonya-mu!!
8
Selalu menunggu!!
9
Gebrakan diapartemen
10
Pria cabul!!
11
Kau atau aku! itu sama saja!
12
Memulai usaha!!
13
Pertemuan di DKRI!!
14
Step?
15
Keanehan!!
16
Keberangkatan!!
17
grandma?
18
Pelepasan Perbudakan!!
19
Kedatangan Grendma Zamlya
20
Dia Istriku!
21
Rencana Momy Carolin
22
Harapan!!
23
Panas?
24
Kau yang memaksa!!
25
Menyalahkan aku!!
26
Rencana Grandma!
27
Pertemuan Step dan Alen!!
28
Cerita sebenarnya!
29
Melemah!!
30
Desahan kepalsuan!!
31
Melembut atau Melepas!!
32
Menyamar!!
33
Sipenguntit!!
34
Ingin Mati?
35
Keributan besar!!
36
Jeritan Alicia!!
37
Dia sudah memiliki Istri!!
38
Melepas!!
39
Aku sudah menikah!
40
Putraku tak lemah sepertimu!!!
41
Darah?
42
Kebahagiaan ditengah Kesulitan!!
43
Kedatangan Fanya!
44
Perjanjian Pernikahan!!
45
Kesadaran masing-masing!
46
Kesakitan yang teramat!!
47
Berusaha tetap tenang!
48
Rencana!!
49
Penyerangan kecil!!
50
Kedatangan Keluarga Alfoenzo!!
51
Akan ku lakukan!!
52
Tuan Besar Adlen!!
53
Bersandiwara!!
54
Cemburu!
55
Kejelasan Hubungan!!
56
Aku mencintaimu dan Baby!
57
Melepas!!
58
Kemarahan Momy Carolin!
59
Kemarahan Nareus!!
60
Tunggu Momy, Nak!!
61
Istri Liarku!
62
Kegegeran satu Kota!!
63
Kepanikan Adlen!!
64
Kerapuhan!
65
Kejanggalan!!
66
Kain menjadi Selendang emas?
67
Kelemahan?
68
Penculikan!
69
Pertambangan Tangki Minyak!!
70
Ledakan besar!!
71
Kerapuhan Nareus!!
72
Pengangkatan Rahim!!
73
Aku akan menjaganya!
74
Kepergian!!
75
Tinggal kenangan!!
76
Perubahan Kehidupan!!
77
Identitas Baru!
78
Kekacuan oleh si Kecil.
79
Kepulangan kembali!!
80
Pertemuan!
81
Aaaaa!!!"
82
Kemarahan berujung Percumbuan!!
83
Membuat dia mengakui!!
84
Lagi?
85
A..Apa kau sudah menikah?
86
Aku mau dan sangat ingin!
87
Kekesalan berujung Kemarahan!
88
Gejolak Publik!
89
Keterkejutan!
90
Penyesalan!
91
Kalah telak!
92
Dimana Alen?
93
Sa..Sayang!!
94
Alenn!!!!
95
Hadiahku adalah Kau!
96
Malam panas!!
97
Akhirnya!
98
Informasi karya baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!